backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

6 Cara Mengatasi Batuk Anak agar Si Kecil Cepat Sembuh

Ditulis oleh dr. Novitria Dwinanda Sp.A · Kesehatan anak · Bintaro Women and Children Clinic


Tanggal diperbarui 27/10/2022

    6 Cara Mengatasi Batuk Anak agar Si Kecil Cepat Sembuh

    Anak-anak sering mengalami batuk . Tak jarang, batuk pada anak ini membuat orang tua khawatir.  Lalu, apa yang harus dilakukan orangtua saat anak mengalami batuk? Mari ketahui lebih lanjut di bawah ini.

    Apa penyebab batuk pada anak?

    Batuk merupakan mekanisme pertahanan saluran pernapasan dari rangsangan reseptor batuk. Batuk pada anak disebabkan oleh beberapa hal.

    Bisa jadi karena infeksi saluran pernapasan akibat virus, asap rokok, debu, atau zat kimia lain. Selain itu, ada juga batuk yang disebabkan refluks asam lambung, sinusitis, atau bahkan karena anak Anda alergi.

    Tips mengatasi batuk pada anak agar cepat sembuh

    Tentunya ada tips-tips meredakan batuk anak supaya cepat sembuh. Bila anak batuk, orangtua bisa melakukan beberapa hal berikut ini:

    1. Anak harus istirahat cukup

    anak perlu tidur siang

    Ketika batuk pada anak terjadi, anak perlu istirahat yang cukup. Lama istirahatnya tergantung dari parahnya batuk dan seberapa berat gejala lainnya, seperti demam atau pilek. Saat terserang batuk, biasanya anak membutuhkan 2-3 hari untuk istirahat.

    Pastikan anak istirahat di rumah dengan tidur cukup dan tidak menjalani aktivitas yang bisa memperlambat penyembuhan batuk. Maka dari itu, kurangi dulu bermain di luar rumah.

    Istirahat dan tidur yang cukup adalah salah satu kunci penyembuhan batuk. Namun, pada anak-anak memang tak mudah, terlebih jika si kecil tergolong aktif.  

    Apakah anak perlu absen dari sekolah bisa dilihat dari seberapa parah batuk yang dialami. Jika kondisi batuk terjadi berulang kali sampai kondisi anak lemas, lebih baik istirahat di rumah 1-2 hari sampai gejala batuk membaik.

    2. Minum obat batuk khusus anak

    Penanganan batuk pada anak tergantung dari penyebab dasarnya. Pemberian obat batuk harus memperhatikan jenis obatnya, seberapa banyak dosisnya, berapa kali sehari harus diberikan, dan sampai kapan harus minum obat batuknya.

    Pemberian obat batuk sebaiknya dikonsultasikan terlebih dahulu ke dokter. Umumnya batuk sering disebabkan oleh virus, yang mana biasanya akan sembuh sendiri tanpa harus ditangani pakai obat (self limiting disease).

    Untuk sementara, orangtua bisa memberikan obat batuk pada anak yang dibeli di apotek. Akan tetapi, pilih obat batuk yang diformulasikan khusus untuk anak, dan yang sesuai dengan jenis batuk anak Anda. Memilih obat yang tepat sesuai penyebab batuk anak dapat mempercepat penyembuhan.

    Umumnya dosis obat batuk anak dari dokter diberikan berbeda-beda berdasarkan usia anak. Namun, ada baiknya periksa ke dokter spesialis anak untuk mengetahui dosis obat batuk yang pas berdasarkan kondisi anak Anda.

    Sedangkan bila ingin memberi obat batuk bebas yang di jual di pasaran, orangtua harus mengikuti aturan pakai yang ada di label kemasan. Ingat, selalu gunakan sendok takar. Jangan menggunakan sendok lain untuk anak minum obat batuk.

    Penting untuk mengikuti petunjuk pemakaian obat, jangan melebihkan atau mengurangi dosis yang dianjurkan dalam kemasan obat batuk anak.  Bila sudah minum obat dan batuk tidak kunjung sembuh dalam 1-2 minggu, segera bawa anak ke dokter.

    3. Berikan anak cairan yang cukup

    anak minum air berapa banyak

    Untuk merawat anak yang sedang batuk, orangtua juga dapat memastikan anak minum air yang cukup guna mencegah dehidrasi. Orangtua juga dapat memberikan ASI yang cukup apabila si kecil masih mengonsumsi ASI. Jangan sampai anak dehidrasi karena kondisi ini dapat membuat batuk pada anak makin parah kondisinya.

    4. Hindari makanan atau minuman penyebab batuk

    makanan gairah seks pria

    Saat anak mengalami batuk, hindari mengonsumsi makanan dan minuman tertentu. Misalnya minuman manis, minuman dingin, dan makanan yang digoreng. Disarankan untuk memberikan makanan berkuah hangat yang bisa menghindari batuk karena gatal di tenggorokan.

    5. Jauhkan anak dari pemicu alergi

    batuk pada anak

    Jika anak mengalami gejala batuk alergi, hindari alergen (pemicu alergi) pada anak. Perhatikan juga kebersihan kasur dan lingkungan rumah. Umumnya debu, jamur, dan bulu hewan peliharaan mudah menempel di sofa atau kasur yang bisa sebabkan anak batuk karena alerginya kumat.

    6. Pilih posisi tidur yang paling nyaman

    tidur-anak

    Usahakan anak tidur dengan posisi kepala yang agak diangkat. Maka, ganjal kepala anak dengan bantal yang tinggi saat tidur dan hindari tidur telentang. Tidur telentang bisa bikin lendir menumpuk di tenggorokan dan mengganggu pernapasan anak.

    Kapan harus ke dokter?

    Berikut adalah gejala batuk yang harus segera dibawa ke dokter spesialis anak:

  • Anak batuk disertai demam tinggi
  • Anak sampai sulit bernapas karena batuk
  • Batuk rejan
  • Nyeri dada
  • Anak sulit atau tidak mau makan
  • Anak mengalami batuk darah
  • Anak mengalami batuk disertai muntah-muntah
  • Penting untuk memeriksakan ke dokter apabila batuk pada anak sudah berlangsung lebih dari 2 minggu. Selain itu, apabila batuk sembuh-kambuh lebih dari 3 bulan berturut-turut, orangtua wajib periksakan anak ke dokter untuk ditangani lebih lanjut.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditulis oleh

    dr. Novitria Dwinanda Sp.A

    Kesehatan anak · Bintaro Women and Children Clinic


    Tanggal diperbarui 27/10/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan