backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Bu, Berkreasi dengan Berbagai Menu Sarapan Sehat untuk Anak, Yuk!

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    Bu, Berkreasi dengan Berbagai Menu Sarapan Sehat untuk Anak, Yuk!

    Menu sarapan anak merupakan hal yang penting untuk Anda perhatikan. Pasalnya, sarapan adalah waktu makan yang paling penting bagi si kecil. Dengan menyediakan sarapan sehat untuk anak, Anda dapat membantunya meraih prestasi dan mencegah dari berbagai penyakit kronis di masa depan. Yuk, simak tips menyusun menu sarapan anak di artikel berikut!

    Bagaimana menyusun menu sarapan sehat untuk anak?

    menyuapi anak

    Sarapan memberikan pasokan energi yang dibutuhkan anak untuk melalui hari yang melelahkan. Pasalnya, sarapan pagi menyumbang hingga 20-25% dari kebutuhan energi total per hari.

    Manfaat sarapan pagi juga dapat membantu tubuh anak agar lebih efisien dalam mengolah makanan sebagai energi sehingga ia lebih jarang merasa lapar.

    Kementerian Kesehatan RI memberikan panduan dalam memenuhi kebutuhan gizi anak pada menu sarapan, yaitu:

    • 300 gram karbohidrat,
    • 65 gram protein,
    • 50 gram lemak,
    • 25 gram serat, serta 
    • asupan berbagai vitamin dan mineral.

    Cara mudah untuk menentukan porsi sarapan yang ideal adalah dengan membagi piring makan menjadi empat bagian.

    Setiap bagiannya harus diisi dengan aturan berikut.

  • Bagian pertama dengan karbohidrat kompleks, misalnya roti gandum, nasi merah, atau bubur gandum (oatmeal). 
  • Bagian kedua bisa Anda isi dengan lemak tak jenuh seperti kacang-kacangan. 
  • Bagian ketiga sebaiknya diisi dengan protein, baik itu dari telur atau daging tanpa lemak.
  • Bagian keempat diisi dengan sayur dan buah-buahan untuk melengkapi kebutuhan vitamin dan serat.
  • Perlu Anda ketahui bahwa kebutuhan glukosa anak dua kali lipat lebih besar dibanding orang dewasa. Karbohidrat penting untuk meningkatkan tumbuh kembang otak anak. 

    Glukosa yang dipecah dari karbohidrat merupakan energi utama bagi otak. Selain itu, glukosa digunakan oleh otak untuk mengatur dan menjalankan sistem sarafnya.

    Itu sebabnya, Anda dianjurkan memberikan menu sarapan untuk anak yang tinggi kalori.

    Tujuannya untuk mengenyangkan perut, menghasilkan energi dengan cepat, serta membantu meningkatkan konsentrasi anak.

    Namun, Anda perlu memilih sumber karbohidrat yang sehat agar si kecil terhindar dari penyakit-penyakit kronis sejak dini.

    Beberapa pilihan menu sarapan sehat untuk anak

    sarapan untuk diet

    Dikutip dari Kids Health, berikut beberapa menu sarapan yang bisa ibu praktekkan di rumah.

    1. Muffin telur dan sayuran

    Cara membuatnya dengan mencampurkan telur, tepung terigu, dan sayuran pilihan kemudian dimasukkan ke dalam cetakan kecil lalu dipanggang.

    2. Taco telur orak arik

    Buat telur orak arik yang dicampur dengan garam secukupnya. Lalu sajikan dengan tortilla jagung atau taco yang sudah digoreng.

    3. Telur dan sayuran pop

    Potongan telur rebus ditusuk menggunakan potongan wortel atau daun seledri, kemudian taburkan garam dan sedikit lada untuk menambah cita rasa.

    4. Oatmeal buah

    Rendam oatmeal bersama susu atau yogurt selama satu malam dalam toples kaca kedap udara. Besok paginya, campurkan oatmeal tersebut dengan potongan buah yang disukai anak.

    5. Oatmeal panggang

    Campurkan secara merata oat, susu cair, telur, ekstrak vanila, gula aren, dan potongan buah-buahan, lalu panggang hingga matang.

    6. Nasi goreng sayuran

    Tidak ada salahnya memberikan nasi goreng sebagai menu sarapan anak. Namun, pastikan Anda menambahkan protein dan sayuran dalam jumlah yang cukup.

    7. Bubur sorgum dan pir

    Sorgum adalah sejenis gandum utuh yang bebas gluten. Bubur sorgum cocok sebagai sarapan sehat untuk anak.

    Anda juga bisa menambahkan buah-buahan seperti pir atau yang lainnya.

    8. Bubur quinoa dan labu

    Quinoa adalah sejenis biji-bijian yang mengandung karbohidrat bebas gluten. Anda bisa membuat bubur dari bahan ini dicampurkan dengan labu kuning dan sedikit gula aren.

    9. Roti selai kacang dan pisang

    Roti juga bisa Anda jadikan sebagai menu sarapan untuk anak. Oleskan selai kacang dan pisang untuk melengkapi kandungan nutrisinya.

    10. Smoothies buah

    Anda juga bisa membuat smoothies dari kombinasi buah-buahan yang anak sukai saat sarapan. Cobalah mencampurkan stroberi dan pisang bersama dengan susu cair.

    Apa yang sebaiknya dilakukan bila anak melewatkan sarapan pagi?

    Anak tidak mau makan nasi

    Seperti yang dijelaskan sebelumnya, sarapan pagi sebelum anak beraktivitas adalah kegiatan yang sangat penting.

    Melansir CDC, sarapan pagi dapat mendukung daya ingat, meningkatkan mood, serta membuat anak lebih sehat dan bugar.

    Namun, apa yang sebaiknya dilakukan bila anak melewatkan sarapan? Berikut tips untuk menyiasatinya.

    • Bila anak tidak sempat sarapan, sediakan bekal untuk anak makan saat jam istirahat pagi di sekolah. Misalnya jam 9 atau 10 pagi.
    • Bila Anda seringkali sibuk untuk menyiapkan sarapan, cobalah mengolah bahan makanan sejak malam hari kemudian disimpan dalam kulkas. Keesokan paginya, Anda cukup merebus, menggoreng, atau menghangatkan bahan-bahan tersebut dengan mudah.
    • Pastikan anak tidak begadang hingga larut malam agar tidak bangun kesiangan. Tetapkan jam tidur secara disiplin.
    • Lalukanlah berbagai cara untuk membujuk anak yang malas sarapan pagi.

    Perlu Anda ketahui bahwa melewatkan sarapan bukanlah metode yang tepat pada anak yang ingin menurunkan berat badan.

    Mengutip situs Kids Health, anak yang melewatkan sarapan justru akan lebih berisiko mengalami kelebihan berat badan.

    Selain itu, anak-anak yang tidak sarapan cenderung lebih sulit berkonsentrasi di sekolah serta memperoleh asupan zat besi yang kurang sehingga lebih mudah lemas dan tidak berenergi.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 27/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan