backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Renabetic

Ditinjau secara medis oleh dr. Tania Savitri · General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Rena Widyawinata · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

Penggunaan

Renabetic untuk apa?

Renabetic adalah obat untuk mengontrol gula darah yang diperuntukkan bagi pasien diabetes yang belum ketergantungan pada insulin (non-insulin dependent diabetes mellitus/NIDDM). Penggunaannya bersamaan dengan program diet dan olahraga yang tepat dapat membantu mencegah kerusakan ginjal, kebutaan, masalah saraf, amputasi, dan masalah fungsi seksual. Kontrol diabetes yang baik juga dapat mengurangi risiko serangan jantung atau stroke.

Renabetic merupakan obat oral yang terdiri atas bahan aktif utama glibenclamide. Obat ini termasuk ke dalam golongan sulfonilurea. Renabetic bekerja menurunkan gula darah dengan cara merangsang pelepasan insulin oleh pankreas dalam tubuh Anda. Renabetic tidak diperuntukkan bagi pasien yang telah memiliki ketergantungan terhadap insulin seperti pada pasien dengan diabetes tipe satu.

Aturan minum Renabetic

Renabetic merupakan obat oral yang konsumsinya dilakukan melalui mulut bersamaan dengan sedikit air minum. Biasanya Renabetic dikonsumsi satu kali sehari bersamaan dengan jadwal makan atau sesuai dengan yang dianjurkan dokter Anda.

Beberapa orang yang membutuhkan kontrol gula darah lebih mungkin mendapatkan dosis yang lebih tinggi dan dapat mengonsumsinya dua kali sehari.

Renabetic merupakan salah satu merek dagang dari glibenclamide. Glibenclamide memiliki beberapa merek lain selain Renabetic. Jangan menggunakan atau mengganti Renabetic ke merek glibenclamide lainnya tanpa berdiskusi dengan dokter Anda.

Informasikan kepada dokter Anda jika Anda telah menggunakan pengobatan diabetes lainnya, seperti klorpropamid. Dokter Anda mungkin akan melakukan penyesuaian dosis. Jangan mengubah dosis atau menghentikan pengobatan tanpa berdiskusi dengan dokter Anda. dosis yang diberikan telah mempertimbangkan kondisi kesehatan, respons tubuh, dan obat lain yang Anda konsumsi.

Bagaimana aturan penyimpanan Renabetic?

Obat ini paling baik disimpan dalam suhu ruangan, tidak lebih dari 30 derajat Celcius. Hindari menyimpan obat ini di tempat yang terpapar sinar matahari langsung dan bersuhu panas. Jangan membekukan obat ini. Jangan menyimpan obat ini di tempat yang lembap, seperti di kamar mandi. Renabetic merupakan salah satu merek dagang dari glibenclamide. Merek lain dari glibenclamide mungkin membutuhkan perlakuan yang berbeda dalam penyimpanan. Bacalah petunjuk penyimpanan pada yang tertera pada kemasan obat. Jauhkan obat-obatan dari jangkauan anak-anak.

Jangan membuang obat-obatan ini ke dalam toilet atau saluran pembuangan, kecuali diinstruksikan. Buanglah obat ini jika sudah tak lagi digunakan atau sudah memasuki masa kedaluwarsa. Konsultasikan dengan apoteker atau perusahaan pembuangan limbah setempat mengenai cara aman membuang produk Anda.

Dosis

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.

Bagaimana dosis Renabetic untuk orang dewasa?

  • Dosis awal: 2.5 mg (gunakan setengah tablet)
  • Dosis penyesuaian: dapat ditingkatkan setengah tablet setiap 3 – 5 hari sampai kontrol metabolik tercapai
  • Dosis maksimum: 20 mg per hari
  • Untuk dosis lebih dari 10 mg per hari perlu diberikan dalam dua dosis terpisah

Bagaimana dosis Renabetic untuk anak-anak?

Dosis untuk anak-anak belum ditetapkan. Obat ini bisa saja berbahaya jika diberikan kepada anak-anak. Konsultasikan dengan dokter Anda terkait sebelum memberikannya kepada anak Anda.

Bagaimana dosis Renabetic untuk lansia dan pasien dengan kerusakan fungsi hati dan ginjal?

Dosis awal: 1.25 mg per hari

Pemberian Renabetic melebihi 10 mg per hari sebaiknya diberikan dalam dosis yang terbagi

Dalam dosis dan sediaan apa sajakah Renabetic tersedia?

Tablet, Oral: 5 mg

Efek Samping

Efek samping apa yang dapat diakibatkan oleh konsumsi Renabetic?

Perlu diingat bahwa dokter Anda memberikan pengobatan tertentu karena menilai manfaatnya yang besar dibandingkan dengan risiko efek samping yang mungkin menyertai. Pada dasarnya, hampir semua obat memiliki efek samping, namun jarang yang menimbulkan reaksi serius pada banyak orang.

Anda mungkin mengalami mual, muntah, heartburn, merasa sesak sebagai efek samping umum yang terjadi akibat konsumsi dari Renabetic. Hipoglikemia juga dapat terjadi, terutama jika Anda mengonsumsi obat diabetes lainnya atau tidak mendapatkan asupan kalori yang cukup ataupun melakukan aktivitas berat pada hari itu.

Beberapa efek samping lain yang mungkin terjadi akibat konsumsi glibenclamide yang terkandung dalam glibenclamide adalah sebagai berikut:

  • Mual, nyeri perut, demam, kehilangan selera makan, urin berwarna pekat, warna feses pucat, sakit kuning (kulit atau mata yang menguning)
  • Kulit pucat, linglung, atau lemas
  • Mudah memar atau berdarah, ruam kemerahan atau keunguan
  • Sakit kepala, sulit konsentrasi, memiliki masalah dalam mengingat, merasa sempoyongan, halusinasi, pingsan, kejang, napas lambat atau henti napas

Reaksi alergi juga mungkin saja Anda dapatkan sebagai efek samping dari konsumsi obat ini. Segera hubungi dokter Anda jika mendapati tanda-tanda reaksi alergi serius, seperti gatal, ruam kemerahan, bengkak pada area wajah/mata/bibir/lidah/tenggorokan, pusing, serta sulit bernapas.

Hentikan pengobatan dan segera hubungi dokter Anda apabila menemukan gejala-gejala di atas. Tidak semua orang mengalami efek samping seperti yang telah dijabarkan. Tak semua efek samping pula tertulis pada daftar di atas. Konsultasikanlah dengan dokter Anda jika memiliki kekhawatiran akan risiko efek samping yang dapat terjadi.

Peringatan dan Pencegahan

Apa yang harus saya ketahui sebelum mengonsumsi Renabetic?

  • Beri tahukan dokter dan apoteker jika Anda alergi pada glibenclamide (bahan aktif dalam Renabetic) atau obat-obatan lainnya. Renabetic mungkin saja mengandung bahan lain yang berpotensi menimbulkan reaksi alergi
  • Informasikan kepada dokter Anda mengenai riwayat kesehatan yang Anda miliki, termasuk penyakit yang pernah atau sedang Anda derita, terutama jika Anda memiliki gangguan ginjal berat, penyakit hati dan jantung, koma diabetik, memiliki defisiensi G6PD (kondisi genetik yang menyebabkan pemecahan sel darah merah menjadi lebih cepat), kelainan hormonal yang berkaitan dengan adrenal atau kelenjar tiroid
  • Informasikan seluruh produk yang Anda gunakan, termasuk obat yang tidak diresepkan, vitamin, dan obat herbal kepada dokter Anda. Beberapa produk mungkin saja berinteraksi sehingga menurunkan cara kerja obat. Daftar interaksi dapat dilihat pada bagian selanjutnya
  • Jika Anda akan melakukan operasi, seperti operasi gigi, beri tahu dokter atau dokter gigi bahwa Anda menggunakan Glibenclamide
  • Glibenclamide yang terkandung dalam Renabetic dapat membuat Anda lebih sensitif terhadap paparan sinar matahari. Hindari diri dari paparan sinar matahari terlalu lama dan gunakan krim tabir surya serta baju yang cukup melindungi saat keluar rumah. Hubungi dokter Anda jika Anda menemukan kulit terbakar atau luka
  • Beri tahu dokter Anda jika Anda merencanakan kehamilan atau tengah hamil dan membutuhkan kontrol gula darah. Dokter Anda mungkin akan memberikan alternatif pengobatan

Apakah Renabetic aman bagi ibu hamil dan menyusui?

Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil atau menyusui. Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini. Pemberian obat ini hanya dilakukan apabila manfaat yang diberikan bagi ibu hamil atau menyusui lebih besar dibandingkan dengan risiko yang mungkin akan menimpa janin. Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C (mungkin berisiko) menurut Food and Drugs Administration Amerika Serikat.

Interaksi Obat

Obat-obatan apa saja yang mungkin berinteraksi dengan Renabetic?

Obat-obatan tertentu tidak dapat diresepkan secara bersama-sama karena mungkin saja menyebabkan interaksi obat. Interaksi obat dapat mengubah cara kerja salah satu obat atau meningkatkan terjadinya risiko efek samping. Berikut adalah beberapa obat yang mungkin berinteraksi dengan Renabetic:

  • Betablocker, seperti metoprolol, propranolol, dan timolol
  • Bezafibrat
  • Obat-obatan diabetes golongan biguanid
  • Chloramphenicol
  • Clofibrate
  • Salisilat dan tetracycline
  • Kortikosteroid
  • Laxatives
  • Hormone estrogen
  • Hormone tiroid
  • Insulin

Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam daftar di atas. Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter atau apoteker. Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apa pun tanpa persetujuan dokter.

Overdosis

Apa yang harus saya lakukan dalam keadaan gawat darurat atau overdosis?

Segera hubungi bantuan darurat medis (119) atau ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat apabila Anda menemui tanda-tanda gawat darurat atau overdosis glibenclamide yang terkandung dalam Renabetic. Gejala overdosis yang terjadi dapat berupa hipoglikemia yang ditandai dengan badan gemetar, rasa lapar berlebih, penurunan kesadaran, dan kejang.

Bagaimana jika saya melewatkan jadwal minum obat?

Jika Anda lupa minum obat, konsumsilah obat ini sesegera mungkin begitu Anda mengingatnya. Apabila sudah terlalu dekat dengan jadwal selanjutnya, lewati dosis yang terlupakan dan lanjutkan dosisnya sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan sebelumnya. Jangan menggandakan dosis pada satu kali jadwal minum obat.

 

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

dr. Tania Savitri

General Practitioner · Integrated Therapeutic


Ditulis oleh Rena Widyawinata · Tanggal diperbarui seminggu yang lalu

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan