backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

2

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Vitamin D3

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 26/10/2022

Vitamin D3

Vitamin D3 adalah suplemen vitamin yang diberikan bila jumlah vitamin D di dalam tubuh tidak mencukupi. Anda bisa mendapatkannya secara bebas atau dokter akan meresepkannya pada pengobatan.

Golongan obat: suplemen vitamin

Merek dagang vitamin D3: Mecovit D3, Curbex D4000, Konilife D3-4000, Aier Vitamin D3 1000 IU, Caviplex D3 4000, Nutrimax Vitamin D3 1000 IU, Engran D3 1000, Kal D-3 50 MCG (2000 IU), dll.

Apa itu vitamin D3?

Vitamin D3 atau kolekalsiferol (cholecalciferol) adalah suplemen vitamin yang diberikan untuk memenuhi kebutuhan harian Anda.

Pada dasarnya, vitamin D bisa diproduksi tubuh saat kulit terpapar sinar matahari.

Namun, paparan sinar matahari yang terbatas, dan warna kulit gelap, dapat mencegah pembentukan vitamin D pada kulit.

Kekurangan vitamin D biasanya dijumpai pada beberapa kondisi tertentu, seperti:

Manfaat vitamin D3 juga membantu mengatasi penyakit yang berkaitan dengan tulang anak dan dewasa, di antaranya rakitis, osteomalasia, dan osteoporosis.

Beberapa pengobatan penyakit ginjal pun terkadang menggunakan suplemen vitamin ini.

Perlu diketahui, fungsi vitamin D adalah menyerap kalsium sehingga tulang menjadi lebih kuat.

Tak hanya itu, kolekalsiferol ini juga dibutuhkan agar otot, saraf, dan kekebalan tubuh bisa bekerja dengan baik.

Ringkasan

Vitamin D3 adalah suplemen untuk mengatasi kekurangan vitamin D pada beberapa kondisi kesehatan tertentu.

Sediaan dan dosis

dosis vitamin D3

Berdasarkan data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), kolekalsiferol tersedia dalam bentuk suplemen minum. 

Suplemen vitamin D ini terdiri dari berbagai bentuk, di antaranya:

  • tablet, 
  • tablet salut selaput, 
  • kaplet, 
  • kapsul lunak, 
  • tablet kunyah, 
  • obat tetes telan, 
  • suspensi, dan
  • larutan.

Beberapa konsentrasi yang ditemukan pada produk di pasaran, di antaranya sebesar 1.000 IU, 2.000 IU, 2.500 IU, 4.000 IU, dan 5.000 IU.

Berikut dosis yang diberikan berdasarkan kondisi yang timbul.

Kekurangan vitamin D

  • Dewasa: berikan dosis sebesar 10 mcg (400 IU) setiap hari.
  • Anak-anak: berikan satu tetes sebesar 10 mcg 400 IU sekali sehari.

Pencegahan kekurangan vitamin D

  • Dewasa: untuk cegah kekurangan vitamin D, berikan sebanyak 1.000 – 2.000 IU setiap hari.
  • Anak-anak: 1.000 IU setiap hari.

Aturan pakai vitamin D3

Aturan minum vitamin D3 yang perlu diingat adalah selalu konsumsi utuh menggunakan segelas air.

Akan lebih baik bila Anda menonsumsinya dengan makan berat.

Suplemen tetes pada anak bisa diberikan pada makanan atau minuman anak.

Efek samping vitamin D3

Efek samping vitamin D3

Sama seperti suplemen lainnya, vitamin D3 bisa menimbulkan beberapa efek samping meskipun tidak semua orang mengalaminya.

Vitamin D membantu menyerap kalsium D sehingga ada kemungkinan terjadi kelebihan kalsium dalam darah (hiperkalsemia) atau dalam urine (hiperkalsuria).

Perlu diketahui, efek samping yang dialami mungkin tidak lazim dan jarang. 

Hiperkalsemia ditandai dengan:

  • meriang, 
  • nafsu makan menurun
  • sembelit, 
  • mengantuk,
  • sakit perut, 
  • mulut kering atau terasa seperti logam,
  • haus, 
  • otot lemah,
  • sakit kepala
  • kebingungan.
  • Efek samping mungkin timbul, tetapi jarang ditemukan, yaitu:

    • ruam kulit,
    • gatal-gatal, dan
    • bentol-bentol disertai gatal (biduran).

    Peringatan dan perhatian

    Jangan konsumsi kolekalsiferol bila Anda memiliki kondisi berikut.

    • Alergi terhadap kolekalsiferol atau kandungan lainnya yang ada pada suplemen.
    • Kadar kalsium yang tinggi pada darah atau urine.
    • Masalah ginjal, seperti gagal ginjal dan batu ginjal.
    • Kadar vitamin D pada darah yang tinggi atau hipervitaminosis D.

    Bila memiliki kondisi berikut, beri tahu dokter sebelum mengonsumsi suplemen ini.

    • Penyakit jantung atau penyempitan pembuluh darah arteri.
    • Sarkoidosis atau peradangan kronis yang menyerang jantung, paru-paru, dan ginjal.
    • Mengonsumsi obat dengan vitamin D atau asupan yang diperkaya vitamin D.

    Apakah vitamin D3 aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    Vitamin D memang diperlukan untuk janin dan bayi. Jadi, Anda tetap memerlukan asupan gizi ini, baik dari makanan, suplemen kolekalsiferol, atau sinar matahari.

    Meski begitu, selalu konsultasikan ke dokter sebelum mengonsumsi suplemen ini.

    Mengonsumsi suplemen tanpa pengawasan dokter bisa membuat Anda hipervitaminosis. 

    Hal ini bisa membahayakan janin dan bayi Anda.

    Interaksi dengan obat lain

    Ada beberapa obat yang memengaruhi kinerja vitamin berikut, begitu juga sebaliknya. Beri tahu dokter bila Anda mengonsumsi obat-obatan berikut.

    • Diuretik, seperti bendroflumethiazide.
    • Suplemen kalsium.
    • Rifampicin.
    • Isoniazid.
    • Orlistat.
    • Cholestyramine.
    • Liquid paraffin.
    • Carbamazepine.
    • Phenobarbital.
    • Phenytoin.
    • Primidone.
    • Ketoconazole.
    • Itraconazole.
    • Actinomycin.
    • Glucocorticosteroid, seperti hydrocortisone dan prednisolone.

    Vitamin D3 merupakan suplemen yang berguna untuk memenuhi kekurangan kadar vitamin D, sekaligus menjaga kesehatan tulang agar tetap kuat.

    Meski dijual bebas, selalu konsultasikan dengan dokter sebelum mengonsumsinya.

    Konsumsi berlebih bisa menyebabkan hipervitaminosis yang berbahaya bagi tubuh.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

    Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


    Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 26/10/2022

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan