backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Solifenacin (Solifenasin)

Ditinjau secara medis oleh Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm · Farmasi · None


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 05/07/2023

Solifenacin (Solifenasin)

Solifenasin dapat dokter resepkan untuk mengontrol gejala inkontinensia urine akibat kandung kemih yang terlalu aktif. Simak penjelasan lebih lengkap mengenai dosis, aturan pakai, dan efek samping dari obat solifenacin di bawah ini.

Golongan obat: antimuskarinik

Merek dagang solifenacin: Vesicare

Apa itu obat solifenacin?

Solifenasin (solifenacin) adalah obat yang digunakan untuk mengobati kandung kemih overaktif atau overactive bladder (OAB).

Gangguan pada kandung kemih yang juga dikenal sebagai urge urine incontinence ini membuat Anda merasakan desakan untuk buang air kecil secara mendadak.

Desakan untuk berkemih ini sangat tidak tertahankan sehingga urine bisa saja keluar tanpa disengaja.

Obat yang memiliki bahan aktif solifenacin succinate termasuk dalam kelas obat antimuskarinik yang bekerja dengan cara mengendurkan otot-otot di sekitar kandung kemih.

Mengendurnya otot-otot ini membantu kandung kemih untuk menampung lebih banyak cairan urine sehingga pasien bisa mengontrol frekuensi buang air kecilnya.

Solifenacin termasuk ke dalam golongan obat keras. Obat ini sendiri hanya boleh diresepkan oleh dokter spesialis urologi atau uroginekologi.

Dosis solifenacin

minum obat

Solifenacin succinate tersedia dalam bentuk tablet salut selaput 5 miligram (mg) dan 10 mg. Dokter akan memberikan obat ini setelah mendiagnosis pasien.

Berikut gambaran umum dosis obat seperti dikutip dari laman MIMS Indonesia. Berkonsultasilah dengan dokter Anda untuk memperoleh dosis yang tepat.

  • Dewasa: dosis awal 5 mg sekali sekali sehari, yang bisa ditingkatkan menjadi 10 mg sehari bila diperlukan.

Perhatian!

Belum ada ketentuan dosis obat solifenacin untuk anak-anak berusia di bawah 18 tahun. Obat ini bisa saja berbahaya bagi anak-anak. Penting untuk memahami keamanan obat sebelum digunakan. Konsultasikan pada dokter atau apoteker untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.

Aturan pakai solifenacin

Penting untuk mengikuti aturan pakai obat dari dokter atau apoteker dan membaca label pada kemasan sebelum menggunakan obat ini.

Umumnya, dosis awal obat solifenacin adalah 5 mg atau satu tablet sekali sehari. Dokter dapat menyesuaikan dosis obat tergantung pada respons Anda terhadap pengobatan.

Solifenacin bisa Anda minum sebelum atau sesudah makan. Minum obat ini dalam waktu yang sama setiap hari untuk mendapatkan manfaat maksimal.

Obat tablet salut selaput ini harus ditelan secara utuh dengan segelas air. Jangan mengunyah, membagi, atau menghancurkan tablet solifenacin succinate sebelum Anda telan.

Jika Anda melewatkan satu dosis obat, minumlah sesegera mungkin. Namun, bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlewat dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. 

Teruslah minum obat solifenasin sesuai petunjuk dokter, bahkan bila gejala Anda telah membaik. Jangan berhenti minum obat secara tiba-tiba tanpa konsultasi dengan dokter.

Apabila Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, ada baiknya konsultasi dengan dokter atau apoteker.

Efek samping solifenacin

sering buang air kecil

Sama seperti obat-obatan lain, solifenacin juga bisa menyebabkan efek samping seperti berikut.

Efek samping ringan

Beberapa efek samping ringan yang umumnya terjadi meliputi:

  • mulut dan mata kering,
  • pandangan kabur,
  • sakit kepala,
  • sembelit,
  • susah berkeringat,
  • tubuh terasa panas, dan
  • kelelahan yang tidak biasa.

Efek samping serius

Meski jarang terjadi, segera hubungi dokter bila mengalami efek samping serius, meliputi:

  • mual dan muntah,
  • sakit perut parah atau sembelit lebih dari tiga hari,
  • rasa sakit atau terbakar saat buang air kecil,
  • volume urine sedikit atau tidak ada sama sekali,
  • kelelahan yang tidak biasa,
  • sakit dada,
  • detak jantung cepat atau tidak beraturan,
  • merasa kebingungan dan halusinasi, dan
  • gangguan penglihatan, seperti melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu.

Segera cari pertolongan medis bila timbul reaksi alergi yang parah setelah minum obat, seperti gatal, ruam, sulit bernapas, dan bengkak pada mulut, lidah, atau tenggorokan. 

Tidak semua orang akan mengalami efek samping setelah menggunakan solifenasin. Selain itu, mungkin ada beberapa efek samping lain yang belum disebutkan di atas. 

Apabila Anda memiliki kekhawatiran terhadap efek samping tertentu dari obat ini, konsultasikan dengan dokter atau apoteker Anda.

Peringatan dan perhatian saat pakai obat solifenasin

Sebelum menggunakan solifenacin, pastikan Anda memahami kegunaan dan efek dari obat ini. Beri tahu dokter bila Anda pernah atau sedang mengalami kondisi berikut ini.

  • Menunjukkan reaksi alergi terhadap solifenacin atau kandungan lain di dalam obat ini.
  • Sedang atau pernah mengalami glaukoma, myasthenia gravis, retensi urine, maupun masalah pada saluran cerna yang parah, seperti penyakit Crohn dan kolitis ulseratif.
  • Memiliki pekerjaan yang membutuhkan fokus, seperti mengendarai kendaraan atau mengoperasikan mesin, sebab obat ini bisa memicu pusing dan pandangan kabur.
  • Menggunakan obat resep, obat nonresep, vitamin, suplemen gizi, dan produk herbal.
  • Sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui saat memakai obat.

Obat ini tidak perlu kondisi penyimpanan khusus. Simpan obat dalam ruangan dengan suhu di bawah 30°C dan jauhkan dari jangkauan anak-anak maupun hewan peliharaan.

Jangan menyiram obat ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau sudah tidak diperlukan lagi.

Apakah obat solifenasin aman untuk ibu hamil dan menyusui?

disfungsi simfisis pubis

Menurut kategori tingkat keamanan penggunaan obat pada ibu hamil oleh U.S. Food and Drugs Administration (FDA), solifenacin succinate termasuk ke dalam golongan C.

Hal tersebut berarti belum ada penelitian yang menunjukkan keamanan obat ini untuk ibu hamil.

Belum diketahui juga efek obat ini terhadap air susu ibu (ASI). Sebagian kecil obat dapat masuk ke dalam ASI dan menimbulkan efek samping pada bayi Anda.

Oleh karena itu, penting untuk selalu berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui manfaat dan risiko dari obat ini selama kehamilan dan menyusui.

Interaksi solifenasin dengan obat lain

Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam artikel ini.

Berikut ini adalah beberapa interaksi obat solifenasin yang perlu Anda ketahui.

  • Mengurangi efek merangsang pergerakan (motilitas) saluran pencernaan dari cisapride dan metoclopramide bila digunakan bersama.
  • Meningkatkan konsentrasi obat bila digunakan bersama dengan ritonavir, ketoconazole, dan itraconazole.
  • Menurunkan konsentrasi obat bila digunakan bersama dengan rifampicin, phenytoin, dan carbamazepine.

Daftar di atas tidak menjelaskan semua kemungkinan interaksi obat. Catat semua produk yang Anda gunakan, termasuk obat resep, obat nonresep, vitamin, suplemen, dan produk herbal.

Konsultasikan daftar obat yang Anda gunakan ini pada dokter. Dengan begitu, dokter bisa mengetahui risiko interaksi yang mungkin timbul selama penggunaan obat ini.

Kesimpulan

  • Solifenacin adalah obat untuk mengatasi gejala kandung kemih overaktif (OAB).
  • Obat ini termasuk dalam golongan antimuskarinik yang bekerja dengan mengendurkan otot-otot kandung kemih sehingga pasien bisa mengontrol buang air kecilnya.
  • Dosis solifenasin oral biasanya dimulai dengan 5 mg sekali sehari, dengan kemungkinan peningkatan dosis menjadi 10 mg bila diperlukan.
  • Sebagai golongan obat keras, obat ini hanya boleh digunakan dengan resep dokter.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm

Farmasi · None


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 05/07/2023

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan