backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

9

Tanya Dokter
Simpan

Gejala Radang Usus Buntu pada Remaja dan Pengobatannya

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 12/01/2022

    Gejala Radang Usus Buntu pada Remaja dan Pengobatannya

    Radang usus buntu atau dalam istilah medis dikenal dengan nama apendisitis adalah kondisi di mana usus buntu mengalami peradangan. Ini merupakan penyakit yang bisa diderita pada usia remaja. Apa saja gejala usus buntu pada remaja dan bagaimana mengobatinya? Simak penjelasannya di sini, ya!

    Apa saja gejala usus buntu pada remaja?

    perut kedutan

    Usus buntu (apendiks) adalah organ kecil berbentuk seperti selang yang menempel pada usus besar. Organ ini terletak di perut bagian bawah sebelah kanan.

    Di awal masa remaja, biasanya gejala usus buntu mulai muncul. Kondisi ini dapat berpotensi peradangan usus yang parah.

    Gejala utama radang usus buntu (apendisitis) pada remaja berupa demam ringan dan nyeri di sekitar pusar.

    Mungkin Anda akan menganggapnya seperti halnya sakit perut biasa. Namun, rasa sakit biasanya bertambah buruk dan menjalar ke sisi kanan bawah perut.

    Jika anak Anda mengalami sakit perut, waspadai tanda-tanda radang usus buntu berikut ini.

    • Rasa sakit yang kuat, terutama di sekitar pusar atau di bagian kanan bawah perut.
    • Nyeri mungkin datang dan pergi pada awalnya, kemudian berlangsung terus menerus.
    • Rasa nyeri semakin bertambah bila bergerak atau menaiki kendaraan.

    Selain gejala di atas, anak juga mungkin mengalami gejala-gejala seperti:

    • demam ringan,
    • kehilangan selera makan,
    • mual dan muntah seperti sedang mabuk,
    • sering BAB dalam jumlah kecil dan berlendir, dan
    • perut membengkak.

    Bila mencurigai gejala usus buntu pada anak remaja Anda, segeralah memeriksakannya ke dokter agar bisa segera ditangani.

    Semakin cepat memperoleh perawatan, semakin mudah juga proses penyembuhannya. Sementara bila kondisi ini dibiarkan, radang usus buntu dapat pecah dan membahayakan nyawa.

    Gejala usus buntu pecah pada remaja yang perlu diwaspadai

    penyebab sakit perut berkepanjangan

    Setiap orang mungkin mengalami rasa nyeri yang berbeda-beda. Pada remaja, gejala usus buntu yang pecah dimulai dengan sakit perut yang samar-samar di dekat pusar. 

    Rasa sakit semakin intens khususnya pada bagian bawah sebelah kanan perut. Rasa sakit ini sama seperti jika perut penuh dan ditekan pada waktu yang bersamaan.

    Radang usus buntu yang tidak diobati dapat pecah dan bakteri di dalamnya dapat menyebar ke seluruh bagian abdomen menyebabkan peritonitis.

    Selain itu, melansir situs My Cleveland Clinic, bakteri dapat menginfeksi peredaran darah yang disebut dengan sepsis.

    Pecahnya usus buntu merupakan kondisi yang berbahaya yang dapat mengancam jiwa.

    Segeralah membawanya ke unit gawat darurat terdekat bila mendapati gejala usus buntu yang serius pada anak remaja Anda, seperti:

  • rasa sakit yang menyebar ke seluruh perut, serta
  • demam tinggi yang mencapai 40°Celsius.
  • Bagaimana mendiagnosis radang usus buntu pada remaja?

    Setelah memeriksa gejala yang dicurigai sebagai radang usus buntu pada remaja, dokter akan melakukan sejumlah pemeriksaan untuk memastikan kondisi tersebut.

    Radang usus buntu (apendisitis) dapat didiagnosis melalui pemeriksaan fisik dan riwayat kesehatan menyeluruh.

    Selain itu, dokter mungkin akan menyarankan pemeriksaan-pemeriksaan berikut.

    • Pemeriksaan darah untuk mencari tanda-tanda infeksi.
    • Tes urin (urianalisis) untuk melihat apakah ada infeksi urine.
    • Foto sinar-X untuk melihat gambaran usus secara keseluruhan.
    • Pemeriksaan USG, CT scan, atau MRI untuk melihat kondisi usus buntu.

    Bagaimana mengobati radang usus buntu pada remaja?

    tes bernstein

    Melansir My Cleveland Clinic, terkadang gejala radang usus buntu ringan pada remaja dapat diatasi dengan pemberian obat-obatan antibiotik.

    Namun, pada kenyataannya, kondisi usus buntu lebih sering membutuhkan operasi pembedahan untuk mengangkat usus buntu yang meradang.

    Sebaiknya tidak menunda bila dokter menyarankan anak Anda untuk operasi usus buntu (appendektomi). Jangan sampai usus buntu pecah dan pengobatannya akan lebih rumit.

    Anda tidak perlu khawatir karena tubuh anak akan baik-baik saja tanpa kehadiran usus buntu. Pasalnya, organ ini sebenarnya tidak memiliki fungsi tertentu bagi tubuh.

    Meski begitu, radang usus buntu dapat sulit untuk didiagnosis.

    Oleh karena itu, dokter mungkin tidak menjadwalkan pembedahan usus buntu sampai gejala usus buntu pada remaja Anda berkembang.

    Untuk mengangkat bagian yang meradang, dokter bisa memilih salah satu dari metode berikut:

    • laparoskopi, yaitu membuat sayatan kecil di perut, atau
    • laparatomi, yaitu membuat sayatan yang besar di perut.

    Metode yang dipilih disesuaikan dengan kondisi radang. Laparatomi biasanya ditujukan untuk mengobati kasus usus buntu yang lebih parah.

    Dokter akan memberi anak Anda cairan infus dan antibiotik sebelum dan sesudah operasi. Ini membantu mencegah masalah seperti infeksi. 

    Dokter juga mungkin mendapatkan obat pereda nyeri jika membutuhkannya.

    Bila anak Anda mengalami usus buntu yang pecah, ia mungkin perlu tinggal di rumah sakit lebih lama setelah menjalani operasi. 

    Dokter akan memberikan penanganan tambahan untuk membunuh bakteri yang menyebar ke dalam tubuh.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Indah Fitrah Yani · Tanggal diperbarui 12/01/2022

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan