backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Metildopa

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 10/11/2022

Metildopa

Metildopa digunakan untuk mengontrol tekanan darah tinggi atau hipertensi, khususnya pada ibu hamil. Obat ini tergolong obat keras dan penggunaannya harus diawasi ketat oleh dokter.

Golongan obat: antihypertensive, antiadrenergic agent, centrally acting

Merek dagang metildopa: Dopamet

Apa itu obat metildopa?

Metildopa adalah obat yang digunakan untuk mengontrol hipertensi alias tekanan darah tinggi. Dokter bisa meresepkannya sebagai pengobatan tunggal atau digabungkan dengan obat lain.

Obat golongan antihipertensi ini bekerja dengan cara mengurangi kadar senyawa kimia tertentu dalam darah. Hal ini memungkinkan pembuluh darah vena dan arteri untuk melebar. 

Setelah minum metildopa, jantung Anda akan bekerja lebih lambat dan aliran darah menjadi lebih lancar. 

Selain mengendalikan tekanan darah tinggi, obat ini juga membantu mencegah serangan jantung, stroke, dan gangguan fungsi ginjal.

Metildopa termasuk dalam golongan obat keras sehinggga penggunaan obat ini harus diawasi ketat oleh dokter Anda.

Dosis dan sediaan metildopa

aturan minum obat hipertensi atau darah tinggi

Obat metildopa tersedia dalam bentuk tablet salut selaput dengan dosis 250 mg untuk diminum melalui mulut. 

Dosis obat berbeda untuk setiap orang dan umumnya disesuaikan dengan usia, kondisi kesehatan, serta respons pasien terhadap pengobatan.

  • Dewasa (terapi tunggal): dosis awal 250 mg dua atau tiga kali sehari selama dua hari, lalu ditingkatkan bertahap dengan selang waktu 2 hari atau lebih. Dosis pemeliharaan 500–2.000 mg per hari yang terbagi menjadi dua hingga empat kali pemberian (dosis maksimum 3.000 mg per hari). 
  • Dewasa (terapi kombinasi): dosis awal 500 mg per hari, terbagi dalam beberapa kali pemberian. Lalu, dosis dapat ditingkatkan setiap 2 hari sesuai kebutuhan.
  • Lansia: dosis awal 125 mg dua kali sehari. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap sesuai respons pengobatan (dosis maksimum 2.000 mg per hari). 
  • Anak-anak: dosis awal 10 mg/kgBB per hari, terbagi dalam beberapa kali pemberian. Lalu, dosis dapat ditingkatkan atau dikurangi sesuai respons pengobatan (dosis maksimum 65 mg/kgBB atau 3.000 mg per hari).

Dokter dapat mengubah dosis obat untuk memastikan pasien memperoleh takaran yang tepat. Anda tetap harus minum obat sesuai aturan meski dokter mengubah dosis beberapa kali. 

Pastikan Anda tidak mengonsumsi obat lebih banyak ataupun lebih sedikit dari yang dianjurkan. Selain menurunkan efektivitas obat, hal tersebut juga bisa meningkatkan risiko efek samping. 

Aturan pakai metildopa

Metildopa baik diminum sebelum atau setelah makan, biasanya dua hingga empat kali sehari. Tanyakan pada dokter kapan waktu terbaik untuk meminumnya dan seberapa banyak dosisnya.

Obat ini tersedia dalam bentuk tablet salut selaput yang harus diminum utuh. Jangan menghancurkan, menghaluskan, atau mengunyah obat karena bisa mengurangi efektivitas dan memicu efek samping berbahaya.

Pastikan Anda minum obat sesuai dosis yang dianjurkan. Jangan menggunakan obat ini dalam jumlah yang lebih besar, lebih kecil, ataupun lebih lama dari yang direkomendasikan.

Agar memperoleh hasil maksimal, minumlah obat secara teratur pada waktu yang sama tiap hari. Buatlah pengingat pada buku catatan khusus atau aplikasi yang tersedia pada ponsel Anda.

Selama menggunakan obat ini, Anda mungkin perlu cek tekanan darah secara rutin. Hal ini dilakukan untuk memastikan bahwa obat bekerja dengan optimal. 

Dokter mungkin juga akan meminta Anda menjalani pemeriksaan kesehatan tertentu guna memastikan bahwa ginjal dan hati Anda berfungsi normal.

Jangan berhenti minum obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu. Jadi, tetaplah menggunakan obat ini sesuai yang diarahkan, bahkan bila Anda merasa sudah baik.

Jangan ragu untuk bertanya ulang kepada dokter atau apoteker bila Anda belum memahami betul cara penggunaan metildopa.

Efek samping metildopa

efek samping obat hipertensi

Sama seperti obat-obatan lain, obat hipertensi ini juga berpotensi menyebabkan efek samping. 

Beberapa efek samping yang paling umum setelah menggunakan metildopa antara lain:

  • mengantuk,
  • mual dan muntah,
  • sakit kepala,
  • badan lemas dan lesu,
  • sulit berkonsentrasi,
  • sariawan,
  • mulut kering,
  • gangguan saluran pencernaan ringan,
  • diare,
  • hidung tersumbat,
  • ruam kulit, dan
  • susah buang air kecil.

Segera cari pertolongan medis bila Anda mengalami reaksi alergi parah setelah minum obat. Tanda-tandanya antara lain ruam, gatal, sulit bernapas, dan pembengkakan pada wajah, bibir, atau tenggorokan.

Tidak semua orang mengalami efek samping tersebut. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan dalam daftar di atas.

Jika memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah dengan dokter atau apoteker Anda.

Peringatan dan perhatian saat pakai obat metildopa

faktor risiko hipertensi

Sebelum memakai obat ini, dokter akan menilai risiko dan manfaatnya terlebih dahulu. Berikut ini beberapa hal yang perlu diberitahukan kepada dokter Anda.

  • Menunjukkan reaksi alergi terhadap methyldopa atau obat hipertensi lainnya.
  • Pernah atau sedang mengidap penyakit ginjal, penyakit hati, penyakit jantung, nyeri dada (angina), serangan jantung, atau stroke.
  • Pernah atau sedang mengidap gangguan hati, khususnya sirosis hati.
  • Berencana untuk menjalani operasi dalam waktu dekat, termasuk operasi gigi.
  • Menggunakan obat resep, obat nonresep, vitamin, suplemen gizi, dan produk herbal.
  • Sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui saat memakai obat.

Obat tablet ini baik disimpan dalam suhu ruangan di bawah 25°C. Jauhkan obat ini dari sinar matahari langsung dan jangkauan anak-anak maupun hewan peliharaan.

Perhatikan juga instruksi penyimpanan dan tanggal kedaluwarsa obat pada kemasan produk.

Jika Anda sudah tidak lagi menggunakan obat ini, ikuti tata cara membuang obat yang benar dan aman untuk menjaga kesehatan lingkungan.

Apakah obat metildopa aman untuk ibu hamil dan menyusui?

Metildopa umumnya digunakan untuk mengontrol tekanan darah tinggi pada ibu hamil, khususnya pada ibu yang tidak bisa mendapatkan obat hipertensi lainnya. 

Obat ini akan membantu mencegah komplikasi darah tinggi selama kehamilan, seperti kelahiran prematur, berat badan lahir rendah, serta gangguan pada janin dan ibu hamil.

Obat darah tinggi ini mungkin masuk ke dalam ASI. Akan tetapi, belum diketahui apakah kandungan obat ini mungkin memengaruhi kesehatan bayi Anda.

Sebaiknya, konsultasikan dengan dokter atau apoteker untuk menilai manfaat dan risiko metildopa sebelum Anda menggunakannya.

Interaksi metildopa dengan obat lain

Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. 

Beberapa obat yang mungkin menimbulkan interaksi dengan obat metildopa antara lain:

Mayoritas ibu hamil juga diberikan suplemen zat besi, sepert ferro sulfat. Namun, zat besi dapat menurunkan biovabilitas atau kemampuan tubuh untuk menyerap obat metildopa.

Maka dari itu, suplemen zat besi dan metildopa tidak boleh dikonsumsi pada waktu yang bersamaan.

Tidak semua kemungkinan interaksi obat tercantum pada daftar di atas. Oleh sebab itu, penting untuk mencatat daftar semua produk yang pernah atau sedang Anda gunakan.

Produk-produk yang perlu dikonsultasikan pada dokter atau apoteker mencakup obat resep, obat nonresep, vitamin, suplemen, dan produk herbal.

Jangan memulai, menghentikan, atau mengganti dosis obat tanpa persetujuan dokter Anda.

Kesimpulan

  • Metildopa atau methyldopa adalah obat untuk mengatasi tekanan darah tinggi, baik digunakan secara tunggal atau kombinasi dengan obat lainnya.
  • Obat ini umumnya digunakan untuk mengontrol hipertensi pada ibu hamil yang tidak dapat mendapatkan resep obat antihipertensi lain.
  • Selalu konsultasi dengan dokter atau apoteker Anda untuk mengetahui penggunaan obat yang tepat.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 10/11/2022

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan