backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

10

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Pilihan Obat Sesak Napas yang Aman untuk Anak

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 17/02/2023

Pilihan Obat Sesak Napas yang Aman untuk Anak

Ada banyak sekali penyebab sesak napas pada anak. Apa pun penyebabnya, sesak napas pada anak harus diobati dengan tepat dan cepat. Jika dibiarkan, gejala sesak napas dapat berubah menjadi kondisi yang lebih serius. Kabar baiknya, ada banyak pilihan obat sesak napas yang aman untuk anak.

Anda bisa menggunakan obat medis dari dokter atau memanfaatkan bahan-bahan alami yang ada di dapur rumah. Penasaran apa saja? Yuk, simak ulasan lengkapnya berikut ini!

Obat medis untuk mengatasi sesak napas anak

Pada prinsipnya, pemberian obat sesak napas untuk anak-anak disesuaikan dengan penyebab yang mendasarinya. Penyebabnya bisa mulai dari hal sepele seperti pilek hingga yang parah yakni asma.

Oleh sebab itu, obat sesak napas atau nafas yang bisa diberikan untuk setiap anak tidak selalu sama.

Sebaiknya Anda berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis yang tepat mengenai kondisi kesehatan anak Anda.

Dengan begitu, obat yang diminum anak bisa bekerja optimal dan sesak napas yang dialami bisa segera mereda.

Berikut beberapa jenis obat-obatan yang paling umum digunakan untuk meredakan sesak napas anak.

1. Bronkodilator

tips memilih nebulizer, obat sesak napas anak

Bronkodilator sering disebut-sebut sebagai obat penyelamat karena kemampuannya yang dapat melegakan pernapasan dengan cepat.

Obat ini bekerja melemaskan dan melonggarkan otot-otot saluran pernapasan yang membengkak sehingga anak bisa bernapas lebih lega.

Bronkodilator dibagi menjadi dua jenis berdasarkan waktu kerjanya, yakni reaksi cepat dan reaksi lambat.

Bronkodilator reaksi cepat digunakan untuk mengatasi sesak napas akut (tiba-tiba). Sementara itu, bronkodilator reaksi lambat difungsikan untuk mengontrol gejala sesak napas kronis.

Jika sesak napas yang dialami anak disebabkan oleh asma atau PPOK, dokter biasanya akan meresepkan obat bronkodilator. Bronkodilator tersedia dalam bentuk tablet/pil, sirup, suntikan, hingga hirup.

Tiga jenis obat bronkodilator yang umum digunakan untuk mengatasi sesak napas pada anak, yaitu sebagai berikut.

2. Kortikosteroid hirup

terapi asma pada anak

Kortikosteroid adalah obat untuk mengurangi efek peradangan dalam tubuh, termasuk di saluran pernapasan.

Dengan minum obat sesak napas ini, saluran udara yang mengalami peradangan akan mereda sehingga anak bisa bernapas dengan lebih mudah karena udara akan mudah untuk keluar-masuk.

Obat kortikosteroid tersedia dalam beragam bentuk seperti oral (minum), hirup, dan suntik.

Namun, kortikosteroid hirup lebih sering diresepkan oleh dokter daripada kortikosteroid oral (tablet atau cair).

Alasannya, obat yang dihirup dapat bekerja lebih cepat karena langsung masuk ke paru-paru.

Sementara efek obat minum umumnya lebih lama karena harus dicerna dulu di lambung baru kemudian dialirkan ke aliran darah.

Selain itu, obat minum juga mungkin memiliki potensi efek samping yang lebih tinggi, seperti peningkatan tekanan darah tinggi atau kenaikan gula darah.

Obat kortikosteroid hirup untuk bayi dan balita umumnya diberikan lewat alat nebulizer dengan masker wajah atau pengisap.

Ketimbang inhaler, uap yang dihasilkan nebulizer sangat kecil sehingga obat ini akan lebih cepat meresap ke bagian paru-paru yang ditargetkan.

Contoh obat kortikosteroid hirup yang bisa digunakan untuk membantu meredakan sesak napas adalah budesonide (Pulmicort®), fluticasone (Flovent®), dan beclomethasone (Qvar®).

3. Obat antiansietas (anti kecemasan)

epilepsi pada anak

Bila sesak napas yang dialami anak disebabkan oleh kecemasan berlebih, minum obat anticemas bisa jadi solusinya.

Obat anticemas bekerja memengaruhi sistem saraf pusat supaya memberikan efek menenangkan atau mengantuk.

Namun, obat anticemas tidak boleh digunakan sembarangan. Pastikan Anda memberikan obat anti kecemasan ke anak sesuai yang diresepkan dokter.

Beberapa obat anti kecemasan yang sering diresepkan dokter adalah benzodiazepine, chlordiazepoxide (Librium), alprazolam (Xanax), diazepam (Valium), lorazepam, dan clonazepam (Klonopin).

4. Oksigen tambahan

Anak laki-laki menggunakan inhaler asma untuk mengatasi batuk di malam hari pada anak

Selain obat-obatan di atas, sesak napas pada anak juga bisa diatasi dengan penggunaan oksigen tambahan.

Oksigen biasanya tersedia dalam bentuk gas atau cairan. Keduanya dapat disimpan dalam tangki portabel.

Anda umumnya bisa membeli oksigen cair dalam versi tangki kecil portabel di apotek tanpa harus menebus resep dokter.

Sebelum memberikannya pada anak, sebaiknya baca dulu aturan pakai yang ada di kemasan atau brosur produk dengan teliti.

Jangan ragu bertanya ke dokter atau apoteker bila Anda belum paham betul bagaimana cara menggunakannya.

5. Antibiotik dan antivirus

anak susah minum obat

Apabila sesak napas disebabkan oleh infeksi pneumonia pada anak, obat yang diresepkan dokter akan disesuaikan pada mikroba penyebabnya, entah itu bakteri atau virus.

Bila pneumonia anak disebabkan oleh infeksi bakteri maka dokter akan meresepkan antibiotik seperti xorim (cefuroxime).

Sementara itu, bila pneumonia anak disebabkan oleh virus, dokter dapat meresepkan obat antivirus, seperti oseltamivir (Tamiflu) atau zanamivir (relenza).

Kedua obat ini harus diminum dengan teratur sesuai yang diresepkan dokter. Jangan menghentikan atau meningkatkan dosis obat tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

Obat alami untuk mengatasi sesak napas anak

Anak yang sesak napas juga bisa diobati dengan obat-obatan alami. Namun, penting untuk dipahami bahwa obat alami tidak selalu aman bagi semua orang.

Bila si Kecil punya alergi dengan obat-obatan alami, sebaiknya Anda jangan coba-coba sebelum melakukan konsultasi dengan dokter.

Berikut beberapa obat alami yang bisa digunakan untuk meredakan sesak napas pada anak.

1. Jahe

Jahe sebagai obat batuk alami

Jahe terkenal dengan khasiatnya untuk menghangatkan tubuh dan meredakan mual. Namun, tidak hanya itu saja.

Studi dalam American Journal of Respiratory Cell and Molecular Biology mengungkapkan bahwa jahe dapat membantu meredakan sesak napas.

Dalam studi tersebut diketahui bahwa jahe memiliki efek terapeutik untuk mengatasi sejumlah masalah pernapasan, termasuk batuk dan asma.

Sebab jahe dapat membuat aliran oksigen yang masuk ke dalam tubuh lebih lancar.

Nah, karena efek itulah, jahe bisa dijadikan sebagai obat alami untuk mengatasi batuk dan sesak napas pada anak.

Selain berkhasiat, rempah satu ini pun murah dan mudah diolah. Cukup memarkan satu atau dua jahe ukuran sedang dan rebus sampai mendidih.

Setelah matang, tambahkan gula merah, madu, atau kayu manis untuk mengurangi rasa pedasnya.

2. Minyak kayu putih

perbedaan minyak telon dan minyak kayu putih

Sesak napas yang disebabkan oleh hidung tersumbat karena asma, sinusitis, atau pilek dapat diredakan dengan menghirup minyak kayu putih.

Minyak esensial ini diketahui memiliki potensi sebagai antiradang yang dapat digunakan untuk mengurangi peradangan di saluran napas.

Tak hanya melegakan saluran napas, minyak ini pun membantu mengencerkan lendir yang menumpuk di sana.

Namun, hati-hati, sebelum digunakan sebagai obat alami untuk sesak napas, pastikan anak tidak punya alergi terhadap minyak kayu putih.

Alih-alih sembuh, minyak kayu putih malah dapat memperburuk kondisi anak.

Gunakan diffuser supaya minyak dapat menyebar di udara dan dihirup si Kecil.

Bila diffuser tidak tersedia, Anda bisa menghirup uap dari baskom yang sudah diisi dengan air panas lalu tambahkan 2—3 tetes minyak kayu putih.

Kesimpulan

Itu adalah beberapa pilihan obat sesak napas untuk anak, dari obat-obatan medis hingga obat alami. Dengan mengetahui penyebab sesak napas pada anak, Anda bisa lebih mudah memilih obat yang paling tepat dan aman untuk anak.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Carla Pramudita Susanto

General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 17/02/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan