backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan

Jadwal dan Aturan Makan Balita Usia 1-5 Tahun agar Lebih Teratur

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

Berikut adalah daftar produk yang bisa bermanfaat untuk Anda. Perlu diketahui, kami bisa saja mendapatkan sedikit komisi setiap kali Anda membeli produk via link ini. Tenang, tidak ada penambahan biaya. Pelajari lebih lanjut soal konten produk marketing kami di sini.

    Jadwal dan Aturan Makan Balita Usia 1-5 Tahun agar Lebih Teratur

    Mulai usia satu tahun ke atas, anak sudah bisa makan dengan menu keluarga. Ia mulai senang menjelajahi situasi, kebiasaan, dan lingkungan sekitar, termasuk soal waktu makan. Sama seperti bayi, anak usia 1-5 tahun juga perlu dibuatkan jadwal makan agar lebih teratur. Selain itu, jadwal makan juga mengajarkan balita tentang waktu yang tepat untuk makan. Berikut penjelasan seputar jadwal makan pada anak usia 1-5 tahun.

    Mengapa membuat jadwal makan balita sangat penting?

    Di usia 1-5 tahun, balita mulai menunjukkan perkembangan sosial dan emosional yang cepat. Oleh karena itu, ini  menjadi waktu yang tepat untuk membuat anak paham akan keteraturan.

    Ketika Anda membuat jadwal makan untuk balita, ia akan mengerti soal waktu dan kebiasaan yang teratur.

    Jika dibiasakan sedari kecil, kebiasaan baik ini akan terbawa hingga dewasa. Dengan begitu, proses metabolisme tubuhnya dapat teratur yang akan berpengaruh pada perkembangan anak balita. Selain itu, ia juga akan terbiasa mengetahui rasa lapar dan kenyang.

    Menurut Jodie Shield dan Mary Mullen, penulis Healthy Eating, Healthy Weight for Kids and Teens dari Academy of Nutrition and Dietetics, anak-anak perlu makan setiap 3 atau empat jam sekali dalam sehari, hal ini untuk memenuhi kebutuhan nutrisi mereka.

    Jadwal makan balita usia 1-5 tahun

    jadwal makan balita

    Sebenarnya, jadwal makan balita di atas usia 1 tahun tidak jauh beda dengan orang dewasa. Sebagai gambaran, berikut jadwal pemberian makanannya, mengutip dari buku Penuntun Diet Anak yang diterbitkan Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia:

    • Pukul 08.00: sarapan
    • Pukul 10.00: makanan selingan
    • Pukul 12.00: makan siang
    • Pukul 14.00: susu UHT atau formula
    • Pukul 16.00: makanan selingan
    • Pukul 18.00: makan malam

    Secara umum, jadwal pemberian makan balita adalah tiga kali makanan utama (pagi, siang, malam) dan dua kali makan selingan (di antara dua kali makan utama).

    Untuk makan malam, waktu yang baik adalah tidak terlalu dekat dengan jam tidur. Sisakan kurang lebih 2 sampai 3 jam sebelum jam tidur anak. Ini karena tubuh memerlukan waktu untuk mencerna makanan yang masuk ke tubuh.

    Bila waktu tidur anak pukul 7 malam, maka sebaiknya balita makan malam pukul 5 sore. Begitu pun seterusnya. Biasanya jangka waktu yang baik untuk balita makan malam sekitar pukul 5 sore sampai 7 malam.

    Jika balita diberi makan malam terlambat, ia bisa kelaparan. Selain itu, terlambat makan malam balita juga bisa membuat jeda waktu antara makan malam dengan jam tidur terlalu dekat. Sehingga dapat membuat sistem pencernaan anak bekerja lebih berat saat tidur.

    Dalam memberikan makanan pada si kecil, ada baiknya mengikuti pola makanan seimbang yang terdiri dari:

    Karbohidrat

    Untuk menunjang aktivitas anak, dibutuhkan jumlah energi yang memadai, salah satu sumbernya adalah karbohidrat.

    Kegunaan lain dari karbohidrat adalah membantu tubuh menggunakan protein dan lemak untuk membangun dan memperbaiki jaringan tubuh.

    Jenis karbohidrat yang bisa diberikan pada balita seperti:

    • Nasi
    • Mi
    • Bihun
    • Jagung
    • Kentang
    • Singkong
    • Ubi
    • Makanan bertepung

    Sesuaikan dengan kesukaan si kecil agar ia belajar untuk mengenal jenis makanan dengan berbagai sajian. 

    Protein

    Kandungan di dalam makanan ini berperan sebagai zat pembangun untuk membantu berat dan tinggi badan balita. Protein dibagi menjadi dua jenis, hewani dan nabati yang bisa dimasukkan ke dalam menu makan balita yang sesuai jadwal.

    Beruntung, banyak pilihan sumber makanan yang mengandung protein nabati dan hewani. Beberapa jenis protein yang bisa dijadikan bahan dalam resep makanan anak yaitu:

    • Ikan
    • Telur
    • Tempe
    • Ayam
    • Daging sapi
    • Susu
    • Keju
    • Tahu
    • Tempe

    Kreasikan menu makanan sesuai dengan lidah si kecil.

    Sayur dan buah

    Kedua jenis makanan ini berperan sebagai zat pengatur. Anda bisa memilih sayur dan buah yang berwarna hijau atau kuning agar kebutuhan gizi si kecil tetap seimbang, misalnya, kangkung, bayam, wortel, brokoli.

    Jangan lupa minum cukup air agar kebutuhan cairan harian si kecil bisa terpenuhi dengan baik. Dengan begitu, proses metabolisme tubuh dan fungsi organ tidak terhambat.

    Aturan pembuatan jadwal makan balita

    jadwal makan balita

    Rentang usia 2-3 tahun, anak sedang senang mengeksplorasi banyak hal, termasuk kebiasaan makan. Mulai dari alat makan, menu, sampai rasa makanan yang ingin disesuaikan dengan selera si kecil.

    Berikut aturan pembuatan jadwal makan sesuai gizi balita berdasarkan buku Penuntun Diet Anak yang diterbitkan Badan Penerbit Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia:

    Jadwal

    Untuk jadwal makan, sebaiknya Ibu membuat aturan sebagai berikut:

    • Waktu makan teratur
    • Waktu makan tidak lebih dari 30 menit
    • Tidak memberikan makanan lain selain air di antara jadwal makan

    Anda bisa sesuaikan dengan jadwal di atas

    Lingkungan

    Faktor lingkungan saat makan penting untuk diperhatikan, seperti:

    • Tanpa paksaan
    • Bersih
    • Tidak sambil menonton TV dan bermain
    • Tidak menjadikan makanan sebagai hadiah

    Tidak hanya jenis makanan balita, faktor di atas juga penting untuk diperhatikan.

    Tata cara

    Untuk tata cara makan, berikut rekomendasi yang perlu dilakukan:

    • Porsi makan kecil atau jumlahnya sedikit.
    • Dimulai dari tekstur padat, baru kemudian yang cair.
    • Memotivasi untuk menghabiskan makanan (tanpa memaksa).
    • Angkat makanan ketika anak mulai bermain atau membuang makanan.
    • Bersihkan mulut anak ketika sudah selesai makan, tidak selama proses makan.

    Untuk penjelasan lebih lanjut, berikut aturan pemberian makan balita agar lebih fokus, mengutip dari Healthy Children.

    Membuat jadwal makan balita yang teratur

    Buatlah jadwal makan yang teratur untuk balita Anda agar ia memahami kapan waktunya makan dan kapan bukan. Selain itu, dengan jadwal yang teratur balita akan mulai belajar mengenali rasa lapar dan kenyang.

    Jadi, Anda sebagai orangtua bisa menyajikan makanan sesuai dengan waktunya dan menghindari risiko obesitas pada anak akibat makan yang tidak terjadwal.

    Jangan memaksa anak akan menghabiskan makanannya

    Tidak sedikit orangtua yang memaksa anaknya untuk menghabiskan makanan yang disajikan di atas piring. Kalimat “nanti nasinya nangis,” sering dijadikan tameng agar anak menghabiskan makanannya. Namun, hal ini tidak baik untuk psikologis si kecil. 

    Memaksa balita untuk menghabiskan makanan bisa membuatnya trauma dan tidak ingin makan di kemudian hari. Ketika jadwal makan balita tiba, sajikan makanan sesuai dengan porsi si kecil.

    Kalau masih tidak habis, biarkan menjadi sisa makanan. Di fase ini, anak sudah mulai memilih ukuran porsi makan sendiri dan belajar mengenal rasa kenyang. 

    Mungkin ada kondisi anak bosan dengan menu yang disajikan, ini saatnya Anda mengenalkan jenis makanan baru dengan cara:

    • Menyajikan makanan baru ketika anak sedang lapar.
    • Mencoba makanan baru satu per satu.
    • Sajikan dalam jumlah sedikit.
    • Buat beberapa jenis makanan baru agar si kecil bisa memilih.

    Semakin banyak pilihan menu makanan, anak Anda bisa menyesuaikan dan mengetahui selera makan dan menu apa yang disukainya.

    Hindari menonton televisi atau bermain gawai

    Ketika jadwal makan sudah tiba dan anak rewel karena tak kunjung mau makan, banyak ibu mengatasinya dengan memberikan gawai atau televisi sebagai “sogokan”.

    Namun, ini tidak baik untuk kesehatan karena bisa memicu obesitas dan membuat anak tidak fokus dengan menu makanannya. Batasi penggunaan televisi dan tayangan video sebanyak 1-2 jam dalam sehari.

    Membiarkan anak memiliki kontrol terhadap makanannya sendiri

    Bagi sebagian orangtua, mungkin merasa tidak nyaman ketika melihat si kecil memilih menu makanan anak yang akan ia makan. Pasalnya, anak mungkin cenderung memilih makanan yang tidak sehat untuk disantapnya.

    Namun, orangtua tetap bertanggung jawab terhadap memilih makanan yang baik untuk balita, terutama saat jadwal makan sudah tiba.

    Kids Health menjelaskan bahwa anak usia 4 tahun seharusnya tidak lagi diberikan makanan secara sepihak, tetapi diberi pilihan oleh orangtuanya.

    Tentu, Anda sebagai orangtua wajib memberikan pilihan makanan yang bergizi dan sehat. Selain itu, di usia empat tahun, anak juga sudah mengerti rasa lapar dan kenyang dengan mengatakannya.

    Bila Anda tidak memberi kontrol anak terhadap makanannya sendiri, ia akan mengesampingkan sistem kenyang dan lapar ini. Ditambah, ia tidak mengikuti jadwal makan si kecil yang sudah dibuat.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Riska Herliafifah · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan