backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Ritalin

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 11/01/2021

Ritalin

Penggunaan

Untuk apa obat Ritalin digunakan?

Ritalin adalah obat stimulan yang mengandung bahan aktif methylphenidate. Obat ini bekerja dengan cara memengaruhi sistem saraf pusat untuk meningkatkan kadar dopamin dalam otak. Dopamin adalah zat kimia yang dikaitkan dengan rasa senang, tenang, dan bahagia.

Dokter dapat meresepkan obat ini untuk terapi attention deficit disorder (ADD), attention deficit hyperactivity disorder (ADHD), dan gangguan tidur narkolepsi. Ritalin juga dapat digunakan untuk tujuan yang tidak tercantum dalam panduan pengobatan ini.

Ritalin adalah obat keras yang hanya tersedia lewat resep dokter dan harus digunakan dengan sangat hati-hati. Orang yang diresepkan obat ini juga harus diawasi secara ketat oleh dokter karena obat ini berpotensi tinggi menyebabkan efek samping berbahaya, seperti kecanduaan.

Bagaimana aturan pakai Ritalin?

Jangan gunakan obat ini terlalu banyak, sedikit, dan lebih lama dari yang disarankan.

Obat ini tersedia dalam bentuk tablet dan kapsul. Ritalin dalam bentuk tablet harus diminum setidaknya 30 hingga 45 menit sebelum makan.

Sementara dalam bentuk kapsul Extended-release (kerja lambat), obat ini dapat diminum sebelum atau sesudah makan. Tanyakan pada dokter jenis obat yang akan Anda minum.

Anda tidak disarankan untuk menghancurkan, mengunyah, atau menggerus obat karena hal tersebut justru dapat memicu efek samping berbahaya. Telan obat secara utuh dengan bantuan segelas air putih.

Supaya Anda dapat merasakan manfaat yang optimal, minum obat ini secara teratur. Untuk membantu Anda mengingat, minum obat ini di waktu yang sama setiap harinya.

Pemberian dosis disesuaikan dengan kondisi medis serta respon pasien terhadap pengobatan. Itu sebabnya, dosis obat untuk setiap orang dapat berbeda-beda. Sebaiknya Anda tidak memberikan obat ini pada orang lain meski mereka mengalami kondisi serupa.

Selain itu, pastikan juga bahwa Anda menggunakan obat ini sesuai jangka waktu yang ditentukan dokter. Jangan menghentikan pengobatan secara tiba-tiba karena hal tersebut dapat memicu gejala putus obat, yang ditandai dengan depresi, perubahan suasana hati secara drastis, hingga pikiran untuk bunuh diri.

Jika Anda melewatkan satu dosis, segera minum obat ini begitu Anda mengingatnya. Jika Anda baru ingat menjelang waktu dosis berikutnya, jangan minum dengan dosis dobel. Sebaliknya, lanjutkan jadwal pemberian dosis seperti biasa.

Pasien yang menggunakan obat ini dalam waktu lama dan dosis tinggi paling rentan mengalami gejala putus obat. Maka dari itu, selalu konsultasi terlebih dulu ke dokter sebelum Anda memutuskan untuk berhenti minum obat ini.

Dokter dapat meminta Anda untuk mengurangi atau menambahkan dosis secara bertahap. Pastikan dosis obat yang Anda konsumsi sama seperti yang dianjurkan dokter.

Bagaimana cara menyimpan Ritalin?

Ritalin adalah obat stimulan yang sebaiknya disimpan pada suhu ruangan. Jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan.

Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Jangan menyiram obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan. Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi. Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang produk Anda.

Dosis

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.

Bagaimana dosis Ritalin untuk orang dewasa?

Dosis obat untuk setiap orang dapat berbeda. Hal ini karena pemberian dosis disesuaikan dengan kondisi kesehatan dan respon pasien terhadap pengobatan. Silakan konsultasi ke dokter untuk informasi lebih lanjut.

  • Untuk mengatasi ADHD, dosis obat yang direkomendasikan adalah 20-30 mg diminum 2-3 kali sehari. Dosis dapat dinaikkan per minggu dengan penambahan sebesar 5 sampai 10 mg. Dosis maksimum 60 mg per hari.
  • Sementara untuk mengatasi gangguan tidur narkolepsi, dosis yang direkomendasikan berkisar dari 10 hingga 60 mg setiap hari. Sebaiknya obat diminum 30 sampai 45 menit sebelum makan.

Penting untuk dipahami bahwa obat ini berpotensi tinggi menyebabkan kecanduan. Terutama pada orang-orang yang sebelumnya sudah kencanduaan obat-obatan terlarang atau alkohol. Supaya terhindar dari risiko tersebut, minum obat persis seperti yang diresepkan dokter.

Segera beri tahu dokter atau apoteker bila kondisi Anda tidak membaik atau semakin memburuk. Dokter mungkin akan memberikan obat lain yang lebih cocok dan aman untuk kondisi Anda.

Bagaimana dosis Ritalin untuk orang anak-anak?

Pemberian dosis untuk anak-anak berdasarkan usia dan berat badan mereka. Dokter juga mempertimbangkan kondisi kesehatan serta respon anak terhadap obat. Maka itu, dosis obat untuk setiap anak bisa berbeda-beda. Untuk mengetahui dosis pastinya, silakan berkonsultasi langsung ke dokter.

Dalam sediaan apa saja obat ini tersedia?

Obat ini tersedia dalam berbagai macam bentuk. Mulai dari tablet, kapsul, cairan oral, dan lain sebagainya.

Efek Samping

Apa efek samping Ritalin yang mungkin terjadi?

Obat ini berpotensi menyebabkan efek samping dari yang ringan hingga berat. Beberapa efek samping paling umum dari penggunaan obat Ritalin adalah:

  • Pusing
  • Sakit kepala ringan
  • Mual dan muntah
  • Sakit perut
  • Susah tidur
  • Nafsu makan menurun
  • Berkeringat
  • Sensasi mati rasa, kesemutan, atau rasa dingin di tangan atau kaki
  • Perasaan gugup
  • Penurunan berat badan

Hentikan penggunaan obat dan segera hubungi dokter Anda jika Anda memiliki salah satu dari efek samping yang serius berikut ini:

  • Jantung berdebar-debar
  • Detak jantung tidak beraturan
  • Perasaan seperti ingin pingsan
  • Gelisah, halusinasi, perilaku yang tidak biasa seperti lebih agresif
  • Perubahan suasan hati
  • Gerakan otot yang tak terkendali seperti berkedut atau gemetar
  • Perubahan suasana hati yang signifikan
  • Sesak napas
  • Nyeri dada
  • Bingung dan linglung
  • Reaksi alergi yang parah, ditandai dengan gatal seluruh tubuh;
  • pembengkakan di tenggorokan, bibir, dan wajah; ruam kemerahan di kulit; susah napas; dan pusing parah.

Tidak semua orang mengalami efek samping saat menggunakan obat ini. Mungkin juga ada beberapa efek samping yang belum disebutkan di atas. Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

Peringatan & Pencegahan

Apa saja yang perlu diketahui sebelum menggunakan Ritalin?

Obat ini harus digunakan dengan hati-hati. Beberapa hal yang perlu Anda ketahui sebelum menggunakan Ritalin adalah:

  • Beri tahu dokter dan apoteker bila Anda punya alergi dengan obat ini atau obat-obatan stimulan lainnya. Tanyakan pada dokter tentang daftar penyusun bahan dalam obat ini.
  • Beri tahu dokter dan apoteker bila belakangan ini Anda sedang minum obat-obatan tertentu. Entah itu obat resep, nonresep, hingga produk herbal. Terutama bila Anda menggunakan obat-obatan golongan monoamine oxidase (MAO) inhibitor.
  • Beri tahu dokter dan apoteker bila Anda pernah atau sedang mengalami glaukoma, tekanan darah tinggi, penyakit tiroid, depresi, gangguan bipolar, dan lain sebaginya.
  • Beri tahu dokter dan apoteker bila Anda punya riwayat penyakit jantung, serangan jantung, stroke, atau masalah jantung lainnya.
  • Beri tahu dokter bila Anda punya riwayat penyakit saraf, seperti Tourette Syndrome, kejang, dan epilepsi
  • Beri tahu dokter dan apoteker bila Anda sedang hamil, berencana untuk  amil, atau menyusui.
  • Beri tahu dokter dan apoteker bila Anda dalam waktu dekat akan menjalani operasi, termasuk operasi gigi.

Pastikan untuk mengikuti semua saran dokter dan/atau instruksi terapis. Dokter mungkin perlu mengubah dosis obat atau memantau Anda dengan hati-hati untuk mencegah terjadinya efek samping tertentu.

Apakah Ritalin aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini. Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C menurut Food and Drugs Administration (FDA) di Amerika Serikat, atau setara dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia.

Berikut referensi kategori risiko kehamilan menurut FDA :

  •      A= Tidak berisiko
  •      B=Tidak berisiko pada beberapa penelitian
  •      C=Mungkin berisiko
  •      D=Ada bukti positif dari risiko
  •      X=Kontraindikasi,
  •      N=Tidak diketahui

Obat ini dapat masuk ke ASI dan membahayakan bayi. Itu sebabnya, Anda tak boleh menyusui saat sedang menjalani pengobatan dengan obat ini.

Pada prinsipnya, selalu konsultasi terlebih dulu pada dokter atau bidan sebelum menggunakan obat apapun, jika Anda sedang hamil, menyusui, atau sedang merencanakan kehamilan. Hal ini dilakukan guna mencegah berbagai efek samping yang berbahaya yang bisa berakibat fatal.

Interaksi Obat

Obat apa saja yang tak boleh dikonsumsi bersamaan dengan Ritalin?

Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam dokumen ini. Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter atau apoteker. Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apapun tanpa persetujuan dokter.

Sejumlah obat-obatan yang berpotensi menyebabkan interaksi negatif dengan Ritalin adalah:

  • Monoamine oxidase (MAO) inhibitor, termasuk isocarboxazid (Marplan), phenelzine (Nardil), selegiline (Eldepryl, Emsam, Zelapar), dan tranylcypromine (Parnate)
  • Antikoagulan (pengencer darah) seperti warfarin
  • Antidepresan seperti clomipramine (Anafranil), desipramine (Norpramin), dan imipramine (Tofranil)
  • Dekongestan
  • Obat untuk tekanan darah tinggi
  • Obat untuk kejang seperti fenobarbital, fenitoin (Dilantin), dan primidone (Mysoline)
  • Metildopa (Aldomet)
  • Selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) seperti citalopram (Celexa), escitalopram (Lexapro), fluoxetine (Prozac, Sarafem, di Symbyax), fluvoxamine (Luvox), paroxetine (Paxil), dan sertraline (Zoloft)
  • Venlafaxine (Effexor)
  • Antasid

Mungkin ada obat lain yang belum disebutkan di atas. Silakan konsultasi ke dokter untuk informasi lebih lanjut.

Makanan dan minuman apa yang tak boleh dikonsumsi saat menggunakan Ritalin?

Obat-obatan tertentu tidak boleh digunakan pada saat makan atau saat makan makanan tertentu karena interaksi obat dapat terjadi. 

Mengonsumsi alkohol atau tembakau dengan obat-obatan tertentu juga dapat menyebabkan interaksi terjadi. Diskusikan penggunaan obat Anda dengan makanan, alkohol, atau tembakau dengan  penyedia layanan kesehatan Anda.

Kondisi kesehatan apa yang dapat berinteraksi dengan Methylphenidate?

Adanya masalah kesehatan lain di tubuh Anda dapat mempengaruhi penggunaan obat ini. Beri tahukan dokter Anda bila Anda memiliki masalah kesehatan lain, seperti:

  • Gangguan kecemasan kronis
  • Depresi
  • Glaukoma
  • Tourette syndrome
  • Pernah atau sedang mengalami penyalahgunaan alkohol dan obat-obatan terlarang
  • penyalahgunaan  alkohol, termasuk adanya riwayat
  • Angina pectoris (nyeri dada)
  • Aritmia
  • Serangan jantung
  • Gagal jantung
  • Hipertensi
  • Hipertiroidisme
  • Gangguan bipolar
  • Masalah pembuluh darah (misalnya, penyakit Raynaud)
  • Penyakit arteri koroner
  • Stroke, adanya riwayat
  • Cystic fibrosis
  • Penyumbatan usus
  • Peritonitis
  • Sindrom usus pendek

Overdosis

Apa yang harus saya lakukan pada keadaan gawat darurat atau overdosis?

Pada kasus gawat darurat atau overdosis, hubungi penyedia layanan gawat darurat lokal (119) atau segera ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat.

Ketika seseorang mengalami overdosis, biasanya mereka akan mengalami gejala khas seperti:

  • Tekanan darah yang terlalu rendah (hipotensi) yang membuat kepala menjadi pusing
  • Pingsan
  • Detak jantung cepat dan tidak teratur
  • Detak jantung lebih lambat dari kondisi normal

Apa yang harus saya lakukan bila melewatkan satu dosis?

Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, minum sesegera mungkin. Namun bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Jangan menggandakan dosis.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Risky Candra Swari · Tanggal diperbarui 11/01/2021

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan