backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

7 Refleks yang Biasanya Dimiliki Bayi Baru Lahir

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh dr. Yurika Elizabeth Susanti · Tanggal diperbarui 10/10/2023

    7 Refleks yang Biasanya Dimiliki Bayi Baru Lahir

    Refleks merupakan gerakan yang sifatnya involunter alias tidak disengaja. Hal ini juga bisa terjadi pada bayi sejak ia lahir. Refleks biasanya berupa gerakan yang bersifat spontan dan terjadi pada aktivitas bayi sehari-hari.

    Anda tidak perlu khawatir karena ini merupakan hal yang normal. Simak apa saja jenis refleks pada bayi baru lahir yang perlu orangtua ketahui di bawah ini!

    Apa itu refleks pada bayi?

    Apakah Anda memerhatikan gerakan yang dilakukan bayi? Ternyata, sebagian besar aktivitas atau gerakan yang Anda lihat di beberapa minggu pertama merupakan refleks dari bayi yang baru lahir.

    Gerakan secara tiba-tiba pada bayi ini menandakan adanya aktivitas di area saraf dan otak. Lama kelamaan, kondisi ini menjadi salah satu proses dari perkembangan kognitif bayi.

    Dikutip dari Stanford Chidren’s Health, beberapa gerakan refleks bahkan hanya dapat dilihat pada waktu tertentu.

    Bahkan, ada kemungkinan nantinya akan hilang dengan sendirinya ketika sudah mencapai usia tertentu sesuai dengan perkembangan bayi.

    Kondisi ini memang merupakan respon dari stimulus yang diberikan. Misalnya, ketika Anda memasukkan jari ke dalam mulut bayi, secara tiba-tiba ia akan melakukan gerakan mengisap.

    Hal lainnya, ketika ada cahaya terang bayi akan menutup matanya tiba-tiba.

    Apa saja refleks yang dimiliki bayi yang baru lahir?

    manfaat bernyanyi untuk bayi

    Refleks pada bayi merupakan tindakan yang tidak disengaja. Maka dari itu, gerakan tersebut menjadi bagian dari aktivitas bayi.

    Berikut beberapa jenis refleks yang sering terjadi pada bayi baru lahir.

    1. Rooting reflex

    Gerakan secara tiba-tiba ini terjadi ketika Anda menyentuh kulit di sekitar pipi dan pinggir mulut bayi.

    Bayi akan mengikuti arah sentuhan tersebut sambil membuka mulutnya. Ia pun akan berusaha menggapai jari tangan untuk dijilat dengan menggerakkan kepalanya.

    Refleks pada bayi baru lahir ini bukan gerakan yang tidak mengandung arti. Ini merupakan transisi supaya dapat beradaptasi dan bertahan hidup di lingkungan baru.

    Rooting reflex ini juga membuat bayi mampu menemukan payudara atau botol susu sehingga Anda bisa menyusui.

    Pada usia 4 bulan, gerakan yang terjadi secara tiba-tiba ini akan hilang karena bayi sudah bisa mendapatkan puting susu atau botol dot tanpa kesulitan lagi mencari.

    2. Refleks mengisap (sucking reflex)

    Ini merupakan jenis refleks yang terjadi setelah rooting reflex karena membantu bayi mengisap puting atau dot untuk mendapatkan ASI maupun susu.

    Meskipun berbeda, tujuan kedua refleks ini sama, yaitu membantu bayi untuk mendapatkan makanan. Ketika bagian atas atau langit-langit mulut bayi disentuh, bayi akan mulai mengisap.

    Refleks mengisap mulai muncul saat usia 32 minggu kehamilan dan menjadi sempurna saat usia 36 minggu kehamilan. Oleh karena itu, bayi prematur biasanya belum bisa mengisap dengan baik.

    Tidak hanya dari jari orangtua, bayi juga dapat melakukan gerakan secara tiba-tiba dengan mengisap jari atau tangannya sendiri.

    3. Refleks moro

    Refleks moro atau bisa juga disebut sebagai refleks kejut. Kondisi ini terjadi saat bayi terkejut karena suara atau gerakan yang tiba tiba juga cukup keras.

    Refleks pada bayi baru lahir ini membuatnya menundukkan kepala, memanjangkan tangan juga kaki, menangis, lalu menekukkan kembali tangan serta kaki.

    Biasanya, refleks moro akan terlihat hingga bayi berusia 2 bulan.

    4. Asymmetric tonic neck reflex

    Ketika kepala bayi menengok ke satu sisi, ia akan memanjangkan lengan di sisi yang sama. Sebaliknya, lengan pada sisi yang berlawanan akan ditekuk.

    Refleks leher tonik ini terlihat seperti orang yang berlatih olahraga anggar. Gerakan ini penting untuk menjaga stabilitas postur tubuh serta melatih pergerakan mata menuju titik pandang.

    Biasanya, jenis refleks ini berlangsung sejak bayi baru lahir berusia 5—7 bulan.

    5. Refleks menggenggam (palmar grasp reflex)

    Tangan bayi akan tetap tertutup selama bulan pertama. Biasa juga disebut sebagai grasp reflex, bayi akan menutup jari-jarinya seperti gerakan menggenggam.

    Refleks menggenggam pada bayi baru lahir muncul ketika Anda menyentuh telapak tangannya. Misalnya, ketika Anda menggelitik atau menaruh sesuatu di telapak tangan.

    Gerakan secara tiba-tiba ini muncul sejak lahir dan bisa bertahan hingga usia 5 atau 6 bulan. Ada kemungkinan Anda juga bisa melihat hal serupa di area kaki ketika bayi berusia 9 bulan.

    6. Refleks Babinski

    Refleks Babinski merupakan salah satu jenis gerakan yang normal pada bayi. Hal ini terjadi ketika telapak kaki disentuh dengan tekanan yang cukup kuat.

    Efeknya jempol bayi akan mengarah ke atas dan jari-jari kaki lainnya akan menyebar. Gerakan secara tiba-tiba ini kemungkinan akan menghilang pada usia 1 hingga 2 tahun.

    7. Stepping reflex

    Refleks ini juga dikenal dengan istilah walking atau dance reflex. Hal ini karena bayi terlihat seperti melangkah atau menari ketika ia diposisikan dalam posisi tegak dengan kaki yang menyentuh tanah.

    Gerakan tiba-tiba ini muncul sejak bayi baru lahir dan terlihat paling jelas setelah usia 4 hari. Biasanya, gerakan tiba-tiba ini tidak terlihat lagi ketika bayi sudah di usia 2 bulan.

    Apa yang terjadi jika bayi tidak dapat melakukan refleks tersebut?

    botulisme pada bayi

    Jika jenis refleks pada bayi baru lahir yang sudah dipaparkan di atas tidak terjadi, ada faktor-faktor yang bisa menjadi penyebab.

    Hal ini dapat disebabkan karena adanya trauma saat proses kelahiran, obat-obatan, ataupun suatu penyakit tertentu.

    Apabila tidak melihat adanya gerakan secara tiba-tiba atau terus berlanjut, bawa bayi Anda ke dokter spesialis anak untuk diperiksa lebih lanjut.

    Ada kemungkinan, refleks yang berlangsung lebih lama merupakan tanda kelainan pada saraf bayi.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh dr. Yurika Elizabeth Susanti · Tanggal diperbarui 10/10/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan