backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

4 Bahaya yang Muncul Jika Anak Keseringan Makan Mie Instan

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 11/06/2021

    4 Bahaya yang Muncul Jika Anak Keseringan Makan Mie Instan

    Anak sering makan mie instan sebaiknya tidak Anda biarkan ya, Bu. Pasalnya, bahan-bahan yang terdapat pada makanan tersebut tidak aman untuk kesehatan si kecil. Apa saja bahaya makan mie instan yang sebaiknya ibu waspadai? Yuk simak penjelasan berikut.

    Sejumlah bahaya makan mie instan untuk anak

    Selain mudah didapat, mudah disajikan, dan rasanya enak, mie instan menjadi salah satu jenis makanan yang banyak dikonsumsi baik oleh orang dewasa maupun anak-anak.

    Namun, perlu ibu waspadai beberapa bahaya yang berisiko ditimbulkan jika anak sering makan mie instan, antara lain sebagai berikut.

    1. Meningkatkan risiko penyakit jantung di usia muda

    Mie instan dan makanan instan lain biasanya tinggi akan lemak, terutama lemak jenuh. Lemak pada makanan berfungsi untuk memberi rasa dan tekstur.

    Sebenarnya anak membutuhkan lemak untuk membentuk jaringan saraf serta hormon, juga sebagai cadangan energi. Namun, jika jumlahnya berlebihan akan menyebabkan berbagai masalah kesehatan.

    Selain itu, kandungan lemak pada mie instan termasuk jenis lemak jenuh. Akibatnya, jika anak sering makan mie instan kadar kolesterol jahat (Low Density Lipoprotein) dalam tubuhnya akan meningkat.

    Perlu ibu ketahui bahwa anak-anak juga memungkinkan memiliki kolesterol tinggi. Jika ini dibiarkan menumpuk, dapat meningkatkan risiko penyakit jantung di kemudian hari. 

    Penumpukan kolesterol ini tidak terjadi dalam waktu singkat. Jika sejak kecil anak sudah memiliki kadar kolesterol yang tinggi, bukan tidak mungkin serangan jantung dan penyakit stroke dapat ia alami pada usia muda.

    2. Memicu kenaikan berat badan

    Selain meningkatkan risiko penyakit jantung, asupan lemak berlebih akibat anak terlalu sering makan mie instan juga dapat menyebabkan kenaikan berat badan bahkan obesitas.

    Melansir Orthoinfo, kelebihan berat badan di usia muda berisiko menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti:

    • meningkatkan risiko diabetes tipe 2,
    • ketidakseimbangan hormonal,
    • gangguan pertumbuhan tulang,
    • penyakit pada sendi,
    • berisiko penyakit pada paru-paru,
    • berisiko penyakit jantung,
    • gangguan tidur, dan
    • sindrom metabolik.

    Selain menyebabkan masalah bagi tubuh, obesitas pada anak juga dapat menyebabkan masalah psikologis. Beberapa contohnya seperti anak kurang percaya diri dan cenderung menjadi sasaran bully di antara teman-temannya.

    3. Berisiko hipertensi pada anak

    Mie instan memiliki kadar garam yang relatif tinggi. Untuk mencari tahu, cobalah Anda periksa berapa persen kadar natrium atau sodium yang terdapat pada satu bungkus mie instan. 

    Jika jumlahnya sudah cukup besar untuk orang dewasa, bagi anak bisa jadi sudah melebihi kebutuhan natrium dan sodium dalam sehari. Inilah yang dapat menyebabkan tekanan darah tinggi bila anak sering makan mie instan.

    Ibu perlu pahami bahwa hipertensi juga bisa dialami oleh anak. Bahkan menurut Center for Disease Control and Prevention, 1 dari 6 anak yang berusia 8 hingga 17 tahun memiliki tekanan darah yang tinggi. 

    Meskipun efeknya tidak segera terlihat, tekanan darah yang tinggi merupakan salah satu faktor risiko penyakit jantung dan stroke di kemudian hari. Oleh karena itu, konsumsi garam berlebih sebaiknya sudah dihindari sejak kecil.

    4. Diduga menjadi penyebab anak lebih hiperaktif

    Makanan instan merupakan salah satu jenis makanan yang mengandung berbagai macam zat aditif mulai dari pengawet hingga pewarna buatan.

    Benjamin Feingold adalah dokter ahli alergi yang pertama kali mengemukakan bahwa zat pewarna dan pengawet makanan berisiko pada perilaku anak.

    Penelitian terhadap 300 jenis zat aditif tersebut menunjukkan hasil bahwa pewarna dan pengawet makanan berhubungan dengan gangguan hiperaktif dan gangguan perilaku pada anak seperti ADHD (Attention-Deficit Hyperactivity Disorder)

    Penelitian yang dicantumkan dalam buku berjudul Why Your Child Is Hyperactive yang terbit di New York pada tahun 1975 ini terus dijadikan rujukan oleh para ahli hingga saat ini.

    Meski begitu, hubungan antara zat aditif dengan kejadian hiperaktif pada anak masih membutuhkan penelitian lebih lanjut. Ini karena masih terdapat berbagai perbedaan pendapat di kalangan para ahli.

    Bagaimana jika anak terpaksa makan mie instan?

    Jika anak tidak memiliki pilihan makanan lain selain mie instan, ibu bisa menyiasatinya dengan menambahkan sayuran dan lauk ke dalam mie instan yang dimakan si kecil. Tujuannya agar kebutuhan nutrisinya tetap terpenuhi.

    Selain itu, kurangilah porsi mie instan yang disajikan, misalnya hanya setengah bungkus saja dan kombinasikan dengan sayuran yang direbus atau protein seperti telur atau ayam 

    Namun, berhati-hati terhadap berbagai risiko kesehatan, upayakan sebisa mungkin agar anak tidak sering makan mie instan dan makanan cepat saji lainnya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 11/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan