backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Sudah Olahraga Rutin, Tapi Kok Tidak Ada Hasilnya? Ini Penyebabnya

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Nimas Mita Etika M · Tanggal diperbarui 29/06/2021

    Sudah Olahraga Rutin, Tapi Kok Tidak Ada Hasilnya? Ini Penyebabnya

    Mungkin Anda pernah merasa sebal dan jengkel ketika melihat teman yang berat badannya lebih cepat turun dan dietnya berhasil ketimbang Anda. Padahal, jenis olahraga yang dilakukan sama. Bahkan durasi atau waktu untuk berolahraganya juga sama. Tetapi ia dulu yang menerima hasilnya dan Anda belum mencapai keberhasilan yang Anda inginkan. Lalu kenapa hasil dari olahraga itu berbeda-beda setiap orang?

    Kenapa saya tidak mendapatkan hasil yang maksimal padahal sudah melakukan olahraga rutin?

    Menurut World Health Organization dan Kementerian Kesehatan RI, orang dewasa sebaiknya melakukan olahraga rutin sedikitnya 30 menit per hari atau 150 menit per minggu. Walaupun semua orang telah melakukannya dengan  rutin – termasuk Anda – namun jangan berpikir jika hasil yang Anda dapatkan dengan orang lain akan sama. Tentu saja apa yang akan Anda dapatkan dengan orang lain terima berbeda, meski tidak terlalu jauh hasil yang didapatkan.

    Pada dasarnya, tubuh Anda memiliki respon yang berbeda-beda terhadap olahraga yang telah Anda lakukan. Olahraga rutin tentu saja akan memengaruhi berbagai fungsi dan proses yang terjadi di dalam tubuh. Namun pengaruh yang terjadi pada setiap orang tidak sama.

    Bahkan sebuah penelitian yang berasal dari Jepang menyatakan bahwa ada kelompok orang yang tubuhnya resisten atau kebal terhadap pengaruh aktivitas fisik, termasuk olahraga rutin. Hal ini berkaitan dengan gen yang dimiliki oleh orang tersebut.

    Pada penelitian lain, disebutkan juga jika perbedaan kadar hormon yang dimiliki setiap orang akan memengaruhi bagaimana lemak akan dibakar oleh tubuh. Proses tersebut juga akan membuat lemak yang dibakar oleh setiap orang berbeda-beda, meskipun melakukan jenis dan waktu olahraga yang sama.

    Gaya hidup Anda juga memengaruhi respon tubuh terhadap olahraga rutin yang Anda lakukan

    Anda tidak mendapatkan hasil yang maksimal dari olahraga rutin? Hal ini tak semata-mata akibat gen yang Anda miliki saja. Yang tidak kalah penting juga adalah: bagaimana pola dan gaya hidup yang Anda lakukan selama ini? Apakah sudah mendukung dan mengarah ke gaya hidup sehat?

    Boleh saja Anda melakukan olahraga rutin setiap hari atau setiap minggu. Tapi bagaimana dengan pola makan, tidur, dan kebiasaan Anda yang lainnya? Berikut adalah berbagai hal yang dapat menggagalkan program diet Anda meski sudah melakukan olahraga rutin setiap hari:

    • Pola dan porsi makan yang tak dijaga. Olahraga dan pola makan sangat berkaitan dan jika keduanya tidak dilakukan dengan benar dalam waktu yang bersamaan, maka bukan tidak mungkin berat badan Anda justru akan naik. Ingat, waktu dan porsi makan Anda harus diubah bila ingin program penurunn berat badannya berhasil.
    • Pemilihan bahan makanan yang tidak tepat. Akan sama saja hasilnya bila Anda tidak pintar memilih makanan apa yang harus dimakan. Anda telah berolahraga keras untuk menghilangkan lemak-lemak menumpuk. Tetapi setelah itu, Anda makan makanan yang tinggi lemak, gula, dan karbohidrat. Bila Anda melakukan hal tersebut, jangan harap olahraga rutin yang Anda lakukan akan terlihat manfaatnya bagi tubuh Anda.
    • Tidak tidur dengan waktu yang cukup. Durasi tidur di malam hari yang diperlukan orang dewasa adalah sekitar 7 jam. Jika Anda sering begadang, maka kebiasaan olahraga rutin akan sia-sia saja.
    • Memiliki kebiasaan minum alkohol dan merokok. Jika Anda melakukan olahraga rutin dengan tujuan untuk menjaga tubuh dari serangan penyakit kronis, maka Anda tidak akan mendapatkannya bila masih memiliki kebiasaan merokok dan minum alkohol.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Nimas Mita Etika M · Tanggal diperbarui 29/06/2021

    advertisement iconIklan

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan