backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Dabigatran

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 07/09/2023

Dabigatran

Beberapa obat digunakan untuk mengatasi gejala penggumpalan darah. Dabigatran bekerja dengan mencegah terjadinya penyumbatan yang berbahaya, seperti di paru-paru atau otak. Bagaimana penggunaan dan efek samping obat ini? 

Golongan obat: antikoagulan

Merek dagang dabigatran: Pradaxa

Apa itu obat dabigatran?

Dabigatran adalah obat pengencer darah yang mengurangi pembekuan darah berbahaya di tubuh Anda.

Dabigatran bekerja dengan memblokir zat tertentu (protein penyumbatan disebut trombin) dalam darah Anda. Hal ini membantu untuk menjaga darah mengalir lancar dalam tubuh.

Umumnya obat ini digunakan untuk mengobati masalah kesehatan yang disebabkan oleh penyumbatan pembuluh darah, seperti:

Obat ini juga digunakan untuk mencegah pembekuan darah jika Anda berisiko tinggi mengalaminya.

Orang-orang yang berisiko tinggi termasuk mereka yang:

  • memiliki detak jantung tidak teratur (atrial fibrilasi), dan
  • baru-baru ini menjalani operasi untuk mengganti sendi pinggul atau lutut.
  • Dosis dabigatran

    Obat stroke ringan

    Data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menunjukkan dabigatran di Indonesia tersedia dalam kapsul 75 mg, 110 mg, dan 150 mg.

    Pemberian dosis berdasarkan kondisi dan penyakit pasien dapat dibedakan sebagai berikut. 

    Stroke pada penderita fibrilasi atrium

    • Dewasa: 150 mg, 2 kali sehari. Dosis bisa disesuaikan berdasarkan hasil pemeriksaan fungsi ginjal pasien.

    Deep vein thrombosis atau emboli paru

    • Dewasa: 150 mg, 2 kali sehari.
    • Lansia 75 – 80 tahun: 150 mg atau 110 mg dua kali sehari, berdasarkan hasil pemeriksaan risiko tromboemboli dan perdarahan. Untuk lansia 80 tahun dosis sekali sehari 110 mg.

    Mencegah penyumbatan pembuluh darah pascaoperasi

    • Dewasa: dosis awal 110 mg yang diberikan 1 – 4 jam setelah operasi. Dilanjutkan dengan 220 mg, 1 kali sehari selama 10 hari, untuk pascaoperasi lutut. Untuk pascaoperasi panggul adalah selama 28 – 35 hari.
    • Lansia 75 tahun: dosis awal 75 mg diberikan dalam 1 – 4 jam setelah operasi, diikuti 150 mg sekali sehari selama 10 hari, untuk pascaoperasi lutut. Untuk pascaoperasi panggul adalah selama 28 – 35 hari.

    Aturan pakai

    Kapsul dabigatran dapat dikonsumsi dengan atau tanpa makanan. Konsumsi dengan makanan jika menyebabkan gangguan pencernaan. 

    Ikuti aturan minum obat pada label resep dengan hati-hati. Mintalah dokter atau apoteker untuk menjelaskan bagian mana pun yang tidak Anda mengerti. 

    Minum dabigatran persis seperti yang diarahkan. Jangan minum obat lebih dari dosis yang ditentukan oleh dokter Anda.

    Telan kapsul utuh dengan segelas air. Jangan membelah, mengunyah, atau menghancurkannya.

    Jangan membuka kapsul dan memercikkan isinya pada makanan atau minuman.

    Dabigatran akan membantu mencegah stroke dan pembekuan darah hanya selama Anda terus meminumnya. Terus minum dabigatran bahkan jika Anda merasa sehat. 

    Pastikan untuk memperoleh resep obat baru sebelum kehabisan obat sehingga  dosis tetap sesuai. 

    Jangan berhenti minum dabigatran tanpa berbicara dengan dokter Anda.

    Jika Anda tiba-tiba berhenti minum dabigatran, risiko Anda mengalami pembekuan darah atau stroke dapat meningkat.

    Efek samping

    Setiap obat pada dasarnya berpotensi menyebabkan efek samping obat. Meski begitu, tidak semua orang merasakan efek samping.

    Efek samping obat ini pun dapat berkisar dari yang ringan hingga berat. 

    Efek samping ringan

    Efek samping yang ringan di antaranya:

    • sakit perut,
    • rasa kesal, 
    • gangguan pencernaan dan mulas,
    • mual, 
    • diare, dan
    • ruam kulit ringan atau gatal-gatal.

    Efek samping serius

    Berhenti menggunakan obat ini dan hubungi dokter jika Anda memiliki efek samping yang serius seperti:

    • perdarahan yang tidak berhenti,
    • kelemahan, perasaan seperti Anda akan pingsan,
    • mudah memar, perdarahan yang tidak biasa (hidung, mulut, vagina, atau dubur), 
    • bintik-bintik ungu atau merah di bawah kulit,
    • darah dalam urine atau feses, 
    • feses berwarna hitam,
    • batuk darah atau muntah seperti bubuk kopi,
    • urine berwarna merah muda atau cokelat,
    • nyeri sendi atau bengkak, dan 
    • perdarahan menstruasi yang berat.

    Peringatan dan perhatian pemakaian obat

    Akibat stroke dan dampak stroke

    Beritahu dokter dan apoteker jika Anda memiliki reaksi alergi terhadap dabigatran atau salah satu bahan dalam kapsul obat. 

    Beritahu juga jika Anda menjalani operasi katup jantung atau baru saja mengalami memar dan perdarahan yang tidak biasa.

    Dokter mungkin akan memberitahu Anda untuk tidak menggunakan obat ini.

    Apabila Anda pernah atau tengah mengalami masalah perdarahan, perdarahan atau luka di perut serta usus, atau penyakit ginjal, segera beritahu dokter Anda.

    Bicarakan dengan dokter jika Anda sedang hamil, berencana untuk hamil, sedang menyusui.

    Konsultasikan kepada dokter tentang risiko dan manfaat penggunaan dabigatran jika Anda berusia 75 tahun atau lebih.

    Apabila Anda menjalani operasi, termasuk operasi gigi, beri tahu dokter atau dokter gigi bahwa Anda menggunakan obat ini.

    Apakah obat dabigatran aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    Situs EMC UK menyebut bahwa efek dabigatran pada kehamilan dan janin yang belum lahir masih belum diketahui.

    Namun, meminum dabigatran dapat meningkatkan risiko mengalami pendarahan hebat selama persalinan atau melahirkan.

    Anda tidak boleh minum obat ini jika Anda sedang hamil kecuali dokter Anda menyarankan bahwa pengobatan aman untuk dilakukan.

    Hindari penggunaan obat ini jika Anda dalam masa menyusui bayi.

    Interaksi obat dabigatran dengan obat lain

    Obat stroke dan stetoskop

    Di bawah ini merupakan sejumlah efek interaksi obat yang bisa terjadi jika dabigatran dipakai dengan obat lain.

    • Pemakaian bersama verapamil, amiodarone, quinidine, clarithromycin, ticagrelor, ketoconazole, atau posaconazole dapat meningkatkan kadar dan efek dabigatran.
    • Pemakaian bersama anestesi neuraksial akan meningkatkan risiko terjadinya epidural hematoma atau penumpukan darah di ruang tengkorak.
    • Penggunaan dengan carbamazepine, pantoprazole, phenytoin, atau rifampicin akan menurunkan efek dabigatran.
    • Pemakaian dabigatran dengan bawang putih, jahe, atau gingko biloba akan meningkatkan efek antikoagulan obat ini. 
    • Peningkatan risiko perdarahan apabila dipakai bersama obat antikoagulan lain, seperti aspirin, heparin, obat antidepresan golongan SSRI atau SNRI, dan obat antiplatelet seperti klopidogrel.

    Konsultasikan kepada dokter apabila Anda berencana meminum dabigatran bersama suplemen, obat, atau produk herbal tertentu.

    Bicarakan juga kepada dokter mengenai riwayat penyakit, kondisi kesehatan, dan rencana kehamilan Anda sebelum menjalani pengobatan.

    Hal tersebut untuk menghindari efek samping yang mungkin terjadi nantinya.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

    Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


    Ditulis oleh Ilham Fariq Maulana · Tanggal diperbarui 07/09/2023

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan