backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

4

Tanya Dokter
Simpan

Seberapa Banyak Porsi Makan Anak Balita Usia 2 Tahun Dalam Sehari?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 16/08/2021

    Seberapa Banyak Porsi Makan Anak Balita Usia 2 Tahun Dalam Sehari?

    Si kecil sudah masuk usia dua tahun dan Anda bingung dengan porsi makannya? Ada tipe ibu yang takut anaknya tidak mendapatkan makanan yang cukup. Namun, ada pula ibu yang takut porsi makan anaknya terlalu banyak. Maka, penting untuk Anda memahami porsi makan anak balita di usia 2 tahun agar mendapatkan gizi yang tepat.

    Bagaimana aturan porsi dan waktu makan anak usia 2 tahun?

    Anak balita biasanya menyukai waktu makan sesuai dengan waktu makan keluarga dan waktu makannya harus teratur setiap hari. Sebaiknya, jadwal makan keluarga diatur jadi 3 kali makan utama (sarapan, makan siang, dan makan malam) beserta 2 kali makan selingan.

    Untuk makanan utama:

    Makanan ini diberikan di pagi, siang, dan malam hari. Contohnya sarapan pukul 7 pagi, makan siang pukul 12, dan makan malam pukul 18.30. Jadwal makan ini sebaiknya dilakukan secara terencana dan teratur.

    Sebab, kebiasaan makan sejak balita akan membentuk kebiasaan makannya hingga dewasa nanti. Selain itu, berikan waktu makan anak juga setidaknya tidak lebih dari 30 menit.

    Untuk makanan selingan:

    Sama pentingnya dengan makan utama, camilan juga sangat penting untuk bantu memenuhi kebutuhan energi dan zat gizi yang dibutuhkan dalam sehari.

    Camilan 2 jam sebelum makan utama

    Berikan camilan sehat 2 jam sebelum makanan utama. Pasalnya jika terlalu dekat, dikhawatirkan anak akan merasa kenyang sebelum makan berat berikutnya. Ini yang membuat anak usia 2 tahun kesulitan menghabiskan porsi makan yang sudah disiapkan.

    Tidak menjadikan camilan sebagai hadiah

    Pernah menjadikan camilan sebagai hadiah? Hindari kebiasaan tersebut. Camilan bukanlah hadiah atau umpan untuk membujuk anak, melainkan jadwal makanan yang memang harus dipenuhi.

    Camilan harus sesuai dengan gizi

    Sesuai dengan pola gizi seimbang, makanan selingan yang dibutuhkan balita misalnya susu, jus buah, buah segar, dan roti. Anda juga bisa memberikan camilan sehat lainnya untuk memenuhi kebutuhan nutrisi anak.

    Porsi makan anak usia 2 tahun yang ideal

    Pada usia balita, anjuran jumlah energi yang dibutuhkan berbeda-beda pada setiap anak. Mulai dari 1.125 kalori hingga 1.600 kalori. Jika dilihat dari kebutuhan kalori terbesar, begini contoh pembagian porsi makan anak balita usia 2 tahun:

    Makanan pokok

    Anda bisa memberikan anak nasi dalam sehari sebanyak 300 gram atau sekitar 3-4 centong nasi (berarti satu centong setiap kali makan berat).

    Tidak hanya dengan nasi, Anda juga bisa mengganti nasi dengan sumber lain dari karbohidrat sesuai kebutuhannya. Nasi 3-4 centong mengandung 525 kalori – setara dengan 210 gram roti atau 630 gram kentang.

    Dari total makanan pokok dalam sehari ini, Anda bisa membagi-bagi jumlah ini di saat makanan utama maupun selingan.

    Anda bisa membaginya misal makan nasi di waktu makan pagi 80 gram, siang 100 gram, dan malam 100 gram. Camilan sorenya bisa dengan selembar roti tawar lembar dengan margarin dan meses secukupnya.

    Protein hewani

    Protein  hewani yang dianjurkan khususnya bagi anak yang sudah 2 tahun ke atas sebanyak 125 gram dalam sehari dan 200 mililiter susu dalam sehari. Lauk hewani ini bisa didapatkan dari ikan, daging sapi, daging ayam, telur, udang, dan lain-lain.

    Contohnya saat makan pagi anak makan sebutir telur, kemudian kitar 2 jam kemudian minum secangkir susu.

    Selanjutnya, anak akan makan siang dengan sepotong daging ukuran sedang, makan malam dengan sepotong ayam (sekitar 40 gram), dan sebelum tidur minum secangkir susu.

    Protein nabati

    Protein nabati yang dibutuhkan oleh balita yaitu sekitar 100 gram dalam sehari. Protein nabati bisa didapatkan dari tempe, tahu, kacang hijau, dan kacang-kacangan lainnya.

    Sebagai contoh, balita bisa diberikan makan siang protein hewani ditambah sepotong tempe, camilan sore dengan bubur kacang hijau sekitar 1,5 sendok makan (15 gram). Setelahnya, anak bisa makan malam ditambah dengan sepotong tahu ukuran besar.

    Sayur dan buah

    Anak balita membutuhkan sebanyak 100 gram sayur dan 400 gram buah dan sayur dalam sehari.

    Sayur bisa Anda berikan pada setiap makan berat, dari pagi, siang, hingga malam. Seratus gram sayur ini setara dengan semangkuk penuh sayuran yang biasa dimakan orang dewasa. Dari semangkuk penuh sayuran itu bisa Anda bagi 3 waktu makan untuk balita.

    Misalnya ¼ mangkuk sayur bayam untuk pagi hari, ½ mangkuk sayur brokoli saat makan siang, dan ¼ mangkuk sayur buncis di malam hari.

    Untuk buah, dibutuhkan sekitar 400 gram buah pepaya (2 potong besar) dalam sehari. Selain dengan pepaya, Anda bisa menggantinya dengan yang setara seperti 2 potong besar buah melon, atau 2 buah pisang ambon, atau 1,5 buah mangga dalam sehari. Buah ini bisa Anda berikan sebagai camilan atau setelah makan berat.

    Sebagai bayangan, berikut contoh porsi makan balita usia 2 tahun yang bisa menjadi panduan, mengutip dari Very Well Family:

    • 1/4 sampai 1/2 potong roti
    • 1/4 gelas sereal
    • satu sampai dua sendok makan sayuran
    • 1/2 potong buah segar
    • 1/2 buah telur matang
    • 20 gram daging

    Bila si kecil masih ingin makan tapi makanannya sudah habis, beri jeda beberapa detik dengan memberi kuah atau sayuran yang ada di meja makan.

    Cara ini dilakukan agar mengetahui apakah anak benar-benar masih lapar atau tidak. Selain itu, cara tersebut juga untuk mengurangi risiko mual karena kekenyangan.

    Tips saat anak usia 2 tahun tidak menghabiskan porsi makan

    Ada saatnya balita sangat lahap dengan kudapan yang dihidangkan, tapi terkadang ia tidak bisa menghabiskan porsi makannya.

    Kondisi ini sering membuat bingung orangtua, terutama ibu karena khawatir nutrisi si kecil tidak tercukupi.

    Untuk mengatasinya, berikut tips saat anak yang sudah menginjak usia 2 tahun tidak menghabiskan porsi makan:

    Mengurangi ekspektasi

    Melansir dari Family Doctor, ketika anak tidak menghabiskan porsi makannya, Anda perlu ingat bahwa ekspektasi terlalu tinggi bisa mengecewakan dan anak bisa merasa tertekan. Sama seperti orang dewasa, anak-anak juga memiliki nafsu makan yang naik turun.

    Mengurangi porsi

    Ketika kemarin ia tidak menghabiskan porsi makan yang sudah disiapkan, hindari memberi dengan jumlah makanan yang sama. Anda bisa memberi anak usia 2 tahun dengan porsi makan yang sedikit, tapi gizinya tetap sesuai kebutuhan.

    Kurangi waktu menonton

    Tidak sedikit orangtua yang memberi tontonan atau gawai ketika anaknya sedang makan. Cara ini memang bisa mengalihkan perhatian si kecil.

    Namun, ini juga bisa membuat anak tidak fokus untuk makan. Anak balita usia 2 tahun sudah bisa diberikan arahan, Anda bisa memberitahunya bahwa ia perlu fokus menghabiskan porsi makan.

    Mengganti menu makanan

    Di usia 2 tahun, anak balita sudah mengerti menu makanan yang diinginkan. Hal ini yang kerap menjadi persoalan mengapa ia tidak menghabiskan porsi makan yang diberikan.

    Ketika anak Anda tidak menghabiskan makanannya, mungkin karena dia sedang bosan. Anda bisa mengganti menunya di keesokan hari, tapi dengan porsi kecil.

    Ketika anak Anda terlihat menyukainya, lahap, dan menghabiskannya, tanyakan apakah mau menambah menu. Bila anak terlihat antusias, berarti menu makanan hari itu sukses untuk si kecil.

    Beri batasan waktu untuk camilan

    Dalam sehari, anak perlu makan tiga kali dan diselingi memberikan camilan sesuai aturan, yaitu dua kali. Terkadang, pemberian camilan terlalu banyak membuat anak tidak menghabiskan porsi makannya.

    Ketika waktu ngemil tiba, beri camilan sehat untuk si kecil seperti potongan buah, roti gandung, atau keju. Hindari memberi camilan ketika mendekati waktu makan malam karena bisa membuat anak cepat kenyang.

    Beri jeda satu atau dua jam setelah camilan agar perut sudah siap lagi untuk diisi oleh menu makan berat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 16/08/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan