backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Cefaclor

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 17/03/2021

Cefaclor

Cefaclor Obat Apa?

Untuk apa cefaclor?

Cefaclor adalah obat antibiotik yang berfungsi untuk mengobati berbagai jenis infeksi bakterial. Obat ini adalah antibiotik tipe sefalosporin yang digunakan untuk mengobati berbagai macam infeksi bakteri, seperti infeksi saluran pernapasan, telinga, kulit, dan urin.

Cefaclor bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri. Antibiotik ini tidak akan berpengaruh pada infeksi virus seperti demam dan influenza. Mengonsumsi antibiotik yang tidak diperlukan justru akan membuat tubuh Anda semakin rentan terhadap infeksi dan akan menjadikannya kebal terhadap pengobatan antibiotik di kemudian hari. Oleh karena itu, gunakan obat ini sesuai dengan instruksi dokter Anda.

Bagaimana cara penggunaan cefaclor?

Beberapa hal yang harus Anda perhatikan sebelum menggunakan obat cefaclor adalah:

  • Jika penggunaan antibiotik cair, kocok botol terlebih dahulu sebelum dikonsumsi.
  • Anda akan diresepkan obat oral yang diminum tiap 6 – 12 jam, biasanya setelah makan untuk menghindari sakit perut, atau sesuai aturan dokter.
  • Antibiotik bekerja optimal saat kadar obat-obatan dalam tubuh Anda berada dalam kondisi stabil. Dianjurkan untuk mengonsumsi obat ini dalam rentang waktu yang seimbang.
  • Konsumsi obat ini sampai habis sesuai masa konsumsi yang telah diresepkan oleh dokter Anda. Menghentikan dosis terlalu dini berisiko kembalinya infeksi akibat semakin berkembangnya bakteri dalam tubuh.
  • Jika kondisi kesehatan Anda tidak membaik, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.
  • Bagaimana cara penyimpanan cefaclor?

    Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

    Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang produk Anda.

    Dosis Cefaclor

    Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.

    Bagaimana dosis cefaclor untuk orang dewasa?

    Untuk mengatasi bronkitis, dosis cefaclor adalah:

    • Immediate-release: 250 – 500 mg oral tiap 8 jam

    Untuk otitis media, dosis cefaclor adalah:

  • Immediate-release: 250 – 500 mg oral tiap 8 jam selama 10 – 14 hari.
  • Untuk pneumonia ringan hingga sedang, dosis cefaclor adalah:

    • Immediate-release: 500 mg oral tiap 8 jam selama 10 – 21 hari.

    Untuk pielonefritis ringan hingga sedang, dosis cefaclor adalah:

    • Immediate-release: 500 mg oral tiap 8 jam selama 14 hari.

    Untuk sinusitis, dosis cefaclor adalah:

    • Immediate-release: 250 – 500 mg oral tiap 8 jam selama 10 – 14 hari

    Untuk infeksi jaringan kulit ringan, dosis cefaclor adalah:

    • Immediate-release: 250 – 500 mg oral tiap 8 jam

    Untuk tonsilitis/pharyngitis, dosis cefaclor adalah:

    • Immediate-release: 250 sampai 500 mg oral tiap 8 jam

    Untuk infeksi saluran urin, dosis cefaclor adalah:

    • Immediate-release: 250 – 500 mg oral tiap 8 jam selama 3 – 10 hari

    Bagaimana dosis cefaclor untuk anak-anak?

    Dosis umum untuk anak dengan otitis media

    • Immediate-release: 20 – 40 mg/kg/hari dalam dosis oral yang terbagi tiap 8 – 12 jam; tidak boleh melebihi 1 g/hari

    Dosis umum untuk anak dengan tonsillitis/paryngitis

    • Immediate-release: 20 – 40 mg/kg/hari dalam dosis oral yang terbagi tiap 8 – 12 jam; tidak boleh melebihi 1 g/hari

    Dosis umum untuk anak dengan cystitis

    • Immediate-release: 20 – 40 mg/kg/hari dalam dosis oral yang terbagi tiap 8 – 12 jam; tidak boleh melebihi 1 g/hari

    Dosis umum untuk anak dengan pneumonia

    • Immediate-release: 20 – 40 mg/kg/hari dalam dosis oral yang terbagi tiap 8 – 12 jam; tidak boleh melebihi 1 g/hari

    Dosis umum untuk anak dengan pyelonephritis

    • Immediate-release: 20 – 40 mg/kg/hari dalam dosis oral yang terbagi tiap 8 – 12 jam; tidak boleh melebihi 1 g/hari

    Dosis umum untuk anak dengan infeksi saluran pernapasan

    • Immediate-release: 20 – 40 mg/kg/hari dalam dosis oral yang terbagi tiap 8 – 12 jam; tidak boleh melebihi 1 g/hari

    Dosis umum untuk anak dengan infeksi kulit

    • Immediate-release: 20 – 40 mg/kg/hari dalam dosis oral yang terbagi tiap 8 – 12 jam; tidak boleh melebihi 1 g/hari

    Dalam dosis apakah cefaclor tersedia?

    Cefaclor tersedia dalam dosis-dosis sebagai berikut:

    • Kapsul: 250 mg; 500 mg
    • Bubuk: 250 mg; 500 mg
    • Larutan: 125 mg

    Efek samping Cefaclor

    Efek samping apa yang dapat dialami karena cefaclor?

    Beberapa efek samping paling umum dari penggunaan obat cefaclor di antaranya:

    • Reaksi alergi
    • Gatal
    • Kesulitan bernapas
    • Pembengkakan di wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan
    • Pusing atau sakit kepala
    • Mual dan muntah
    • Lidah terasa pahit
    • Nyeri otot dan sendi, kesemutan, serta mati rasa di beberapa bagian tubuh

    Beberapa gejala lain yang mungkin dapat terjadi dan harus Anda waspadai di antaranya:

    • Diare akut atau berdarah
    • Pendarahan yang tidak biasa
    • kejang-kejang
    • Kulit pucat
    • Urin berwarna gelap
    • Linglung
    • Sakit kuning (kulit atau mata)
    • Cepat haus
    • Kehilangan nafsu makan
    • Terjadi pembengkakan
    • Berat badan naik
    • Pernapasan pendek
    • Urin yang dikeluarkan lebih sedikit dari biasanya

    Tidak semua orang mengalami efek samping berikut ini. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

    Peringatan dan Perhatian Obat Cefaclor

    Apa saja yang harus diketahui sebelum menggunakan cefaclor?

    Jangan konsumsi obat ini jika Anda alergi terhadap Cefaclor atau obat antibiotik jenis cephalosporin lain, seperti:

    • Cefadroxil (duricef)
    • Cefazolin (ancef)
    • Cefdinir (omnicef)
    • Cefditoren (spectracef)
    • Cefpodoxime (vantin)
    • Cefprozil (cefzil)
    • Ceftibuten (cedax)
    • Cefuroxime (ceftin)
    • Cephalexin (keflex)
    • Cephradine (Velosef), dan lainnya

    Sebelum mengonsumsi cefaclor, beri tahu dokter jika Anda alergi terhadap beberapa obat, terutama penisilin, atau jika Anda pernah atau sedang:

    • sakit ginjal
    • masalah usus, misal colitis

    Apakah cefaclor aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini. Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori  N menurut US Food and Drugs Administration (FDA)

    Berikut referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA :

       A = Tidak berisiko

      B = Tidak berisiko pada beberapa penelitian

       C = Mungkin berisiko

       D = Ada bukti positif dari risiko

       X = Kontraindikasi

      N = Tidak diketahui

    Interaksi Obat Cefaclor

    Obat-obatan apa yang mungkin berinteraksi dengan cefaclor?

    Walau beberapa obat tidak boleh dikonsumsi bersamaan sama sekali, pada kasus lain beberapa obat juga bisa digunakan bersamaan meskipun interaksi mungkin saja terjadi. Pada kasus seperti ini, dokter mungkin akan mengganti dosisnya, atau melakukan hal-hal pencegahan lain yang dibutuhkan. Beri tahu dokter jika Anda sedang mengonsumsi obat lain baik yang dijual bebas maupun dari resep dokter.

    Apakah makanan atau alkohol dapat berinteraksi dengan cefaclor?

    Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau saat makan makanan tertentu karena interaksi obat dapat terjadi. Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi. Diskusikan penggunaan obat Anda dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan penyedia layanan kesehatan Anda.

    Kondisi kesehatan apa yang dapat berinteraksi dengan cefaclor?

    Kondisi kesehatan lain yang Anda miliki bisa memengaruhi penggunaan obat ini. Selalu beri tahu dokter jika Anda memiliki masalah kesehatan lain, terutama:

    • Sakit ginjal
    • Masalah pencernaan (usus), misal colitis

    Overdosis Cefaclor

    Apa yang harus saya lakukan pada keadaan gawat darurat atau overdosis?

    Pada kasus gawat darurat atau overdosis, hubungi penyedia layanan gawat darurat lokal (112) atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.

    Berikut gejala-gejala overdosis:

    • Perut sakit
    • Muntah-muntah
    • Diare

    Apa yang harus saya lakukan bila melewatkan satu dosis?

    Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, minum sesegera mungkin. Namun bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Jangan menggandakan dosis.

    Hello Health Group tidak menyediakan nasihat medis, diagnosis, atau pengobatan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Tania Savitri

    General Practitioner · Integrated Therapeutic


    Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 17/03/2021

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan