15. Meningitis
Vaksin Meningitis, seperti vaksin konjugat untuk Neisseria meningitidis, adalah bagian penting dari program vaksinasi untuk melindungi anak-anak dari infeksi bakteri yang dapat menyebabkan penyakit meningitis.
Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin timbul setelah pemberian vaksin meningitis pada anak.
- Nyeri atau kemerahan di tempat suntikan.
- Demam ringan.
- Lemah ringan.
- Reaksi alergi, seperti ruam dan gatal-gatal.
16. Dengue
Vaksinasi dengue adalah vaksin yang dikembangkan untuk melindungi anak dari infeksi virus dengue yang dapat menyebabkan penyakit demam berdarah.
Di bawah ini adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah vaksinasi dengue pada anak.
- Nyeri atau kemerahan di tempat suntikan.
- Demam ringan.
- Sakit kepala ringan.
- Mual atau muntah.
- Reaksi alergi, seperti ruam dan gatal-gatal.
17. Japanese Encephalitis (JE)
Vaksin japanese encephalitis (JE) adalah vaksin yang digunakan untuk melindungi anak dari infeksi virus Japanese encephalitis, yang dapat menyebabkan penyakit radang otak yang serius.
Berikut adalah beberapa efek samping yang mungkin terjadi setelah pemberian vaksin Japanese Encephalitis pada anak.
- Nyeri atau kemerahan di tempat suntikan.
- Demam ringan.
- Pusing ringan.
- Reaksi alergi, seperti ruam dan gatal-gatal.
Perlu Anda ketahui
- Terdapat dua tipe imunisasi yaitu suntik dan oral atau dengan cara meneteskan ke dalam mulut.
- Vaksin oral berisi bibit penyakit yang masih hidup tetapi sudah lemah, sedangkan vaksin suntik biasanya berisi virus atau bakteri yang sudah mati.
- Pemberian vaksin suntik dilakukan dengan cara menyuntikkan cairan pada bawah lapisan kulit atau langsung menuju otot, biasanya lengan atau paha.
- Vaksin suntik akan membentuk kekebalan langsung dalam darah. Sementara kandungan vaksin tetes akan langsung masuk saluran cerna untuk merangsang sistem kekebalan tubuh dalam usus.
Apakah vaksinasi pasti membuat anak kebal?
Anak yang sudah mendapatkan imunisasi akan sangat jarang sakit karena sistem imunnya sudah kuat oleh bantuan obat ini.
Meski begitu, orangtua perlu paham bahwa setelah anak melengkapi vaksin, tetap ada kemungkinan kecil untuk terserang penyakit tersebut.
Mengutip dari laman IDAI, penelitian epidemiologi Indonesia dan negara-negara lain telah membuktikan manfaat perlindungan dari vaksinasi.
Ketika ada wabah campak, difteri, atau polio, anak yang sudah mendapat imunisasi lengkap tercatat sangat jarang tertular.
Apabila memang sakit karena tertular, biasanya kondisi anak tidak akan terlalu parah sampai membahayakan nyawa.
Sebaliknya, anak-anak yang tidak mendapatkan vaksinasi wajib sama sekali biasanya cenderung mengalami sakit yang lebih berat, komplikasi berupa kecacatan, atau bahkan kematian.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar