backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Asupan Protein Nabati yang Penting untuk Tumbuh Kembang Si Kecil

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Roby Rizki · Tanggal diperbarui 16/08/2021

    Asupan Protein Nabati yang Penting untuk Tumbuh Kembang Si Kecil

    Seiring dengan berkembangnya pengetahuan mengenai gaya hidup sehat, banyak orang tua yang memberikan sumber protein nabati pada si Kecil untuk kebutuhan hariannya. Walaupun demikian, si Kecil tetap harus tercukupi kebutuhan zat gizi harian untuk mendukung tumbuh kembangnya.

    Lalu bagaimana cara memastikan pilihan makanan berbahan dasar nabati dapat mencukupi kebutuhan gizi si Kecil? Berikut penjelasannya.

    Nutrisi dari bahan makanan nabati untuk si Kecil

    Bagi si Kecil yang mengonsumsi sumber protein nabati, Bunda perlu senantiasa memastikan asupan gizi, kalori, dan protein dengan tepat, serta tidak lupa memantau pertumbuhan si Kecil. Selain asupan protein, asupan asam lemak esensial, zat besi, zinc, kalsium, dan vitamin B12, juga harus memadai.

    Lalu, apa saja asupan nutrisi yang penting untuk mendukung tumbuh kembangnya?

    1. Protein

    tempe dan tahu

    Si Kecil tentu membutuhkan protein untuk mendukung pertumbuhannya, menjaga dan memperbaiki jaringan tubuh, dan memproduksi enzim yang mengatur fungsi tubuh. Pastikan si Kecil mendapatkan asupan protein dari variasi makanan sumber protein nabati.

    Pola makan nabati juga memperbolehkan konsumsi telur dan produk susu untuk memenuhi nutrisi si Kecil. Bunda juga bisa mendapatkan protein nabati dari makanan lain seperti kacang polong, kacang almond, biji chia, bayam, brokoli, alpukat, dan olahan kedelai (termasuk tahu, tempe, dan susu formula soya yang telah difortifikasi).

    2. Zat besi

    Zat besi diperlukan dalam pembentukan sel darah merah yang kemudian akan dibawa untuk mendistribusikan oksigen ke seluruh tubuh si Kecil. Zat besi juga dibutuhkan untuk mendukung perkembangan otak si Kecil.

    Untuk mencukupi kebutuhan zat besi si Kecil, Bunda dapat memberikan sumber makanan yang mengandung zat besi, seperti bayam, kacang merah, lentil, atau sereal yang difortifikasi dengan zat besi.

    3. Zinc

    Terlalu sedikit zinc dapat menghambat pertumbuhan si Kecil juga dapat mengganggu sistem imun mereka. Zinc adalah salah satu nutrisi penting si Kecil yang tidak boleh disepelekan.

    Produk beragi dapat menjadi sumber protein nabati anak yang satu ini. Contohnya seperti roti yang merupakan makanan bersahabat untuk si Kecil atau masakan berbahan jamur.

    4. Kalsium

    Mineral ini merupakan nutrisi penting si Kecil dan menjadi kunci dari kekuatan tulang dan giginya. Kebutuhan akan kalsium sangat tinggi pada anak yang berusia 1-5 tahun. Selain untuk tulang dan gigi, kalsium juga dibutuhkan untuk transmisi rangsangan saraf, pergerakan otot, dan fungsi tubuh lainnya.

    Pastikan memasukkan makanan yang mengandung banyak kalsium dalam menu harian si Kecil, seperti sereal yang difortifikasi kalsium, jus jeruk, dan susu formula soya yang telah difortifikasi.

    5. Vitamin B12

    Kesehatan saraf dan sel darah bergantung pada vitamin ini. Namun, vitamin B12 banyak ditemukan pada makanan berbahan hewani. Untuk itu dibutuhkan produk sebagai suplemen yang mengandung vitamin B12 atau susu formula soya fortifikasi. Si Kecil juga bisa mendapatkannya dari oatmeal.

    6. Omega-3

    Untuk mengoptimalkan produksi DHA dan EPA (asam lemak omega-3), Bunda  harus menyertakan sumber asam alfa-linolenat yang baik dalam makanan si Kecil seperti, biji dan minyak biji labu, minyak zaitun, kacang hijau, tahu, kedelai atau susu formula soya yang sudah difortifikasi dan kacang kenari

    Pola makan dengan sumber makanan nabati dapat menjadi pilihan yang sehat untuk si Kecil, selama asupan gizi si Kecil terpenuhi dari berbagai jenis atau variasi sumber makanan nabati, seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, biji-bijian dan olahan kedelai, termasuk susu formula soya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Roby Rizki · Tanggal diperbarui 16/08/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan