backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

7 Fakta Tentang Skin Care Organik yang Perlu Anda Tahu

Ditinjau secara medis oleh dr. Andreas Wilson Setiawan · General Practitioner · None


Ditulis oleh Rizki Pratiwi · Tanggal diperbarui 08/01/2021

    7 Fakta Tentang Skin Care Organik yang Perlu Anda Tahu

    Saat ini gerakan hijau memang sedang digalakan. Beberapa kelompok masyarakat mencoba beralih ke gaya hidup yang ramah lingkungan. Banyak orang yang mulai beralih ke makanan organik. Tidak hanya makanan, kata organik juga ditemukan pada skin care alias perawatan kulit. Sudah tidak sulit lagi untuk mencari skin care organik saat ini, Anda bisa menemukannya secara langsung atau melalui belanja online. Namun, apakah benar bahan alami atau organik jauh lebih baik dibanding dengan produk lainnya?

    Sebelum Anda memilih produk yang cocok untuk Anda, simak fakta seputar skin care organik berikut ini:

    1. Skin care organik dipercaya lebih baik untuk kulit

    Produk perawatan kulit nonorganik dapat mengekspos kulit Anda dari sejumlah gangguan endokrin akibat logam berat yang masuk ke tubuh Anda, seperti merkuri, emulsifier, paraben, dan propilen glikol. Bahan-bahan ini dapat dengan mudah diserap oleh tubuh Anda dan menyebar ke seluruh tubuh. Dampaknya akan menyebabkan akumulasi pada tubuh dan kerusakan yang tidak terlihat. Berbeda dengan produk organik yang tidak hanya membunuh racun, tetapi menawarkan berbagai manfaat kebutuhan kulit, seperti kandungan antioksidan yang dapat memberikan efek antipenuaan. Anda juga dapat mengatasi masalah hiperpigmentasi dan peradangan.

    2. Bahan yang digunakan harus memenuhi syarat untuk bisa mendapat sertifikasi organik

    Bahan-bahan alami yang digunakan untuk perawatan kulit organik biasanya bahan-bahan seperti lidah buaya (aloe vera), apel, madu dan lain-lain. Di Amerika sendiri, untuk bisa mendapat sertifikasi USDA, bahan-bahan yang digunakan tersebut harus bebas dari pestisida sintetis, pupuk, dan zat nonorganik lainnya.

    3. Arti dari label organik

    Di Indonesia sendiri, belum ada label yang menandakan bahwa produk kecantikan tersebut merupakan bahan organik. Anda hanya bisa mengetahuinya dengan melihat daftar bahan-bahan yang digunakan pada kemasan produk tersebut. Semua produk yang aman, baik itu bahan kimia maupun organik, pasti ada label dari BPOM. Sedangkan, ketika Anda membeli produk perawatan kulit organik dari luar negeri secara langsung maupun online, terutama dari Amerika, berikut ini yang perlu Anda tahu mengenai label sertifikasi dari USDA:

    • 100% organic: artinya produk hanya mengandung bahan-bahan yang diproduksi secara organik dan diizinkan untuk menampilkan label organik.
    • Organic: produk tersebut mengandung paling sedikit 95% bahan yang diproduksi secara organik dan diizinkan untuk menampilkan label organik.
    • Dibuat dengan bahan organik (made with organic ingredients): produk mengandung paling sedikit 70% bahan organik dan tidak diizinkan untuk menampilkan label organik.
    • Kurang dari 70% bahan organik (less than 70% organic ingredients): produk tidak diizinkan untuk menggunakan kata ‘organik’ di kemasan mana pun, namun boleh menampilkan bahan-bahan atau proses organik di daftar bahan-bahan.

    4. Bedanya skin care organik dan vegan

    Produk yang memiliki klaim natural dan vegan memang tidak mengandung bahan-bahan yang berasal dari hewani. Produk vegan yang baik tidak mengandung beeswax atau carmine; yang berasal dari lebah. Kata vegan itu sendiri juga merujuk dalam proses produksinya yang ramah lingkungan. Bahan tersebut tidak diuji pada binatang. Namun, tidak semua produk vegan itu organik. Beberapa di antaranya bahkan ada yang tidak mengklaim cruelty-free.

    5. Bahan organik masih memerlukan bukti efektivitasnya

    Banyak produk mengklaim sebagai organik hanya demi meningkatkan penjualan saja, tanpa memberikan manfaat yang lebih baik. Doris Day, MD, asisten profesor klinis dermatologi di New York University Medical Center, yang dikutip Everyday Health, mengatakan bahwa ia tidak yakin mengapa orang-orang berpikir bahwa bahan alami jauh lebih baik. Hal yang dicarinya adalah bukti yang berdasarkan medis. Data klinis masih diperlukan untuk menentukan keamanan dan efektivitas skin care organik.

    6. Skin care organik bebas paraben, sulfat, dan bahan kimia

    Paraben (biasanya ditemukan pada produk sunscreen, lotion, makeup), sulfat (ditemukan pada detergen, shampo dan bath gel), dan phthalates (zat kimia yang ditemukan plastik dan fragrance) dapat meningkatkan risiko kanker menurut beberapa penelitian. Paraben diduga dapat menyebabkan kerusakan radikal bebas dan sulfat dapat membuat kulit Anda iritasi atau menyebabkan reaksi alergi.

    7. Label-label skin care organik dari luar negeri

    Sudah tidak asing lagi saat ini untuk berbelanja online, apalagi sudah banyak beauty blogger yang mengulas berbagai produk perawatan kulit. Setelah membaca atau mendengar ulasan produk tersebut, terkadang kita pun menjadi tertarik mencoba. Jika Anda ingin membeli produk organik dari luar negeri, ada baiknya untuk melihat label atau sertifikasi dari tempat negaranya berasal.

    • USDA: sertifikasi untuk produk organik Amerika
    • ECOCERT, BDIH, Biologique: sertifikasi untuk produk organik Uni Eropa
    • BIO: sertifikasi untuk produk organik Jerman

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Andreas Wilson Setiawan

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Rizki Pratiwi · Tanggal diperbarui 08/01/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan