backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Tahapan Perkembangan Remaja Mulai dari Usia 10-18 Tahun

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 28/10/2022

Tahapan Perkembangan Remaja Mulai dari Usia 10-18 Tahun

Anak-anak dan remaja merupakan fase perkembangan yang berbeda. Setelah berada di fase anak-anak, mereka akan memasuki fase peralihan yang disebut sebagai remaja. Di masa peralihan ini, akan ada banyak sekali perubahan baik secara fisik maupun kematangan emosionalnya. Berikut hal-hal yang perlu diketahui orangtua.

Tahapan perkembangan remaja

tahap perkembangan remaja

Sudah dijelaskan sedikit di atas bahwa remaja merupakan fase peralihan dari anak-anak yang akan tumbuh menjadi dewasa. Perlu diketahui bahwa rentang usia remaja adalah 10 hingga 18 tahun.

Dikutip dari Cleveland Clinic, pada perkembangan di masa remaja, akan ada beberapa perubahan yang akan dialami oleh anak-anak. Perubahan ini dialami baik pada remaja laki-laki maupun perempuan.

Selain perubahan yang sudah dijelaskan di atas, perkembangan pada masa remaja juga dibagi menjadi tiga tahap. Tahapan perkembangan tersebut adalah early, middle, dan juga late.

Ketiganya mempunyai karakteristik masing-masing yang juga perlu Anda ketahui sebagai dasar cara mendidik anak remaja.

Early (umur 10 hingga 13 tahun)

Tahap awal perkembangan remaja ditandai dengan pertumbuhan yang tergolong cepat.

Di fase ini akan terjadi perubahan pada area tubuh tertentu baik untuk laki-laki maupun perempuan yang disebut dengan pubertas.

Merupakan hal normal apabila remaja perempuan lebih cepat mengalami perubahan fisik jika dibandingkan dengan remaja laki-laki di masa awal pubertas.

Di fase ini peran orangtua sangat penting untuk memberikan informasi seputar pubertas agar anak tidak merasa cemas ketika perubahan fisik terjadi.

Pada masa ini, ada hal-lal yang perlu orangtua pahami, seperti:

  • Anak akan cenderung egois dan selalu merasa benar apapun yang menjadi pemikirannya. Maka dari itu, Anda harus memberikan alasan atau argumen setiap kali memberi nasihat.
  • Anak cenderung ingin melakukan hal apapun sendiri tanpa perlu dampingan orangtua. Bisa dikatakan anak sudah mulai mengerti dengan privasi.

Middle (umur 14 hingga 17 tahun)

Di fase ini perkembangan anak remaja Anda semakin terlihat seperti suara berubah yang berubah berat pada laki-laki, timbulnya jerawat, sampai bertambahnya tinggi badan.

Sementara untuk remaja perempuan perubahan fisik yang muncul umumnya sudah sangat matang ditambah dengan masa menstruasi yang semakin teratur.

Pada masa ini, ada hal-lal yang perlu orangtua pahami, seperti:

  • Remaja sudah mulai tertarik dengan hubungan romantis pada lawan jenis. Anda perlu mengulang kembali materi pendidikan seksual yang pernah diberikan.
  • Akan lebih banyak perdebatan dengan orangtua yang disebabkan anak ingin belajar mandiri dan bahkan mulai menunjukkan kenakalan remaja.
  • Pada fase ini pula remaja akan lebih suka menghabiskan waktu bersama teman sebaya.
  • Cenderung impulsif atau bertindak tanpa berpikir matang-matang.

Late (umur 18 tahun ke atas)

Pada fase ini, tumbuh kembang remaja bisa dikatakan sudah mencapai batas maksimal.

Jika di fase sebelumnya anak cenderung impulsif, di sini ia sikap itu belum hilang hanya saja umumnya lebih terkendali.

Ditambah ia pun mulai memikirkan hukum sebab akibat dari sikap yang diambilnya. Jadi, anak cenderung lebih bijak dalam mengambil keputusan.

Selain itu, hal lain yang terlihat di perkembangan remaja pada fase ini adalah anak sudah lebih fokus terhadap cita-cita atau apa yang ingin dilakukannya kelak.

Jika di fase sebelumnya anak terlihat ingin melakukan semuanya sendiri tanpa peduli pendapat orangtua, di usia yang lebih dewasa ini yang terjadi justru sebaliknya.

Dalam artian, anak cenderung meminta pendapat Anda tentang langkah yang akan diambilnya. Terutama untuk hal-hal yang berkaitan dengan cita-citanya.

Pertumbuhan remaja secara umum

punya badan tinggi

Memasuki usia remaja atau saat anak menginjak usia 10 hingga 18 tahun, pertumbuhan anak berada di masa puncaknya.

Pertumbuhan ini meliputi tinggi dan berat badan, kematangan organ reproduksi, hingga organ seksual.

Sebagai panduan, berikut gambaran rata-rata pertumbuhan tinggi dan berat badan remaja, yaitu:

Remaja perempuan

Tinggi badan ideal remaja: 127 cm hingga 173 cm

Berat badan ideal remaja: 25 kg hingga 80 kg

Remaja laki-laki

Tinggi badan ideal: 128 cm hingga 187 cm

Berat badan ideal: 24 kg hingga 90 kg

Untuk mengetahui rentang berat badan ideal anak, coba perhatikan Indeks massa tubuh (IMT).

Indeks massa tubuh adalah ukuran yang menentukan apakah berat badan anak ideal sudah ideal atau belum.

Anda bisa menghitung IMT anak dengan rumus di bawah ini:

Perlu diketahui, normal berat badan menurut IMT dikisaran 18,5-25.  Apabila hasil dari perhitungan IMT sekitar 25,1 hingga 27 maka anak mengalami kelebihan berat badan.

Apabila angka berada di atas dari kisaran tersebut dikategorikan sebagai obesitas.

Faktor yang memengaruhi pertumbuhan remaja

Adapun beberapa faktor yang memengaruhi tumbuh kembang remaja yaitu:

1. Faktor hormonal

Hormon yang tidak seimbang bisa berpengaruh pada berat dan tinggi badan anak, baik saat balita atau sudah beranjak remaja.

Ketidakseimbangan hormon seperti kadar tiroid atau hormon pertumbuhan yang rendah, menyebabkan perkembangan remaja lebih lambat.

2. Nutrisi yang kurang baik

Stunting dipengaruhi oleh pemberian nutrisi yang kurang baik saat kecil. Hal ini membuat berat badan anak kurang (underweight) yang kemudian berpengaruh pada pertumbuhan tinggi badannya.

3. Faktor genetik

Bila anak Anda lebih pendek atau tinggi dari teman-temannya, kemungkinan ada faktor genetik. Apabila Anda atau keluarga lainnya memiliki tinggi badan yang di bawah rata-rata, bisa jadi hal itu menurun pada anak.

Biasanya, ketika tinggi badan anak lebih pendek atau tinggi dari teman sebaya, dokter akan menanyakan rekam jejak di dalam keluarga.

Selain itu, dokter juga akan bertanya tentang tumbuh kembang anak waktu masih kecil. Pasalnya, aktivitas anak juga membantu tumbuh kembangnya.

4. Waktu istirahat

Durasi tidur yang pendek atau tidur kurang dapat menyebabkan tubuh gagal memproduksi hormon pertumbuhan dengan maksimal saat tidur.

Hal ini bisa menyebabkan pertumbuhan tinggi badan saat tidur tidak bekerja dengan maksimal. Itulah pentingnya waktu istirahat yang cukup bagi anak Anda.

Berbagai perubahan yang muncul di usia remaja

kematian pada remaja

Tanpa disadari oleh orangtua, perubahan pada anak remaja bukan hanya soal fisik tetapi juga kematangan sosial emosionalnya,.

Maka dari itu, fase remaja merupakan fase di mana peran orangtua sangat penting agar anak tetap di jalur yang tepat.

Di fase ini, orangtua bertugas untuk mengarahkan dan memantau anak agar tidak terjerumus dalam hal-hal yang menyesatkannya.

Berikut beberapa perubahan yang terjadi pada fase perkembangan remaja:

1. Perubahan fisik

Peerubahan yang sangat terlihat dan menjadi tanda bahwa anak memasuki fase remaja adalah pubertas. Pubertas terjadi karena adanya peningkatan hormon di dalam tubuh.

Ketika sudah mencapai usia tertentu, otak akan melepaskan hormon khusus sebagai tanda dimulainya masa puber.

Di fase inilah sebagai orangtua mulai menyadari bahwa buah hati Anda bukanlah anak kecil lagi.

Perubahan ini dapat terjadi dengan sangat cepat karena perubahan hormonal di fase ini sangatlah tinggi.

Terdapat tiga fase perubahan fisik yang terjadi pada masa perkembangan remaja, baik untuk laki-laki maupun perempuan, seperti:

  • Growth spurt atau lonjakan pertumbuhan. Hal ini merupakan tanda atau awal anak Anda berproses menjadi dewasa.
  • Karakteristik seks primer. Organ reproduksi mulai bekerja memproduksi sperma pada pria dan sel telur pada wanita.
  • Karakteristik seks sekunder. Organ seksual yang mulai matang dan ditunjukkan dengan perubahan pada tubuh.

Perubahan fisik remaja laki-laki

Di usia 9 tahun, biasanya testis dan skrotum remaja laki-laki mengalami perkembangan. Maka dari itu, biasanya ukuran penis mulai memanjang

Biasanya pertumbuhan ini akan berhenti di usia 17 atau 18 tahun sehingga ukuran juga bentuknya cenderung sudah matang.

Sejalan dengan pertumbuhan penis, suara anak laki-laki juga akan berubah. Hal ini sejalan dengan terjadinya awal masa puber yaitu ketika mengalami mimpi basah.

Mimpi basah biasanya dimulai di perkembangan anak usia 13 hingga 17 tahun.

Tidak hanya itu saja, ada pula pertumbuhan rambut di kemaluan, ketiak, kaki, dada, serta wajah. Hal ini bisa dimulai ketika masuk usia 12 tahun.

Selain itu, pertumbuhan seperti tinggi anak laki-laki dimulai sejak usia 13,5 tahun dan melambat sekitar usia 18 tahun.

Perubahan fisik remaja perempuan

Pertumbuhan payudara pada remaja khususnya anak perempuan, akan mulai tumbuh di usia 8 tahun. Namun, hal ini tentunya menyesuaikan dengan tingkat hormon dari masing-masing anak.

Biasanya, payudara akan tumbuh sepenuhnya pada perkembangan anak usia 12 hingga 18 tahun.

Lalu, pada pada perkembangan anak usia 9 tahun, rambut di area kemaluan, ketiak, juga kaki mulai muncul.

Sekitar dua tahun setelah pertumbuhan payudara remaja dan rambut halus, menarche atau menstruasi pertama akan muncul.

Rentang waktu datangnya menstruasi adalah sekitar usia 9 hingga 16 tahun.

Pertumbuhan atau perubahan fisik pada anak perempuan akan mencapai masa puncak di usia 11,5 tahun hingga 16 tahun.

3. Perkembangan kognitif remaja

Perkembangan kognitif merupakan kemampuan anak dalam berpikir dan menalar sesuatu.

Tentunya, ada perbedaan apabila dibandingkan dengan fase bayi, balita, serta anak-anak, yaitu  terjadinya perkembangan cara berpikir di masa remaja.

Perkembangan kognitif di masa remaja bisa dikatakan lebih kompleks, meliputi:

  • Melakukan pemikiran yang abstrak. Biasanya, para remaja memikirkan apa saja kemungkinan yang bisa terjadi dari hal yang belum atau akan dilakukan.
  • Sudah memahami mengapa ia berpandangan A atau menginginkan A.
  • Mulai bisa mempertimbangkan berbagai sudut pandang. Pada masa ini pula remaja akan membandingkan sampai memperdebatkan hal yang tidak sesuai dengan keinginan mereka.

Perlu diketahui pula bahwa perkembangan kognitif pada masa remaja mengacu pada perubahan di dalam otak.

Hal inilah yang membantu anak Anda dapat berpikir serta belajar sehingga ia juga mampu untuk membuat keputusan tertentu.

Ukuran dan berat otak remaja tidak berbeda jauh dengan orang dewasa, tapi belum sepenuhnya berkembang matang.

Pada usia ini, myelin yang ada sejak ia dilahirkan memiliki rangkaian yang lebih kompleks.

Myelin atau zat lemak di dalam otak bertugas untuk mengatur fungsi-fungsi dasar, seperti bernapas, makan, dan mengendalikan detak jantung.

Rangkaian akhir myelin tersebut berada di bagian lobus frontal, tepatnya di belakang dahi. Myelin berfungsi untuk mengambil keputusan, mengontrol impuls, dan empati.

Namun, fungsi tersebut belum begitu mantap layaknya orang dewasa. Oleh karena itu, banyak remaja yang sering mengalami galau atau emosi yang labil.

Di fase ini peran orangtua sangat diperlukan dalam membimbing anak remajanya dalam mengambil keputusan supaya terhindar dari pilihan yang buruk.

4. Perkembangan emosional dan sosial remaja

Perubahan pada hormon maupun perkembangan kognitif juga berkaitan dengan sisi emosional dan sosial yang akan dialami oleh remaja.

Bisa dibilang, pada fase ini merupakan pencarian identitas yang akan menemani proses belajarnya menuju dewasa kelak.

Umumnya saat usia anak menginjak usia 12 tahunt, perubahan suasana hatinya terlihat semakin menjadi-jadi.

Namun di sisi lain, anak mulai memiliki sikap kepemimpinan yang akan semakin terasah ketika ia berada di sekolah dan lingkungan mainnya.

Adapun beberapa perkembangan emosional yang umumnya muncul pada usia remaja, yaitu:

  • Memperlihatkan perasaan serta emosi yang kuat dan tidak terduga. Anak Anda akan terus belajar bagaimana mengendalikan dan mengekspresikan berbagai emosi.
  • Menyadari perubahan fisik yang terjadi. Maka dari itu mereka juga memikirkan bagaimana tanggapan orang lain mengenai fisiknya.
  • Mulai muncul perasaan minder karena berbagai hal.
  • Berproses dalam pengambilan keputusan sekaligus belajar apa saja konsekuensi dari setiap tindakan.

Sementara itu dari segi perkembangan sosial, berikut beberapa hal yang umumnya muncul:

  • Mencari identitas yang sesuai dengan keyakinan dirinya. Hal ini juga dapat dipengaruhi hal lainnya seperti jenis kelamin, latar belakang budaya, kelompok teman sebaya, kesukaan terhadap sesuatu, dan lain-lain.
  • Berusaha untuk bertanggung jawab terhadap apa yang dilakukannya.
  • Mencari pengalaman baru serta penasaran dengan hal yang berisiko. Bisa dikatakan tindakan masih impulsif.
  • Sikapnya masih dipengaruhi oleh teman-teman terdekatnya.
  • Mulai tertarik pada lawan jenis.

Satu hal yang perlu diingat orangtua bahwa tumbuh kembang tiap anak berbeda.

Namun, jika Anda merasa perkembangan dan pertumbuhan anak remaja Anda tidak sesuai usianya, silakan periksakan ke dokter.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 28/10/2022

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan