Jika tidak diatasi dengan benar, pembengkakan bisa berkembang lebih lanjut menjadi mastitis atau peradangan yang menyakitkan pada payudara.
3. Masalah mastitis pada ibu menyusui
Mastitis adalah masalah menyusui pada ibu dan bayi yang ditandai dengan adanya peradangan pada payudara.
Ketika payudara yang bengkak sudah meradang, tidak menutup kemungkinan dapat berkembang menjadi infeksi. Artinya, ada pertumbuhan bakteri pada jaringan payudara yang meradang.
Mastitis dapat ditandai dengan payudara memerah, keras, sakit, panas, dan bengkak. Anda juga bisa mengalami gejala seperti menggigil, sakit kepala, suhu tubuh tinggi, dan kelelahan sebagai tanda adanya mastitis.
Mastitis juga dapat disebabkan oleh penumpukan ASI pada payudara, misalnya karena saluran ASI tersumbat. Kondisi ini menyebabkan ASI menumpuk di payudara sehingga jaringan payudara meradang.
Tips mengatasi mastitis saat menyusui
Berikut cara mengatasi masalah mastitis saat menyusui agar memudahkan ibu dan bayi:
- Segera hubungi dokter bila Anda merasa mengalami gejala mastitis agar segera diberikan pengobatan yang tepat.
- Usahakan untuk memperbanyak istirahat dan minum banyak cairan.
- Berikan kompres hangat untuk meredakan peradangan.
- Bayi tetap boleh menyusui di payudara yang mengalami mastitis.
- Anda boleh menyusui bayi dari payudara yang mengalami mastitis maupun dari payudara yang sehat.
- Memompa ASI pada payudara boleh dilakukan apabila terasa sakit saat bayi menyusu langsung.
- Pastikan bayi menyusu dengan tepat.
- Cobalah posisi menyusui yang berbeda untuk mendapatkan posisi terbaik bayi, agar bisa menempel dengan tepat pada payudara Anda.
- Menyusui sesering yang bayi inginkan.
- Mengeluarkan ASI dengan tangan atau pompa setelah menyusui, terutama bila Anda merasa bayi belum menyusu dengan baik.
- Hindari memakai pakaian atau bra ketat sampai mastitis membaik.
- Cobalah memijat payudara Anda dengan sangat lembut saat bayi menyusu untuk membantu ASI mengalir dengan lancar.
- Minum obat penghilang rasa sakit, seperti ibuprofen atau paracetamol untuk membantu menghilangkan rasa sakit.
Masalah mastitis dapat terjadi kapan saja selama masa menyusui sehingga membuat ibu dan bayi kurang nyaman.
Namun, paling umum terjadi di tiga bulan pertama, terutama pada minggu kedua atau minggu ketiga. Masalah menyusui ini biasanya akan segera hilang ketika ibu dan bayi mulai terbiasa dengan prosesnya.
4. Masalah infeksi jamur pada ibu menyusui
Infeksi jamur yang terjadi selama menyusui bisa muncul di mulut bayi maupun payudara Anda, khususnya di area puting.
Gejala masalah pada payudara ibu saat menyusui yang satu ini biasanya timbul meliputi nyeri, kemerahan, dan gatal dengan atau tanpa ruam pada payudara.
Puting yang pecah-pecah, terkelupas, bahkan melepuh juga bisa menjadi tanda dari adanya infeksi jamur. Semua tanda-tanda dari masalah tersebut bisa terasa selama maupun saat ibu sedang tidak menyusui.
Sementara pada bayi, infeksi jamur bisa menimbulkan bercak putih atau kemerahan di sekitar mulut.
Meski tidak selalu dialami oleh setiap ibu dan bayi, infeksi jamur merupakan salah satu masalah menyusui yang tidak boleh diremehkan.
Jika merasa Anda atau bayi mengalami infeksi jamur, segera konsultasikan lebih lanjut dengan dokter untuk mendapatkan perawatan segera.
Tips mengatasi infeksi jamur saat menyusui
Dokter mungkin akan memberikan obat anti jamur yang bisa dioleskan langsung pada payudara untuk jangka waktu tertentu.
Selain Anda yang diberikan obat antijamur, bayi Anda juga diberikan obat antijamur yang cocok untuk bayi.
Hal ini penting untuk mencegah penularan dari puting ke mulut bayi dan sebaliknya sekaligus meredakan gejala infeksi jamur, termasuk payudara gatal saat menyusui.
Selama waktu penyembuhan tersebut, penting untuk memerhatikan beberapa cara mengatasi masalah infeksi jamur saat menyusui agar memudahkan ibu dan bayi:
- Cuci bersih dan sterilkan semua botol dot, mainan bayi, pompa ASI, maupun peralatan lainnya yang bersentuhan langsung dengan payudara Anda dan mulut bayi.
- Biasakan untuk selalu mencuci tangan sebelum dan setelah menyusui, atau saat hendak menyentuh bayi.
- Cuci tangan bayi secara rutin, khususnya setelah bayi mengisap jari-jarinya.
- Cuci handuk, bra, serta pakaian bayi dan Anda di dalam air dengan suhu panas.
- Rutin mengganti bra setiap hari.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar