backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Aktivitas Smell Sensory Play, Latih Si Kecil Bermain Sambil Belajar

Ditinjau secara medis oleh dr. Carla Pramudita Susanto · General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


Ditulis oleh Nadhila Erin · Tanggal diperbarui 10/09/2021

    Aktivitas Smell Sensory Play, Latih Si Kecil Bermain Sambil Belajar

    Untuk melatih indra penciuman anak, orangtua bisa mencoba permainan smell sensory play. Mengasah indra penciuman anak bermanfaat untuk perkembangan emosional, kognitif, dan fisik dalam masa pertumbuhan. Berikut penjelasan lengkap seputar pengertian, manfaat sampai ide permainan smell sensory play yang mudah untuk ayah dan ibu buat.

    Apa itu smell sensory play?

    Mengutip dari Good Start Early Learning, smell sensory play adalah aktivitas untuk menstimulasi indra penciuman anak dengan serangkaian permainan.

    Indra penciuman merupakan salah satu indra yang paling sering bayi gunakan sejak baru lahir.

    Tanpa orangtua sadari, ayah dan ibu sering menstimulasi indra penciumannya sejak saat itu.

    Ambil contoh, bayi sudah bisa menentukan aroma dan mengenal ASI (air susu ibu), sampai mengidentifikasi aroma tersebut sebagai nutrisi utamanya sejak lahir.

    Ada berbagai permainan sensory play untuk latih beragam indra yang si kecil milih, salah satunya indra penciuman.

    Khusus untuk indra penciuman, orangtua bisa melakukan permainan sensori yang merangsang indra penciuman anak lebih optimal. 

    Manfaat smell sensory play untuk anak

    kecerdasan majemuk

    Sebenarnya, permainan sensori untuk meningkatkan indra penciuman anak tidak perlu memakai peralatan sulit.

    Ayah dan ibu bisa pakai benda yang ada di rumah, sebut saja bahan makanan dan bumbu dapur.

    Orangtua juga bisa melatih penciuman anak saat beraktivitas di luar rumah, misalnya mencium aroma bunga.

    Untuk lebih jelasnya, berikut manfaat dari smell sensory play untuk mengoptimalkan perkembangan anak. 

    1. Melatih kemampuan kognitif pada anak

    Kemampuan kognitif adalah cara anak berpikir dan memahami suatu hal. Kemampuan ini tidak cukup hanya dari pengetahuan atau teori. 

    Anak membutuhkan stimulasi dan pengalaman agar bisa lebih memahami lingkungan sekitarnya.

    Perkembangan kognitif anak bisa orangtua latih melalui smell sensory play. Ambil contoh, mengajarkan jenis-jenis aroma di dapur, seperti bau gas. 

    Ayah dan ibu bisa mengajarkan pada anak bahwa bau gas menandakan bahaya. Secara tidak langsung, anak akan berpikir mengenai cara mengatasi bahaya tersebut. 

    Salah satunya dengan memberitahu orang dewasa mengenai adanya bau gas yang mungkin menandakan bahaya. 

    Dengan begitu, smell sensory play dapat mendorong kemampuan berpikir kritis dan analitik pada anak.

    2. Meningkatkan kemampuan bahasa anak

    Melatih dan meningkatkan perkembangan bahasa anak tidak hanya lewat komunikasi verbal.

    Ayah dan ibu bisa mencoba menjelaskan makna suatu kata dengan menunjukkan benda-benda yang ada di sekitar anak.

    Pada aktivitas smell sensory play, orangtua dapat menggunakan bumbu-bumbu dapur untuk menjelaskan aroma tertentu.

    Sebut saja, menjelaskan arti kata pedas dengan aroma bubuk cabai, asam dengan aroma lemon, dan amis dengan aroma terasi.

    Lewat cara ini, anak akan lebih memahami bentuk nyata dari kata-kata yang mereka dengar selama ini. 

    3. Meningkatkan kreativitas anak

    Salah satu jenis sensory play yang bisa orangtua coba adalah open-ended play.

    Dalam metode ini, orangtua membebaskan anak untuk membuat keputusan sendiri dan mengekspresikan kreativitas dari media yang telah ayah dan ibu siapkan.

    Ayah dan ibu dapat menyiapkan beberapa bumbu dapur atau bahan makanan yang aman anak pakai.

    Selanjutnya, biarkan anak menggunakan bahan-bahan tersebut dan mengubah atau mencampurnya menjadi aroma baru yang ia inginkan.

    Setelah bereksperimen dalam membuat aroma baru, tanyakan pada anak mengenai wangi yang ia ciptakan.

    Ide smell sensory play yang bisa anak lakukan di rumah

    smell sensory play1

    Smell sensory play adalah aktivitas permainan sensori yang bertujuan untuk melatih indra penciuman anak. 

    Permainan sensori yang satu ini bisa ibu dan ayah lakukan dengan bahan-bahan sederhana. 

    Berikut adalah beberapa ide permainan sensori yang bisa orangtua ikuti dengan anak.

    1. Mengendus sambil menutup mata

    Smell sensory play pertama yang bisa orangtua coba adalah blindfold sniff test atau uji mengendus dengan mata tertutup. 

    Permainan tebak-tebakan ini bisa orangtua lakukan pada anak dari segala usia. Kumpulkan sejumlah bumbu dapur dan bahan makanan yang sudah anak kenali. 

    Setelah itu, biarkan anak mencium masing-masing aroma bumbu dengan mata tertutup, lalu menebaknya.

    Beberapa bahan yang bisa orangtua pakai untuk blindfold sniff test yaitu:

    • lemon yang telah dipotong,
    • biji kopi,
    • bawang putih atau bawang bombay,
    • kayu manis,
    • lada, dan
    • rempah-rempah (ketumbar, kemangi, rosemary)

    Untuk blindfold sniff test, Anda dapat menggunakan barang-barang selain bumbu dapur dan makanan. 

    Namun, pastikan untuk memilih barang yang aman untuk anak cium seperti buah-buahan atau sabun mandi.

    2. Mencium aroma segar dari kebun

    Berdasarkan rekomendasi Good Start Early Learning, permainan atau mencium aroma segar dari kebun termasuk smell sensory play yang tidak membutuhkan modal besar.

    Saat cuaca sedang cerah, ajak anak untuk jalan-jalan ke taman sekitar rumah. Selanjutnya, mulai percakapan dengan anak mengenai perbedaan aroma yang ada.

    Ayah dan ibu dapat memetik beberapa tanaman, seperti bunga atau tanaman rempah-rempah yang ada di kebun rumah.

    Lalu, berikan tanaman pada anak untuk menciumnya, dan dorong ia untuk menjelaskan aroma tersebut.

    3. Membuat botol indra penciuman

    Sensory Smell Bottles atau botol indra penciuman adalah kegiatan smell sensory play untuk mengasah indra penciuman anak, terutama bagi anak yang mengalami alergi serbuk sari.

    Cara melakukannya cukup mudah, orangtua hanya perlu mengganti aroma bunga asli seperti lavender dengan aroma minyak esensial dalam botol yang mirip dengan aroma bunga asli.

    Kemudian, minta anak untuk mencocokkan aroma minyak esensial dengan gambar bunga yang telah orangtua sediakan. 

    Aktivitas ini tak hanya dapat menstimulasi indra penciuman anak, tetapi juga indra penglihatannya.

    4. Melukis dengan bumbu dapur

    Aktivitas smell sensory play selanjutnya adalah spice painting atau melukis dengan bumbu dapur. 

    Bahan pertama yang harus ayah dan ibu sediakan adalah plain yoghurt atau yoghurt tanpa rasa.

    Sebagai pengganti yoghurt, bisa membuat edible glue atau lem yang bisa anak makan. Berikut langkah-langkah membuat lem yang bisa si kecil makan.

    Bahan-bahan untuk membuat edible glue:

    • 1 gelas tepung terigu
    • 1/3 gelas gula pasir
    • 1,5 gelas air matang
    • 1 sdt cuka

    Cara membuat edible glue:

    1. Campurkan tepung dan gula, lalu masukkan 1/2 gelas air.
    2. Aduk adonan tersebut sampai halus dan mengental.
    3. Masukkan sisa air dan aduk sampai halus.
    4. Campurkan adonan dengan cuka dan masak dengan api sedang hingga edible glue mengental.
    5. Pastikan untuk terus diaduk agar tidak menggumpal.
    6. Jika sudah mengental, dinginkan edible glue sebelum anak pakai.

    Selain yoghurt atau edible glue, siapkan sejumlah bumbu dapur dalam bentuk bubuk seperti kayu manis, cengkeh, jahe, paprika, lada, dan ketumbar.

    Kemudian, pisahkan yoghurt atau edible glue ke dalam beberapa mangkok. 

    Biarkan anak berkreativitas mencampurkan yogurt atau edible glue dengan bumbu dapur yang Anda sediakan.

    Lalu, berikan kertas kosong dan kuas pada anak. Dorong anak untuk melukis dengan edible glue yang telah tercampur bumbu dapur.

    Aktivitas ini tak hanya dapat menstimulasi indra penciuman anak, tetapi juga indra perasa (lidah), penglihatan (mata), dan kreativitas anak.

    5. Menghias nama dengan bumbu dapur

    Aktivitas smell sensory play terakhir adalah Spice Up Your Name atau menghias nama anak dengan bumbu-bumbu dapur.

    Tidak hanya penciuman, indra peraba (kulit) dan pengecap (lidah). Selain itu, anak juga terlatih dalam kegiatan ini.

    Langkah pertama, orangtua menuliskan nama anak di atas kertas dengan spidol. Lalu, pisahkan bubuk bumbu-bumbu dapur ke dalam botol kecil atau kertas telur.

    Ajarkan anak untuk menghias nama mengikuti garis huruf namanya. Namun, pastikan orangtua sudah menaruh lem di atas tulisan nama anak. 

    Kemudian, biarkan anak menghias namanya dengan tangan atau sendok. Kemungkinan besar, akan ada banyak bumbu terbuang atau berserakan. 

    Oleh sebab itu, pastikan ayah dan ibu mengumpulkan sisa-sisa bumbu yang berserakan.

    Caranya dengan menggabungkan ke dalam wadah untuk aktivitas menghias nama, garis, atau bentuk selanjutnya.

    Sambil melakukan smell sensory play, jelaskan pada si kecil mengenai jenis-jenis aroma yang mereka cium sambil menambah kosakata anak.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Carla Pramudita Susanto

    General Practitioner · Klinik Laboratorium Pramita


    Ditulis oleh Nadhila Erin · Tanggal diperbarui 10/09/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan