backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Bukan Cuma Flu, Ini Penyebab Anda Bersin Terus-menerus

Ditinjau secara medis oleh dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa · General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 23/05/2023

Bukan Cuma Flu, Ini Penyebab Anda Bersin Terus-menerus

Hidung gatal, berair, dan bersin terus-menerus biasanya merupakan pertanda Anda terkena flu.

Namun, mengapa bersin masih saja terjadi meski badan sedang dalam kondisi yang fit? Rupanya, ini juga bisa menjadi gejala masalah kesehatan lain. Apa sajakah itu?

Penyebab bersin terus-menerus

Bersin adalah bentuk pertahanan tubuh ketika ada benda asing yang masuk ke dalam hidung dan sistem pernapasan.

Pasalnya, selain oksigen, udara juga mengandung benda asing seperti debu, alergen (zat pemicu alergi0, polusi, hingga bakteri dan virus.

Rambut-rambut halus dan lendir di dalam hidung Anda akan menyaring benda asing tersebut sehingga hanya ada udara bersih yang masuk ke dalam paru-paru.

Saat mendeteksi benda asing, rambut halus akan mengirimkan sinyal ke otak untuk memicu sensasi gatal yang akhirnya membuat Anda bersin.

Selain udara yang masuk melalui hidung, bersin juga bisa menjadi respons saat ada benda asing yang tertelan melalui mulut.

Melalui penjelasan tersebut, dapat dilihat bahwa bersin memang tidak selalu diakibatkan oleh flu. Berikut beberapa kondisi yang bisa menjadi penyebab Anda sering bersin.

1. Alergi

bersin setiap pagi

Pemicu alergi yang kerap menyebabkan bersin terus-menerus adalah bulu binatang, makanan seperti kacang dan telur, debu, dan tungau.

Bersin yang disebabkan oleh alergi juga kerap disebut rinitis alergi. Kondisi ini terjadi ketika sistem imun bereaksi terhadap zat tertentu yang sebenarnya tidak berbahaya.

Rinitis alergi biasanya membuat hidung membengkak yang disertai peningkatan lendir atau ingus.

Selain bersin, rinitis alergi juga kerap diikuti gejala lain, seperti hidung tersumbat, hidung terasa gatal, atau hidung meler.

2. Perubahan suhu drastis

Hidung Anda membutuhkan waktu untuk beradaptasi saat menghadapi perubahan suhu yang drastis.

Maka, tidak jarang ketika Anda keluar dari tempat ber-AC ke ruangan yang lebih hangat, Anda menjadi lebih sering bersin.

Ketika Anda seharian di ruangan ber-AC, hidung Anda akan bekerja lebih keras untuk melembapkan udara dingin yang terhirup.

Sementara itu, ketika Anda pindah ke tempat yang lebih hangat, hidung Anda akan menjadi lebih lembap dari sebelumnya.

Bersin terus-menerus karena perubahan suhu drastis biasanya akan hilang dengan sendirinya setelah 1–2 menit.

3. Asap rokok

Sealain buruk untuk kesehatan paru-paru, asap rokok juga bisa menjadi penyebab Anda bersin terus-menerus. Ditambah lagi, asap rokok juga kerap menyebabkan batuk.

Ini lantaran asap rokok mengandung ribuan bahan kimia yang dapat mengiritasi hidung, mata, dan bahkan paru-paru

Mengutip dari situs Massachusetts Eye and Ear, bahan kimia dalam rokok seperti sianida dan amonia berisiko merusak bulu halus dalam hidung.

Jika bulu halus tersebut tidak berfungsi dengan baik, lendir akan terus menumpuk di dalam hidung karena kotoran dalam udara tidak tersaring. Alhasil, Anda jadi sering bersin.

4. Bau makanan yang menyengat

Rempah-rempah seperti lada juga bisa menjadi penyebab sering bersin jika Anda tidak sengaja menghirupnya melalui hidung.

Reaksi bersin muncul karena zat piperine pada lada berpotensi mengiritasi hidung. Sifat iritannya akan membuat bulu hidung mengirimkan sinyal ke otak supaya Anda bersin.

Sama dengan alergen, respons tersebut ditujukan supaya zat iritan bisa keluar dari hidung Anda.

Selain lada, makanan panas yang umumnya memiliki bau lebih menyengat juga bisa membuat beberapa orang bersin terus-menerus.

Tahukah Anda?

Bersin memiliki kecepatan hingga 160 km/jam dan dapat mengeluarkan hingga 100.000 bakteri dalam sekali entakan. Jangan mencoba menahan bersin karena ini merupakan upaya tubuh Anda untuk melawan bakteri.

5. Snatiation reflex

Kekenyangan juga bisa menjadi penyebab Anda sering bersin. Snatitasi terjadi sebagai refleks ketika perut penuh dan meregang.

Selain karena kekenyangan, snatiation reflex juga bisa terjadi ketika Anda mengonsumsi sesuatu yang memicu alergi makanan.

Meski tidak berbahaya, bersin setelah makan akan membuat Anda tidak nyaman.

6. Infeksi

Bersin bisa menjadi salah satu gejala infeksi saluran pernapasan atas. Kondisi ini kerap ditemukan pada seseorang yang memiliki sistem kekebalan tubuh lemah.

Rhinovirus dan adenovirus merupakan dua jenis virus yang kerap menjadi penyebab bersin terus-menerus.

Tidak hanya infeksi bakteri dan virus, infeksi beberapa jenis jamur pun bisa menyebabkan seseorang sering bersin.

7. Efek samping obat

minum obat escitalopram

Berikut adalah beberapa jenis obat yang bisa menimbulkan efek samping berupa sering bersin.

  • Antidepresan.
  • Beta blocker.
  • Aspirin.
  • Pil KB.
  • Obat untuk disfungsi ereksi.
  • Semprotan (dekongestan nasal) atau tetes hidung.
  • Selain bersin, efek samping obat tersebut biasanya juga disertai dengan hidung meler.

    8. Penyebab lainnya

    Bersin terus-menerus memang bisa disebabkan oleh berbagai hal. Selain beberapa penyebab di atas, berikut adalah kondisi lain yang bisa membuat Anda sering bersin.

    • Paparan sinar matahari berlebih.
    • Sistem imun yang melemah.
    • Infeksi virus.
    • Olahraga yang berlebihan.
    • Polip hidung.
    • Perubahan hormon.
    • Paparan klorin saat berenang.

    Cara mengatasi bersin terus-menerus

    Setiap orang mungkin memiliki cara yang berbeda untuk mengatasi bersin sesuai dengan penyebabnya. Berikut adalah cara umum yang bisa Anda gunakan. 

    • Mengenali penyebab bersin dan menghindarinya.
    • Membersihkan rumah secara berkala.
    • Rajin cuci tangan.
    • Memperbanyak asupan vitamin C.
    • Mendapatkan suntikan alergi.
    • Menggunakan masker setiap berpergian.
    • Minum obat antihistamin untuk mengatasi bersin yang disebabkan alergi.

    Bersin merupakan kondisi yang sangat umum. Namun, sebaiknya kunjungi dokter jika bersin terjadi terus-menerus atau bahkan diikuti gejala lain seperti hidung tersumbat, batuk, dan demam yang terjadi selama berhari-hari.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Nurul Fajriah Afiatunnisa

    General Practitioner · Universitas La Tansa Mashiro


    Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 23/05/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan