backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Jam Tidur Bayi yang Ideal Sesuai Usia serta Tipsnya agar Nyaman

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

Jam Tidur Bayi yang Ideal Sesuai Usia serta Tipsnya agar Nyaman

Pada dasarnya, jam tidur bayi memang lebih lama dibandingkan orang dewasa, terlebih bagi bayi yang baru lahir. Jam tidur yang lebih lama sangat diperlukan untuk tumbuh kembang si Kecil karena hormon perkembangan justru menjadi aktif ketika mereka sedang terlelap. Oleh karena itu, orangtua perlu memastikan jam tidur si Kecil sudah sesuai dengan kebutuhannya.

Jam tidur bayi yang ideal sesuai usianya

buah hati tidur

Tahukah Anda bahwa si Kecil memiliki waktu tidur yang berbeda-beda dan disesuaikan dengan kebutuhan perkembangannya?

Mengutip dari Pregnancy Birth and Baby, bayi di bawah usia 1 tahun menghabiskan waktu tidur dalam fase tidur aktif dibandingkan dengan tidur tenang. Apa maksudnya?

Tidur aktif adalah kondisi bayi tidur dengan ritme napas yang pendek dan bisa menggerakkan lengan juga kaki. Matanya sering bergerak meski dalam keadaan tertutup dan bayi mudah dibangunkan.

Ini yang sering membuat anak lebih mudah terbangun, meski sudah mencoba berbagai cara menidurkan bayi.

Berikut penjelasan seputar durasi jam atau waktu tidur bayi yang ideal sesuai dengan kelompok usia.

1. Bayi 0–3 bulan

Bayi yang baru lahir umumnya membutuhkan waktu tidur total sekitar 16–17 jam dalam sehari. Namun pola tidurnya ini tidak beraturan, bisa dari beberapa menit hingga jam pada suatu waktu.

Mereka juga bisa tidur hampir sepanjang hari dan terbangun selama beberapa jam hanya untuk menyusu.

Ketika berusia 1 bulan, jam tidur bayi menjadi 14—16 jam sehari, di mana ia bisa tidur di malam hari sekitar 8—9 jam dan 6—7 jam untuk tidur siang.

Sampai usianya 2 dan 3 bulan, jam tidur bayi akan sedikit berkurang pada siang hari dan meningkat ketika malam hari. Pada usia ini, lamanya tidur malam bayi menjadi 10—11 jam sehari dan tidur siang menjadi 4—5 jam.

Jam tidur si Kecil pada awal-awal kelahirannya ini memang akan membuat orangtua kelelahan, tapi jika pola istirahat ini merupakan hal yang normal dan memang dibutuhkan bagi bayi yang baru lahir.

2. Bayi 4–6 bulan

Jam istirahat bayi usia 4 bulan sama dengan bayi umur 1 bulan, yaitu 14—16 jam dalam sehari. Bedanya, ada perubahan pada durasi tidur siang dan tidur malam.

Pada usia ini, bayi akan tidur lebih lama pada malam hari dibandingkan pada siang hari. Namun, tidak semua bayi akan seperti ini.

Jadi, apabila si Kecil memiliki jadwal yang berbeda, Anda jangan khawatir.

Pada usia 4 sampai 6 bulan, biasanya si Kecil sudah mulai memiliki pola tidur yang lebih jelas, yaitu sekitar lima kali setiap hari, di mana durasi tidur malam lebih lama ketimbang tidur siang. 

3. Bayi 7–9 Bulan

Pada rentang usia ini, kebanyakan pola istirahat bayi saat malam hari sudah bisa diprediksi.

Biasanya bayi membutuhkan waktu istirahat untuk terlelap sekitar 14 jam dalam sehari di mana waktu tidur malam hari lebih lama dibandingkan waktu tidur siang hari.

Dengan rincian tidur malam sekitar 11 jam dan tidur siang sekitar 2 sampai 3 jam.

Aktivitas fisik yang banyak dilakukan pada siang hari seperti belajar tengkurap, merangkak, dan duduk membuat bayi membutuhkan waktu tidur yang lebih lama pada malam hari.

4. Bayi 10–12 bulan

Kebutuhan tidur bayi menjelang umur 1 tahun masih sama seperti sebelumnya, yaitu sekitar 14 jam dalam sehari.

Pada usia 10 sampai 12 bulan, kebanyakan bayi memiliki jam istirahat malam hari yang lebih lama dan hanya menyusui ketika pagi dan siang hari.

Jadwal menyusui di atas tergantung kondisi bayi karena beberapa dari mereka tetap menyusui pada malam hari sampai usia lebih dari 12 bulan.

Jadwal istirahat saat siang bayi di rentang usia ini pun umumnya sudah mulai terprediksi.  Namun, jika si Kecil masih belum memiliki jadwal tidur siang yang bisa diprediksi, cobalah mulai membuatnya.

Caranya dengan menerapkan waktu-waktu krusial untuk tidur siang maupun tidur malam bagi si Kecil. Lakukan secara rutin agar buah hati Anda mulai terbiasa. Pola tidur yang terjadwal ini membantu Anda memastikan bayi memiliki tidur yang cukup.

Tabel jam tidur bayi

Usia bayi Durasi total tidur/hari Durasi tidur siang
0 bulan 16—17 jam 7—8 jam
1—3 bulan 14—16 jam  7—8 jam
4—6 bulan 14—16 jam  4—6 jam
7—9 bulan 14 jam  3—4 jam
10—12 bulan 14 jam   3—4 jam

Waktu tidur yang konsisten adalah kunci utama untuk menyusun jadwal tidur harian si Kecil yang baik dan terstruktur sejak dini.  

Namun perlu diingat, kebiasaan tidur setiap anak itu berbeda. Buah hati Anda bisa saja membutuhkan waktu tidur yang lebih atau kurang dari daftar di atas.

Bisa juga durasi tidur siang dan tidur malam si Kecil justru menjadi terbalik, malamnya hanya tidur sebentar, sedangkan siangnya bisa terlelap hingga berjam-jam.

Pola tidur yang tidak sama pada setiap anak ini dipengaruhi oleh banyak faktor. Misalnya, usia, kondisi tubuh, waktu menyusui, serta aktivitas harian orang-orang di sekitarnya. Satu yang pasti, pastikan jika jam istirahat bayi Anda tercukupi.

Cara agar bayi nyaman saat tidur

cara menidurkan bayi

Selain memastikan durasi jam tidurnya cukup, ada hal lain yang juga harus perhatikan agar bayi nyaman saat tidur, seperti berikut ini.

  • Menjaga suhu kamar agar si Kecil bisa tidur dengan nyaman.
  • Menempatkan bayi di dalam ruangan yang memiliki ventilasi yang baik.
  • Menjauhkan semua mainan dan boneka dari tempat tidur bayi Anda.
  • Gunakan pakaian tidur dan penutup lainnya sebagai pengganti selimut.
  • Menjaga kebersihan tempat tidur dengan rutin, seperti mengganti sprei dan sarung bantal gulingnya.

Bahkan, jika perlu Anda juga rutin menjemur bantal guling si Kecil di bawah matahari agar organisme pemicu asma dan alergi di dalamnya mati.

Kapan bayi mulai tidur teratur?

Bayi mulai tidur teratur secara konsisten biasanya berkisar antara usia 3 hingga 6 bulan. Pada awalnya, pola tidur bayi mungkin tidak teratur karena mereka membutuhkan makanan dan perhatian secara terus-menerus. Namun, seiring pertumbuhan dan perkembangannya, bayi biasanya mulai mengembangkan pola tidur yang lebih teratur.

Hal yang perlu dihindari saat bayi tidur

cara menidurkan bayi

Kenyamanan dan durasi jam yang cukup baik untuk kesehatan bayi. Namun, agar tidur si Kecil lebih berkualitas dan tidak terganggu, sebaiknya hindari beberapa hal di bawah ini.

1. Membangunkan bayi ketika memindahkannya

Sering kali, bayi Anda akan tertidur di tempat selain tempat tidurnya, misalnya mobil, ayunan, atau tempat lainnya.

Saat ini terjadi, biarkan si Kecil menyelesaikan tidur siangnya di kursi mobil tersebut dan pastikan posisi tidur bayi aman atau tidak terjepit.

Tidur sebentar di tempat tersebut bukanlah masalah, asalkan Anda tidak membiarkan bayi Anda tidur semalaman di tempat tersebut.

2. Membiasakan tidur di stroller

Untuk memudahkan bayi tidur, mungkin Anda akan mengajak si Kecil berkeliling rumah dengan kereta dorong alias stroller. Hal tersebut boleh saja dilakukan sesekali.

Namun, jangan terlalu sering karena bayi yang terbiasa harus ditidurkan dengan “gerakan”, akan lebih sulit tidur di tempat yang tidak bergerak seperti boks atau tempat tidur bayi.

3. Menggendong bayi yang menangis saat tidur

Secara naluriah, tentu Anda akan menggendong bayi yang tiba-tiba menangis sebagai cara untuk menidurkan si Kecil dan memastikan apakah ia lapar, haus, sakit, atau lainnya.

Namun, Anda perlu membiarkan buah hati menangis beberapa menit dulu untuk melihat apakah bayi Anda akan kembali tenang dengan sendirinya.

Jika bayi Anda masih menangis dalam waktu yang lama (lebih dari 5 menit), kembalilah padanya dan yakinkan bahwa bayi Anda baik-baik saja. 

4. Menggunakan empeng

Meski dot atau empeng bayi bisa digunakan sebagai cara menidurkan bayi, tapi ini kurang tepat.

Pasalnya, penggunaan empeng secara terus-menerus akan membuat si Kecil Anda lebih sulit tidur atau rewel saat tidak menggunakan empeng tersebut.

Untuk informasi lebih lanjut atau jika Anda punya kekhawatiran tertentu terkait jam tidur bayi Anda, sebaiknya konsultasikan kepada dokter.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Putri Ica Widia Sari · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan