backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

3

Tanya Dokter
Simpan

Kelenjar Getah Bening pada Bayi Membengkak, Apa Bahayanya?

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 29/09/2021

    Kelenjar Getah Bening pada Bayi Membengkak, Apa Bahayanya?

    Kelenjar getah bening yang bengkak biasanya terjadi pada orang dewasa, tetapi ternyata bayi juga bisa mengalaminya. Kondisi pembengkakan kelenjar getah bening pada anak memang sering membuat orangtua khawatir. Berikut penjelasan seputar penyebab dan penanganan bila si kecil mengalami pembengkakan kelenjar getah bening.

    Fungsi kelenjar getah bening pada bayi

    lipoma pada bayi

    Mengutip dari Healthy Children, kelenjar getah bening adalah bagian penting dari sistem pertahanan tubuh terhadap infeksi dan penyakit. 

    Kelenjar ini mengandung sel limfosit yang bertindak sebagai penghambat infeksi. Limfosit bertugas menghasilkan antibodi sehingga bisa melumpuhkan parasit penyebab infeksi.

    Saat terjadi pembengkakan pada kelenjar getah bening, biasanya jumlah limfosit mengalami peningkatan. 

    Penyebab peningkatan jumlah limfosit adalah karena ada infeksi atau peradangan sehingga menyebabkan limfosit menghasilkan lebih banyak antibodi. 

    Kelenjar getah bening berada di seluruh bagian tubuh dan kondisi penyakit terdefinisi berdasarkan lokasinya.

    • Occipital: belakang kepala
    • Postauricular: belakang telinga
    • preauricular : depan telinga
    • Submandibular: bawah rahang
    • Submental: bawah dagu
    • Serviks anterior: depan leher
    • Serviks posterior: belakang leher
    • Facial: area pipi
    • Supraclavicular: atas tulang selangka
    • Popliteal: belakang lutut
    • Epitrochlear: bawah siku
    • Inguinal: area selangkangan

    Saat dokter melihat lokasi pembengkakan kelenjar getah bening pada bayi, dokter bisa mengetahui apa yang terjadi pada tubuh si kecil.

    Penyebab kelenjar getah bening bayi bengkak

    penyebab kelenjar getah bening pada bayi bengkak

    Kelenjar getah bening adalah bagian dari sistem limfatik, yaitu sistem peredaran darah yang termasuk dalam sistem kekebalan tubuh.

    Mengutip dari University of Rochester Medical Center, penyebab pembesaran kelenjar getah bening adalah infeksi virus atau bakteri dan sering berada di sumber infeksi.

    Lokasi yang berada di sumber infeksi ini memudahkan dokter untuk mengetahui penyebabnya.

    Ambil contoh, bayi mengalami infeksi kulit kepala, kemungkinan mengalami pembesaran getah bening di bagian belakang leher.

    Pembengkakan kelenjar getah bening di sekitar rahang juga tanda infeksi pada gigi dan mulut. Limfadenopati juga bisa mempengaruhi kelenjar getah bening di seluruh tubuh. 

    Kondisi tersebut terjadi pada beberapa penyakit karena virus, seperti cacar air.

    Penyebab lain pembengkakan kelenjar getah bening pada bayi yaitu:

    • infeksi kelenjar getah, 
    • infeksi telinga,
    • radang tenggorokan,
    • flu,
    • demam berdarah, dan
    • sinusitis.

    Bahkan, pada beberapa kasus, si kecil juga bisa mengalami peradangan karena sedang tumbuh gigi sehingga menyebabkan kelenjar getah bening mengalami pembengkakan.

    Pada intinya, kelenjar getah bening pada si kecil yang membengkak bukanlah hal yang membahayakan.

    Kondisi ini justru dapat menjadi tanda dari suatu infeksi ringan. Tenang saja, kelenjar getah bening pada bayi akan kembali normal ketika infeksi atau peradangan telah hilang.

    Namun, untuk mengetahui apakah benar kondisi ini akibat infeksi ringan, sebaiknya bawa si kecil ke dokter setelah ayah dan ibu melihat tanda dan gejala yang terjadi.

    Cara mengetahui jika kelenjar getah bening bayi bengkak 

    mengetahui kelenjar getah bening pada bayi bengkak

    Cara mudah untuk mengetahuinya adalah dengan memperhatikan area sekitar kelenjar yang bengkak.

    Biasanya, kondisi ini akan terlihat terdapat infeksi atau luka yang mengakibatkan terjadinya pembengkakan.

    Ambil contoh, sakit tenggorokan sering kali menyebabkan kelenjar di leher membengkak.

    Contoh lain, adanya infeksi pada lengan yang menyebabkan kelenjar bawah lengan membengkak. 

    Secara umum, si kecil memiliki kemungkinan untuk terserang pembengkakan kelenjar getah bening.

    Pasalnya, infeksi virus lebih banyak menyerang pada usia bayi hingga anak-anak daripada orang dewasa. 

    Inilah yang membuat kelenjar getah bening anak, terutama yang berada di leher, cenderung lebih besar.

    Beberapa tanda dan gejala lain kelenjar getah bening pada bayi yaitu sebagai berikut.

    Gejala setiap anak berbeda-beda, segera konsultasikan ke dokter bila sudah mengalami salah satu tanda kelenjar getah bening bengkak.

    Cara mengatasi kelenjar getah bening bengkak pada bayi

    suhu ac untuk bayi

    Penanganan pembengkakan kelenjar getah bening tergantung pada penyebab dan posisi kelenjar yang bengkak.

    Mengutip dari About Kids Health, pembengkakan kelenjar getah bening karena infeksi virus akan menyusut sendiri setelah 2-4 minggu.

    Bila bayi mengalami pembengkakan karena infeksi bakteri, dokter akan meresepkan antibiotik untuk mengobati penyebab bengkak.

    Dalam beberapa kasus, pembengkakan kelenjar akan benar-benar hilang dalam waktu satu bulan lebih. 

    Jika anak mengalami demam, ibu bisa memberikan parasetamol atau ibuprofen sesuai dengan berat badan si kecil.

    Kapan bayi harus ke dokter?

    lergi susu sapi pada bayi

    Pada dasarnya, pembengkakan kelenjar getah bening pada bayi bisa orangtua tangani sendiri.

    Namun, bila pembengkakan kelenjar pada bayi semakin menunjukkan tanda-tanda yang tidak biasa, seperti:

    • kelenjar getah bening membengkak selama lebih dari lima hari,
    • demam tinggi hingga melebihi 38,3 derajat celcius,
    • berat badan bayi turun,
    • kelenjar terlihat membesar dengan sangat cepat, kulit terlihat memerah hingga keunguan
    • ukuran kelenjar yang bengkak lebih dari 4 cm, dan
    • bayi sulit bernapas.

    Sebaiknya segera konsultasikan lebih lanjut dengan dokter anak agar mendapat penanganan yang tepat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui 29/09/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan