backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Santibi Plus

Ditinjau secara medis oleh dr. Damar Upahita · General Practitioner · None


Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 06/01/2021

Santibi Plus

Penggunaan

Untuk apa santibi plus digunakan?

Santibi Plus adalah obat minum berupa tablet yang mengandung etambutol HCl, isoniazid, dan pirydoxine (vitamin B6).

Kandungan bahan aktif utamanya, etambutol dan isoniazid termasuk ke dalam golongan obat antibiotik yang sama-sama bekerja dengan cara menghentikan pertumbuhan bakteri di dalam tubuh.

Sementara, pirydoxine digunakan untuk mengatasi kekurangan vitamin B6 dalam tubuh yang biasanya terjadi akibat mengonsumsi obat-obatan seperti isoniazid.  

Obat ini termasuk ke dalam golongan obat resep yang hanya bisa digunakan sesuai anjuran dokter dan didapatkan di apotek menggunakan resep dari dokter. Obat ini adalah obat antituberkulosis yang digunakan untuk mengatasi infeksi tuberkulosis serta mencegah infeksi tuberkulosis pada orang yang telah terinfeksi dengan bakteri TB. 

Bagaimana cara penggunaan santibi plus?

Menggunakan Santibi Plus harus dengan sesuai dengan aturan pemakaian obat, seperti berikut ini. 

  • Ikuti petunjuk yang diberikan oleh dokter pada kertas resep.
  • Dosis Anda mungkin akan diubah sewaktu-waktu oleh dokter sesuai dengan kondisi kesehatan Anda.
  • Jangan menggunakan obat ini dalam jumlah yang lebih banyak atau lebih kecil dari dosis yang telah ditentukan oleh dokter. 
  • Obat ini boleh dikonsumsi sebelum atau sesudah makan, tetapi sebaiknya obat ini dikonsumsi setidaknya 1-2 jam sebelum makan atau saat perut masih kosong. 
  • Usahakan untuk tidak melewatkan satu dosis obat ini karena dapat meningkatkan risiko infeksi yang lebih parah lagi. 
  • Anda harus sering memeriksakan kondisi kesehatan mata dan liver Anda selama menggunakan obat ini. 

Bagaimana cara penyimpanan santibi plus?

Santibi Plus disimpan dengan cara sebagai berikut. 

  • Santibi Plus sebaiknya diletakkan di tempat dengan suhu ruangan, tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. 
  • Obat ini sebaiknya dijauhkan dari tempat yang lembap dan mudah terpapar cahaya langsung. 
  • Jangan menyimpan obat ini di dalam kamar mandi. 
  • Jangan menyimpan serta membekukannya di dalam freezer. 
  • Jangan meletakkan obat ini di tempat yang mudah dijangkau oleh anak-anak atau hewan peliharaan.
  • Sementara itu, Santibi Plus dibuang dengan cara sebagai berikut. 

    • Obat ini sebaiknya segera dibuang jika sudah tidak digunakan lagi atau jika masa berlakunya telah habis. 
    • Jangan mengguyurkan obat ini ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan air. 
    • Buang obat ini sesuai dengan petunjuk yang tertera di kemasan obat. Jika Anda ragu mengenai cara yang benar untuk membuang obat, tanyakan kepada apoteker atau petugas dari instansi pembuangan sampah setempat mengenai cara aman membuang obat.

    Dosis

    Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.

    Bagaimana dosis santibi plus untuk orang dewasa?

    Dosis dewasa untuk infeksi tuberkulosis

    • Dosis awal: 3 tablet dikonsumsi sekali dalam sehari. 
    • Dosis perawatan: 4 tablet dikonsumsi sekali dalam sehari. 

    Setelah itu, obat digunakan dengan dosis 15 miligram (mg)/kilogram (kg)/ hari. 

    Bagaimana dosis santibi plus untuk anak-anak?

    Dosis anak-anak untuk infeksi tuberkulosis

    Obat ini hanya boleh digunakan oleh anak dengan usia 13 tahun ke atas: 

    • Dosis awal: 3 tablet dikonsumsi sekali dalam sehari. 
    • Dosis perawatan: 4 tablet dikonsumsi sekali dalam sehari. 

    Setelah itu, obat digunakan dengan dosis 15 miligram (mg)/kilogram (kg)/ hari. 

    Dalam dosis apa santibi plus tersedia?

    Tablet dengan bahan aktif etambutol HCl 250 mg, isoniazid 100 mg, dan vitamin B6 6 mg.

    Efek Samping

    Apa efek samping yang mungkin timbul akibat penggunaan santibi plus?

    Efek samping dari penggunaan santibi plus yang mungkin terjadi karena kandungan etambutol dan isoniazid di dalamnya adalah: 

    • Pandangan mata buram dan tidak bisa fokus. Bahkan penglihatan Anda mungkin saja hilang dan hal tersebut bisa bertahan hingga satu jam atau lebih. 
    • Penggunaan obat ini juga dapat meningkatkan sensitivitas mata Anda terhadap cahaya. 
    • Bola mata Anda terasa sakit saat digerakkan, hingga mata bagian belakang terasa sakit. 
    • Demam yang disertai dengan batuk hingga Anda kesulitan bernafas. 
    • Mati rasa pada bagian tangan atau kaki Anda. 
    • Tubuh terasa lemah dan Anda mendadak sakit dan tak kunjung sembuh setelah tiga hari. 
    • Sakit kuning (mata dan kulit berwarna kuning) hingga urine berwarna gelap dan tinja berwarna seperti tanah liat. 
    • Kejang
    • Terdapat pembengkakan kelenjar. 
    • Anda merasa kebingungan hingga berhalusinasi. 
    • Beberapa bagian tubuh Anda mudah mengalami pendarahan (mimisan, atau gusi berdarah).
    • Tidak bisa buang air kecil sama sekali. 
    • Gangguan liver

    Jika Anda mengalami efek samping yang terjadi di atas, hentikan penggunaan Santibi Plus dan segera hubungi dokter. Sementara itu, ada juga efek samping lainnya yang lebih ringan namun lebih umum terjadi, seperti: 

    • Ruam kulit atau kulit terasa gatal
    • Persendian terasa sakit 
    • Sakit kepala 
    • Mual dan muntah, hingga sembelit dan kehilangan nafsu makan.

    Peringatan & Pencegahan

    Apa yang harus diketahui sebelum menggunakan santibi plus?

    Sebelum menggunakan santibi plus, ada beberapa hal yang harus Anda ketahui dan perhatikan, seperti berikut ini. 

    • Jangan menggunakan obat ini jika Anda memiliki gangguan liver, karena kandungan isonazid di dalamnya mungkin berinteraksi dengan kondisi Anda. 
    • Pastikan Anda mengetahui bahwa menggunakan obat yang mengandung isoniazid dapat menimbulkan gangguan liver yang fatal, khususnya jika usia Anda sudah mencapai usia 35-65 tahun. 
    • Pastikan pula bahwa Anda mengetahui penggunaan Santibi Plus juga dapat menyebabkan gangguan penglihatan. Oleh sebab itu, biarkan dokter memeriksa terlebih dahulu terhadap kondisi kesehatan mata Anda untuk mengetahui apakah Anda aman menggunakan etambutol. 
    • Hindari mengonsumsi alkohol saat menggunakan obat yang mengandung isoniazid karena dapat merusak kondisi liver Anda. 
    • Pastikan bahwa Santibi Plus yang mengandung isoniazid aman untuk Anda gunakan. Oleh sebab itu, beri tahu dokter jika Anda memiliki kondisi kesehatan tertentu seperti gangguan liver, gagal ginjal, gangguan saraf, diabetes, atau HIV
    • Beri tahu dokter jika Anda mengonsumsi alkohol secara rutin. 
    • Beri tahu dokter jika Anda kekurangan nutrisi. 
    • Beri tahu dokter jika Anda menggunakan obat suntik. 
    • Beri tahu dokter jika Anda pernah berhenti menggunakan obat-obatan yang mengandung isoniazid. 
    • Sebelum memulai penggunaan obat, sebaiknya Anda menjalani pemeriksaan enzim pada liver Anda untuk memastikan apakah Anda aman menggunakan Santibi Plus. Khususnya jika Anda sudah berusia lebih dari 35 tahun. 
    • Obat ini sebaiknya tidak diberikan kepada anak-anak di bawah usia 13 tahun. 

    Apakah santibi plus aman digunakan oleh ibu hamil dan menyusui?

    Masih belum dapat diketahui dengan pasti apakah obat ini dapat memberikan pengaruh kepada ibu hamil. Namun, US Food and Drugs Administration (FDA) atau setara dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia memasukkan kedua bahan aktif utama Santibi Plus, yaitu etambutol dan isoniazid ke dalam risiko kehamilan kategori C. 

    Berikut  referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA :

    •     A= Tidak berisiko,
    •     B=Tidak berisiko pada beberapa penelitian,
    •     C=Mungkin berisiko,
    •     D=Ada bukti positif dari risiko,
    •     X=Kontraindikasi,
    •     N=Tidak diketahui

    Sementara itu, belum ditemukan bukti bahwa Santibi Plus dapat keluar dari ASI dan dikonsumsi bayi yang sedang menyusu. Jika Anda hendak menggunakan obat ini, sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu kepada dokter mengenai risiko dan manfaat penggunaannya. Hanya gunakan obat ini jika manfaatnya lebih besar daripada risiko penggunaannya.

    Interaksi

    Obat-obatan apa yang dapat berinteraksi dengan santibi plus?

    Ada beberapa obat-obatan yang dapat berinteraksi dengan santibi plus. Karena kandungan bahan aktif utamanya, yaitu etambutol dan isoniazid, santibi plus paling sering dapat berinteraksi dengan obat-obatan berikut: 

    • Acetaminophen
    • Cymbalta (duloxetine)
    • Humira (adalimumab)
    • Leflunomide
    • Lomitapide
    • Rifampin
    • Singulair 
    • Tylenol
    • Vigabatrin

    Apa makanan dan alkohol yang dapat berinteraksi dengan santibi plus?

    Obat-obat tertentu sebaiknya tidak dikonsumsi pada waktu makan atau saat memakan jenis makanan tertentu karena dapat terjadi interaksi. Mengonsumsi alkohol atau produk yang berasal dari tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan terjadinya interaksi. Diskusikan dengan ahli kesehatan Anda untuk penggunaan obat dengan makanan, alkohol, atau produk yang berasal dari tembakau.

    Apa kondisi kesehatan yang dapat berinteraksi dengan santibi plus?

    Penggunaan Santibi Plus dapat berinteraksi dengan beberapa kondisi kesehatan, seperti: 

    • Gangguan liver 
    • Hemodialisis, atau pencucian darah 
    • Ginjal yang tidak dapat berfungsi dengan baik 
    • Hiperurisemia, kadar asam urat di dalam darah yang meningkat melebihi batas normal
    • Optik neuritis, yaitu peradangan pada saraf optik
    • Neuropati erifer , yaitu gangguan pada sistem saraf tepi

    Overdosis

    Apa yang harus saya lakukan dalam keadaan darurat atau overdosis?

    Pada kasus gawat darurat atau overdosis, hubungi penyedia layanan gawat darurat lokal (112) atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.

    Apa yang harus saya lakukan jika melewatkan satu dosis?

    Jika Anda melupakan satu dosis, segera minum dosis yang terlupa. Tetapi jika waktu sudah menunjukkan untuk mengonsumsi dosis berikutnya, lewatkan dosis yang terlupa dan tetap minum obat sesuai dengan jadwal biasa. Jangan menggandakan dosis mengingat Anda tidak tahu apa risiko efek samping obat TB ini jika menggunakan dosis ganda dan penggunaan tersebut tidak menjamin Anda menjadi lebih cepat sembuh.

    Hello Health Group tidak menyediakan nasihat medis, diagnosis, atau pengobatan.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    dr. Damar Upahita

    General Practitioner · None


    Ditulis oleh Annisa Hapsari · Tanggal diperbarui 06/01/2021

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan