backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Estrogens

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

Estrogens

Estrogens Obat Apa?

Untuk apa estrogens digunakan?

Estrogen adalah hormon seksual pada wanita yang diproduksi oleh ovarium. Sementara estrogens adalah obat buatan manusia yang memiliki campuran estrogen di dalamnya.

Obat ini tersedia dalam bentuk tablet, gel, patch, krim, maupun cairan suntik. Utamanya, obat ini digunakan untuk mengatasi beberapa kondisi berikut:

  • mengatasi gejala menopause (perubahan pada vagina)
  • kanker payudara pada wanita dan laki-laki
  • gejala kanker prostat
  • mencegah osteoporosis yang disebabkan oleh menopause
  • gejala vasomotor kronis
  • mengatasi hipoestrogenisme, yaitu tubuh kekurangan hormon estrogen karena mengalami hipogonadisme, yaitu kelainan pada testis atau ovarium
  • kebiri
  • menopause dini

Obat ini termasuk ke dalam golongan obat resep sehingga tidak bisa dibeli secara bebas di apotek.

Bagaimana cara menggunakan estrogens?

Ada beberapa hal yang harus Anda perhatikan saat menggunakan estrogens, di antaranya adalah:

  • Gunakan obat ini sesuai dengan arahan dokter dan ikuti segala petunjuk yang telah diberikan pada resep.
  • Jangan menggunakan obat ini dengan dosis lebih banyak atau jangka waktu lebih lama dari yang telah ditentukan oleh dokter.
  • Jadwal minum obat ini tergantung dengan kondisi masing-masing pasien, ada yang harus minum tiap hari ada yang beberapa hari sekali.
  • Untuk tahu apakah obat ini bekerja dengan baik, biasanya Anda juga dianjurkan periksa rutin ke dokter.
  • Jika hendak menjalani operasi besar, Anda sebaiknya berhenti menggunakan obat ini dulu atau segera beri tahu dokter.
  • Jika menggunakan estrogens dalam bentuk cairan suntik, buang suntikan dan botol suntik pada tempat yang benar. Jangan buang sembarangan.
  • Jika menggunakan obat berbentuk semprot, hindari panas api dan kegiatan merokok hingga obat yang disemprotkan mengering pada kulit Anda.
  • Hindari penggunaan tabir surya pada area yang diberi obat setidaknya hingga satu jam pemakaian.
  • Jika Anda mengonsumsi obat ini untuk mengobati kanker, Anda mungkin akan mengonsumsi obat ini lebih dari satu kali sehari.
  • Gunakan obat ini di waktu yang sama setiap harinya.
  • Dokter Anda akan memulai dengan dosis yang paling rendah, tapi akan bertahap meningkatkan dosis jika gejala Anda masih mengganggu. Dosis akan dikurangi jika kondisi Anda sudah bisa diatasi.

Bagaimana saya menyimpan estrogen?

Cara menyimpan estrogens adalah sebagai berikut:

  • Estrogen paling baik disimpan pada suhu ruangan
  • Jauhkan obat ini dari paparan cahaya langsung dan tempat yang lembap.
  • Jangan menyimpannya di dalam kamar mandi.
  • Jangan menyimpan dan membekukannya Jangan dibekukan.
  • Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda.
  • Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Sementara, berikut adalah aturan pembuangan estrogen yang harus dilakukan:

  • Jangan membuang estrogens ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan.
  • Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi.
  • Konsultasikan kepada apoteker atau instansi pembuangan sampah setempat mengenai bagaimana cara aman membuang produk Anda.

Dosis Estrogens

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.

Berapa dosis estrogen untuk dewasa?

Dosis dewasa untuk osteoporosis

  • 0.3 miligram (mg) diminum sekali sehari
  • Terapi pengobatan dilakukan menggunakan dosis terkecil, tetapi dosis bisa disesuaikan dengan kondisi kesehatan serta bagaimana respon Anda terhadap terapi pengobatan.

Dosis dewasa untuk gejala menopause

  • Dosis awal: 0.3 mg diminum sekali sehari
  • Dosis perawatan: 0.45-1.25 mg diminum sekali sehari
  • Dosis penggunaan harus rutin diawasi.

Dosis dewasa untuk peradangan di area vagina (atrophic vaginitis)

  • 0.3 mg diminum sekali sehari
  • Anda mungkin juga bisa menggunakan produk salep khusus vagina untuk mendampingi pengobatan menggunakan estrogens

Dosis dewasa untuk hipoestrogenisme

  • Tablet: 1-2 mg diminum sekali sehari.
  • Terapi yang dilakukan harus dengan masa siklus, misalnya 3 minggu penggunaan dan 1 minggu berhenti menggunakan)
  • Patch: 1 patch digunakan seminggu sekali
  • Injeksi: 1.5-2 mg disuntikkan melalui kulit setiap 4 minggu sekali

Dosis dewasa untuk perdarahan abnormal pada uterus

  • Dosis awal: 25 mg IM atau IV. Penggunaan ini diulang setelah 6-12 jam jika dibutuhkan.
  • Untuk kondisi ini, obat ini lebih baik diberikan melalui jarum infus karena respon pengobatan yang diberikan akan lebih cepat.

Dosis dewasa untuk kanker prostat

  • 1.25-2.5 mg (2×1.25 mg) diminum tiga kali sehari.

Dosis dewasa untuk menopause dini

  • 1.25 mg diminum sekali sehari.
  • Terapi yang dilakukan harus dengan masa siklus, misalnya 3 minggu penggunaan dan 1 minggu berhenti menggunakan).

Dosis dewasa untuk kanker payudara stadium akhir (paliatif)

  • 10 mg diminum tiga kali sehari dan pengobatan dilakukan setidaknya selama 3 bulan.

Dosis dewasa untuk pembedahan indung telur (ooprektomi)

  • 1.25 mg diminum sekali sehari

Dosis estrogen untuk anak-anak?

Belum ada ketentuan dosis obat ini untuk anak-anak. Obat ini bisa saja berbahaya bagi anak-anak. Penting untuk memahami keamanan obat sebelum digunakan. Konsultasikan pada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut.

Bagaimana estrogen tersedia?

Estrogen tersedia dalam dosis bentuk dan kegunaan berikut:

  • Tablet: 1 mg, 2 mg
  • Tablet: 0,3 mg, 0,625 mg, 1,25 mg
  • Gel: 0,1%/ 1gm, 0,06%/ 5gm
  • Patch: 0,025 mg, 0,05 mg, 0,1 mg, 1,5 mg
  • Cairan suntik

Efek samping Estrogens

Efek samping apa yang dapat muncul dari estrogen?

Efek samping yang mungkin muncul saat menggunakan obat ini adalah:

  • dada terasa sakit
  • perut terasa sakit
  • muntah
  • sembelit
  • dada seperti terbakar
  • diare
  • kentut terus-menerus
  • perubahan berat badan
  • kram pada kaki
  • depresi
  • efek panas seperti terbakar pada tangan atau kaki
  • otot menjadi tegang
  • rambut rontok
  • pertumbuhan bulu badan di tempat-tempat yang tidak diinginkan
  • titik hitam pada wajah
  • pembengkakan, rasa gatal, iritasi di area vagina
  • perubahan pada hasrat seksual
  • gejala flu

Jika kondisi yang telah disebutkan tak kunjung membaik, segera hubungi dokter. Sementara itu, ada efek samping serius yang mungkin terjadi, seperti:

  • sakit pada tenggorokan, demam, menggigil, batuk parah, dan tanda infeksi lainnya
  • kehilangan nafsu makan
  • tubuh terasa lemah
  • sakit kuning
  • tubuh bergerak tetapi tidak bisa Anda kontrol
  • ruam kulit
  • pembengkakan pada mata, wajah, lidah, tenggorokan, tangan, kaki, mata kaki, dan betis
  • suara serak
  • kesulitan bernafas
  • kesulitan menelan
  • batuk darah
  • salah satu bagian tubuh Anda tiba-tiba mati rasa
  • benjolan di payudara
  • gangguan ingatan

Segera dapatkan pertolongan medis jika Anda mengalami kondisi-kondisi di atas.

Peringatan dan Perhatian Obat Estrogens

Apa yang harus saya ketahui sebelum menggunakan estrogens?

Sebelum mengonsumsi estrogen:

  • Beri tahu dokter dan apoteker Anda jika Anda alergi terhadap merek obat oral estrogen apapun, produk estrogen lain, pengobatan lain, atau bahan lain di dalam kapsul estrogen.
  • Beri tahu dokter dan apoteker Anda tentang obat, vitamin, dan suplemen nutrisi resep atau nonresep yang sedang Anda konsumsi atau akan Anda konsumsi. Dokter Anda mungkin perlu untuk mengubah dosis dari pengobatan atau memantau Anda secara intensif untuk efek samping yang mungkin muncul.
  • Beri tahu dokter Anda produk herbal apa yang Anda konsumsi, terutama st. John’s wort.
  • Beri tahu dokter Anda jika mata dan kulit Anda pernah tiba-tiba berwarna kuning selama kehamilan atau selama perawatan Anda dengan produk estrogen. 
  • Beri tahu jika Anda pernah mengalami beberapa kondisi kesehatan seperti endometriosis (kondisi di mana jaringan uterus (rahim) tumbuh di area lain di dalam tubuh), asma, sakit kepala sebelah, kejang, porfiria), kadar kalsium yang terlalu rendah atau terlalu tinggi dalam darah Anda, atau gangguan tiroid, empedu, ginjal, kantung empedu, atau penyakit pankreas.
  • Beri tahu dokter Anda jika Anda hamil, berencana hamil, atau sedang menyusui. Jika Anda hamil ketika mengkonsumsi estrogen, hubungi dokter Anda secepatnya.
  • Konsultasikan dengan dokter Anda tentang risiko dan keuntungan dari mengonsumsi estrogen jika Anda berusia 65 tahun keatas. Wanita yang lebih tua seharusnya tidak mengonsumsi estrogen, kecuali juga mengonsumsi hormon lain. Estrogen yang dikonsumsi tanpa hormon lain tidaklah aman atau efektif seperti pengobatan lain yang dapat digunakan untuk kondisi yang sama.
  • Obat ini dapat meningkatkan risiko Anda mengalami stroke dan serangan jantung. Kondisi Anda akan lebih membahayakan lagi jika Anda telah memiliki riwayat penyakit tekanan darah tinggi, diabetes, kolesterol tinggi, obesitas, atau jika Anda perokok berat.
  • Obat ini sebaiknya tidak digunakan untuk mencegah penyakit jantung, stroke, atau demensia.

Apakah estrogens aman dikonsumsi saat hamil atau menyusui?

Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini. Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori  X menurut US Food and Drugs Administration (FDA)

Berikut referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA :

  • A= Tidak berisiko
  • B= Tidak berisiko pada beberapa penelitian
  • C= Mungkin berisiko
  • D= Ada bukti positif dari risiko
  • X= Kontraindikasi
  • N= Tidak diketahui

Sementara, obat ini juga bisa keluar dari Air Susu Ibu (ASI) dan juga dapat menghambat kerja hormon yang dibutuhkan untuk meningkatkan produksi ASI. Selain itu, obat ini juga dapat memperlambat produksi ASI sehingga Anda harus mempertimbangkan lagi jika ingin menggunakan obat ini jika sedang menyusui.

Interaksi Obat Estrogens

Obat apa yang dapat berinteraksi dengan estrogen?

Estrogen dapat berinteraksi dengan obat lain yang sedang dikonsumsi, yang dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam artikel ini.

Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal) dan konsultasikan dengan dokter atau apoteker. Demi keamanan Anda jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apapun tanpa persetujuan dokter. 

Obat-obatan yang paling sering mengalami interaksi dengan estrogens di antaranya adalah:

  • Ambien (zolpidem)
  • Aspirin Low Strength (aspirin)
  • cephalexin
  • Clomid (clomiphene)
  • Cymbalta (duloxetine)
  • DHEA (dehydroepiandrosterone)
  • Estroven (multivitamin)
  • Minyak Ikan
  • ibuprofen
  • Klonopin (clonazepam)
  • Lexapro (escitalopram)
  • Lyrica (pregabalin)
  • medroxyprogesterone
  • melatonin
  • Mirena (levonorgestrel)
  • Nexium (esomeprazole)
  • Nexplanon (etonogestrel)
  • norethindrone
  • Osphena (ospemifene)
  • phentermine
  • prednisone
  • progesterone
  • Singulair (montelukast)
  • Synthroid (levothyroxine)
  • tamoxifen
  • testosterone
  • Tylenol (acetaminophen)
  • Vitamin B12 (cyanocobalamin)
  • Vitamin C (ascorbic acid)
  • Vitamin D2 (ergocalciferol)
  • Vitamin D3 (cholecalciferol)
  • Xanax (alprazolam)
  • Zoloft (sertraline)
  • Zyrtec (cetirizine)

Apakah makanan atau alcohol berinteraksi dengan estrogen?

Estrogen dapat berinteraksi dengan makanan atau alkohol, dengan mengubah cara kerja obat atau meningkatkan risiko efek samping serius. Konsultasikan dengan dokter Anda atau apoteker tentang makanan atau alkohol yang berpotensi berinteraksi sebelum mengonsumsi obat ini.

Kondisi kesehatan apa yang dapat berinteraksi dengan estrogen?

Estrogen dapat berinteraksi dengan kondisi kesehatan Anda. Interaksi ini dapat memperburuk kondisi kesehatan Anda atau mengubah cara kerja obat. Sangatlah penting untuk selalu membiarkan dokter dan apoteker mengetahui kondisi kesehatan yang sedang Anda alami. Adanya masalah kesehatan lain dapat berdampak pada khasiat obat ini. 

Beberapa kondisi yang dapat berinteraksi dengan obat ini adalah:

  • Perdarahan abnormal pada vagina
  • Hipercalcemia, kadar kalsium meningkat akibat kanker payudara
  • Hipertensi, tekanan darah tinggi
  • Angioedema, pembengkakan di bawah kulit akibat alergi
  • Penyakit gallbladder, yaitu penyakit kantung empedu,
  • Hiperlipidemia, kelebihan lemak di dalam darah
  • Gangguan liver
  • Melasma, area kulit menjadi lebih gelap dibanding kulit di sekitarnya
  • Depresi
  • Intoleransi glukosa

    Tes untuk fungsi tiroid

Overdosis Estrogens

Apa yang harus saya lakukan pada saat darurat atau overdosis?

Pada kasus gawat darurat atau overdosis, hubungi penyedia layanan gawat darurat lokal (118/ 119) atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.

Apa yang harus saya lakukan ketika melewatkan dosis?

Apabila Anda melupakan satu dosis estrogens, minum sesegera mungkin. Namun bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Jangan menggandakan dosis.

Hello Health Group tidak menyediakan nasihat medis, diagnosis, atau pengobatan.

 

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Damar Upahita

General Practitioner · None


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan