backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Panduan Lengkap Seputar Susu Balita Usia 1-5 Tahun

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 3 minggu lalu

    Panduan Lengkap Seputar Susu Balita Usia 1-5 Tahun

    Susu memegang peranan penting untuk  anak usia balita demi mendukung tumbuh kembangnya. Ketika anak menginjak usia 1 tahun, jenis susu yang tersedia lebih banyak dengan varian rasa berbeda. Bagaimana cara memilih susu untuk balita dan bolehkah anak hanya minum susu tanpa makan dalam satu hari? Berikut penjelasan lengkap seputar susu untuk balita usia 1-5 tahun.

    Kenali berbagai jenis susu untuk balita

    susu balita

    Bila Anda berencana memberikan anak susu, ada baiknya untuk mengetahui berbagai jenis susu untuk balita agar bisa memberikan yang sesuai untuknya.

    Di pasaran, ada banyak jenis susu dari berbagai sumber, bentuk, dan juga berbagai merek. Mengutip dari Mayo Clinic, berikut jenis susu untuk balita.

    Susu pertumbuhan dari susu sapi

    Sebagian besar susu pertumbuhan berasal dari susu sapi yang mengandung protein, karbohidrat, dan lemak dalam keseimbangan yang tepat.

    Susu pertumbuhan berupa bubuk di mana dalam proses pembuatannya mengalami proses pemanasan dengan suhu tinggi yang cukup lama untuk mengubahnya dari suatu produk cair hingga menjadi bubuk.

    Pada proses pembuatan susu pertumbuhan sebenarnya juga ada proses pemanasan pada saat masih dalam bentuk larutan, tapi dengan suhu yang relatif lebih rendah.

    Penelitian menyebut, dalam bentuk larutan, susu pertumbuhan akan mengalami proses pasteurisasi dengan suhu 75-85℃.

    Proses pengeringan pada susu pertumbuhan dalam bentuk bubuk, justru yang membantu untuk menjaga kandungan protein dan nutrisi lain dalam susu pertumbuhan tetap stabil dan tidak rusak. 

    Susu pertumbuhan bubuk biasanya sudah difortifikasi dengan berbagai nutrisi penting sehingga kecukupan vitamin dan mineralnya sesuai dengan kebutuhan anak di usia tersebut.  

    Proses fortifikasi inilah yang membedakan susu formula pertumbuhan dengan susu cair biasa karena susu pertumbuhan memiliki nutrisi penting yang bisa jadi tidak ada di dalam susu cair biasa, salah satunya adalah zat besi. 

    Susu sapi biasa umumnya tidak banyak mengandung zat besi, vitamin C, dan nutrisi lain yang dibutuhkan anak dalam jumlah yang cukup untuk mendukung tumbuh dan kembangnya.

    Padahal, 1 dari 3 anak di Indonesia berusia di bawah 5 tahun sangat rentan mengalami anemia atau defisiensi besi, sehingga sangat disarankan untuk Anda memilih susu pertumbuhan yang telah difortifikasi zat besi, seperti pada susu formula pertumbuhan.

    Salah satu yang bisa Anda pilih yaitu SGM Eksplor 1+ yang sudah terbukti menjadi susu No.1 pilihan jutaan Bunda  untuk mendukung nutrisi anak Indonesia. Tentunya jutaan Bunda ini memiliki jutaan alasan mengapa pilih SGM Eksplor.

    Salah satu alasannya karena SGM Eksplor merupakan satu-satunya susu pertumbuhan yang mengandung IronC™, kombinasi unik Zat Besi dan Vitamin C yang dapat memaksimalkan penyerapan zat besi hingga 2x lipat.

    Tahukah Anda? Konsumsi rutin 2 gelas SGM Eksplor dapat bantu pemenuhan 100% kecukupan zat besi selain dari makanan harian anak. Zat besi merupakan zat gizi penting untuk dukung kecerdasan anak. 

    Susu UHT

    Susu UHT adalah susu segar yang telah melalui proses pembunuhan mikroorganisme dengan menggunakan suhu tinggi bertemperatur 135-145 derajat Celsius selama 2 hingga 3 detik. Proses ini dikenal dengan sebutan pasteurisasi. 

    Susu ini dapat bertahan lama sekitar 6-12 bulan selama tidak terpapar sinar matahari, udara dan kontaminasi lainnya.

    Meski begitu, jika kemasannya dibuka, jangka konsumsi susu ini hanya bertahan 3-4 hari untuk layak dikonsumsi.

    Sementara itu, susu UHT akan disterilisasi dengan suhu 135-145℃. Susu UHT umumnya melalui proses pemanasan dengan suhu tinggi dan biasanya expired date-nya hanya 6 bulan – 1 tahun pasca produksi.

    Susu pertumbuhan dari protein kedelai

    Susu pertumbuhan jenis ini terbuat dari protein  kedelai. Biasanya, anak membutuhkan susu pertumbuhan jenis ini jika anak mengalami:

    Saat ini sudah banyak pilihan susu berbahan kedelai yang bisa dicoba oleh balita dengan kondisi di atas.

    Susu pertumbuhan bebas laktosa

    Susu pertumbuhan ini tidak mengandung laktosa (gula yang terkandung dalam susu), sehingga gula pada susu pertumbuhan ini biasanya diganti dengan jenis gula lain, seperti sirup jagung.

    Susu pertumbuhan jenis ini cocok untuk anak yang mengalami intoleransi laktosa atau pada anak yang tidak mampu mencerna laktosa.

    Tips memilih susu pertumbuhan untuk balita

    susu balita

    Berikut beberapa cara untuk memilih susu formula pertumbuhan untuk balita.

    Sesuaikan dengan usia

    Cara memilih susu yang harus Anda lakukan pertama kali adalah menyesuaikan jenis susu dengan usia anak Anda.

    Pasalnya, setiap jenis susu diformulasikan sesuai dengan kebutuhan untuk mendukung tumbuh kembang anak berdasarkan usianya.

    Caranya sangat mudah, dengan mengecek label pada kotak atau kaleng susu, lalu perhatikan rekomendasi usia yang tertera.

    Bila anak berusia satu tahun, ini artinya Anda dianjurkan memilih susu yang khusus untuk anak seusianya. Biasanya, pada kotak atau kaleng susu tertulis “untuk usia 1-3 tahun”.

    Pilih susu yang rasanya disukai anak

    Pemilihan rasa susu anak merupakan salah satu cara memilih susu yang sering diabaikan oleh para orangtua.

    Saat anak minum susu dengan rasa yang tidak disukainya, ia tentu akan langsung menolak atau bahkan mogok minum susu.

    Akibatnya, anak mengonsumsi tidak sesuai dengan takaran saji, sehingga bisa jadi tidak mendapatkan cukup nutrisi yang cukup untuk dukung pertumbuhannya.

    Maka itu, pilihlah jenis susu yang memiliki rasa yang lezat dan disukai anak. Kalau anak suka rasa vanila, berikan susu dengan rasa vanila.

    Rasa merupakan salah satu alasan para Bunda memilih SGM Eksplor. Pasalnya, 99% anak suka lezatnya SGM Eksplor yang creamy dan milky, jadi dijamin si Kecil akan suka juga.

    Pasalnya, jutaan Bunda lainnya memilih SGM Eksplor karena 99% anak suka lezatnya SGM Eksplor yang creamy dan milky, jadi dijamin anak akan suka juga! 

    Perhatikan kandungan nutrisinya

    Di usia balita, anak mulai membutuhkan asupan lemak tambahan dari luar, salah satunya dari susu – terlepas dari apapun jenisnya..

    Lemak susu bermanfaat untuk meningkatkan perkembangan otak anak. American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan konsumsi susu maksimal 500 cc dalam sehari untuk anak usia 12-24 bulan.

    Pastikan susu yang Anda pilih mengandung kaya vitamin dan mineral yang dibutuhkan oleh anak, di antaranya vitamin A, vitamin D, kalsium, zat besi, dan sebagainya. 

    Semua zat gizi ini penting untuk menjaga kesehatan mata, membentuk tulang, gigi yang sehat, perkembangan otak, serta meningkatkan daya tahan tubuh anak.

    Namun yang terpenting, susu untuk anak juga harus mengandung omega 3 dan 6 yang juga penting untuk dukung kecerdasan otaknya.

    Omega 3 dan 6 adalah jenis asam lemak terpenting yang dapat meningkatkan fungsi kognitif dan kecerdasan anak.

    Omega 3 dan 6 dari makanan atau susu akan diubah menjadi DHA dengan bantuan enzim delta-4-desaturase.

    Semakin banyak omega 3 dan 6 yang anak dapatkan, semakin banyak pula DHA yang terbentuk dalam tubuh anak.

    Alhasil, hal ini dapat membantu menguatkan fungsi otak anak dan meningkatkan kecerdasannya.

    Para Bunda memilih SGM Eksplor untuk urusan nutrisi anak, karena dapat mendukung nutrisi lengkap agar bantu anak tumbuh maksimal:

    •  DHA 100% Berkualitas dari Minyak Ikan Tuna yang lebih baik dari minyak ikan lainnya, serta Omega 3 & 6. Dukung perkembangan daya pikir dengan nutrisi dan stimulasi tepat agar anak berpikir cepat
    • Satu-satunya dengan IronC yang dapat membantu penyerapan zat besi 2x lipat
    • Tinggi Protein, Vitamin D, Kalsium untuk dukung pertumbuhan fisik
    • Sumber Serat Pangan
    • Tinggi Zinc dan Vitamin C, dukung daya tahan tubuh

    Tentunya pemberian susu pertumbuhan ini perlu dibarengi dengan pemberian makanan dengan gizi seimbang dan stimulasi tepat ya.

    Dengan adanya semua nutrisi penting ini, dapat mendukung tumbuh kembang maksimal anak, jadi ia dapat berpikir cepat dan berani!

    Pilih susu sesuaikan dengan kondisi balita

    Dalam memilih susu pertumbuhan untuk balita, Anda perlu paham dengan kondisi anak.

    Jika anak tidak mempunyai alergi atau tidak bermasalah dalam mencerna susu, Anda dapat memberikan susu pertumbuhan yang terbuat dari susu sapi.

    Perhatikan tanggal kedaluwarsa

    Pada umumnya, susu pertumbuhan mengandung berbagai nutrisi dan gizi balita yang hampir sama walaupun berbeda merek.

    Dalam memilih susu pertumbuhan, Anda harus memeriksa tanggal kedaluwarsa pada kemasan.

    Pastikan produk belum melewati tanggal kedaluwarsa dan masih jauh dari tanggal kedaluwarsa dan kemasan produk tidak rusak.

     Ini karena kemasan yang sudah rusak dapat memengaruhi kualitas susu pertumbuhan.

    Kandungan nutrisi dalam susu pertumbuhan untuk balita

    susu balita

    Dalam memilih susu pertumbuhan, sebaiknya tidak asal-asalan. Pilihlah susu pertumbuhan yang mengandung kebaikan nutrisi untuk anak. Berikut ini kandungan susu pertumbuhan.

    Kalori

    Ketika Anda mencari susu pertumbuhan, lihat jumlah kalori yang terkandung dalam satu gelas susu/satu takaran saji. Anda bisa melihatnya pada angka kecukupan gizi yang tertera di produk susu.

    Mengapa ini penting? Kalori memiliki peran untuk menghasilkan energi untuk anak. Berikut kebutuhan kalori anak sesuai dengan usianya:

    • Balita usia 1-3 tahun: 1125 kilokalori (kkal)
    • Balita usia 4-6 tahun: 1600 kilokalori (kkal)

    Untuk menemukan jenis susu dengan takaran kalori yang tepat sesuai jadwal makan balita, mintalah rekomendasi dari dokter.

    Terutama untuk anak yang perlu menaikkan berat badan karena kalori tambahan sangat penting.

    Lemak

    Dilansir dari laman Heart, anak balita usia 2-3 tahun membutuhkan asupan lemak total antara 30-35 persen dari jumlah kalori.

    Sementara untuk anak usia 4-18 tahun membutuhkan 25-35 persen dari total kalori. 

    Berikut kebutuhan lemak anak berdasarkan angka kecukupan gizi tahun 2013:

    • Balita usia 1-3 tahun: 44 gram
    • Balita usia 4-6 tahun: 62 gram

    Lemak ini bisa didapatkan dari berbagai sumber asam lemak tak jenuh ganda dan tak jenuh tunggal seperti ikan, kacang-kacangan, dan minyak sayur.

    Protein

    Protein berperan dalam pembentukan sel di dalam tubuh, hormon, sistem kekebalan tubuh, sampai pertumbuhan struktur pendukung tubuh seperti otot.

    Berdasarkan angka kecukupan gizi (AKG) 2013, balita membutuhkan asupan protein sebanyak:

    • Balita 1-3 tahun: 26 gram
    • Balita 4-6 tahun: 35 gram

    Ketika Anda memutuskan untuk membeli susu formula pertumbuhan untuk balita, jangan lupa untuk melihat tabel angka kecukupan gizi di setiap kemasan produk.

    Di sana tertera berapa jumlah yang sesuai dengan usia anak, sehingga ibu tidak bingung.

    Kalsium

    Kandungan penting di dalam susu balita yang berikutnya adalah kalsium dan vitamin D.

    Mengutip dari laman Kids Health, kalsium merupakan zat penting untuk meningkatkan kepadatan dan kekuatan tulang di masa pertumbuhan balita 1-5 tahun. 

    Ada perbedaan dengan kebutuhan kalsium anak dan balita berdasarkan angka kecukupan gizi 2013, yaitu:

    • Balita usia 1-3 tahun: 650 miligram (mg)
    • Balita usia 4-6 tahun: 1000 miligram (mg)

    Balita membutuhkan kalsium dan vitamin D untuk menghindari penyakit rakhitis. Rakhitis adalah sebuah kondisi pelemahan kerja tulang dan pertumbuhannya terhambat.

    Selain dari susu, kalsium juga bisa ditemukan di beberapa jenis makanan, seperti keju yoghurt, kacang merah, almond, dan sayuran hijau. 

    Zat besi

    Berdasarkan data Angka Kecukupan Gizi terbitan Kementerian Kesehatan, kebutuhan zat besi harus dipenuhi anak usia 1-5 tahun adalah:

    • 1 – 3 tahun sebesar 7 mg/hari
    • 4– 6 tahun 10 mg/hari

    Bila anak kekurangan asupan zat besi, bisa mengalami anemia yang mengganggu perkembangan otaknya. Setidaknya satu dari tiga anak di bawah usia 5 tahun rentan terkena anemia.

    Hal ini dapat menimbulkan masalah kognitif seperti penurunan daya konsentrasi dan memori yang berpengaruh pada kemampuan belajar anak jika tidak segera diatasi. 

    Untuk itu, bantu optimalkan kebutuhan zat besi harian anak dengan berikan susu pertumbuhan yang terfortifikasi dengan zat besi dan vitamin C, untuk bantu mencegah anemia defisiensi zat besi dan dukung perkembangan otaknya.​​

    Bolehkah balita hanya minum susu seharian tanpa makan?

    anak minum

    Berdasarkan data dari Food Data Central, komposisi susu sapi sangat lengkap dan dibutuhkan oleh tubuh. 

    Dari mulai kalori, protein, gula, karbohidrat, asam folat, lemak, sampai vitamin dan mineral seperti kalsium dan fosfor, semua ada dalam segelas susu sapi.

    Namun meski padat gizi, susu tidak bisa dijadikan pengganti makanan balita sebab seiring bertambahnya usia anak kebutuhan gizinya pun akan semakin banyak dan beragam.

    Segelas susu saja tetap tidak mampu memenuhi kebutuhan variasi gizinya dalam satu hari.

    Begini contoh kasusnya: segelas susu sapi biasanya hanya mengandung 8 gram protein. Sementara berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG), rata-rata balita usia 1-5 tahun butuh sekitar 26-35 gram protein setiap hari.

    Minum tiga gelas susu sapi dalam sehari belum mampu memenuhi kebutuhan protein anak balita.

    Terlebih susu termasuk rendah kandungan vitamin C dan serat dibandingkan dengan kebutuhan serat anak. 

    Kandungan variasi yang tidak seimbang ini tentu tidak baik untuk tubuh anak. Jika anak hanya mau minum susu saja, bukan mustahil ia akan kekurangan gizi.  Dampak terlalu banyak minum susu yaitu:

    • obesitas,
    • sembelit, dan
    • anemia defisiensi zat besi.

    Kebanyakan minum susu lama-lama bisa membuat berat badannya makin bertambah dan pertumbuhannya jadi terganggu.

    Anda tetap harus memberikan susu pertumbuhan sesuai dengan anjuran yang tertera pada kemasan, jangan berlebihan karena anak juga membutuhkan asupan nutrisi dari makanan yang lain.

    Tanda balita tidak cocok dengan susu pertumbuhan

    tanda anak tidak cocok dengan minuman

    Ketika anak tidak cocok dengan susu pertumbuhan yang ibu berikan, ada berbagai tanda dan gejala yang akan muncul, yaitu:

    • diare atau BAB keras,
    • muntah, dan
    • lemah atau cepat lelah.

    Namun, tanda-tanda tersebut bisa juga muncul tanpa ada hubungannya dengan pemberian susu pertumbuhan.

    Jadi, segera periksakan ke dokter jika anak Anda menunjukkan tanda-tanda seperti di atas.

    Jangan lupa untuk menanyakan pada dokter Anda apakah Anda perlu mengganti susu pertumbuhan anak atau tidak.

    Cara melatih balita minum susu pakai gelas

    Semakin bertambah usia anak, Anda perlu melatih balita minum susu menggunakan gelas.

    Pasalnya, penggunaan botol susu anak sudah tidak disarankan karena bisa mengganggu isapan dan oral anak.

    Beberapa cara melatih balita minum susu pakai gelas yaitu:

    • Lihat kesiapan balita berdasarkan usia (usia di atas 1 tahun sudah bisa diajarkan pelan-pelan memakai gelas atau sippy cup)
    • Ganti botol susu dengan gelas secara perlahan
    • Beri contoh minum susu pakai gelas
    • Jauhkan botol dari jangkauan anak

    Dikutip dari  situs Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) penggunaan  botol susu  pada berpengaruh pada teknik isapan yang kurang tepat.

    Sementara pada balita, perkembangan fase oral di usia 1-5 tahun sudah sebaiknya mulai belajar untuk minum memakai gelas.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 3 minggu lalu

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan