backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Travoprost

Ditinjau secara medis oleh Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm · Farmasi · None


Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 14/02/2023

Travoprost

Travoprost adalah obat tetes mata untuk glaukoma. Obat ini tergolong keras sehingga hanya bisa didapat dengan resep dokter.

Golongan obat: antiglaukoma dan miotik.

Merek dagang travoprost: Izba, Travatan, dan Duotrav.

Apa itu travoprost?

Travoprost adalah obat tetes mata untuk mengobati glaukoma. Penyakit ini terjadi akibat tekanan tinggi di mata yang merusak saraf optik sehingga memicu penurunan fungsi penglihatan.

Obat ini juga bisa digunakan untuk hipertensi okular atau kondisi yang meningkatnya tekanan di mata yang bisa menyebabkan glaukoma.

Obat glaukoma ini termasuk ke kelas obat analog prostaglandin. Cara kerja travoprost adalah dengan meningkatkan keluarnya cairan mata alami sehingga tekanan pun berkurang.

Dosis travoprost

Menurut data BPOM, obat ini tersedia dalam konsentrasi sebesar 0,003% dan 0,004% travoprost. Obat sebaiknya diteteskan pada malam hari. Berikut dosisnya.

Hipertensi okular dan glaukoma

  • Dewasa: 0,003% atau 0,004% satu tetes sekali sehari pada mata yang bermasalah atau keduanya.
  • Anak-anak 3 tahun ke atas: 0,003% satu tetes sekali sehari pada mata yang bermasalah atau keduanya.

Aturan pakai travoprost

Ikuti cara pakai obat tetes mata berikut ini.

  • Buka bungkusnya.
  • Cuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir.
  • Putar penutup, pegang botol ke arah bawah, tahan menggunakan telunjuk dan jempol.
  • Dongakkan kepala Anda, buka mata, lalu tarik kelopak bawah mata hingga tampak sedikit ruang.
  • Dekatkan ujung botol ke mata, teteskan obat sebanyak satu tetesan ke ruang kelopak mata yang ditarik.

Segera cuci kulit Anda bila tak sengaja tertetes travoprost. Jangan gunakan obat saat masih menggunakan lensa kontak. 

Lepas lensa kontak terlebih dahulu, lalu teteskan obat ke mata. Tunggu 15 menit, lalu gunakan lensa kontak kembali.

Jika tetesan obat tidak mengenai mata, ulangi pemakaian. Beri jeda setidaknya 5 menit bila Anda sedang menggunakan obat mata lainnya.

Tetap lanjutkan dosis seperti biasa bila Anda lupa. Jangan menggandakan dosis untuk menggantikan dosis yang terlupa.

Jangan pernah menggunakan lebih dari satu tetes dalam satu hari. Bila tetesan berlebih, bilas mata dengan air hangat.

Hindari menghentikan travoprost tanpa memberi tahu dokter. Selalu ikuti aturan pemakaian obat sesuai arahan dokter.

Efek samping travoprost

Sama seperti obat pada umumnya, travoprost bisa menimbulkan efek samping meskipun tidak semua orang mengalaminya.

Berikut efek samping obat yang mungkin dijumpai.

Efek samping sangat sering dan umum

Efek samping ini bisa dijumpai hingga lebih dari 1 orang dalam 10 kasus. Berikut kondisi yang bisa muncul.

  • Mata memerah.
  • Warna mata berubah.
  • Mata terasa nyeri dan tidak nyaman.
  • Kekeringan dan gatal pada mata.
  • Iritasi mata.

Efek samping tidak biasa

Efek samping travoprost ini dijumpai pada 1 dari 100 orang. Berikut keluhan yang mungkin muncul.

  • Kelainan kornea.
  • Peradangan di mata, dalam mata, dan iris.
  • Radang di permukaan mata dengan atau tanpa kerusakan.
  • Peka terhadap cahaya.
  • Timbul kotoran di mata.
  • Radang kelopak mata.
  • Kemerahan dan gatal pada kelopak mata.
  • Penglihatan kabur.
  • Peningkatan produksi air mata.
  • Radang atau infeksi konjungtiva (konjungtivitis).
  • Kulit kelopak mata mengeras.
  • Mata berkabut.
  • Kelopak mata bawah turun.
  • Bulu mata tumbuh lebat.
  • Timbul reaksi alergi.
  • Detak jantung tak beraturan.
  • Sakit kepala.
  • Batuk.
  • Hidung tersumbat.
  • Iritasi tenggorokan.
  • Lingkar hitam di mata.

Efek samping langka

efek samping travoprost

Kondisi akibat travoprost ini dijumpai pada 1 dari 1.000 orang. Berikut gejala yang mungkin Anda alami.

  • Seolah-olah melihat kilatan cahaya.
  • Eksim pada kelopak mata.
  • Bulu mata tumbuh ke dalam.
  • Mata bengkak.
  • Penglihatan berkurang.
  • Seolah-olah tampak lingkaran bercahaya warna-warni di sekitar lampu.
  • Mata tak sensitif bila disentuh.
  • Radang kelenjar kelopak mata.
  • Perubahan warna bulu mata.
  • Pupil membesar.
  • Mata lelah.
  • Infeksi virus.
  • Pusing.
  • Tekanan darah naik atau turun.
  • Sesak napas.
  • Asma.
  • Hidung kering dan radang.
  • Suara berubah.
  • Maag atau tukak.
  • Mulut kering.
  • Kulit kemerahan atau gatal.
  • Bulu mata rontok.
  • Nyeri sendi.
  • Tubuh lemah.
  • Efek samping tidak diketahui

    Belum ada data jumlah perbandingan orang yang mengalami efek samping travoprost berikut. Ini kondisi yang bisa muncul.

    • Radang belakang mata.
    • Mata tampak lebih dalam.
    • Depresi.
    • Cemas.
    • Insomnia.
    • Tubuh seolah-olah salah bergerak.
    • Telinga berdenging.
    • Nyeri dada.
    • Irama jantung tak beraturan.
    • Detak jantung meningkat.
    • Asma memburuk.
    • Diare.
    • Mimisan.
    • Sakit perut.
    • Mual dan muntah.
    • Gatal.
    • Pertumbuhan rambut abnormal.
    • Buang air kecil terasa nyeri atau tak bisa dikendalikan.

    Perlu Anda ketahui

    Efek samping yang paling sering ditemui pada anak-anak dan remaja adalah mata merah dan gangguan pertumbuhan bulu mata.

    Peringatan dan perhatian saat pakai travoprost

    Jangan gunakan obat glaukoma ini bila Anda alergi terhadap travoprost atau bahan-bahan lain yang terkandung.

    Beri tahu dokter bila Anda memiliki kondisi berikut.

    • Pernah operasi katarak.
    • Riwayat penyakit liver dan/atau ginjal.
    • Riwayat radang mata iritis dan/atau uveitis.
    • Asma.
    • Infeksi mata.
    • Masalah pada lensa.
    • Pembengkakan belakang mata.

    Apakah travoprost aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    Jangan gunakan travoprost bila Anda sedang hamil dan menyusui. Obat ini bisa terserap ke dalam ASI.

    Bila Anda merasa sedang hamil, beri tahu dokter segera.Gunakan kontrasepsi dengan benar bila saat menggunakan obat ini. 

    Menurut Food and Drug Administration (FDA), obat ini tergolong dalam kategori C, yaitu adanya efek buruk pada janin pada studi hewan.

    Namun, tidak ada penelitian yang memadai dan terkontrol pada manusia. Obat hanya boleh diberikan bila manfaatnya lebih besar daripada risiko obat terhadap janin dan ibu hamil.

    Interaksi travoprost dengan obat lain

    Hingga saat ini, belum ada studi terkait interaksi obat lain dengan travoprost.

    Glaukoma merupakan salah satu kondisi yang memerlukan obat tetes mata. Untuk itu, dokter mungkin memberikan tetes mata travoprost. Obat ini tersedia dalam bentuk tetes mata dan tergolong keras.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm

    Farmasi · None


    Ditulis oleh Larastining Retno Wulandari · Tanggal diperbarui 14/02/2023

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan