backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Paramex

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 04/11/2021

Paramex

Fungsi dan Kegunaan

Untuk apa obat Paramex digunakan?

Paramex adalah obat analgesik untuk mengobati sakit kepala dan demam. Paramex mengandung kafein, dexchlorpheniramine maleate, paracetamol dan propyphenazone.

Obat ini bekerja memblokir reseptor adenosin dan produksi prostaglandin untuk meredakan nyeri. Paramex juga bekerja menghalangi produksi histamin penyebab munculnya reaksi alergi dan meningkatkan aliran darah di kulit.

Varian lain dari Paramex, yaitu Paramex Flu & Batuk, Paramex Nyeri Otot, dan Paramex SK, memiliki beberapa bahan aktif tambahan. Beberapa di antaranya adalah ibuprofen dan pseudoephedrine.

Cara Pakai

Bagaimana aturan pakai Paramex?

Selalu baca aturan minum obat sebelum menggunakan obat ini. Ikuti semua petunjuk pemakaian yang tertera pada label kemasan atau resep.

Minum obat ini setelah makan. Telan obat secara langsung dengan bantuan air putih. Jangan mengunyah atau menghancurkan tablet karena hal tersebut dapat meningkatkan efek samping obat.

Baca dengan saksama petunjuk pemakaian yang tertera pada label kemasan atau resep. Jangan gunakan obat ini melebihi dosis yang dianjurkan, lebih sedikit, lebih lama dari yang disarankan.

Konsumsi obat ini melalui mulut seperti yang disarankan oleh kemasan tablet.. Ikuti semua petunjuk pada kemasan produk. Jika Anda tidak yakin tentang sesuatu informasi, konsultasikan dengan dokter atau apoteker

Bagaimana cara menyimpan obat ini?

Paramex paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan.

Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Jangan menyiram Paramex ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlaku obat telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi.

Konsultasikan kepada apoteker atau instansi pembuangan sampah setempat mengenai bagaimana cara aman membuang obat Anda.

Dosis

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.

Berapa dosis Paramex untuk dewasa?

Berikut adalah dosis yang direkomendasikan untuk orang dewasa:

  • Paramex biasa: minum 1 tablet sebanyak 2-3 kali dalam sehari
  • Paramex Flu & Batuk: 1 tablet sebanyak 3 kali dalam sehari
  • Paramex Nyeri Otot: 1 tablet sebanyak 3-4 kali dalam sehari
  • Paramex SK: 1 tablet sebanyak 3-4 kali dalam sehari

Berapa dosis Paramex untuk anak-anak?

Untuk anak usia 12 tahun ke atas, dosis yang diberikan sama dengan orang dewasa.

Untuk anak usia di bawah 12 tahun keamanan dan efektivitas obat belum ditentukan. Konsultasikan pada dokter untuk penggunaan lebih lanjut.

Dalam bentuk dan ukuran apa saja obat ini tersedia?

Obat ini tersedia dalam bentuk tablet. Berikut adalah varian dan kandungan dari obat ini:

  • Paramex biasa: Paracetamol 250 mg, Propyphenazone 150 mg, Caffeine 50 mg, Dexchlorpheniramine Maleate 1 mg
  • Paramex Flu & Batuk: Paracetamol 250 mg, Propyphenazone 150 mg, Pseudoephedrine HCl 30 mg, Dextrometorphan HBr 15 mg
  • Paramex Nyeri Otot: Paracetamol 350 mg, Ibuprofen 200 mg
  • Paramex SK: Paracetamol 500 mg, Caffeine 50 mg

Efek Samping

Apa efek samping Paramex yang mungkin terjadi?

Seperti penggunaan obat-obatan lainnya, penggunaan obat ini dapat menyebabkan beberapa efek samping. Kebanyakan dari efek samping berikut jarang terjadi dan tidak memerlukan pengobatan tambahan.

Namun, penting bagi Anda untuk berkonsultasi dengan dokter Anda jika Anda memiliki masalah apapun setelah minum obat ini.

Ada beberapa hal yang dapat terjadi akibat efek samping obat Paramex. Berikut daftarnya:

  • naik asam lambung
  • mengantuk
  • pusing
  • sakit kepala
  • sembelit

Tidak menutup kemungkinan obat ini dapat memicu terjadinya reaksi alergi. Segera hentikan penggunaan obat ini dan hubungi dokter Anda jika terjadi reaksi alergi parah (anafilaktik), dengan gejala-gejala seperti:

  • pembengkakan pada wajah, bibir, tenggorokan, atau lidah
  • ruam kulit
  • gatal-gatal
  • kesulitan bernapas

Tidak semua orang mengalami efek samping saat menggunakan obat ini. Mungkin juga ada beberapa efek samping yang belum disebutkan di atas.

Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

Pencegahan dan Peringatan

Apa saja yang harus diketahui sebelum minum Paramex?

Sebelum memutuskan untuk memakai obat ini, Anda perlu memerhatikan beberapa hal. Berikut adalah kondisi-kondisi yang harus dipertimbangkan:

Obat-obatan dan penyakit tertentu

Beri tahu dokter mengenai obat-obatan yang sedang Anda gunakan, baik obat resep, nonresep, suplemen, atau obat herbal. Hal ini dikarenakan beberapa jenis obat mungkin dapat berinteraksi dengan Paramex.

Selain itu, penting juga untuk menginformasikan dokter mengenai penyakit atau kondisi kesehatan lain yang sedang Anda derita. Kemungkinan obat ini dapat memicu terjadinya interaksi dengan penyakit atau kondisi kesehatan tertentu.

Beberapa kondisi kesehatan membuat Anda lebih rentan terhadap efek samping obat. Ambil dosis obat sesuai arahan dokter Anda atau ikuti arahan yang tercetak pada label kemasan.

Perhatikan beberapa peringatan berikut ini sebelum minum Paramex:

  • Jangan digunakan apabila memiliki asma
  • Hindari menaruh obat di tempat yang terlalu panas
  • Hindari menggunakan obat ini jika alergi terhadap parasetamol
  • Hindari obat ini apabila Anda memiliki kondisi obstruksi kandung kemih
  • Hindari obat ini apabila Anda memiliki kondisi sumbatan usus
  • Alergi

    Beri tahu dokter jika Anda memiliki riwayat alergi terhadap Paramex atau bahan lainnya yang terkandung dalam obat ini. Selain itu, periksakan diri Anda untuk mengetahui jika Anda memiliki alergi lain, misalnya terhadap makanan, pewarna, atau hewan tertentu.

    Anak-anak

    Beberapa varian Paramex belum diuji keamanannya untuk anak-anak. Sebelum memberikan obat ini untuk anak-anak, konsultasikan terlebih dahulu ke dokter.

    Lansia

    Beberapa jenis obat belum diuji keamanannya untuk orang-orang berusia lanjut. Maka itu, obat ini mungkin memiliki cara kerja yang berbeda, atau berpotensi menyebabkan efek samping berbeda pada lansia. Khusus untuk lansia, konsultasikan pemakaian obat ini ke dokter terlebih dahulu.

    Apakah obat ini aman digunakan pada ibu hamil dan menyusui?

    Obat ini mengandung gabungan obat parasetamol dan kafein tidak disarankan untuk dikonsumsi ibu hamil dan menyusui.

    Asupan kafein tinggi dapat menyebabkan keguguran, bayi lahir dengan berat rendah (BBLR), atau keterbelakangan pertumbuhan janin. Namun, kasus kejadiannya sangat jarang ditemukan.

    Selalu konsultasi terlebih dulu pada dokter atau bidan sebelum menggunakan obat apapun, jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan.

    Interaksi Obat

    Obat apa saja yang tak boleh dikonsumsi bersamaan dengan Paramex?

    Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam dokumen ini.

    Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep atau nonresep dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter atau apoteker. Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apapun tanpa persetujuan dokter.

    Paramex  dapat berinteraksi dengan obat dan produk berikut ini:

    • Alkohol
    • Antihistamin
    • Atropin
    • Depresan sistem saraf pusat
    • Cimetidine
    • Disulfiram
    • Efedrin
    • Fluoroquinolon
    • Juxtapid mipomersen

    Apakah makanan atau alkohol dapat berinteraksi dengan Paramex?

    Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan makanan tertentu karena interaksi obat dengan makanan dapat terjadi.

    Merokok tembakau atau mengonsumsi alkohol dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi.

    Diskusikan penggunaan obat Anda dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan  penyedia layanan kesehatan Anda.

    Kondisi kesehatan apa yang dapat berinteraksi dengan obat ini?

    Adanya masalah kesehatan lain di tubuh Anda dapat mempengaruhi penggunaan obat ini. Beri tahukan dokter Anda bila Anda memiliki masalah kesehatan lain, terutama:

    • kelainan atau penyakit hati.
    • porfiria
    • penyalahgunaan atau ketergantungan alkohol
    • hipertensi parah
    • stroke
    • obesitas

    Overdosis

    Apa yang harus saya lakukan dalam keadaan darurat atau overdosis?

    Pada kasus gawat darurat atau overdosis, hubungi penyedia layanan gawat darurat lokal (118 atau 119) atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.

    Berikut adalah gejala-gejala overdosis yang perlu Anda waspadai:

    • mual
    • muntah-muntah
    • pusing
    • hilang keseimbangan
    • mati rasa dan kesemutan
    • kejang-kejang

    Apa yang harus saya lakukan kalau saya lupa minum obat atau lupa pakai obat?

    Jika Anda melewatkan satu dosis, segera minum sesegera mungkin saat Anda ingat. Namun, jika Anda baru ingat setelah sudah waktunya untuk dosis selanjutnya, abaikan saja dosis yang terlupa, dan lanjutkan pemakaian sesuai jadwal. Jangan gunakan obat ini dengan dosis digandakan.

    Hello Health Group tidak menyediakan konsultasi medis, diagnosis, maupun pengobatan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Novita Joseph · Tanggal diperbarui 04/11/2021

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan