backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

6

Tanya Dokter
Simpan

6 Pilihan Buah untuk Bayi yang Baik Dikonsumsi Sehari-hari

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 08/02/2023

    6 Pilihan Buah untuk Bayi yang Baik Dikonsumsi Sehari-hari

    Bayi masih dalam tahap belajar sampai nantinya bisa makan dengan lancar. Masalahnya, tidak sembarang makanan bisa diberikan untuk si Kecil karena masih sulit untuk menelan dan mencerna makanan yang keras. Nah, buah-buahan dapat menjadi salah satu jawaban sebagai asupan nutrisi harian bayi. Lantas, apa saja pilihan buah yang baik untuk diberikan kepada bayi?

    Kenapa buah bermanfaat baik untuk bayi?

    makanan berserat bikin bayi sembelit

    ASI eksklusif adalah sumber gizi terbaik untuk bayi sampai usianya mencapai enam bulan.

    Namun, setelah enam bulan, Anda secara perlahan harus sudah mulai memperkenalkan makanan padat atau makanan pendamping ASI (MPASI).

    Terlebih saat bayi sudah menunjukkan tanda siap makan MPASI, artinya ia sudah siap untuk mulai belajar makan.

    Demi mendukung tumbuh kembangnya sejak dini sekaligus mencukupi kebutuhan gizi bayi, makanan yang diberikan kepada bayi harus terdiri atas beragam zat gizi.

    Selain asupan protein untuk bayi, karbohidrat untuk bayi, dan lemak untuk bayi, zat gizi lain yang tidak kalah penting bagi bayi yakni asupan serat, mineral, dan vitamin untuk bayi.

    Anda bisa membantu untuk memenuhi kebutuhan vitamin, mineral, serta serat bayi sekaligus dengan memberikannya berbagai jenis buah.

    Ya! Buah-buahan murni memang mudah untuk disajikan, kaya zat gizi, juga memiliki rasa yang lezat.

    Menariknya lagi, tekstur buah-buahan yang terbilang lembut dan empuk dapat membantu bayi dalam belajar makan, menggenggam makanan sendiri, serta belajar mengunyah. 

    Bahkan, melansir dari laman Better Health Channel, konsumsi buah-buahan dapat membantu mengurangi risiko terserang berbagai penyakit.

    Ini karena kandungan vitamin dan mineral yang ada pada buah membantu memperkuat sistem kekebalan atau imun tubuh.

    Bukan itu saja, tingginya kandungan serat yang ada di dalam buah-buahan juga melancarkan sistem pencernaan sehingga mencegah sembelit pada bayi.

    Berbagai pilihan buah untuk bayi

    Melihat manfaat baiknya untuk bayi, tentu menyediakan buah sebagai salah satu makanan harian si Kecil merupakan pilihan yang tepat dan baik.

    Nah, untuk membantu Anda memilih buah untuk bayi sekaligus membuatnya tidak bosan, berikut beberapa buah yang baik dan bisa menjadi pilihan:

    1. Apel

    buah apel

    Apel memiliki banyak kandungan gizi seperti kalium, fosfor, kalsium, magnesium, vitamin A, dan vitamin C dan mineral lainnya yang sangat baik bagi pertumbuhan anak.

    Apel selain mudah dicerna, juga tidak menyebab alergi untuk si Kecil. Anda dapat memberikan apel pada si Kecil di bulan keenam saat mulai belajar makan makanan pendamping ASI (MPASI). 

    Menurut Data Komposisi Pangan Indonesia dari Kementerian Kesehatan RI, dalam 100 gram (gr) buah apel terdapat 58 kalori (kal) energi, 14,9 gr karbohidrat, 0,3 gr protein, dan 0,4 gr lemak.

    Ada juga 2,6 gr serat, 6 miligram (mg) kalsium, 0,3 mg besi, 130 mg kalium, dan 5 mg vitamin C pada buah apel.

    Tips mengolah apel:

    1. Siapkan satu buah apel yang sudah dikupas kulitnya.
    2. Potong buah apel kecil-kecil dan letakkan pada wadah yang tahan panas.
    3. Kukus potongan apel ke dalam panci sekitar 3 menit.
    4. Setelah dikukus, haluskan buah apel dengan garpu atau blender.
    5. Anda juga bisa menambahkan kayu manis untuk menambah rasa.

    2. Pisang

    manfaat pisang

    Anda sebenarnya bisa memperkenalkan manfaat pisang mulai dari usia si Kecil empat bulan. Akan tetapi, idealnya usia yang direkomendasikan untuk memulai makanan padat adalah enam bulan.

    Pisang merupakan buah untuk yang bagus untuk bayi dan sering dijadikan makanan pendamping ASI. Pasalnya, buah ini memiliki tekstur yang lembut dan halus sehingga tidak menyulitkan si Kecil untuk melumat ataupun mencernanya.

    Selain itu, buah pisang gampang didapatkan dengan harga yang relatif murah. Anda bisa memilih pisang ambon, pisang emas, ataupun pisang susu.

    Yang terpenting, pilihlah pisang yang sudah matang jika akan diberikan pada bayi. 

    Tips mengolah bubur pisang:

    1. Kupas dan potong pisang menjadi potongan-potongan kecil.
    2. Tambahkan ASI atau susu formula bayi.
    3. Lalu hancurkan menggunakan garpu, atau haluskan dalam blender.
    4. Bubur pisang siap disajikan.
    5. Anda bisa memberikan secara langsung untuk si Kecil dengan cara dikerok menggunakan sendok.

    3. Alpukat

    alpukat untuk bayi

    Buah lain yang bagus dan direkomendasikan untuk bayi adalah alpukat. Alpukat adalah sumber lemak tak jenuh dan vitamin E.

    Selain itu, alpukat memiliki tekstur yang lembut dan memiliki rasa yang enak sehingga pas untuk dijadikan sebagai makanan pendamping ASI.

    Dalam 100 gr alpukat terdapat 85 kalori energi, 7,7 gr karbohidrat, 0,9 gr protein, serta 6,5 gr lemak. Sementara untuk vitamin dan mineralnya terdiri dari 10 mg kalsium, 0,9 mg besi, 278 mg kalium, dan 13 mg vitamin C.

    Tips mengolah alpukat:

    1. Siapkan setengah buah alpukat matang.
    2. Kupas kulitnya dan ambil daging buahnya.
    3. Hancurkan daging menggunakan garpu atau blender.
    4. Anda juga dapat menambahkan pisang, susu, atau buah lainnya yang bisa memberikan sedikit rasa.

    4. Kiwi

    makan kiwi saat hamil

    Buah kiwi kaya akan serat dan vitamin A dan C. Namun, sifat asam kadang bisa menyebabkan ruam popok atau ruam mulut pada bayi.

    Oleh karena itu, berhati-hati untuk melihat adanya tanda-tanda alergi ketika Anda memberikannya kepada bayi untuk pertama kalinya.

    Kandungan gizi yang bisa dapatkan dalam buah kiwi meliputi 42,1 kalori energi, 10,1 gr karbohidrat, 2,1 gr serat, 215 mg kalium, 23,5 mg kalsium, dan 64 mg vitamin C.

    Seperti buah-buahan lainnya, kandungan di dalam buah kiwi dapat bantu menyumbang nutrisi untuk mendukung perkembangan si Kecil.

    Tips mengolah kiwi:

    1. Kupas buah kiwi dan potong-potong kecil.
    2. Haluskan potongan dengan garpu, blender, atau food processor.
    3. Bubur buah kiwi siap disajikan.

    5. Pepaya

    biji pepaya

    Manfaat pepaya selain manis dan lezat juga kaya akan folat, serat, dan vitamin A, C dan E. Kandungan serat dan enzim papin yang terdapat di dalam buah pepaya sangat baik dan bagus untuk pencernaan bayi.

    Itulah mengapa banyak orang yang menjadikan pepaya sebagai obat alami untuk mengatasi masalah sembelit.

    Setiap kali Anda memberikan pepaya sebanyak 100 gr, bayi akan mendapatkan 46 kalori asupan energi, 12,2 gr karbohidrat, 0,5 gr protein, 0,1 gr lemak, dan 1,6 gr serat. 

    Selain itu, kandungan vitamin dan mineral pada buah pepaya mencakup 23 mg kalsium, 1,7 mg besi, 221 mg kalium, dan 78 mg vitamin C.

    Tips mengolah pepaya:

    1. Siapkan pepaya matang yang berwarna kuning dan oranye gelap, dan pastikan bebas dari noda.
    2. Cuci pepaya dengan campuran air dan cuka untuk menghilangkan bakteri.
    3. Bilas di bawah air dan keringkan.
    4. Kupas kulit dan iris pepaya menjadi dua, jangan lupa buang bijinya.
    5. Cuci lagi pepaya untuk menghapus sisa-sisa bijinya.
    6. Potong pepaya menjadi potongan-potongan kecil dan haluskan.
    7. Bubur pepaya siap dihidangkan.

    6. Jambu biji

    jambu biji penyebab usus buntu

    Manfaat jambu biji salah satunya termasuk banyak mengandung vitamin C. Itulah mengapa jambu biji sering diandalkan untuk membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh.

    Serat makanan dalam buah yang satu ini juga bisa membantu meningkatkan sistem pencernaan bayi. Sama seperti berbagai jenis buah untuk lainnya, jamu biji juga mengandung banyak zat gizi.

    Dalam 100 gr jambu biji terdapat 49 kal energi, 12,2 gr karbohidrat, 0,9 gr protein, 0,3 gr lemak, hingga 2,4 gr serat. Tak hanya itu, jambu biji juga kaya akan 14 mg kalsium, 1,1 mg zat besi, 52,8 mg kalium, dan 87 mg vitamin C.

    Tips mengolah jambu biji:

  • Potong jambu biji menjadi dua bagian.
  • Buang bijinya menggunakan sendok.
  • Potong jambu menjadi potongan-potongan kecil dan kukus menggunakan selama beberapa menit.
  • Haluskan dalam blender.
  • Tambahkan air untuk mendapatkan testur yang diinginkan.
  • Cara membuat olahan buah untuk bayi

    makanan pertama bayi

    Menawarkan buah untuk bayi sebenarnya sama seperti mengenalkan berbagai makanan baru lainnya. Terkadang, si kecil bisa langsung suka sehingga tidak perlu Anda bujuk berkali-kali untuk mencicipi buah tersebut.

    Sementara di waktu lainnya, ada beberapa jenis buah tertentu yang mungkin kurang disukai bayi hingga membuatnya enggan mencoba kembali.

    Ketika bayi susah makan dan menolak buah yang Anda sajikan, sebaiknya jangan langsung menyerah. Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya masalah gizi pada bayi.

    Alih-alih berhenti menawarkan buah tersebut, Anda masih dapat berusaha memberikan beberapa kali lagi untuk memastikan si kecil memang benar-benar tidak menyukainya.

    Berdasarkan Buku Penuntun Diet Anak yang diterbitkan oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, mengenalkan makanan baru kepada bayi tidak cukup hanya 1—2 kali.

    Biasanya, butuh waktu sekitar 10—15 kali untuk menyimpulkan bahwa bayi tidak mau atau tidak suka makan makanan tersebut, termasuk buah.

    Agar bayi lebih bersemangat dalam mencoba berbagai jenis buah, Anda bisa berkreasi untuk membuat aneka hidangan buah.

    Berikut beberapa cara untuk menyajikan buah dengan cara yang lebih menarik dan baik untuk bayi.

    • Berikan sereal dengan tambahan irisan buah.
    • Berikan pancake yang dicampur dengan buah.
    • Berikan salad buah dengan tambahan yoghurt.

    Bagi bayi yang masih berusia kurang dari 12 bulan atau 1 tahun, pemberian jus buah untuk bayi belum diperbolehkan.

    Bayi baru boleh minum jus bila usianya sudah lebih dari 12 bulan. Namun untuk potongan buah, Anda dapat menyajikan salah satu buah saja maupun mencampur beberapa jenis buah yang baru dicoba dengan favorit si Kecil.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Karinta Ariani Setiaputri · Tanggal diperbarui 08/02/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan