backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

4

Tanya Dokter
Simpan

6 Cara Tepat Merawat Kulit Bayi yang Sensitif

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 27/08/2023

    6 Cara Tepat Merawat Kulit Bayi yang Sensitif

    Bayi terlahir dengan kulit yang lebih sensitif daripada orang dewasa. Itulah kenapa bayi yang baru lahir perlu perawatan kulit yang lebih telaten agar tidak mudah teriritasi dan meradang. Lantas, seperti apa tips perawatan untuk kulit bayi yang sensitif? Ketahui selengkapnya di bawah ini. 

    Tips perawatan untuk kulit bayi yang sensitif

    “Dibandingkan kulit orang dewasa, kulit bayi jauh lebih tipis, sehingga cenderung lebih sensitif terhadap perubahan yang terjadi di sekitarnya,” ungkap Dr. Srie Prihianti Sp.KK, dokter spesialis kulit anak (dermatologi anak) yang ditemui oleh tim Hello Sehat.

    Ciri kulit bayi yang sensitif dapat muncul akibat struktur jaringan kulit bayi yang masih longgar, sehingga partikel asing apa pun yang ada di udara sekitar bisa masuk dengan mudah dan mengiritasi kulitnya.

    Sistem perlindungan kulit bayi juga belum terbentuk sempurna untuk melawan zat-zat asing yang masuk tersebut.

    Di samping dua alasan itu, pemakaian produk perawatan kulit bayi yang salah juga dapat memperburuk masalah kulitnya.

    Jadi, bagaimana cara merawat kulit bayi sensitif yang tepat? Berikut tips perawatan kulit bayi sensitif yang bisa Anda lakukan.

    1. Cermat pilih produk yang aman

    perkembangan bayi 19 minggu

    Agar aman untuk kulit bayi, pastikan Anda memilih produk perawatan kulit bayi yang memiliki ciri-ciri sebagai berikut.

    • Mengandung bahan-bahan natural.
    • Produk yang berlabel hypoallergenic atau anti alergi untuk mencegah risiko alergi.
    • Produk sabun dan sampo yang memiliki pH seimbang dengan kadar pH air mata atau “low ocular irritation index” (berlabel “pH-balanced“).
    • Jangan pilih sabun yang bisa membuat kulit kesat. Sabun yang buat kulit kesat tandanya mengeringkan kulit.
    • Pilih sabun bayi yang justru terasa licin di kulit bahkan setelah dikeringkan, karena ini tandanya sabun tersebut mengandung banyak pelembap.
    • Gunakan sabun yang tidak mengandung deterjen SLS (Sodium Lauryl Sulfate) atau Anionik Surfaktan, karena dapat memicu iritasi dan menyerap kelembapan alami kulit bayi.

    2. Bijak memandikan bayi

    Saat bayi baru lahir, ada baiknya jangan langsung dimandikan sebagai perawatan untuk kulit bayi yang sensitif.

    Umumnya, banyak ibu yang risih melihat adanya selaput lemak yang menempel di tubuh bayi sesaat setelah lahir.

    Padahal, selaput lemak yang punya nama vernix caseosa ini berfungsi melembapkan dan melindungi kulit dari infeksi dan risiko alergi.

    Banyak pakar kesehatan neonatal yang menyarankan orangtua untuk menunda waktu mandi pertama bayi sampai tanda-tanda vital dan suhu bayi telah stabil, kira-kira sekitar 2—4 jam setelah lahir.

    Perhatikan juga caranya. Memandikan bayi harus dengan air suam kuku, yaitu 36—37º Celsius, dengan cara merendam seluruh tubuhnya di bak.

    Jangan terlalu lama memandikan bayi, paling lama 10—15 menit saja. Kelamaan mandi bisa menurunkan suhu tubuh bayi dan memicu hipotermia.

    Tujuan merawat kulit bayi yang sensitif

    Perawatan kulit bayi baru lahir haruslah meliputi berikut ini. 
    • Mempertahankan kelembapan kulit bayi.
    • Menjaga kulitnya tetap sehat.
    • Mencegah iritasi atau alergi.

    3. Jangan lupa pakai pelembap

    Bukan hanya kulit orang dewasa yang butuh moisturizer, bayi baru lahir pun perlu produk pelembap tersebut sebagai skincare bayi untuk perawatan kulit yang sensitif. 

    Pelembap yang bagus dapat membantu mempertahankan kadar air dalam kulit bayi segera setelah mandi.

    Pelembap juga berfungsi untuk memperbaiki tekstur kulit bayi agar lebih lembut dan fleksibel.

    Oleskan pelembap 2—3 menit setelah mandi di saat kulitnya masih sedikit lembap terbasuh air.

    Trik ini akan lebih efektif melembapkan kulitnya daripada mengoleskan pelembap saat kulit bayi sudah benar-benar kering.

    Bila kulit bayi Anda tidak sensitif atau normal, pilih pelembap jenis losion. Bila kulit kering sensitif, pilih yang jenis krim.

    4. Rawat area popok

    memakai popok terlalu lama

    Area popok pada tubuh bayi sering kali lembap, tersumbat, atau tergaruk. Hal ini bisa memicu iritasi, kerusakan, serta penyakit kulit pada bayi, seperti ruam popok.

    Sebagai perawatan kulit bayi sensitif guna mencegah kondisi tersebut, jangan lupa untuk mengganti popok bayi secara rutin, terutama saat sudah penuh dengan kotoran bayi.

    Dilansir dari The Royal Children’s Hospital Melbourne, popok sekali pakai diketahui bisa menyerap kelembapan dengan lebih cepat, sehingga kulit tetap kering dan tidak mudah rusak.

    Jika Anda lebih suka menggunakan popok kain, pastikan untuk melapisi popok dengan lapisan penyerap di permukaan popok.

    Hindari menggunakan tisu basah. Sebaiknya,bersihkan area popok dengan air hangat dan handuk halus atau kapas. Jika perlu menggunakan sabun, pilih yang memiliki pH seimbang.

    Jangan lupa untuk mengoleskan pelembap yang cukup setiap mengganti popok. Pilih pelembap yang mengandung zinc, kemudian hindari menggunakan bedak tabur.

    5. Pilih pakaian yang aman

    Bukan cuma popok, tips atau cara merawat kulit bayi yang sensitif berikutnya, yaitu memakaikan pakaian yang tepat.

    Mengingat kulitnya yang masih sensitif, penting bagi Anda untuk memilih pakaian yang berbahan ringan, longgar, dan lembut. 

    Hindari juga memakaikan bayi pakaian yang terlalu tebal atau berlapis-lapis.

    Selain itu, cuci pakaian bayi dengan sabun yang lembut serta bebas dari parfum dan kandungan antibakteri.

    6. Lindungi dari sinar matahari

    Sinar UV di bawah kadar 3 dan sedikit paparan langsung terhadap sinar UV memang aman dan bahkan sehat untuk bayi baru lahir.

    Namun, perawatan untuk kulit bayi yang sensitif harus bisa memberikan perlindungan terhadap sinar matahari. 

    Apalagi, kulit bayi baru lahir sangat sensitif terhadap efek berbahaya dari sinar UV yang terlalu tinggi. 

    Jadi, saat pergi keluar bersama si Kecil, Anda bisa memakaikan bayi pakaian yang ringan dan topi untuk menutupi tubuh bayi.

    Anda juga bisa menggunakan pelindung matahari, seperti payung atau penutup pada kereta bayi.

    Penting juga untuk selalu mengoleskan sunscreen bayi 15—20 menit sebelum pergi keluar, dan kembali dioleskan setiap 2 jam.

    Itu adalah beberapa cara perawatan yang bisa Anda lakukan untuk menjaga kulit bayi yang masih sensitif.

    Dengan melakukan perawatan yang tepat, Anda tidak hanya melindungi kulit bayi, tetapi juga kondisi kesehatannya secara keseluruhan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 27/08/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan