backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Kenapa Orangtua Sebaiknya Tidak Menyelimuti Bayi Saat Tidur

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Kenapa Orangtua Sebaiknya Tidak Menyelimuti Bayi Saat Tidur

    Untuk melindungi bayi dari terpaan angin malam atau dinginnya AC, insting orangtua mungkin memerintahkan Anda segera menyelimuti tubuh si kecil selagi ia tidur. Meski niatnya baik, tapi tahukah Anda ada bahaya yang mengintai keselamatannya kalau bayi tidur pakai selimut?

    Membiasakan bayi tidur pakai selimut tingkatkan risiko kematian mendadak

    Beragam studi telah menunjukkan bahwa membiasakan menidurkan bayi pakai selimut, meski yang berbahan lembut sekalipun, dapat meningkatkan risiko kematian bayi mendadak alias SIDS (Sudden Infant Death Syndrome) hingga lima kali lipat, terlepas dari seperti apa posisi tidur bayi saat itu.

    Permukaan selimut yang lebar dan tergolong berat dapat menutup wajah bayi sehingga membuatnya kesulitan bernapas. Hal ini sering terjadi ketika bayi menggerak-gerakkan kakinya selama tidur, sehingga besar kemungkinannya selimut menutup wajah atau bahkan mencekiknya dan pada akhirnya bisa meningkatkan risiko bayi mati lemas.

    Bantal juga berbahaya untuk bayi

    Meski penyebab pasti dari SIDS belum begitu diketahui, para pakar kesehatan anak mewanti-wanti para orangtua untuk menerapkan kebiasaan tidur yang aman bagi bayi. Salah satunya dengan membiarkan bayi tidur sendiri di tempat tidurnya.

    Menidurkan bayi di tempat tidur yang sama dengan Anda dan pasangan, atau menghias tempat tidur bayi dengan bantal-bantal, selimut, atau boneka binatang dapat meningkatkan risiko bayi meninggal mendadak (SIDS), entah akibat tertindih tubuh Anda/pasangan atau tercekik bantal dan selimutnya.

    Rekomendasi ini dibuat berdasarkan hasil studi yang dilakukan oleh American Academy of Pediatric (APP). Mereka menemukan bahwa setengah dari populasi bayi di Amerika Serikat yang masih tidur bersama orangtua di satu tempat tidur atau tempat tidurnya dihiasi bantal dan pernak-pernik adalah kelompok bayi tang paling tinggi risiko SIDS. Anjuran ini juga diamini oleh tim ahli dari National Infant Sleep Position Study yang melakukan survei pada orangtua terkait tempat tidur bayi dan kebiasaan tidur bayi mereka sejak tahun 1993 sampai 2010.

    Lantas, kapan bayi boleh menggunakan selimut dan bantal saat tidur?

    Sebaiknya jangan biarkan bayi tidur pakai selimut sampai minimal usianya 12 bulan. Setelah usia 12 bulan umumnya bayi sudah dapat berguling sendiri untuk berganti posisi dan memiliki kontrol motorik tangan yang cukup baik untuk bisa memindahkan selimut dari wajah mereka.

    Sedangkan penggunaan bantal pada bayi disarankan saat bayi sudah menginjak usia 2 tahun. Pada usia ini, bayi sudah dirasa mampu bergerak dengan leluasa sehingga jika ada bantal yang menutupi mukanya maka ia sudah bisa menyingkirkannya. Meskipun ada berbagai macam bantal, mulai dari bentuk, warna, dan gambar, tersedia untuk bayi, Anda sebaiknya tetap memilih bantal yang kecil dan datar sehingga dapat menopang lehernya dengan baik.

    Pada intinya, pilihan terbaik adalah menempatkan bayi tidur di atas kasur polos tanpa selimut dan bantal, termasuk boneka dan mainan bayi lainnya sampai usia bayi sesuai dengan yang disebutkan di atas. Namun bukan berarti Anda tega membiarkan bayi tidur tanpa selimut dan kedinginan di malam hari. Anda tetap bisa melindungi bayi dengan mengenakannya kantong tidur yang bisa menghangatkan tubuh bayi.

    Kantong tidur bayi ini biasanya berupa pakaian panjang yang menutupi seluruh bagian tubuh, termasuk tangan dan kaki. Pakaian ini lebih aman karena tidak akan menutupi wajah ketika bayi bergerak-gerak saat tidur.

    Berikut ini beberapa rekomendasi dari AAP agar bayi Anda bisa tidur dengan nyaman di rumah:

    • Hindari penggunaan keranjang khusus bayi yang dilengkapi dengan bumper cot (bantalan untuk melapisi dinding keranjang bayi), sleep positioner, matras khusus, atau hal lain yang sering diklaim bisa mengurangi risiko sindrom kematian bayi mendadak. AAP berpendapat bahwa perangkat tersebut tidak hanya gagal melindungi bayi Anda, namun juga meningkatkan risiko bayi Anda tercekik atau sesak napas saat menggunakannya.
    • Posisikan tidur bayi dalam keadaan posisi telentang dan selalu awasi pergerakkannya.
    • Jangan membawa bayi Anda tidur di sofa atau di kursi karena bisa berbahaya jika Anda ikut tertidur. Ini sama halnya untuk tidak menyusui bayi saat Anda mengantuk.
    • Jauhkan bayi dari asap rokok ataupun polusi.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan