backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Sporanox

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 23/05/2022

Sporanox

Fungsi & Penggunaan

Untuk apa obat Sporanox digunakan?

Sporanox adalah obat antijamur yang digunakan untuk melawan infeksi jamur di kulit, tenggorokan, mulut, paru-paru, hingga kuku kaki dan tangan. Obat antijamur tidak akan mempan untuk mengobati infeksi virus seperti flu atau pilek. 

Tiap kapsul obat ini mengandung Itraconazole sebanyak 100 gram. Itraconazole merupakan agen antijamur kelas azole yang memiliki aktivitas antifungal yang kuat dengan spektrum luas.

Dengan minum obat ini, pertumbuhan dan perkembangan jamur di dalam tubuh dapat diminimalisir atau bahkan dihentikan. 

Obat ini hanya tersedia dengan resep dokter. 

Bagaimana aturan pakai Sporanox?

Obat ini tidak boleh digunakan secara asal-asalan. Anda perlu tahu aturan pakainya supaya obat dapat bekerja lebih maksimal. 

Berikut beberapa aturan pakai obat Sporanox yang perlu Anda simak baik-baik. 

  • Minum obat ini persis seperti yang dianjurkan dokter. Ikuti semua petunjuk pemakaian obat yang tertera pada label resep dan baca semua panduan pengobatan atau lembar instruksi dengan teliti. Jangan ragu untuk bertanya ke dokter bila Anda belum paham betul cara pakainya.
  • Obat ini bisa diminum setelah makan sebanyak 1-2 kali sehari, tergantung perintah dokter. 
  • Obat bentuk kapsul harus ditelan secara utuh. Jadi, hindari menghancurkan, mengunyah, atau membuka obat ini dari kapsul pelindungnya. 
  • Minum obat ini 2 jam sebelum atau 1 jam setelah mengonsumsi antasida. Hal ini karena antasida dapat mengurangi proses penyerapan obat ini di dalam tubuh. 
  • Obat ini juga bisa diminum bersamaan dengan cola jika Anda mengalami kondisi aklorhidria (asam lambung yang terlalu sedikit) atau jika Anda sedang rutin minum obat-obatan yang mengurangi asam lambung. Sebut saja ranitidine dan omeprazole. Meski begitu, sebaiknya konsultasikan ke dokter atau apoteker terlebih dulu untuk mendapatkan informasi yang lebih jelas. 
  • Gunakan obat ini sesuai jangka waktu yang ditentukan oleh dokter. Walaupun gejala Anda telah membaik, jangan hentikan pengobatan.
  • Obat ini tidak boleh dipakai bergantian dengan orang lain. Bahkan meski orang tersebut punya gejala yang sama dengan Anda. Sebab, dosis obat bagi setiap orang mungkin berbeda-beda.
  • Jangan menambahkan atau mengurangi dosis obat tanpa sepengetahuan dokter. Minum obat yang tidak sesuai aturan dapat meningkatkan risiko efek samping. 
  • Supaya Anda ingat terus, minum obat in pada waktu yang sama setiap hari. Anda juga bisa membuat pengingat di ponsel atau buku catatan bila harus minum obat ini dalam siklus tertentu.

Bagaimana cara menyimpan Sporanox?

Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan. Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang produk Anda.

Dosis

Berapa dosis Sporanox untuk dewasa?

  • Infeksi jamur sistemik: 100-200 mg diminum sekali sehari. Dosis bisa juga ditambah menjadi 200 mg yang diminum dua kali sehari bila infeksi sudah menyebar luar. 
  • Tinea korporis dan tinea kruris. 100 mg per hari diminum selama 15 hari, atau 200 mg per hari selama 7 hari. 
  • Kandidiasis orofaring: 100 mg per hari diminum selama 15 hari. Pada pasien dengan AIDS atau neutropenia dosisnya meningkat menjadi 200 mg setiap hari diminum selama 15 hari.
  • Vulvonaginal Kandidiasis : 200 mg diminum dua kali sehari. Obat diberikan selama 1 hari. 
  • Infeksi jamur di kuku: 200 mg per hari diminum selama 3 bulan. 
  • Kandidiasis oral: 200 mg per hari diminum 1-2 kali sehari selama 1-2 minggu. 
  • Tinea manuum dan tinea pedis. 100 mg per hari diminum selama sebulan penuh, atau 200 mg diminum dua kali sehari selama 7 hari. 

Pada prinsipnya, dosis obat untuk setiap orang mungkin berbeda-beda. Dokter biasanya menentukan dosis obat yang cocok berdasarkan usia, kondisi kesehatan pasien secara menyeluruh, serta respon mereka terhadap pengobatan. Pastikan untuk selalu berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi obat jenis apa pun. Hal ini semata-mata untuk memastikan bahwa Anda mengonsumsi obat sesuai dengan dosis yang dianjurkan. 

Berapa dosis Sporanox untuk anak-anak?

Belum ada ketentuan dosis pasti untuk anak-anak. Obat ini bisa saja berbahaya bagi anak-anak. Penting untuk memahami keamanan obat sebelum digunakan. Konsultasikan pada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut.

Dalam dosis dan sediaan apa Sporanox tersedia?

Obat ini tersedia dalam bentuk kapsul dan larutan oral. 

Efek Samping

Apa saja efek samping Sporanox?

Efek samping yang paling sering dikeluhkan setelah minum obat ini di antaranya:

  • Sakit perut
  • Mual dan muntah
  • Sembelit
  • Diare
  • Tekanan darah meningkat
  • Mengantuk
  • Badan terasa lemas
  • Sakit kepala
  • Pusing
  • Sesak napas
  • Muncul ruam kemerahan di kulit
  • Pruritus, rasa gatal di seluruh atau sebagian tubuh
  • Angioedema, pembengkakan di bawah kulit karena alergi
  • Demam
  • Rasa tidak biasa di mulut
  • Rambut rontok 
  • Nyeri atau kram otot
  • Perubahan periode menstruasi

Sementara efek samping Sporanox yang kurang umum dan perlu diwaspadai di antaranya:

  • Kliyengan seperti ingin pingsan
  • Penglihatan kabur
  • Telinga berdengung
  • Jantung berdebar-debar
  • Frekuensi buang air kecil menurun
  • Sensasi nyeri atau terbakar ketika buang air kecik
  • Gangguan saluran cerna
  • Hipokalemia, kadar kalium rendah
  • Edema alias pembengkakan di sekujur atau sebagian tubuh
  • Warna feses seperti tanah liat
  • Penyakit kuning
  • Sering muncul keringat dingin
  • Urin berwarna lebih gelap

Tidak semua orang mengalami efek samping saat menggunakan obat ini. Mungkin juga ada beberapa efek samping yang belum disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

Pencegahan & Peringatan

Apa saja yang harus diketahui sebelum menggunakan Sporanox?

Ada beberapa hal yang perlu Anda ketahui sebelum menggunakan obat ini, yaitu:

  • Beri tahu dokter bila Anda punya riwayat alergi terhadap obat Itraconazole atau antijamur lainnya. 
  • Beri tahu dokter bila Anda punya riwayat penyakit hati dan ginjal. 
  • Beri tahu dokter bila Anda punya riwayat penyakit kronis meliputi penyakit jantung, stroke, diabetes, kanker, dan lain sebagainya. 
  • Beri tahu dokter bila Anda punya riwayat cystic fibrosis atau masalah paru-paru lainnya. 
  • Beri tahu dokter bila Anda punya riwayat sistem kekebalan tubuh yang lemah karena penyakit tertentu, misalnya HIV/AIDS. 
  • Beri tahu dokter bila belakangan ini Anda sedang rutin minum obat-obatan tertentu. Entah itu obat resep, nonresep, hingga obat-obatan herbal. 
  • Beri tahu dokter bila Anda berencana hamil, sedang hamil, dan menyusui. 
  • Obat ini punya efek samping pusing dan mengantuk. Maka dari itu, hindari untuk mengemudi, mengoperasikan mesin, atau kegiatan lain yang membutuhkan kewaspadaan tinggi sampai efek obat benar-benar hilang. 
  • Hentikan penggunaan obat ini bila Anda mengalami reaksi alergi. Bila dibiarkan, obat ini dapat menyebabkan reaksi berbahaya yang berakibat fatal. 

Apakah Sporanox aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini. Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C menurut US Food and Drugs Administration (FDA), setara dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia. 

Berikut referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA :

  • A = Tidak berisiko,
  • B = Tidak berisiko pada beberapa penelitian,
  • C = Mungkin berisiko,
  • D = Ada bukti positif dari risiko,
  • X = Kontraindikasi,
  • N = Tidak diketahui

Selalu konsultasi terlebih dulu pada dokter atau bidan sebelum menggunakan obat apapun, jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan. 

Interaksi Obat

Obat apa saja yang tak boleh dikonsumsi bersamaan dengan Sporanox?

Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam dokumen ini. Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter atau apoteker. Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apapun tanpa persetujuan dokter.

Beberapa obat-obatan yang berpotensi menyebabkan interaksi dengan Sporanox di antaranya:

  • Avanafil
  • Cisapride
  • Eliglustat
  • Irinotecan
  • Isavuconazonium
  • Metadon
  • Naloxegol
  • Ranolazine
  • Ticagrelor
  • Itraconazole
  • Nexium (esomeprazole)
  • Omeprazole
  • Prednisone
  • Lurasidone atau pimozide (obat antipsikotik)
  • Lomitapide, lovastatin, simvastatin (obat penurun kolesterol)
  • Dihydroergotamine, ergonovine, ergotamine, atau methylergonovine (obat-obatan ergot)
  • Eplerenone, felodipine, ivabradine, atau nisoldipine (obat jantung atau tekanan darah)
  • Disopyramide, dofetilide, dronedarone, atau quinidine (obat-obatan untuk gangguan irama jantung)
  • Midazolam oral atau triazolam (obat penenang)

Mungkin masih banyak obat-obatan lainnya yang dapat berinteraksi dengan obat ini. Jadi, pastikan untuk memberi tahu dokter Anda tentang semua obat yang Anda gunakan. Bahkan yang tidak muncul di daftar yang sudah disebutkan di atas.

Makanan dan minuman apa yang tak boleh dikonsumsi saat menggunakan Sporanox?

Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau saat makan makanan tertentu karena interaksi obat dapat terjadi. Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi. Diskusikan penggunaan obat Anda dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan dokter Anda.

Apakah ada kondisi kesehatan tertentu yang harus menghindari Sponox?

Adanya masalah kesehatan lain di tubuh Anda dapat mempengaruhi penggunaan obat ini. Beberapa masalah kesehatan yang dapat berinteraksi dengan obat Sporanox meliputi:

  • Hipersensitivitas terhadap obat Itraconazole
  • Sedang hamil dan berencana ingin hamil
  • Menyusui
  • Penyakit ginjal dan hati
  • Penyakit jantung
  • Cystic fibrosis atau masalah paru-paru lainnya
  • Sistem kekebalan tubuh yang lemah

Overdosis

Apa yang harus saya lakukan dalam keadaan darurat atau overdosis?

Pada situasi gawat darurat atau overdosis, hubungi 119 atau segera bawa ke rumah sakit terdekat.

Apa yang harus saya lakukan kalau saya lupa minum obat atau lupa pakai obat?

Jika Anda melewatkan satu dosis, segera minum sesegera mungkin saat Anda ingat. Namun, jika Anda baru ingat setelah sudah waktunya untuk dosis selanjutnya, abaikan saja dosis yang terlupa, dan lanjutkan pemakaian sesuai jadwal. Jangan gunakan obat ini dengan dosis dobel.

Hello Health Group tidak menyediakan konsultasi medis, diagnosis, maupun pengobatan.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 23/05/2022

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan