backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan

Hidromorfon

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 20/12/2021

    Hidromorfon

    Penyakit kanker sangat umum menyebabkan rasa nyeri, terutama pada area tubuh yang terkena kanker tersebut. Pengobatan rumahan atau cara alami tidak cukup mempan meredakan rasa nyeri. Oleh karena itu dokter biasanya merekomendasikan obat hidromorfon. Anda tidak bisa menggunakan obat ini untuk mengatasi nyeri biasa yang sering kali timbul karena cedera atau ketegangan otot.

    Golongan obat: Analgesik

    Merek dagang: Jurnista

    Apa itu obat Hidromorfon?

    Hidromorfon (hydromorphone) adalah obat antinyeri golongan opioid. Obat ini digunakan untuk meredakan nyeri akut sedang hingga berat, serta nyeri kronis yang parah seperti nyeri akibat kanker. Cara kerja obat penghilang rasa nyeri ini memengaruhi otak dengan mengubah cara tubuh merasakan dan merespons rasa sakit.

    Dokter biasanya meresepkan obat ini pada pasien yang membutuhkan obat penghilang rasa sakit sepanjang waktu dan tidak dapat diobati dengan obat lain. Namun, obat hanya boleh diminum oleh orang yang toleran (terbiasa dengan efek obat) opioid, atau telah menggunakan obat opioid setidaknya satu minggu.

    Orang dengan nyeri ringan jangka pendek, nyeri setelah operasi atau prosedur medis lainnya, dan ampuh dengan obat yang lebih rendah tingkat kekerasannya tidak disarankan untuk menggunakan obat ini.

    Dosis Hidromorfon

    Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan pada dokter Anda.

    Obat Hydromorphone tersedia dalam bentuk tablet pelepasan lambat ukuran 16 mg dan 8 mg. Untuk dosisnya, dokter yang akan menentukan sesuai kondisi pasien. Sebagai gambaran, berikut dosis obat pereda nyeri jangka panjang, seperti dilansir oleh situs MIMS.

    • Dewasa: Pasien yang belum pernah menggunakan opioid, dapat minum 2-4 mg setiap 4-6 jam sesuai kebutuhan di awal pengobatan. Dosis dapat ditingkatkan secara bertahap jika analgesia tidak memadai, keparahan nyeri meningkat, atau ketika toleransi berkembang. Pasien yang sebelumnya sudah pernah menggunakan opioid, dosisnya disesuaikan dengan opioid sebelumnya untuk mencapai setidaknya 3-4 jam analgesia. Untuk tablet extended-release, dosis dititrasi sesuai dengan dosis harian opioid sebelumnya yang diminum sekali sehari. Kemudian, untuk pemeliharaan, dosis dititrasi dengan peningkatan 4-8 mg setiap 3-4 hari sampai analgesia yang memadai tercapai.
    • Lansia: Mulai di ujung bawah rentang dosis.

    Aturan pakai Hidromorfon

    Obat pereda nyeri ini tidak boleh digunakan sembarangan karena dikhawatirkan dapat menyebabkan overdosis maupun efek samping yang tidak diinginkan. Oleh karena itu, gunakan obat sesuai dengan arahan dokter.

    Tablet extended-release diminum sekali sehari, bisa dengan atau tanpa makanan. Supaya tidak melewatkan dosis, minum obat di waktu yang sama. Pada awal penggunaan, dokter akan meresepkan dosis rendah dan kemudian secara bertahap akan meningkat.

    Jika penggunaan obat menunjukkan efek samping, dosisnya akan dikurangi secara bertahap. Tergantung dari keparahan efek samping, penggunaan obat ini bisa saja dihentikan, Namun, Anda tidak boleh berhenti minum obat tanpa pengawasan dokter.

    Efek samping Hidromorfon

    cara cepat tidur saat gelisah

    Sama seperti obat lainnya, Hydromorphone juga bisa menimbulkan efek samping. Namun, setiap orang sangat mungkin mengalami efek samping yang berbeda-beda karena tubuh setiap orang merespons obat dengan cara yang berbeda.

    Efek samping ringan

    Efek samping parah

    • Gatal-gatal pada tubuh.
    • Pembengkakan mata, wajah, bibir, lidah, mulut, tenggorokan, lengan, tangan, kaki, pergelangan kaki, atau kaki bagian bawah.
    • Kesulitan bernapas atau menelan.
    • Suara serak.
    • Agitasi, halusinasi (melihat hal-hal atau mendengar suara-suara yang tidak ada), demam, kebingungan, detak jantung cepat, menggigil, kekakuan atau kedutan otot yang parah, kehilangan koordinasi, mual, muntah, atau diare.
    • Ketidakmampuan untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi.
    • Haid tidak teratur.
    • Hasrat seksual menurun.
    • Kejang.
    • Nyeri dada.
    • Pingsan.

    Peringatan dan perhatian pakai obat Hidromorfon

    obat herbal tradisional sesak napas

    Obat Hidromorfon yang diminum dalam jangka panjang bisa menimbulkan ketergantungan karena tubuh terbiasa menerima asupan obat. Oleh karena itu, minum obat ini sesuai dengan arahan dokter.

    Jangan meminum obat lebih banyak, meminumnya lebih sering, atau meminumnya dengan cara yang berbeda dari arahan dokter.

    Hidromorfon dapat menyebabkan masalah pernapasan yang serius atau mengancam jiwa, terutama selama 24 hingga 72 jam pertama perawatan dan setiap kali dosis ditingkatkan. Dokter akan memantau Anda dengan cermat selama perawatan.

    Beri tahu dokter Anda jika Anda mengalami napas yang lebih lambat atau pernah menderita asma. Dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk tidak menggunakan obat ini.

    Beri tahu dokter jika Anda pernah menderita penyakit atau kondisi tertentu sebagai berikut.

    Apakah obat Hidromorfon aman untuk ibu hamil dan menyusui?

    Hydromorphone tergolong obat dalam ketegori C. Studi berbasis hewan menunjukkan penggunaan obat ini selama masa kehamilan bisa menyebabkan efek buruk pada janin. Salah satu efeknya adalah sindrom penarikan neonatus jika obat digunakan dalam jangka panjang.

    Jadi, lakukan tes kehamilan lebih dahulu sebelum menggunakan obat atau beri tahu dokter jika Anda sedang hamil.

    Interaksi obat Hidromorfon dengan obat lain

    obat antibiotik untuk diare

    Penggunaan obat ini bersamaan dengan obat lain bisa menimbulkan efek samping, kondisi tertentu, atau mengganggu kinerja obat. Anda dapat mengalami masalah pernapasan serius yang mengancam nyawa, sedasi, atau koma.

    Berikut ini adalah daftar obat yang sebaiknya dihindari selama Anda minum obat pereda nyeri ini.

    • Obat untuk penyakit mental.
    • Obat untuk mengendurkan otot.
    • Obat nyeri yang mengandung opioid lainnya.
    • Obat penenang, seperti benzodiazepin.
    • Obat tidur.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

    Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


    Ditulis oleh Aprinda Puji · Tanggal diperbarui 20/12/2021

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan