backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

8

Tanya Dokter
Simpan

Ibu, Ini 9 Penyakit Kulit yang Paling Umum Dialami Bayi

Ditinjau secara medis oleh dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A · Kesehatan anak · Rumah Sakit EMC Pekayon


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 06/04/2023

    Ibu, Ini 9 Penyakit Kulit yang Paling Umum Dialami Bayi

    Bayi, terutama yang baru lahir, sangat rentan mengalami masalah kulit karena kulitnya masih sangat sensitif. Nah, sebagai orangtua, Anda perlu memahami apa saja masalah kulit yang umum terjadi pada bayi dan bagaimana cara mengatasinya agar tidak semakin buruk. Lantas, apa saja penyakit kulit pada bayi yang paling umum?

    Penyakit kulit pada bayi yang sering terjadi

    Sebenarnya, penyakit kulit pada bayi umumnya tidak membahayakan dan mudah ditangani di rumah.

    Berikut berbagai masalah kulit pada bayi yang paling umum terjadi.

    1. Ruam popok

    mengatasi ruam popok bayi

    Ruam popok adalah salah satu penyakit kulit pada bayi yang paling umum.

    Terutama pada bayi dengan kulit sensitif, risiko ruam popok lebih mungkin terjadi.

    Kondisi ini ditandai dengan iritasi kulit berwarna merah mengkilap dan terasa gatal di area bokong yang tertutup popok.

    Ruam popok pada bayi sering terjadi karena kondisi popok yang basah dan penggantian popok bayi yang sangat jarang.

    Ini membuat kulit bayi dan bahan kain popok bergesekan sehingga menimbulkan ruam.

    Ruam popok bukanlah kondisi serius. Meski begitu, sebaiknya kondisi ini tidak dibiarkan karena bisa berkembang menjadi infeksi jamur atau infeksi bakteri.

    Cara mengatasinya

    Gunakan krim pelembap bayi yang mengandung zinc oxide dan lanolin untuk meredakan ruam kulit, serta mencegah iritasi semakin parah.

    Krim ini juga bantu melembapkan dan melembutkan kulit bayi.

    Pastikan Anda menjaga area bokong bayi tetap kering untuk mencegah ruam popok muncul kembali.

    Anda juga bisa membiarkan bayi Anda tidak menggunakan popok sejenak setelah bangun tidur.

    Selain itu, pastikan juga popok bayi tidak terlalu ketat, tetapi tetap pas dengan bokong bayi.

    Pastikan Anda rutin mengganti popok anak Anda. Ketika sudah ada garis merah di kulit bayi, itu tandanya popok bayi sudah terlalu ketat.

    2. Biang keringat

    Biang keringat pada bayi sering dikaitkan dengan panas dan keringat. Ini terjadi akibat kelenjar keringat bayi yang tersumbat.

    Akibatnya, keringat bisa terperangkap di bawah kulit sehingga menimbulkan bintik-bintik kecil atau bercak di kulit bayi Anda.

    Bercak pada penyakit kulit bayi ini umumnya berwarna kemerahan.

    Namun, pada bayi dengan warna kulit agak gelap, bercak yang timbul sering tampak berwarna coklat, ungu, atau abu-abu.

    Bintik-bintik kecil ini sering muncul di wajah atau leher bayi, tetapi juga bisa berada di tersebar di seluruh tubuh.

    Bercak pun umumnya terasa gatal sehingga Anda akan sering melihat bayi menggaruk tubuhnya.

    Cara mengatasinya

    Biang keringat umumnya bukan kondisi serius dan dapat menghilang dengan sendirinya dalam beberapa hari.

    Namun, Anda bisa membantu mengatasi dan mencegah biang keringat pada bayi dengan memastikan kulit bayi tetap kering dan tidak kepanasan.

    Untuk mengatasi rasa gatalnya, Anda bisa memandikan dan membersihkan badan bayi dengan air hangat.

    Hindari menggunakan sabun yang dapat mengiritasi kulit bayi Anda.

    Konsultasikan dengan dokter bila bayi Anda terlalu sering menggaruk dan butuh pengobatan.

    3. Eksim

    eksim pada bayi

    Eksim atau dermatitis atopik termasuk penyakit kulit yang umum pada bayi dan kambuhan.

    Penyakit ini menyebabkan kulit bayi menjadi merah, terasa sangat gatal, serta terlihat seperti bersisik dan meradang.

    Biasanya eksim muncul di wajah, kepala, dan tubuh bayi.

    Bila dibiarkan, kulit bayi menjadi kering dan tampak menebal.

    Adapun gejala tersebut bisa muncul bila terkena pencetusnya, seperti sabun atau deterjen untuk mencuci pakaian bayi Anda.

    Cara mengatasinya

    Eksim pada bayi tidak dapat disembuhkan. Namun, kondisi ini dapat dikendalikan dengan baik dan sering akan hilang setelah beberapa bulan atau tahun.

    Perawatan yang paling efektif adalah untuk mencegah kulit menjadi kering dan gatal serta menghindari pemicu yang menyebabkan kondisi kambuh.

    Gunakan pelembap kulit untuk bayi untuk mengurangi kulit kering akibat eksim pada bayi dan menjaga kulit bayi tetap lembap.

    4. Kulit kering

    Kulit bayi kering hingga bersisik adalah penyakit atau masalah yang cukup umum terjadi pada bayi.

    Sebagian bayi bahkan mengalami kulit kering yang sampai mengelupas.

    Ada banyak hal yang bisa menyebabkan kulit bayi kering.

    Ambil contohnya suhu lingkungan yang panas kering atau justru terlalu dingin, sehingga menyebabkan kulitnya kehilangan cairan.

    Hal yang paling sering menjadi penyebab dari kulit bayi kering adalah mandi atau main air terlalu lama.

    Sabun mandi yang digunakan juga bisa jadi penyebab kulit bayi kering.

    Cara mengatasinya

    Hindari memandikan bayi terlalu lama. Setelah memandikan bayi, biasakan untuk mengoleskan pelembap untuk bayi agar kelembapan kulitnya terjaga.

    Pastikan juga si kecil mendapatkan cukup cairan. Biasanya kulit kering pada bayi akan hilang setelah beberapa hari.

    Namun, jika kondisi ini mengganggu atau membuat bayi tidak nyaman, segera diskusikan dengan dokter.

    Dokter akan memberikan perawatan yang tepat untuk kondisi ini.

    5. Hemangioma

    hemangioma masalah kulit bayi

    Melansir Mayo Clinic, hemangioma adalah tanda lahir berwarna merah cerah yang muncul saat lahir.

    Namun, tanda ini juga bisa timbul pada minggu pertama atau kedua kehidupan bayi.

    Hemangioma terlihat seperti benjolan yang terbentuk dari pembuluh darah berlebih di kulit.

    Pada awal kemunculannya, hemangioma pada bayi seperti tanda merah yang datar di bagian mana pun dari tubuh.

    Seiring waktu, tanda merah ini tumbuh seperti benjolan kenyal di kulit.

    Cara mengatasinya

    Hemangioma memang bisa hilang sendiri seiring pertambahan usia anak.

    Namun, pada beberapa kasus, benjolan bisa semakin membesar dan menimbulkan masalah kesehatan pada bayi Anda sehingga membutuhkan perawatan medis.

    Meski begitu, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk merawat kulit bayi yang memiliki hemangioma, seperti di bawah ini.

    • Melindungi kulit bayi dari sinar matahari.
    • Menjaga dan merawat kulit bayi agar tetap lembap dan tidak kering.
    • Hindari pemakaian sabun mandi bila kulit bayi luka.
    • Hindari memandikan si kecil dengan cara digosok, cukup usap dengan lembut dengan memakai air hangat.

    6. Biduran

    Biduran adalah penyebab kulit gatal yang ditandai dengan kemunculan bentol merah melebar, menonjol, dan menyebar pada kulit.

    Dalam bahasa medis biduran disebut dengan urtikaria. Penyakit kulit pada bayi ini dapat menyerang bagian wajah, badan, lengan, atau kaki.

    Biduran pada bayi biasa terjadi sebagai reaksi alergi makanan, umumnya adalah telur dan susu.

    Namun, kondisi ini juga bisa disebabkan oleh cuaca yang dingin, paparan sinar matahari, atau menggaruk dan menggosok kulit terus menerus.

    Cara mengatasinya

    Biduran umumnya tidak membahayakan. Namun, kondisi ini membuat bayi Anda merasa tidak nyaman saat tidur atau sepanjang hari.

    Cara terbaik untuk mengatasi dan mencegahnya adalah menjauhkan dari hal yang memicu biduran.

    Jika cukup mengganggu, terutama jika kronis, sebaiknya konsultasikan kepada dokter untuk penanganan lebih lanjut.

    Dokter mungkin akan meresepkan antihistamin untuk mengurangi gejala yang timbul.

    7. Cradle cap

    sumber: NHS

    Melansir NHS, cradle cap adalah penyakit kulit pada bayi yang ditandai dengan bercak atau kerak kuning atau putih, berminyak, dan bersisik di kulit kepalanya.

    Kondisi ini juga disebut dengan dermatitis seboroik dan umum terjadi pada tiga bulan pertama usia bayi.

    Selain di kepala, cradle cap juga bisa terjadi di bagian tubuh lain, seperti wajah.

    Kondisi ini tergolong aman, tidak membuat gatal, dan tidak menular.

    Akan tetapi, adanya kerak di kepala bayi kadang membuat rambut sulit tumbuh.

    Cara mengatasinya

    Cradle cap bisa sembuh dengan sendirinya dalam beberapa minggu hingga bulan.

    Anda bisa mencuci rambut dan kulit kepala dengan lembut menggunakan sampo khusus untuk bayi.

    Anda juga bisa menggunakan baby oil untuk membantu melembutkan kerak.

    Gosok perlahan kerak tersebut dan cuci kepala bayi Anda dengan sampo untuk menghilangkannya.

    8. Milia

    Sekitar setengah dari semua bayi yang baru lahir mengalami bintik-bintik putih kecil di wajah yang disebut milia.

    Beberapa orang menyebut kondisi ini dengan jerawat pada bayi.

    Mengutip dari Medlineplus, milia timbul ketika sel kulit mati terjebak di dalam kantong kecil di permukaan kulit dan mulut.

    Meski termasuk dalam masalah atau penyakit kulit, milia pada bayi tidak perlu diobati karena akan hilang dengan sendirinya setelah beberapa bulan.

    Cara mengatasinya

    Penyakit kulit yang satu ini cukup umum pada bayi dan sebenarnya akan hilang dalam beberapa minggu.

    Anda pun tidak perlu memberinya pelembap, krim, atau salep apa pun pada bintik-bintik putih ini.

    Cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan bersabar dan menunggu sampai bintik-bintik putih ini menghilang secara alami.

    9. Impetigo

    impetigo pada bayi

    Kondisi ini termasuk infeksi penyakit kulit yang umum pada bayi.

    Impetigo ditandai dengan luka lecet yang khas dan bisa terasa gatal dan tidak nyaman pada bayi Anda.

    Luka bisa muncul di sekitar hidung dan mulut, yang dapat menyebar ke bagian wajah atau tubuh lainnya.

    Impetigo pada bayi disebabkan oleh infeksi bakteri.

    Bakteri bisa masuk ke tubuh bayi melalui luka pada kulit, misalnya akibat gigitan serangga atau kondisi kulit pada bayi, seperti eksim.

    Cara mengatasinya

    Beberapa kasus impetigo pada bayi bisa sembuh sendiri dalam janga waktu beberapa minggu tanpa pengobatan.

    Namun, Anda pun bisa berkonsultasi kepada dokter untuk mengatasinya.

    Biasanya, dokter akan memberi resep antibiotik untuk mempercepat penyembuhan.

    Cara tersebut juga bisa mengurangi risiko penularan pada bayi dan anak-anak lain di sekitarnya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. S.T. Andreas, M.Ked(Ped), Sp.A

    Kesehatan anak · Rumah Sakit EMC Pekayon


    Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 06/04/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan