backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Apakah Pemindaian Dengan CT Scan dan Rontgen Aman untuk Anak-anak?

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 13/09/2021

    Apakah Pemindaian Dengan CT Scan dan Rontgen Aman untuk Anak-anak?

    Anak-anak memang rentan dengan cedera dan sakit. Ada kalanya orangtua yang merasa khawatir akhirnya memutuskan melakukan tes pencitraan untuk anak, seperti CT scan atau rontgen (dengan sinar X) untuk mendapatkan diagnosis yang tepat. Namun, sebuah penelitian menunjukkan bahwa terlalu banyak menggunakan tes pencitraan dapat meningkatkan risiko kanker pada anak. Lalu, apakah anak boleh melakukan tes pencitraan? Simak ulasannya berikut ini.

    Benarkah tes pencitraan meningkatkan risiko kanker pada anak?

    Dilanisr dari WebMD, sebuah penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang telah melakukan CT scan lebih dari tiga kali berisiko mengalami tumor otak atau leukemia. Namun, penelitian tersebut masih kontroversial. Pasalnya, butuh radiasi yang cukup besar untuk mengembangkan tumor otak atau leukimia pada anak-anak.

    Bila hanya lebih dari tiga kali atau tiga kali lipatnya, berarti radiasnya masih rendah untuk dapat memicu kanker. Dengan kata lain, para ahli memperkirakan perlu 10.000 kali CT scan sehingga bisa menyebabkan terjadinya kanker. Walaupun radiasinya sangat kecil untuk meningkatkan kanker, terlalu sering melakukan tes pencitraan tentu akan menyebabkan efek samping di kemudian hari.

    Kebutuhan tes pencitraan untuk anak

    Tes pencitraan untuk anak memang sangat membantu dokter untuk mendiagnosis suatu penyakit. Apalagi anak sering kesulitan menyampaikan apa saja yang dirasakannya ketika mengalami cedera. Walaupun penelitian mengenai tes pencitraan dapat meningkatkan kanker belum terbukti benar dan membuat Anda khawatir, langkah bijak yang dapat Anda lakukan sebagai orangtua adalah jangan memaksakan anak untuk melakukan tes pencitraan bila tidak dibutuhkan.

    Tubuh anak memang peka terhadap radiasi dan terlalu banyak radiasi pada anak tentu tidak baik di kemudian hari. Oleh karena itu, perlu diperhatikan bahwa tidak semua penyakit atau cedera pada anak memerlukan tes pencitraan. Jadi, orangtua harus berdiskusi terlebih dahulu dengan dokter apakah sang anak memang membutuhkan tes pencitraan atau tidak.

    kanker pnet

    Apa yang bisa dilakukan orangtua bila anak harus menjalani tes pencitraan?

    Ada beberapa penyakit atau cedera pada anak yang memerlukan tes pencitraan, misalnya trauma pada kepala akibat jatuh atau pukulan, sakit kepala kronis, terjadi kejang, juga mendiagnosis adanya usus buntu. Untuk mendapatkan diagnosis yang tepat, dokter tetap membutukan tes pencitraan.

    Bila dokter mengharuskan anak untuk melakukan tes pencitraan, Anda tidak perlu khawatir. Memilih rumah sakit anak dan melakukan tes pencitraan di rumah sakit tersebut aman untuk anak. Sebab rumah sakit telah menyesuaikan dosis radiasi yang rendah pada mesin pemindaian untuk ukuran anak-anak.

    Anda perlu meminta pertimbangan dokter terlebih dahulu, mana tes pencitraan yang sebaiknya dilakukan oleh anak. Sebab CT scan memiliki radiasi yang lebih tinggi daripada rontgen dengan sinar X. Walaupun demikian, dosis radiasi pada keduanya pasti disesuaikan dengan dosis anak.

    Anda juga bisa mengajukan beberapa pertanyaan kepada dokter bila Anda masih kurang yakin dengan keamanan anak jika melakukan tes pencitraan. Kemudian, simpan catatan atau hasil pemindaian yang dilakukan oleh anak. Hal ini memungkinkan anak tidak perlu melakukan tes pencitraan ulang dalam waktu yang singkat.

    Kemudian, mencegah terjadinya cedera atau luka pada anak tentu akan mengurangi kemungkinan anak untuk melakukan tes pencitraan. Sebaiknya Anda tetap mengawasi anak ketika bermain dan rutin melakukan pengecekan kesehatan anak sebagai deteksi dini bila anak memiliki suatu penyakit.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 13/09/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan