backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Tamoksifen (Tamoxifen)

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 13/05/2022

    Tamoksifen (Tamoxifen)

    Kanker payudara terjadi akibat pertumbuhan sel-sel abnormal pada payudara. Tamoxifen jadi salah satu pilihan obat kanker payudara yang dokter resepkan.

    Golongan obat: antiestrogen

    Merek dagang tamoxifen: Tamofen

    Apa itu obat tamoksifen?

    Tamoxifen adalah salah satu jenis obat yang digunakan untuk pengobatan kanker payudara

    Obat ini bekerja dengan menghambat efek estrogen pada jaringan payudara, sebab beberapa jenis kanker payudara membutuhkan hormon ini untuk berkembang.

    Tamoksifen juga digunakan untuk mencegah kanker payudara pada wanita yang berisiko tinggi.

    Selain itu, obat ini juga membantu proses ovulasi atau pelepasan sel telur. Dokter juga kerap meresepkannya untuk mengatasi gangguan kesuburan (infertilitas) tertentu pada wanita.

    Tamoksifen tergolong obat keras. Oleh karena itu, dosis obat ini harus Anda peroleh dengan resep dan di bawah pengawasan dokter.

    Dosis tamoxifen

    aturan minum obat

    Tamoksifen tersedia dalam bentuk tablet oral 10 mg atau 20 mg untuk diminum melalui mulut. 

    Berikut ini adalah aturan pemberian dosis obat yang perlu Anda perhatikan.

    Pengobatan kanker payudara

    Dosis obat untuk orang dewasa yang dianjurkan umumnya ialah 20 mg per hari. 

    Penambahan dosis tamoksifen tidak bermanfaat dalam mencegah kekambuhan maupun meningkatkan kelangsungan hidup pasien kanker payudara.

    Sementara itu, dosis obat untuk lansia dengan kanker payudara bisa menggunakan ketentuan yang sama tanpa membutuhkan penyesuaian.

    Pencegahan kanker payudara

    Dosis obat untuk pencegahan kanker payudara hanya diberikan dokter spesialis kanker. Dokter akan menilai potensi manfaat dan risiko obat terlebih dahulu.

    Secara umum, dosis obat yang direkomendasikan adalah 20 mg setiap hari selama lima tahun pada wanita dengan risiko sedang atau tinggi.

    Sebelum memulai pengobatan, dokter juga menghitung risiko wanita terkena kanker payudara berdasarkan usia, faktor genetik, riwayat keluarga, dan riwayat penyakit payudara.

    Sementara itu, dosis obat untuk lansia tidak memerlukan penyesuaian. Penggunaan tamoxifen untuk anak-anak dan remaja tidak dianjurkan.

    Infertilitas anovulasi

    Proses pelepasan sel telur dari ovarium (indung telur) disebut ovulasi. Jika sel telur tidak keluar dari ovarium, kondisi ini dikenal dengan istilah anovulasi.

    Tidak adanya sel telur di rahim akan menyebabkan gangguan kesuburan pada wanita.

    Dosis tamoxifen untuk mengobati infertilitas anovulasi yakni sebagai berikut.

    • Dosis obat 20 mg per hari dapat diberikan pada hari kedua, ketiga, keempat, dan kelima pascamenstruasi bila pasien mengalami siklus haid normal.
    • Jika pengobatan tidak berhasil, dokter akan meresepkan tamoksifen dengan dosis lebih tinggi pada haid berikutnya, yakni 40–80 mg per hari pada hari kedua, ketiga, keempat, dan kelima.

    Sementara pada pasien infertilitas anovulasi dengan menstruasi tidak teratur, pengobatan bisa dimulai kapan saja.

    Jika pengobatan awal tidak berhasil, pemberian obat lanjutan dapat dimulai 45 hari setelahnya dengan dosis lebih tinggi hingga 40–80 mg per hari.

    Aturan pakai tamoxifen

    Ikuti anjuran dokter atau apoteker selama menggunakan obat tamoksifen. Minum obat ini sesuai dosis yang telah diresepkan.

    Tamoxifen tersedia dalam bentuk tablet yang diminum dengan bantuan air sekali atau dua kali sehari dalam jangka waktu tertentu sesuai arahan dokter. Anda bisa minum obat sebelum atau sesudah makan.

    Tamoksifen bekerja lebih baik saat jumlahnya dalam tubuh berada dalam level konstan. Maka dari itu, minumlah obat ini pada waktu yang sama setiap hari.

    Jangan meminum lebih banyak atau sedikit dari yang diresepkan. Berhati-hatilah untuk tidak melewatkan dosis dan bahkan berhenti minum obat tanpa anjuran dokter sebelumnya.

    Konsultasikanlah dengan dokter untuk memperoleh saran penggunaan obat yang tepat.

     Efek samping tamoxifen

    penyebab hot flashes adalah

    Tamoxifen tentu berpotensi memicu efek samping seperti obat-obatan lain. Meski begitu, tidak semua orang akan terkena efek samping berikut ini.

    Efek samping tidak serius

    Penggunaan obat ini bisa menimbulkan efek samping yang tidak serius, antara lain:

    • merasa kepanasan (hot flashes),
    • nyeri tulang atau sendi,
    • bengkak tangan atau kaki,
    • vagina kering dan terasa gatal,
    • menurunnya gairah seks, impotensi, atau kesulitan orgasme,
    • sakit kepala, pusing, dan depresi, atau
    • penipisan rambut.

    Efek samping serius

    Segera hubungi dokter bila timbul efek samping yang serius, antara lain:

    • mati rasa tiba-tiba terutama pada satu sisi tubuh,
    • sakit kepala berat, 
    • kebingungan sampai sulit berbicara, 
    • nyeri dada, batuk tiba-tiba, napas berbunyi, dan denyut jantung menjadi cepat,
    • nyeri, bengkak, hangat, atau kemerahan pada satu atau kedua kaki,
    • mual dan muntah, 
    • kehilangan nafsu makan, 
    • rasa haus meningkat,
    • siklus menstruasi tidak teratur,
    • panggul terasa nyeri atau tertekan,
    • penglihatan kabur atau melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu,
    • kulit mudah memar, 
    • bintik-bintik ungu atau merah pada kulit,
    • perdarahan yang tidak biasa pada hidung, mulut, vagina, atau rektum,
    • demam, menggigil, nyeri tubuh, 
    • muncul benjolan baru pada payudara, atau
    • gejala penyakit kuning, termasuk nyeri perut bagian atas, gatal-gatal, urine berwarna gelap, dan tinja berwarna tanah liat.

    Segera cari bantuan medis bila Anda mengalami tanda-tanda reaksi alergi, seperti gatal-gatal, sulit bernapas, serta pembengkakan pada wajah, lidah, atau tenggorokan.

    Tidak semua orang mengalami efek samping tersebut. Selain itu, mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan dalam daftar di atas. 

    Jika Anda memiliki kekhawatiran terhadap efek samping tertentu, lebih baik konsultasikan dengan dokter atau apoteker.

    Peringatan dan perhatian saat pakai obat tamoksifen

    pemeriksaan dokter gastroenterologi

    Sebelum mendapatkan obat tamoksifen, dokter akan bertanya terkait gejala dan riwayat kesehatan yang Anda alami sebelumnya.

    Selain itu, beri tahu dokter Anda bila mengalami beberapa kondisi berikut.

    • Menunjukkan reaksi alergi terhadap tamoxifen atau kandungan lain di dalamnya.
    • Memiliki riwayat pribadi atau keluarga terkait gangguan pembekuan darah yang tidak diketahui jelas penyebabnya.
    • Memiliki riwayat medis, seperti stroke, penyakit hati, kolesterol tinggi, katarak, atau pernah menjalani kemoterapi.
    • Sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui saat menggunakan obat.
    • Pernah atau sedang menggunakan obat resep, obat nonresep, vitamin, suplemen gizi, dan produk herbal.

    Apabila Anda ragu untuk memastikan kondisi tersebut, konsultasikanlah dengan dokter untuk menjalani tes medis terlebih dahulu.

    Obat tablet ini tidak memerlukan kondisi penyimpanan khusus. Tamoxifen sebaiknya disimpan pada suhu ruangan di bawah 25°C yang jauh dari cahaya langsung.

    Perhatikan instruksi penyimpanan dan tanggal kedaluwarsa pada kemasan produk. Jauhkan obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

    Apakah obat tamoksifen aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    Apabila Anda sedang hamil, beri tahukan kepada dokter. Tamoxifen membahayakan janin sehingga penting untuk melakukan tes kehamilan sebelum minum obat ini.

    Selalu gunakan alat kontrasepsi penghalang fisik, seperti kondom atau diafragma, bila Anda berpeluang hamil saat minum tamoksifen atau dua bulan setelah dosis terakhir.

    Dokter juga menyarankan ibu menyusui untuk tidak memberikan ASI selama minum obat hingga tiga bulan setelah dosis terakhir.

    Konsultasikan dengan dokter untuk menilai manfaat dan risiko dari obat tamoksifen.

    Interaksi obat tamoksifen dengan obat lain

    obat tablet sefiksim cefixime, tamoxifen

    Tamoxifen dapat mengubah kinerja obat lain. Begitu pun sebaliknya, obat lain mampu memengaruhi efek pengobatan yang sedang Anda lakukan.

    Beberapa jenis obat yang bisa menimbulkan interaksi dengan tamoksifen antara lain:

    • pil KB,
    • rifampisin,
    • fluoksetin,
    • bromokriptin,
    • warfarin,
    • anastrozol,
    • letrozol, dan
    • eksemestan.

    Selain daftar tersebut, tentu masih ada obat-obatan lain yang bisa berinteraksi dan mungkin belum tercantum di atas.

    Penting untuk berkonsultasi dengan dokter terkait semua produk yang sedang Anda gunakan, termasuk obat resep, nonresep, vitamin, dan produk herbal.

    Tamoxifen adalah obat yang digunakan untuk pengobatan atau pencegahan kanker payudara.

    Deteksi dini kanker payudara, salah satunya dengan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) dapat meningkatkan peluang kesembuhan dari masalah kesehatan ini.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

    Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


    Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 13/05/2022

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan