backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Apakah Kebutuhan Vitamin C dalam Tubuh Meningkat saat Sakit atau Sama Saja?

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Roby Rizki · Tanggal diperbarui 28/01/2021

    Apakah Kebutuhan Vitamin C dalam Tubuh Meningkat saat Sakit atau Sama Saja?

    Kebutuhan asupan nutrisi per hari tetap perlu dijaga. Daya tahan tubuh membutuhkan nutrisi agar tetap bekerja aktif melindungi tubuh dari berbagai macam penyakit. Salah satu nutrisi yang dikenal dapat meningkatkan sistem imun adalah vitamin C. Namun, apakah kebutuhan vitamin C dalam tubuh bertambah ketika sakit? Simak penjelasannya berikut ini.

    Berapa banyak kebutuhan vitamin C harian pada umumnya?

    kebutuhan vitamin c

    Tubuh tidak dapat memproduksi vitamin C sehingga Anda perlu mengonsumsi sumber makanan yang mengandung nutrisi ini. Fungsi vitamin C dalam tubuh di antaranya:

    • Menjaga fungsi sistem imun
    • Penyerapan zat besi
    • Kesehatan kulit

    Berdasarkan RDA (Recommended Dietary Allowance), total kebutuhan vitamin C harian dalam tubuh adalah 90 miligram untuk laki-laki dan 75 miligram untuk wanita.

    Lalu apakah kebutuhan vitamin C saat sakit jadi meningkat?

    Dari sebuah jurnal yang diterbitkan pada tahun 2017 menyatakan, sejumlah penelitian yang dilakukan pada berbagai spesies hewan menemukan bahwa vitamin C dapat membantu mencegah dan mengurangi infeksi yang disebabkan oleh bakteri atau virus.

    Karena tak hanya satu spesies hewan saja yang menjadi objek penelitian, besar kemungkinan manfaat vitamin C juga dapat mempengaruhi risiko dan keparahan sebuah infeksi pada manusia.

    Dalam jurnal tersebut, Dr. Harri Hemila menganalisis dua hasil penelitian yang mencari tahu hubungan antara dosis vitamin C dan durasi dari saat sakit atau lebih spesifiknya saat pilek.

    Kedua penelitian menunjukkan terdapat hubungan penting antara dosis vitamin C dan durasi saat seseorang sakit. Menambah asupan vitamin C sebanyak 6-8 gram per hari ternyata dapat mempercepat proses pemulihan.

    Maka dari itu, bukan tidak mungkin jika mengonsumsi vitamin C harian dalam jumlah yang lebih tinggi akan semakin membantu mempercepat penyembuhan saat sakit pilek.

    Mengapa vitamin C dapat bantu tubuh pulih lebih cepat saat sakit?

    kombinasi vitamin c dan echinacea

    Perlu diingat, vitamin C dapat membantu pemulihan saat sakit tetapi tidak dapat mencegah sebuah penyakit.

    Menambah asupan vitamin C dapat memberikan manfaat seperti mengurangi gejala yang dirasakan saat sakit dan mempersingkat pemulihan rata-rata hingga 8% pada orang dewasa dan 14% pada anak-anak. Namun Anda perlu mendapat asupan vitamin C, misalnya dari suplemen, secara rutin dan bukan saat sakit saja.

    Ketika sebuah infeksi terjadi dalam tubuh, kadar vitamin C dalam sistem imun secara cepat akan menurun. Secara logika, kebutuhan vitamin C dalam tubuh jadi meningkat.

    Pada kondisi sebaliknya, kekurangan vitamin C juga dapat membuat sistem imun melemah dan meningkatkan risiko terjadinya infeksi.

    Dengan alasan tersebut, menambah asupan vitamin C saat sakit karena terjadi infeksi merupakan langkah yang tepat.

    Apakah aman menambah asupan vitamin C harian?

    Pada umumnya, vitamin C yang berasal dari makanan seperti buah dan sayur pasti aman untuk tubuh. Untuk sebagian besar orang, tambahan asupan vitamin C dari suplemen dalam dosis yang direkomendasikan ahli medis atau dokter juga termasuk aman.

    Jika berinisiatif untuk menambah asupan vitamin C harian dengan mengonsumsi suplemen, batas dosis tertinggi vitamin C untuk orang dewasa adalah 2000 miligram. Apabila Anda melebihi batas tersebut, risiko gangguan kesehatan akan meningkat, contohnya seperti batu ginjal, mual, dan diare.

    Anda perlu memenuhi kebutuhan vitamin C dalam tubuh setiap hari. Hal ini dikarenakan ketika sakit, vitamin C dapat membantu meringankan gejala dan mempercepat pemulihan asalkan Anda sudah rutin menambah asupan vitamin C.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Roby Rizki · Tanggal diperbarui 28/01/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan