backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

4

Tanya Dokter
Simpan

Pilihan Obat Sakit Gigi yang Aman untuk Anak-Anak

Ditinjau oleh Dr. drg. Pradnya Paramita, MARS · Gigi · Klinik Anakku BSD


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 10/03/2023

    Pilihan Obat Sakit Gigi yang Aman untuk Anak-Anak

    Masalah sakit gigi pada anak pastinya membuat Anda khawatir karena si kecil jadi rewel dan tidak mau makan. Nah, biar cepat sembuh, inilah sederet obat sakit gigi yang bisa Anda berikan untuk anak, baik dari apotek maupun yang alami di rumah.

    Daftar obat sakit gigi anak yang aman

    Orangtua harus pintar-pintar memilih obat sakit gigi yang aman dan cocok untuk anak. Secara umum, jenis dan dosis obat sakit gigi anak harus disesuaikan dengan usia dan berat badannya saat ini.

    Berikut adalah daftar obat sakit gigi yang aman untuk diminum anak kecil. Tentunya orang tua harus tetap mematuhi cara pakai dan dosis yang dianjurkan serta tidak menggunakannya untuk jangka panjang.

     1. Paracetamol

    ibuprofen

    Paracetamol adalah salah satu obat sakit gigi paling populer. Obat ini juga sekaligus meredakan nyeri gusi, sakit kepala, demam, dan meriang yang sering menyertai sakit gigi.

    Anda dapat membelinya di toko obat tanpa harus menebus resep dokter. Namun, sebelum memberikannya untuk anak yang sakit gigi, pastikan Anda membaca aturan pakainya dengan teliti.

    Obat sakit gigi ini dapat diberikan pada anak-anak berusia 2 bulan ke atas yang lahir setelah berumur 37 minggu, serta jika berat badannya sekarang lebih dari 4 kg.

    Dosis paracetamol untuk bayi berusia 2–3 bulan berbeda dengan anak yang usianya lebih tua. Jadi, konsultasikan dengan dokter anak Anda sebelum memberikan obat ini.

    Perlu dipahami bahwa paracetamol sama seperti obat lainnya yang memiliki risiko efek samping.

    Segera bawa ke dokter bila anak Anda mengalami gatal dan ruam pada kulit, kesulitan bernapas, pusing, serta pembengkakan pada wajah, lidah, atau tenggorokan. Ini merupakan reaksi alergi yang perlu diwaspadai.

    2. Ibuprofen

    obat sakit gigi

    Ibuprofen juga sering digunakan untuk meredakan sakit gigi, sakit kepala, dan pembengkakan gusi pada anak-anak.

    Obat ini termasuk ke dalam golongan obat pereda nyeri NSAID yang bekerja dengan mencegah produksi zat penyebab peradangan dalam tubuh.

    Ibuprofen baru boleh diberikan sebagai obat sakit gigi jika anak Anda sudah berusia 3 bulan dan berbobot 5 kg atau lebih.

    Hindari memberikan obat ini apabila anak Anda menderita asma, masalah ginjal dan hati, serta gangguan pembekuan darah.

    Anda harus berhati-hati jika ingin memberikan obat sakit gigi ini untuk anak karena dosis ibuprofen lebih kuat daripada paracetamol.

    Jadi, pastikan Anda menakar dosis obat ini persis dengan yang dianjurkan pada label kemasan atau dari anjuran dokter.

    Perhatikan juga risiko efek samping yang mungkin dirasakan anak, seperti sakit perut, mual dan muntah, diare atau sembelit, hingga pusing dan mengantuk.

    Jika leher anak jadi kaku atau pendengarannya terganggu setelah minum obat, segera periksa lebih lanjut ke dokter.

    3. Naproxen

    Jika tidak ada paracetamol atau ibuprofen, obat naproxen boleh diberikan untuk anak yang sakit gigi.

    Obat ini dapat mengurangi rasa sakit dan pembengkakan akibat sakit gigi jika digunakan sesuai aturan. Namun, jangan menambah dosis atau meminum obat lebih sering dari yang dianjurkan.

    Segera bawa anak berobat ke dokter jika ia mengalami tanda-tanda reaksi alergi seperti gatal-gatal, sulit bernapas, serta pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.

    Sejumlah penelitian juga melaporkan bahwa naproxen memiliki potensi efek samping seperti kram perut, mual, mengantuk, pusing, dan nyeri ulu hati.

    Jadi, gunakan obat ini dengan bijak. Supaya si kecil tidak sakit perut, sebaiknya berikan obat ini setelah ia makan.

    Perhatikan ini saat memberikan obat sakit gigi untuk anak

    Salah satu cara untuk menahan rasa sakit gigi yang dialami anak sebelum berobat ke dokter gigi adalah memberikan obat.

    Namun, jangan pernah memberikan aspirin pada anak-anak di bawah 15 tahun karena obat ini dapat mengakibatkan Sindrom Reye.

    Kondisi ini menyebabkan pembengkakan pada hati dan otak anak-anak serta dapat berakibat fatal.

    Jangan pula mengoleskan obat pereda nyeri tanpa resep dokter secara langsung pada gusi anak karena dapat melukai gusi.

    Anda dapat mengompres gigi anak yang sakit dengan es batu atau oleskan minyak cengkeh untuk mengobati sakitnya sementara.

    Pilihan obat sakit gigi alami untuk anak

    Selain minum berbagai obat di atas, Anda juga bisa mencoba obat alami ini untuk meredakan sakit gigi anak di rumah.

    1. Kumur air garam

    Jika anak yang sakit gigi tidak mau minum obat, coba bujuk dirinya untuk berkumur air garam. Larutan air garam dapat meredakan sakit gigi dan gusi akibat gingivitis (radang gusi).

    Tak hanya itu, berkumur dengan air garam juga dapat membantu melepas sisa makanan makanan yang terselip pada sela gigi sekaligus membunuh bakteri yang menyebabkan plak.

    Anda bisa melarutkan 1/2 sendok teh garam dalam segelas air hangat. Mintalah anak untuk berkumur-kumur selama beberapa detik dan buang bekas kumuran tadi.

    Setiap kali selesai berkumur, ajak anak untuk menyikat giginya sampai bersih. Lakukan ini setidaknya dua kali sehari.

    2. Kompres dingin

    Jika berkumur dengan air garam masih membuat anak rewel, cobalah mengompres sisi pipi yang giginya sakit dengan es batu.

    Suhu dingin dari es batu dapat membuat saraf mati rasa sehingga sensasi ngilunya berhenti sementara. Dinginnya es juga dapat mengempiskan bengkak pada gusi anak.

    Saat mencoba obat sakit gigi alami untuk anak yang satu ini, sebaiknya jangan menempelkan es batu langsung pada kulit.

    Ambil beberapa bongkah es batu, lalu bungkus dengan waslap atau handuk kecil. Tempelkan waslap tadi pada sisi pipi yang terasa sakit selama 15–20 menit.

    Ulangi cara ini sampai gusi atau pipi bengkak yang dialami anak perlahan membaik.

    Perlu diperhatikan bahwa pada sejumlah kasus, kompres dingin juga dapat memperparah sakit gigi.

    Jadi, perhatikan baik-baik reaksi yang timbul pada si kecil, dan lepaskan kompres tersebut bila ia tampak tidak nyaman.

    3. Ajak anak rajin sikat gigi

    Sakit gigi yang dialami anak Anda bisa disebabkan karena giginya bolong dan ada makanan yang tertinggal di dalam.

    Nah, untuk menyingkirkan sisa makanan dalam lubang gigi, ajak si kecil untuk rajin sikat gigi dua kali sehari, yaitu pada pagi dan malam hari.

    Ajarkan anak cara menggosok gigi yang benar. Pastikan Anda membelikan sikat dan pasta gigi khusus untuk anak-anak. Selain itu, pilih sikat gigi yang berbulu halus.

    Flossing gigi juga tak kalah pentingnya. Pasalnya, flossing dapat membersihkan sisa makanan pada sela gigi dan bagian rongga mulut yang tidak dapat dijangkau dengan sikat gigi biasa.

    Jika obat tidak manjur, konsultasi ke dokter gigi anak

    Perlu dipahami bahwa efek obat sakit gigi untuk anak, baik yang medis atau alami seperti kompres dingin, hanya bertahan sementara.

    Jika kondisi si kecil tidak juga membaik atau malah memburuk dalam 24 jam, Anda harus segera membawanya ke dokter gigi untuk mencari tahu sumber masalahnya.

    Anak-anak lebih berisiko mengalami infeksi gigi dan mulut ketimbang orang dewasa. Jadi, apabila Anda merasa khawatir terkait kesehatan gigi dan mulut si kecil, jangan ragu untuk mengajaknya berobat ke dokter gigi anak.

    Dokter gigi dapat melakukan perawatan yang tepat sesuai dengan kebutuhan si kecil, mulai dari cabut gigi, tambal gigi, dan lain sebagainya.

    Dokter mungkin juga akan meresepkan obat tertentu untuk anak Anda.

    Obat sakit gigi anak

    • Obat sakit gigi yang aman untuk anak antara lain paracetamol, ibuprofen, dan naproxen.
    • Cara alami untuk mengobati sakit gigi pada anak yaitu berkumur air garam, kompres dingin, dan menyikat gigi.
    • Jangan memberikan aspirin kepada anak-anak di bawah 15 tahun untuk mencegah sindrom Reye.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau oleh

    Dr. drg. Pradnya Paramita, MARS

    Gigi · Klinik Anakku BSD


    Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 10/03/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan