backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Glipizide

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 07/10/2022

Glipizide

Glipizide (glipizid) adalah obat diabetes oral yang membantu mengontrol kadar gula darah dengan membantu pankreas memproduksi insulin.

Lantas, bagaimana cara mengonsumsi yang tepat dan adakah efek samping yang perlu diwaspadai untuk pasien diabetes?

Golongan obat: antidiabetes.

Merek dagang: Glucotrol XL

Apa itu glipizide?

Glipizide adalah obat yang digunakan pasien diabetes tipe 2 untuk mengendalikan gula darah tinggi

Obat ini juga dikenal sebagai sulfonilurea dan dapat digunakan dengan obat diabetes lainnya.

Mengendalikan kadar gula darah akan membantu mencegah kerusakan ginjal, kebutaan, masalah saraf, kehilangan anggota badan, dan masalah fungsi seksual. 

Pengendalian diabetes yang baik juga dapat mengurangi risiko terkena serangan jantung atau stroke. 

Glipizide mengurangi gula darah dengan membantu pelepasan insulin alami di dalam tubuh.

Penggunaan obat ini perlu disertai pola makan untuk menurunkan gula darah dan olahraga rutin.

Obat ini dapat digunakan sebagai obat tunggal maupun dengan kombinasi bersama metformin.

Glipizid juga digunakan dalam pengobatan gangguan ginjal dan hati. 

Dosis dan sediaan glipizide

Di Indonesia glipizid tersedia dalam bentuk tablet dan tablet lepas lambat 5 mg dan 10 mg.

Berikut ini dosis obat glipizide yang biasanya diresepkan dalam pengobatan diabetes, gangguan ginjal, dan masalah hati.

Dosis untuk pasien diabetes melitus tipe 2

  • Dewasa: dosis tunggal awal 2,5 – 5 mg dan dapat ditingkatkan setelah interval beberapa hari. Dosis > 15 mg dapat dibagi menjadi 2 dosis dan maksimal dosis harian 20 mg.
  • Lanjut usia: dosis awal 2,5 mg dan dosis titrasi 2,5 – 5 mg setiap hari dengan interval 1 – 2 minggu. Untuk dosis jangka panjang perlu dikonsultasikan dengan dokter atau apoteker.

Dosis untuk pasien gangguan ginjal

  • Gejala ringan dan sedang: dosis awal 2,5 mg sekali sehari, kemudian titrasi elektif hingga 20 mg setiap hari.
  • Gejala parah: tidak disarankan.

Dosis untuk pasien gangguan hati

  • Gejala ringan dan sedang: dosis awal 2,5 mg sekali sehari dan dosis berikutnya perlu berkonsultasi dengan dokter.
  • Gejala parah: tidak disarankan.
  • Dosis yang diberikan akan berbeda pada setiap pasien bergantung kondisi kesehatan yang dialami.

    Aturan pakai glipizide

    Penggunaan glipizide biasanya diminum 30 menit sebelum sarapan atau makanan pertama hari.

    Beberapa pasien, khususnya yang menggunakan dosis tinggi, mungkin diminta untuk membaginya menjadi 2 kali dosis. 

    Dosis yang diberikan akan berdasarkan kondisi medis dan respons tubuh Anda terhadap pengobatan.

    Untuk mengurangi risiko efek samping obat, dokter mungkin mengarahkan Anda untuk memulai pengobatan ini dengan dosis rendah dan meningkat secara bertahap.

    Jika Anda sudah menggunakan obat antidiabetes lain, ikuti petunjuk dokter dan apoteker dengan baik untuk menghentikan obat lama dan memulai pemakaian glipizide.

    Gunakan obat ini secara teratur untuk mendapatkan manfaat terbaik. Untuk membantu Anda mengingat, gunakan obat pada waktu yang sama setiap harinya.

    Katakan pada dokter Anda jika kondisi tidak membaik atau semakin memburuk (tingkat gula darah Anda terlalu tinggi atau terlalu rendah).

    Efek samping glipizid

    glipizide

    Cari pertolongan medis darurat jika Anda memiliki tanda-tanda reaksi alergi obat, seperti gatal-gatal, sulit bernapas, bengkak pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.

    Hentikan penggunaan glipizide dan segera hubungi dokter jika Anda memiliki efek samping serius seperti:

    • mudah memar atau perdarahan (mimisan, gusi berdarah), 
    • merasa cepat kelelahan,
    • sesak napas dan detak jantung cepat,
    • mual parah dan kehilangan nafsu makan,
    • nyeri perut atas, 
    • gatal-gatal parah, 
    • warna urine gelap dan feses pucat, 
    • penyakit kuning (kekuningan pada kulit atau mata),
    • demam,
    • sakit kepala berdenyut, 
    • berkeringat hebat atau haus, dan
    • merasa ingin pingsan.

    Anda mungkin berisiko mengalami efek samping glipizid ringan yang meliputi:

    • mual ringan.
    • diare, 
    • sembelit,
    • pusing, 
    • mengantuk,
    • ruam kulit, dan
    • gatal-gatal.

    Tidak semua orang mengalami efek samping ini dan mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan. 

    Jika Anda khawatir tentang efek sampingnya, silakan konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda dan periksa label kemasan obat.

    Perhatian dan peringatan pemakaian

    Anda tidak boleh menggunakan obat ini jika Anda alergi terhadap glipizide, atau Anda menderita ketoasidosis diabetikum.

    Sebelum mengonsumsi glipizid, Anda perlu berhati-hati dan memberi tahu dokter Anda jika pernah mengalami:

    • penyakit hati atau ginjal;
    • diare kronis, atau penyumbatan di usus Anda; atau
    • defisiensi enzim yang disebut defisiensi G6PD (glukosa-6-fosfat dehidrogenase).

    Obat ini berisiko mengakibatkan pasien diabetes mengalami hipoglikemia, yaitu kadar gula darah rendah di bawah normal.

    Gejala gula darah rendah ditandai dengan kondisi kebingungan, pingsan, berkeringat, pusing, sakit kepala, tremor, dan gangguan penglihatan.

    Hipoglikemia dapat dicegah dengan mengonsumsi makanan mengandung karbohidrat dan makan secara teratur serta menghindari olahraga terlalu berat.

    Apakah glipizide aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    glipizide

    Belum ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau menyusui. 

    Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini. 

    Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C (memiliki kemungkinan risiko) menurut US Food and Drugs Administration (FDA).

    Anda mungkin tidak disarankan mengonsumsi glipizid selama 2 minggu terakhir usia kehamilan. Dokter akan merekomendasikan obat lain untuk mengatasi keluhan Anda.

    Selain itu, obat ini mungkin tidak aman untuk bayi yang menyusu saat ibu menyusui menggunakan obat ini.

    Ibu menyusui perlu berkonsultasi dengan dokter atau apoteker sebelum meminumnya.

    Perlu Anda ketahui

    Obat glipizide digunakan untuk pasien diabetes tipe 2 yang masih dapat memproduksi insulin secara alami. Obat ini tidak untuk dikonsumsi oleh pasien diabetes tipe 1.

    Interaksi obat glipizide

    Interaksi dengan obat lain dapat memengaruhi cara kerja obat dan meningkatkan risiko efek samping yang berbahaya. 

    Anda mungkin berisiko mengalami hipoglikemia jika menggunakan glipizid dengan obat lain yang bisa menurunkan gula darah, seperti:

    • obat anti-inflamasi nonsteroid, 
    • beberapa obat antijamur seperti fluconazole
    • sulfonamid, 
    • probenesid
    • inhibitor monoamine oksidase, 
    • beta-blocker
    • kuinolon, dan 
    • salisilat.

    Catatlah semua produk obat yang Anda gunakan (termasuk obat resep, nonresep, dan herbal) dan beritahukan kepada dokter. 

    Jangan memulai, menghentikan, atau mengubah dosis obat glipizide tanpa seizin dokter.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

    Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


    Ditulis oleh Dwi Ratih Ramadhany · Tanggal diperbarui 07/10/2022

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan