Kalau ingin anak mendengarkan kata-kata orangtua, bicaralah empat mata. Jangan bicara sambil main handphone, mencuci piring, dan sebagainya.
Mengomel sambil melakukan hal lain akan membuat anak menyepelekan omelan orangtua.
5. Orangtua tidak memberi contoh
Anak-anak akan mengikuti perilaku orangtuanya. Ya, diam-diam anak selalu memperhatikan tindak-tanduk orangtuanya sebagai tolak ukur perilaku yang bisa diterima atau tidak.
Oleh karena itu, kalau orangtua sendiri tidak memberikan contoh yang baik seperti bagaimana caranya mendengarkan dan menghargai orang lain, anak tentu akan menirunya.
Misalnya, pasangan Anda sedang mengoceh tentang sesuatu. Bukannya mendengarkan dengan baik dan mencari solusinya, Anda malah sibuk mengerjakan hal lain sambil terus membela diri. Kebiasaan ini akan ditiru oleh anak ketika suatu hari Anda mengomel padanya.
Maka dari itu, jadilah teladan yang baik bagi anak. Ketika anak sedang mengomel panjang lebar, ajak anak untuk duduk bersama dan membicarakan duduk permasalahannya baik-baik.
Lama-lama anak akan belajar bagaimana caranya bersikap ketika punya konflik dengan orang lain.
Yang perlu diingat, dalam menjalin komunikasi dengan anak, penting bagi orangtua memahami bahwa omelan tidak selalu menjadi cara yang efektif untuk menyampaikan pesan.
Keterbukaan untuk mendengarkan, memahami perspektif anak, dan menemukan gaya komunikasi yang sesuai mungkin lebih bermanfaat dalam menciptakan hubungan antara orangtua dan anak serta tentunya perkembangan anak itu sendiri.
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar