backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Pyridostigmine

Ditinjau secara medis oleh Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm · Farmasi · None


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 20/03/2023

Pyridostigmine

Bagi Anda penderita myasthenia gravis, pyridostigmine (piridostigmin) mungkin menjadi salah jenis obat yang perlu dikonsumsi. 

Namun, untuk memastikan obat ini tepat dan aman untuk Anda, ketahui dulu aturan pakai, dosis, dan efek sampingnya pada ulasan berikut.

Golongan obat: Penghambat kolinesterase/obat gangguan neuromuskular

Merek dagang: Mestinon

Apa itu obat pyridostigmine?

Pyridostigmine (piridostigmin) atau piridostigmin bromida adalah obat yang digunakan untuk mengurangi kelemahan otot akibat myasthenia gravis.

Myasthenia gravis merupakan penyakit autoimun yang menyebabkan kelemahan pada otot rangka (otot yang terhubung ke tulang yang memungkinkan tubuh bergerak dan bernapas).

Cara kerja pyridostigmine, yaitu memengaruhi reaksi kimiawi tubuh yang terlibat dalam komunikasi antara impuls saraf dan gerakan otot.

Selain kegunaan tersebut, pyridostigmine juga dapat digunakan untuk tujuan lain yang tidak dituliskan pada petunjuk pengobatan ini. 

Misalnya untuk tentara militer yang terpapar serangan gas sarin serta mengobati beberapa bentuk langka konstipasi  (paralytic ileus) dan retensi urine pasca-operasi.

Tanyakan kepada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut mengenai fungsi dan kegunaan obat piridostigmin.

Dosis obat pyridostigmine

obat kalium iodida

Obat piridostigmin tersedia dalam bentuk tablet salut selaput 60 mg yang digunakan secara oral (minum).  

Adapun dosisnya menyesuaikan dengan kegunaan obat serta kondisi masing-masing pasien. Secara umum, berikut adalah gambaran dosis obat pyridostigmine sesuai kegunaannya. 

1. Myasthenia gravis

  • Dewasa: 1 1/2 sampai 2 tablet (30—120 mg) yang diminum lima sampai enam kali sehari. Dengan dosis total harian, yaitu 0,3–1,2 gram.
  • Anak:  usia <6 tahun, dosis awal, yaitu 1/2 tablet (30 mg), sedangkan usia 6—12 tahun, yaitu 1 tablet (60 mg). Dosis dapat diulang sepanjang hari hingga dosis harian total 30—360 mg, dengan peningkatan 15—30 mg setiap hari sampai diperoleh respons yang memuaskan.

2. Paralytic ileus (sembelit) dan retensi urine pasca-operasi

  • Dewasa: 1 sampai 4 tablet (60—240 mg) setiap hari.
  • Anak: 1/4 sampai 1 tablet (15—60 mg) setiap hari, tergantung kebutuhan pasien. 

Dosis obat bisa berbeda pada setiap orang. Selalu ikuti ketentuan dosis yang dokter berikan untuk membantu mengatasi masalah Anda.

Aturan pakai obat pyridostigmine

Piridostigmin adalah obat yang hanya bisa Anda dapat melalui resep dokter. Oleh karena itu, selalu ikuti aturan minum obat yang dokter berikan atau yang tertera pada label kemasan.

Jangan gunakan obat ini dalam dosis lebih banyak atau lebih sedikit dari yang direkomendasikan oleh dokter.

Minum obat ini dengan makanan atau susu apabila menyebabkan perut Anda sakit.

Telan tablet dengan air putih atau minuman non-alkohol lainnya. Jika Anda kesulitan menelannya, Anda dapat mematahkan tablet menjadi beberapa keping. 

Meski begitu, jika Anda mendapat tablet piridostigmin bromida extended-release, tablet tidak boleh dihancurkan, dikunyah, atau dipatahkan. Anda harus telan tablet secara utuh.

Selama menjalani pengobatan dengan piridostigmin, dokter dapat mengubah dosis untuk memastikan Anda mendapatkan hasil yang terbaik.

Anda mungkin akan diminta untuk mencatat setiap hari kapan Anda mengonsumsi dosis dan seberapa lama efek berlangsung. Hal ini dapat membantu dokter menentukan apakah dosis perlu disesuaikan.

Apabila Anda memerlukan operasi, beri tahu ahli bedah sebelumnya bahwa Anda menggunakan pyridostigmine. Anda mungkin perlu untuk menghentikan obat ini untuk sementara waktu.

Pyridostigmine harus diminum secara teratur sesuai jarak minum obat yang ditentukan agar efektif mengatasi kondisi Anda. Lanjutkan minum obat meski Anda sudah merasa lebih baik. 

Jangan berhenti meminumnya, kecuali diinstruksikan oleh dokter Anda. Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, minum sesegera mungkin.

Namun bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Jangan menggandakan dosis obat Anda.

Adapun bila Anda minum obat ini melebihi dosis yang dianjurkan, sebaiknya segera hubungi dokter atau rumah sakit terdekat.

Pasalnya, overdosis obat pyridostigmine dapat menyebabkan penyakit semakin parah. Tanyakan pada dokter atau apoteker jika Anda punya pertanyaan.

Efek samping obat pyridostigmine

meludah terus saat hamil

Hentikan penggunaan piridostigmin dan segera hubungi dokter apabila Anda mengalami efek samping obat serius berikut ini. 

  • Kelemahan otot ekstrim.
  • Bicara cadel.
  • Gangguan penglihatan.
  • Tak bisa menggerakkan bagian tubuh mana pun.
  • Napas lemah atau dangkal.
  • Detak jantung melambat atau tak beraturan.
  • Kram atau nyeri pada perut.
  • Muntah.
  • Linglung. 
  • Cemas atau perasaan panik.
  • Kejang.
  • Memburuknya atau tidak membaiknya gejala myasthenia gravis.

Efek samping yang lebih umum dan tidak serius juga bisa terjadi.

Meski umumnya tak membutuhkan penanganan medis, sebaiknya Anda menghubungi dokter jika gejala di bawah ini terus berlanjut dan sangat mengganggu.

  • Keringat dingin.
  • Diare, terutama pada awal pengobatan.
  • Air liur berlebih.
  • Batuk berdahak.
  • Mual.
  • Ruam yang ringan.
  • Mata berair.

Tidak semua orang mengalami efek samping tersebut setelah mengonsumsi pyridostigmine. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.

Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

Reaksi alergi obat piridostigmin

Cari bantuan medis segera jika Anda mengalami tanda-tanda reaksi alergi obat berikut ini.
  • Gatal-gatal.
  • Kesulitan bernapas.
  • Ruam kulit.
  • Pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.

Peringatan dan perhatian saat pakai obat pyridostigmine

Beberapa kondisi medis dapat berinteraksi dengan pyridostigmine. Beri tahu dokter apabila Anda memiliki riwayat kondisi medis tertentu, terutama salah satu dari berikut ini.

  • Alergi terhadap obat-obatan, terutama piridostigmin, makanan, atau zat lainnya.
  • Asma.
  • Kejang atau epilepsi.
  • Tekanan darah rendah.
  • Penyakit jantung.
  • Penyakit ginjal.
  • Gangguan tiroid.
  • Penyakit Parkinson.
  • Glaukoma.
  • Penyumbatan kandung kemih.
  • Maag.
  • Hamil atau berencana hamil.
  • Menyusui.

Perlu Anda ketahui, obat ini dapat menyebabkan penglihatan kabur serta membuat Anda mengantuk.

Oleh karena itu, sebaiknya Anda tidak mengemudi atau mengoperasikan mesin yang mengharuskan Anda waspada dan dapat melihat dengan jelas.

Anda juga sebaiknya menghindari konsumsi alkohol setelah minum obat piridostigmin karena dapat meningkatkan efek samping tertentu yang disebabkan oleh obat. 

Cara menyimpan obat pyridostigmine

Obat piridostigmin paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi. Jangan dibekukan.

Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda.

Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan. Buang produk ini bila masa berlaku obat telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi.

Namun, jangan membuat obat ke dalam toilet atau saluran pembuangan. Untuk membuang obat berbentuk padat, hancurkan obat terlebih dahulu, lalu campur dengan tanah atau bahan kotor lainnya. 

Masukkan ke plastik dan buang ke tempat sampah. Jangan lupa untuk menghilangkan semua label yang ada di wadah obat.

Jika ada pertanyaan, konsultasikan kepada apoteker mengenai bagaimana cara aman membuang obat Anda.

Apakah obat pyridostigmine aman untuk ibu hamil atau menyusui?

minum antidepresan saat hamil

Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat piridostigmin pada ibu hamil atau menyusui.

Namun, obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C menurut US Food and Drugs Administration (FDA).

Artinya, tidak diketahui apakah piridostigmin akan membahayakan janin di dalam kandungan bila dikonsumsi oleh ibu hamil.

Oleh karena itu, selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.

Anda pun sebaiknya memberi tahu dokter bila sedang menyusui sebelum mengonsumsi obat ini. Pasalnya, obat ini dapat masuk ke ASI, meski dalam jumlah sedikit.

Dokter Anda yang akan memutuskan apakah Anda dapat mengonsumsi obat ini selama menyusui atau tidak.

Interaksi obat pyridostigmine dengan obat lain

Interaksi piridostigmin dengan beberapa obat lain dapat memengaruhi cara kerja obat dan meningkatkan risiko efek samping yang berbahaya.

Oleh karena itu, beri tahu kepada dokter mengenai semua obat yang sedang Anda konsumsi atau gunakan.

Menurut MedlinePlus, berikut adalah obat-obatan yang berpotensi menimbulkan terjadinya interaksi dengan piridostigmin.

Daftar di atas tidak menjelaskan semua kemungkinan interaksi obat. Catat semua produk yang Anda gunakan, termasuk obat resep, obat nonresep, vitamin, suplemen, dan produk herbal

Tanyakan pada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm

Farmasi · None


Ditulis oleh Ihda Fadila · Tanggal diperbarui 20/03/2023

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan