backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

5

Tanya Dokter
Simpan
Konten

ADHD pada Orang Dewasa

Ditinjau secara medis oleh dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H. · General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 20/07/2023

ADHD pada Orang Dewasa

Selama ini, attention deficit hyperactivity disorder (ADHD) memang identik dengan anak-anak. Namun, rupanya ADHD juga bisa dialami oleh orang dewasa.

Jika tidak ditangani dengan tepat, ADHD pada orang dewasa dapat memengaruhi berbagai aspek, mulai dari pekerjaan, hubungan sosial, hingga produktivitas sehari-hari.

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai ADHD pada orang dewasa, simak informasi berikut!

Apa itu ADHD pada orang dewasa?

Attention deficit hyperactivity disorder atau ADHD adalah gangguan perkembangan neurologis yang membuat seseorang kesulitan untuk berkonsentrasi, hiperaktif, dan memiliki perilaku impulsif.

ADHD memang lebih mudah dideteksi pada anak-anak, tetapi kondisi ini juga bisa ditemukan pada orang dewasa.

Orang dewasa yang mengalami ADHD mungkin sebenarnya sudah mengidapnya sejak anak-anak, tetapi tidak ditangani secara tepat atau bahkan tidak terdeteksi sama sekali.

Meskipun begitu, tanda-tanda dan gejala ADHD juga bisa muncul dengan sendirinya saat seseorang beranjak dewasa.

Tahukah Anda?

Selama kurun 10 tahun (2007–2016), jumlah kasus ADHD pada orang dewasa telah meningkat sebanyak 26 persen. Pasien ADHD dewasa didominasi oleh laki-laki.

Tanda dan gejala ADHD pada orang dewasa

Setiap orang dapat menunjukkan gejala ADHD yang berbeda-beda. Berikut ini adalah gejala ADHD secara umum pada orang dewasa.

1. Kesulitan untuk fokus

Orang dewasa dengan ADHD cenderung sulit bertahan dalam suatu pekerjaan, sebab mereka kesulitan membangun konsentrasi saat bekerja.

Kondisi tersebut tentu saja sangat merugikan bagi mereka sendiri karena performa kerjanya menjadi buruk.

Saat menemukan permasalahan atau menganggap rutinitas yang dilakukannya membosankan, seseorang dengan ADHD akan memilih untuk meninggalkan hal-hal tersebut alih-alih mencari solusinya.

2. Rentan mengalami masalah rumah tangga

Pasangan sedang marah-marah

Gejala lain pada orang dewasa yang mengidap attention deficit hyperactivity disorder yaitu rentan mengalami masalah rumah tangga.

Mereka mungkin melupakan janji atau kewajiban rumah tangga sehingga memicu konflik dengan pasangan.

Sayangnya, meski perselisihan rumah tangga dapat diperbaiki, konflik dapat muncul kembali karena penyebab utama perselisihan adalah ADHD.

Selama Anda tidak menyadari keberadaan gangguan mental ini, konflik serupa bisa terulang.

3. Kemampuan menjadi pendengar yang buruk

Orang dewasa dengan ADHD sering kali mengalami kesulitan untuk menjadi pendengar. Pasalnya, mereka dapat dengan mudah kehilangan konsentrasi saat mendengarkan.

Kondisi tersebut sering kali membuat orang-orang dengan kondisi ini kehilangan informasi penting.

Jika informasi tersebut berkaitan dengan kepentingan bersama, terutama dalam dunia kerja, mereka bisa mengalami permasalahan pada hubungan sosialnyaa juga.

4. Bertindak secara impulsif

ADHD juga bisa membuat seseorang kehilangan kendali atas dirinya sendiri. Alhasil, tidak jarang pengidap ADHD bertindak tanpa mempertimbangkan konsekuensinya atau berperilaku impulsif.

Ketidakstabilan emosional dan kesulitan menahan diri cenderung membuat pengidap ADHD bertindak secara berlebihan atau bahkan melanggar aturan.

5. Hiperaktif

Gejala utama ADHD pada anak-anak, yaitu hiperaktivitas, juga ditemukan pada orang dewasa. Mereka bisa menunjukkannya dengan banyak bicara, sulit berdiam diri, gelisah terus-menerus, dan lain sebagainya.

Namun, mengutip dari laman Help Guide, hiperaktivitas pada diri seseorang memang terlihat lebih “samar” seiring bertambahnya usia.

6. Gangguan emosional

bullying di tempat kerja

Banyak orang dewasa dengan attention deficit hyperactivity disorder mengalami kesulitan mengontrol emosi, terutama yang menyangkut dengan amarah atau emosi negatif lainnya.

Akibatnya, pengidap ADHD cenderung lebih mudah marah, stres, merasa rendah diri, tidak tahan terhadap kritik, dan rentan mengalami gangguan kecemasan.

Penyebab ADHD pada orang dewasa

Sampai saat ini, belum diketahui secara pasti apa penyebab ADHD, baik pada anak-anak maupun orang dewasa. Namun, faktor genetik dan lingkungan diduga dapat meningkatkan risikonya.

Ketika ada anggota keluarga yang mengidap ADHD atau gangguan mental lainnya, Anda berkemungkinan lebih besar untuk mengalami kondisi serupa.

Sementara pada faktor lingkunga, paparan perilaku impulsif atau hiperaktif dari orang-orang di sekitar Anda mungkin berperan dalam menimbulkan ADHD.

Sebagai tambahan, ADHD pada orang dewasa juga bisa disebabkan oleh attention deficit hyperactivity disorder pada masa kecil yang tidak diobati atau tidak terdeteksi.

Penanganan ADHD pada orang dewasa

Langkah pertama dalam penanganan ADHD ialah menyadari kondisi Anda dan berbagai gejalanya. Dengan begitu, prosesnya bisa menjadi lebih mudah dan memberikan hasil optimal.

Ketika kesadaran tersebut sudah terbentuk, berikut adalah berbagai cara yang bisa Anda gunakan untuk menangani attention deficit hyperactivity disorder pada orang dewasa.

1. Tidur yang cukup

bahaya tidur setelah sahur

Anda akan lebih susah fokus saat lelah. Ditambah lagi, kemampuan Anda dalam mengelola stres juga bisa berkurang.

Oleh karena itu, orang-orang dengan attention deficit hyperactivity disorder perlu mendapatkan waktu tidur yang cukup.

Orang dewasa setidaknya membutuhkan waktu tidur selama 7–9 jam setiap malam. Perlu diingat bahwa tidur siang tidak bisa menggantikan waktu tidur malam.

2. Terapkan pola hidup sehat

Olahraga dan pola makan sehat juga tidak kalah penting dalam penanganan gangguan mental. Dengan makan makanan sehat, Anda bisa mendapatkan energi yang cukup.

Sementara itu, olahraga secara rutin bisa menjadi cara untuk mengeluarkan kelebihan energi dalam tubuh. Olahraga juga dapat membantu membuat suasana hati Anda jadi lebih baik.

3. Berlatih manajemen waktu

Supaya pekerjaan Anda tidak telantar, usahakan untuk menetapkan batasan waktu dalam setiap hal yang Anda lakukan. Ini termasuk tugas-tugas yang tampak sederhana.

Bila perlu, mintalah bantuan orang-orang di sekitar Anda untuk mengingatkan deadline yang telah Anda tetapkan.

Sebaliknya, tumpukan dokumen dan pekerjaan yang terbengkalai justru bisa membuat kondisi Anda semakin buruk. Semua kegiatan Anda pada hari itu pun bisa terkena imbasnya.

4. Jalani terapi

Cognitive behavioral therapy (CBT) merupakan salah satu jenis psikoterapi yang diterapkan pada pasien gangguan mental, termasuk dalam penanganan ADHD pada orang dewasa.

Terapis akan membantu Anda untuk belajar mengubah pola pikir dan perilaku dalam menghadapi sesuatu. Sebagai tambahan, terapi ini juga bisa meningkatkan kepercayaan diri Anda.

Terapi perilaku kognitif terkadang perlu dilakukan dalam beberapa kali pertemuan. Selalu ikuti jadwal terapi Anda untuk mendapatkan hasil yang optimal.

5. Minum obat sesuai anjuran dokter

Pasien ADHD umumnya diresepkan obat-obatan kategori stimulan, tepatnya amfetamin dan methylphenidate.

Keduanya akan membantu meningkatkan kemampuan konsentrasi dengan cara menjaga keseimbangan beberapa senyawa di dalam otak, seperti dopamin.

Dosis obat dalam pengobatan ADHD harus dimulai dari tingkat rendah, kemudian baru ditingkatkan secara bertahap.

Pemberian obat ADHD untuk orang dewasa juga tidak bisa dihentikan secara tiba-tiba. Oleh sebab itu, pastikan Anda selalu mengikuti anjuran penggunaan obat dari dokter.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Mikhael Yosia, BMedSci, PGCert, DTM&H.

General Practitioner · Medicine Sans Frontières (MSF)


Ditulis oleh Hillary Sekar Pawestri · Tanggal diperbarui 20/07/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan