backup og meta
Kategori

2

Tanya Dokter
Simpan
Cek Kondisi

Ini Penyebab Janin Tidak Berkembang di dalam Kandungan

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 04/10/2023

    Ini Penyebab Janin Tidak Berkembang di dalam Kandungan

    Kehamilan tidak selalu berjalan dengan mulus. Salah satu faktor di balik terhentinya kehamilan adalah tidak adanya janin yang berkembang alias blighted ovum (hamil kosong). Pada kondisi seperti ini, dokter kandungan perlu mencari tahu apa sebenarnya yang menjadi penyebab janin tidak berkembang.

    Penyebab janin tidak berkembang

    Pada kondisi normal, sel telur yang sudah dibuahi sperma akan membelah dan membentuk embrio pada hari ke-10 kehamilan. 

    Kemudian, plasenta mulai berkembang dan hormon human chorionic gonadotropin (hCG) yang menjadi penanda terjadinya kehamilan pun meningkat.

    Akan tetapi, pada kasus janin yang tidak berkembang, sel telur yang sudah dibuahi gagal membelah diri menjadi embrio. 

    Mengutip dari American Pregnancy Association, kondisi yang secara medis disebut blighted ovum ini biasanya terjadi pada trimester pertama dan sebelum Anda menyadari sedang hamil.

    Berikut beberapa penyebab janin gagal berkembang di dalam kandungan yang perlu Anda ketahui.

    1. Kerusakan kromosom

    kromosom

    Dalam buku berjudul Anembryonic Pregnancy, disebutkan bahwa kelainan atau kerusakan kromosom adalah salah satu penyebab janin tidak berkembang di dalam kandungan. 

    Trisomi merupakan jenis kelainan kromosom yang paling sering menyebabkan gangguan pertumbuhan janin. Bahkan, sekitar 30% kasus kehamilan dengan trisomi berakhir dengan keguguran.

    Kelainan genetik ini ditandai dengan adanya satu kromosom tambahan pada sepasang kromosom di dalam sel tubuh.

    Trisomi bisa menyebabkan pertumbuhan embrio yang tidak sempurna, pembentukan kantong kosong, serta kematian embrio dini sebelum menjadi janin.

    Kerusakan kromosom ini bukan disebabkan oleh Anda dan pasangan. Maka, Anda tidak perlu menyalahkan diri sendiri dan orang lain terhadap kondisi ini.

    2. Faktor genetik

    Apabila salah seorang anggota keluarga Anda pernah mengandung janin yang tidak berkembang, Anda lebih berisiko untuk mengalami hal serupa.

    Kondisi kelainan genetik ini dipengaruhi oleh pembelahan sel yang tidak normal. Beberapa penyebabnya yaitu gangguan gen tunggal, pernikahan sedarah, dan kerusakan pada DNA sperma.

    Pembelahan sel yang tidak normal ini bisa memicu perdarahan pada vagina dan bahkan keguguran.

    Bedanya blighted ovum dan IUGR

    Intra Uterine Growth Restriction (IUGR) merupakan kondisi ketika janin sempat berkembang, tetapi gagal tumbuh pada pertengahan usia kehamilan. Sementara pada blighted ovum, tidak ada pertumbuhan embrio.

    3. Penyakit tuberkulosis

    Penyakit tuberkulosis (TBC) ternyata tidak hanya menyerang saluran pernapasan, tapi juga bisa mengganggu fungsi organ reproduksi wanita dan menjadi penyebab janin tidak berkembang.

    Ibu hamil yang mengidap penyakit TBC dan infeksi saluran reproduksi lebih rentan untuk mengandung janin yang tidak berkembang jika dibandingkan dengan ibu hamil yang sehat.

    Ini lantaran infeksi pada saluran reproduksi dapat mengganggu pelekatan embrio pada rahim. Akibatnya, embrio pun tidak dapat berkembang menjadi janin.

    4. Gangguan autoimun

    gejala penyakit autoimun

    Masalah pada sistem kekebalan tubuh (sistem imun) juga bisa menjadi penyebab janin tidak berkembang, salah satunya gangguan autoimun.

    Pada kondisi ini, sistem kekebalan tubuh Anda menolak embrio yang ditanamkan ke dalam rahim. Embrio pun gagal berkembang dan keluar dalam bentuk keguguran.

    5. Faktor hormonal

    Hamil kosong atau masalah janin yang tidak berkembang bisa disebabkan oleh faktor hormonal, seperti:

    • kadar hormon progesteron rendah,
    • gangguan endokrin,
    • gangguan fungsi tiroid, dan
    • sindrom polikistik ovarium (PCOS).

    Blighted ovum alias hamil kosong bisa terjadi begitu saja. Terkadang, dokter pun kesulitan untuk mengungkap penyebab janin tidak berkembang.

    Kondisi ini juga sering kali terjadi tanpa gejala. Banyak wanita tetap merasakan tanda-tanda hamil, seperti telat menstruasi dan munculnya hasil positif pada pemeriksaan test pack.

    Begitu plasenta berhenti tumbuh, hormon yang dihasilkannya pun akan berkurang sehingga tanda-tanda hamil perlahan menghilang.

    Setelah itu, tubuh biasanya akan berusaha mengeluarkan janin yang tidak berkembang melalui proses keguguran.

    Meskipun penyebabnya tidak diketahui, satu hal yang perlu Anda ketahui adalah kondisi ini bukan disebabkan oleh kesalahan atau keteledoran Anda selama hamil.

    Banyak kasus keguguran terjadi begitu saja. Jika Anda ingin mencari tahu penyebabnya, sebaiknya berkonsultasilah kepada dokter Anda.

    Kesimpulan

    • Janin tidak berkembang disebut juga blighted ovum. Kondisi ini terjadi ketika embrio gagal tumbuh menjadi janin.
    • Penyebabnya antara lain gangguan hormon, kelainan kromosom, dan gangguan autoimun.
    • Blighted ovum bisa terjadi begitu saja, bahkan pada ibu hamil yang sehat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 04/10/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan