backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Nimodipine

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 06/12/2022

Nimodipine

Saat terjadi perdarahan di otak, sangat penting untuk melakukan penanganan yang tepat guna mencegah kerusakan otak yang lebih parah. Nimodipine (nimodipin) adalah salah satu obat yang bisa digunakan untuk membantu mengatasi perdarahan subarachnoid. Ketahui selengkapnya cara kerja obat ini pada ulasan berikut.

Golongan obat: Vasodilator Perifer & Aktivator Otak

Merek obat: Nimotop, Ceremax

Apa itu nimodipine?

perdarahan otak subdural hematoma

Nimodipine adalah obat yang digunakan untuk mengurangi kerusakan otak yang mungkin disebabkan oleh perdarahan subarachnoid, yaitu di bagian rongga antara otak dan tengkorak.

Perdarahan dapat terjadi saat pembuluh darah yang sudah melemah di otak, akhirnya pecah.

Nimodipine disebut termasuk jenis obat penghambat kalsium.

Tubuh secara alami merespons perdarahan dengan mempersempit pembuluh darah untuk memperlambat aliran darah.

Namun, ketika perdarahan terjadi di otak, aliran darah yang melambat atau bahkan berhenti bisa menyebabkan kerusakan otak yang lebih parah.

Nimodipine bekerja dengan mengendurkan pembuluh darah yang telah menyempit di otak, tepatnya dekat area perdarahan, sehingga darah dapat mengalir lebih mudah. Efek ini bisa mengurangi kerusakan otak.

Selain fungsi tersebut, nimodipin juga dapat digunakan untuk mengurangi masalah yang disebabkan oleh stroke.

Dosis obat nimodipine

Nimodipine tersedia dalam bentuk tablet salut selaput dengan kekuatan 30 mg dan cairan infus dengan kekuatan 0,2 mg/mL, 10 mg/50 mL.

Dosis nimodipine akan dibagi berdasarkan kondisi yang ditangani dan usia masing-masing penderita.

Melansir dari MIMS, berikut pembagian dosis nimodipine.

Dosis nimodipine untuk orang dewasa

Berikut dosis obat nimodipin untuk dewasa.

1. Defisit neurologis iskemik setelah perdarahan subarachnoid

Sebagai dosis awal, 1 mg/jam melalui infus di pembuluh utama selama 2 jam. Dosis dapat ditingkatkan hingga 2 mg/jam jika tidak ada efek samping.

Untuk orang yang memiliki berat badan < 70kg atau mengalami efek samping, dosis dapat diturunkan hingga 0,5 mg/jam.

Pengobatan dapat dilakukan selama 5—14 hari dengan jangka waktu maksimal 21 hari jika pasien juga menggunakan obat minum (oral).

2. Pencegahan defisit neurologis setelah perdarahan subarachnoid

Sebagai obat minum (oral) dengan dosis 60 mg setiap 4 jam. Terapi harus dimulai dalam 4 hari setelah terjadi perdarahan dan dilanjutkan selama 21 hari.

Dosis nimodipine untuk anak-anak

Dosis untuk anak belum ditentukan. Konsultasikan dengan dokter Anda untuk informasi lebih lanjut.

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti dari nasihat medis. Selalu konsultasikan pada dokter atau apoteker Anda sebelum memulai pengobatan.

Aturan pakai obat nimodipine

Selalu ikuti aturan penggunaan obat dari dokter atau baca panduan pada kemasan obat setiap kali sebelum menggunakan obat. Jika ada pertanyaan, ajukan pada dokter atau apoteker.

Dosis didasarkan pada kondisi medis Anda dan respons terhadap pengobatan. Untuk mengurangi risiko dari efek samping, dokter Anda akan memulai dengan dosis kecil yang kemudian dinaikkan secara bertahap, sesuai instruksi dokter.

Penggunaan nimodipine harus dimulai sesegera mungkin setelah terjadinya perdarahan di otak, biasanya dalam waktu 4 hari. Nimodipine biasanya diberikan setiap 4 jam atau seperti yang disarankan oleh dokter Anda.

Jika Anda menggunakan bentuk tablet, minum lewat mulut dengan segelas penuh air, kecuali dokter Anda mengarahkan Anda sebaliknya.

Jangan berbaring selama 10 menit setelah minum obat ini. Telan seluruh tablet dan jangan dihancurkan.

Jangan mengonsumsi antasida selama 2 jam sebelum atau setelah mengonsumsi tablet nimodipine. Melakukan hal tersebut dapat menghambat kinerja obat.

Hindari makan jeruk bali atau minum jus jeruk bali saat mengonsumsi obat ini kecuali dokter atau apoteker mengatakan Anda dapat melakukannya dengan aman.

Jeruk bali bisa meningkatkan kemungkinan efek samping  obat ini. Tanyakan kepada dokter atau apoteker untuk lebih jelasnya.

Gunakan obat ini secara teratur untuk mendapatkan manfaat optimal. Agar kebuh mudah ingat, konsumsi obat pada waktu yang sama setiap hari.

Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, minum sesegera mungkin. Namun, bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Jangan menggandakan dosis obat.

Penting untuk terus minum obat ini meskipun kondisi Anda sudah membaik maupun belum. Konsultasikan dengan dokter atau apoteker untuk informasi lebih rinci.

Jangan menghentikan konsumsi obat tiba-tiba tanpa berkonsultasi dengan dokter Anda. Obat ini biasanya perlu digunakan selama 2—4 minggu.

Ikuti arahan dokter Anda dengan hati-hati. Kondisi Anda mungkin menjadi lebih buruk jika obat dihentikan terlalu cepat.

Selama menggunakan obat ini, pemeriksaan tekanan darah dan detak jantung umumnya perlu dilakukan secara rutin.

Konsultasikan dengan dokter Anda jika kondisi Anda tidak membaik, atau bahkan memburuk.

Efek samping nimodipine

Trombosis Sinus Cavernosus (TSC)

Cari bantuan medis darurat jika Anda memiliki tanda-tanda dari reaksi alergi obat, seperti gatal-gatal; sulit bernafas; dan pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan.

Hentikan pemakaian obat dan hubungi dokter Anda jika Anda memiliki salah satu dari efek samping yang serius, di antaranya sebagai berikut.

  • Detak jantung luar biasa cepat atau lambat.
  • Pingsan atau pusing berat.
  • Mudah memar atau perdarahan, kelelahan yang tidak biasa.
  • Kaki bengkak atau mata kaki.

Efek samping lainnya yang kurang serius mungkin terjadi. Terus mengonsumsi nimodipinedan diskusikan dengan dokter Anda jika Anda merasakan alah satu efek samping yang kurang serius berikut ini.

  • Pusing ringan.
  • Flushing (kemerahan, kehangatan, atau perasaan kesemutan).
  • Sakit kepala.
  • Mual, sembelit.
  • Berkeringat.

Tidak semua orang mengalami efek samping ini. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak tercantum di atas.

Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang efek samping, silakan berkonsultasi dengan dokter atau apoteker.

Peringatan dan perhatian saat pakai obat nimodipine

Sebelum mengonsumsi nimodipine, beri tahu dokter dan apoteker jika Anda alergi terhadap nimodipine, obat lain, atau salah satu bahan dalam kapsul nimodipineatau larutan minum.

Tanyakan kepada dokter atau apoteker untuk daftar bahan.

Dokter Anda mungkin menyarankan Anda untuk tidak mengonsumsi nimodipine bersama obat-obatan tertentu.

Beri tahu dokter atau apoteker jika Anda mengonsumsi salah satu obat berikut ini.

  • Obat antijamur tertentu, termasuk itrakonazol, ketoconazole, dan vorikonazol.
  • Klaritromisin.
  • Obat tertentu untuk HIV termasuk indinavir, nelfinavir, ritonavir, dan saquinavir.
  • Nefazodone.
  • Telitromisin.

Beri tahu dokter dan apoteker apa resep dan obat nonresep, suplemen gizi, dan vitamin yang Anda konsumsi atau direncanakan untuk Anda konsumsi. Banyak obat-obatan lain yang juga dapat berinteraksi dengan nimodipine.

Dokter Anda mungkin perlu mengubah dosis obat Anda atau untuk mencegah timbulnya efek samping.

Pastikan Anda menyampaikan kepada dokter bila sedang rutin mengonsumsi satu atau beberapa obat berikut.

  • Aprepitant.
  • Armodafinil.
  • Alprazolam.
  • Amiodarone.
  • Atazanavir.
  • Bosentan.
  • Cimetidine.
  • Conivaptan
  • Siklosporin.
  • Delavirdine
  • Diltiazem.
  • Dalfopristin/quinupristin kombinasi.
  • Efavirenz.
  • Eritromisin.
  • Etravirine.
  • Flukonazol.
  • Fluoxetine.
  • Isoniazid.
  • Obat tertentu untuk hepatitis, termasuk boceprevir dan telaprevir.
  • Obat tertentu untuk kejang termasuk carbamazepine, fenobarbital, dan phenytoin.
  • Modafinil.
  • Nafcillin.
  • Kontrasepsi oral (pil KB).
  • Phosphodiesterase (PDE-5) inhibitors, termasuk sildenafil, tadalafil, dan vardenafil.
  • Obat untuk tekanan darah tinggi atau penyakit jantung termasuk diuretik ( ‘pil air’).
  • Pioglitazone.
  • Posaconazole.
  • Prednisone.
  • Rifampin.
  • Rufinamide.
  • Asam valproik.
  • Verapamil.
  • Vemurafenib.

Beri tahu dokter produk herbal yang sedang Anda konsumsi, terutama Echinacea dan St. John’s Wort.

Beri tahu dokter Anda jika Anda memiliki atau pernah memiliki penyakit hati.

Beri tahu dokter Anda jika Anda sedang hamil, merencanakan kehamilan, atau menyusui. Jika Anda hamil sewaktu mengunakan nimodipine, hubungi dokter Anda.

Bagaimana cara penyimpanan nimodipine?

Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauh dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi dan jangan dibekukan.

Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda. Perhatikan instruksi penyimpanan pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda.

Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.

Buang produk ini bila masa berlaku obat telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi.

Jangan membuang obat-obatan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan.

Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang obat.

Apakah nimodipine aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Obat ini termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C (mungkin berisiko) menurut US Food and Drugs Administration (FDA).

Menurut penelitian yang dilakukan pada hewan, obat ini bisa menimbulkan keracunan pada embrio bila terpapar pada ibu hamil. Namun, belum ada penelitian yang dilakukan pada manusia.

Sementara itu, berdasarkan penelitian pada hewas, diketahui bahwa obat ini bisa terserap ke dalam ASI, tetapi belum diketahui efeknya pada bayi. Untuk itu, ibu diharuskan berhenti menyusui selama menggunakan obat ini.

Interaksi obat nimodipine dengan obat lain

Nimodipine dapat berinteraksi dengan obat lain. Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat Anda atau meningkatkan risiko efek samping yang serius.

Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum dalam dokumen ini. Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal) dan konsultasikan pada dokter atau apoteker.

Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apapun tanpa persetujuan dokter.

Beri tahu dokter jika Anda sedang menggunakan obat berikut ini.

  • Menurunkan efektivitas nimodipine jika digunakan bersama obat kejang, seperti carbamazepine, fosphenytoin, fenobarbital, fenitoin, dan rifampicin.
  • Meningkatkan risiko efek samping jika dikonsumsi bersama fenitoin.
  • Menyebabkan risiko efek nimodipine meningkat jika digunakan bersama simetidin atau natrium valproat. 
  • Meningkatkan risiko hipotensi jika digunakan bersama  klaritromisin, ritonavir, ketoconazole, atau nefazodone.

Dokumen ini tidak menyertakan semua interaksi obat yang dapat terjadi.

Simpan daftar produk yang Anda gunakan, termasuk obat-obatan resep/nonresep dan herbal, serta beri tahu dokter dan apoteker Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 06/12/2022

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan