backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

5 Cara Perawatan Tali Pusat Bayi Baru Lahir agar Cepat Kering

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 25/05/2023

5 Cara Perawatan Tali Pusat Bayi Baru Lahir agar Cepat Kering

Setelah bayi lahir, ada hal yang akan dilakukan oleh perawat, yaitu memotong tali pusat. Namun, akan ada sisa bagian yang masih menempel dan perlu dirawat dengan baik oleh orangtua. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi infeksi. Berikut perawatan tali pusat bayi yang tepat agar cepat kering.

Apa manfaat tali pusar bayi?

Tali pusat atau pusar dengan panjang kira-kira 50 cm yang menghubungkan bayi dan ibu menjulur dari lubang di perut bayi ke plasenta di dalam rahim.

Dikutip dari Cleveland Clinic, tali pusar ini sangat penting bagi kelangsungan hidup bayi dalam kandungan karena membawa nutrisi dan oksigen dari plasenta ke aliran darah.

Maka dari itu, bisa dikatakan bahwa tali pusat berperan penting dalam pertumbuhan dan perkembangan bayi dalam kandungan.

Jika ada masalah dengan tali pusar, tentu pasokan nutrisi dan oksigen akan terganggu.

Selain membawa nutrisi dan oksigen, tali pusar juga menjadi jalan bagi ibu untuk memberikan antibodi pada bayi menjelang akhir kehamilan.

Antibodi ini dapat memberikan kekebalan tubuh pada bayi untuk melindunginya dari infeksi selama sekitar 3 bulan pertama kehidupannya.

Apa yang terjadi pada tali pusat setelah bayi lahir?

perawatan tali pusat bayi

Setelah lahir, tali pusat tidak lagi diperlukan. Meski begitu, Anda tetap perlu melakukan perawatan pada tali pusat atau tali pusar.

Maka dari itu, tali pusar akan dijepit lalu dipotong dengan alat yang sudah disediakan.

Nantinya, pembuluh darah pada tali pusar menutup dengan sendirinya. Hal ini bertujuan untuk mencegah bayi kehilangan darah.

Semantara itu, vena umbilikalis yang mengalirkan darah ke plasenta akan menutup setelah darah dialirkan ke bayi pada beberapa menit pertama kehidupan.

Oleh karena itu, penundaan pemotongan tali pusar setelah lahir selama beberapa menit dapat membawa manfaat untuk bayi.

Tali pusat atau pusar bayi akan dipotong, tetapi tidak sampai habis dan hanya meninggalkan 2—3 cm pada perut. Sisa inilah yang nantinya akan membentuk sebagai pusar bayi.

Saat tali pusar dipotong, bayi tidak merasakan sakit karena tidak terdapat saraf didalamnya.

Bagaimana perawatan tali pusat setelah bayi lahir?

Pada perkembangan bayi, setelah tali pusar lepas, dibutuhkan waktu sekitar 7—10 hari untuk sembuh sepenuhnya.

Antara 5—15 hari setelah bayi lahir, sisa tali pusar akan mengering, menjadi hitam, dan kemudian lepas dengan sendirinya.

Sebelum pusar bayi benar-benar sembuh, penting bagi Anda untuk selalu menjaga kebersihan dan menjaga area tersebut agar tetap kering.

Tidak hanya merawat kulit tubuh bayi, tetapi area tali pusat bayi pun juga harus dirawat dengan baik.

Perlu diketahui bahwa hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya infeksi yang lebih berisiko terjadi jika pusar bayi tak kunjung kering.

Maka dari itu, Anda perlu mengetahui bagaimana cara merawat tali pusar agar cepat kering karena merupakan salah satu perawatan bayi baru lahir.

Dikutip dari American Pregnancy Association, berikut beberapa perawatan tali pusat bayi yang bisa dilakukan orangtua.

1. Jaga sisa tali pusar agar tetap bersih

Perawatan pertama yang bisa dilakukan untuk tali pusat bayi adalah dengan menjaganya tetap bersih. Bersihkan sisa tali pusar dan kulit sekitarnya setidaknya sekali dalam sehari.

Anda bisa membersihkannya secara perlahan dengan menggunakan kapas yang sebelumnya sudah dicelupkan dalam air hangat dan sabun ringan.

Angkat kotoran yang ada pada sisa tali pusar. Jangan lupa untuk membilasnya dan membuatnya tetap kering. Bersihkan setiap hari sampai sisa tali pusar benar-benar sembuh.

Hindari membersihkan tali pusar dengan alkohol karena dapat mengiritasi kulit bayi dan mungkin menunda penyembuhan sisa tali pusar.

2. Jaga sisa tali pusar agar tetap kering

Pastikan sisa tali pusat bayi Anda terkena udara sesering mungkin sebagai salah satu perawatan dan menghindari risiko pusar bayi tak kunjung kering.

Paparan terhadap udara memungkinkan dasar area tersebut tetap kering, sehingga bisa mendorong pelepasan sisa tali pusar.

Jika bayi baru lahir sudah harus menggunakan popok, usahakan tidak menutupi sisa tali pusar. Dengan begitu, area tersebut tetap kering dan mencegah iritasi.

3. Mandikan bayi dengan cara dilap

Perawatan tali pusat lainnya yang bisa Anda lakukan adalah cukup dengan mengelap tubuh bayi pada saat waktunya mandi.

Sebaiknya, jangan mandikan bayi dalam bak mandi sampai sisa tali pusar benar-benar terlepas.

Lap si kecil dengan handuk basah dan seka semua bagian tubuhnya. Hal ini merupakan cara perawatan tali pusar bayi yang tepat.

Setelah itu, segera keringkan dengan handuk agar kering lebih cepat. Hati-hati dalam menggosokkan handuk ke tubuh bayi karena bisa saja menyebabkan iritasi.

4. Hati-hati saat memakaian baju

Tidak hanya saat mengelap bayi, Anda juga perlu berhati-hati saat memakaikan baju pada si kecil.

Sebagai perawatan tali pusat bayi baru lahir, pilihlah baju yang longgar dan tidak menekan bagian perut.

Cara ini juga dilakukan agar sirkulasi udara lebih banyak serta mengurangi gesekan.

5. Jangan mencabut sisa tali pusat

Mungkin Anda berpikir dengan menarik sisa tali pusat, maka akan mempermudah dan membantu bagain ini lebih mudah terlepas.

Namun sebaiknya, jangan mencabut sisa tali pusat walaupun sudah mengering.

Membiarkan sisa tali pusar terlepas dengan sendirinya merupakan salah satu perawatan yang bisa Anda lakukan.

Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya perdarahan yang tidak diinginkan.

Bagaimana tanda-tanda infeksi pada sisa tali pusar?

prolaps tali pusat tali pusar adalah

Apabila di masa perawatan tali pusat bayi Anda melihat adanya infeksi atau hal yang tidak biasa, sebaiknya segera pergi ke dokter.

Berikut beberapa ciri atau tanda infeksi tali pusar, yaitu sebagai berikut.

  • Bayi akan menangis saat Anda menyentuh sisa tali pusar atau kulit di sekitarnya.
  • Kulit di sekitar pangkal sisa tali pusar berwarna kemerahan atau bengkak.
  • Mengeluarkan nanah berwarna putih atau kekuningan.
  • Sisa tali pusar berdarah terus-menerus.
  • Terdapat kotoran yang berbau busuk.

Adakah obat untuk pusar bayi yang belum kering?

Hingga kini, satu-satunya perawatan atau cara merawat tali pusat bayi adalah menjaganya agar tetap kering.

Jangan sampai Anda membiarkan tali pusat bayi baru lahir tanpa perawatan sehingga berisiko membuat tali pusar tak kunjung kering.

Belum ada obat khusus yang bisa diberikan kepada bayi agar tali pusar kering dan akhirnya lepas.

Namun, lain halnya ketika terjadi infeksi pada sisa tali pusar atau omphalitis.

Jika bayi mengalami omphalitis, ia akan di rawat inap selama beberapa hari. Tidak hanya itu saja, ia juga akan diberikan antibiotik melalui intravena (IV) untuk melawan infeksi bakteri.

Perlu pula diperhatikan apabila infeksi pada tali pusat dapat mengancam jiwa si kecil. Maka dari itu, Anda harus secara berkala berkonsultasi dengan dokter agar cepat ditangani.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Atifa Adlina · Tanggal diperbarui 25/05/2023

advertisement iconIklan

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan