backup og meta
Kategori
Cek Kondisi
Tanya Dokter
Simpan
Konten

Fluorometholone

Ditinjau secara medis oleh Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm · Farmasi · None


Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 02/02/2023

Fluorometholone

Saat mata mengalami peradangan atau luka, fluorometholone dapat digunakan untuk membantu meredakan gejala yang timbul. Obat ini tersedia dalam beberapa bentuk dengan kekuatan dosis berbeda sesuai dengan yang dibutuhkan oleh masing-masing kondisi pada mata. Ketahui fungsi dan cara pakai fluorometholone di bawah ini.

Golongan obat: kortikosteroid

Merek obat: Flumetholon, Kalmetholone, Posop, Polynel, Ocuflam

Apa itu obat fluorometholone?

merek dan merk rekomendasi obat tetes mata fluorometholone

Fluorometholone adalah obat untuk mengobati peradangan atau luka pada mata akibat operasi, cedera, atau kondisi lainnya. 

Fluorometolone termasuk dalam kelas obat yang dikenal sebagai kortikosteroid. Obat ini bekerja dengan menghilangkan gejala pada mata, seperti pembengkakan, kemerahan, dan gatal-gatal.

Dosis fluorometholone

Fluorometholone tersedia dalam bentuk dan kekuatan dosis berikut ini.

  • Salep, ophthalmic, sebagai dasar: 0,1% (3,5 g).
  • Suspensi tetes mata, ophthalmic, sebagai dasar: 0,1% dan 0,25% (5 mL, 10 mL, 15 mL).

Berdasarkan MIMS, berikut pembagian dosis fluorometholone.

1. Dosis obat fluorometholone untuk dewasa

Dosis dewasa untuk kondisi inflamasi steroid responsif

  • Suspensi 0,1%: 1—2 tetes ke dalam mata yang terkena selama 2—4 kali sehari. Dapat diberikan setiap 4 jam selama 24—48 jam pertama.
  • Suspensi 0,25%: teteskan 1 tetes ke mata yang terkena selama 2-4 kali sehari. Dapat diberikan setiap 4 jam selama 24—48 jam pertama.
  • Salep: Terapkan satu-setengah inci pita untuk kantung konjungtiva 1—3 kali sehari. Dapat diberikan setiap 4 jam selama 24—48 jam pertama.
  • Evaluasi kembali apakah tanda-tanda dan gejala gagal dipulihkan setelah 2 hari dari penggunaan suspensi atau pengobatan salep.

    Lakukan pemeriksaan ke dokter jika tidak ada perbaikan yang terlihat setelah 2 minggu pengobatan dengan fluorometholone.

    2. Dosis obat fluorometholone untuk anak-anak

    Dosis anak-anak usia 2—18 tahun untuk kondisi inflamasi steroid responsif

    • Suspensi 0,1%: teteskan 1 tetes ke mata yang terkena 2—4 kali sehari. Dapat diberikan setiap 4 jam selama 24—48 jam pertama.
    • Suspensi 0,25%: teteskan 1 tetes ke mata yang terkena 2—4 kali sehari. Dapat diberikan setiap 4 jam selama 24—48 jam pertama.
    • Salep: Gunakan satu-setengah inci pita untuk kantung konjungtiva 1—3 kali sehari. Dapat diberikan setiap 4 jam selama 24—48 jam pertama.

    Lakukan evaluasi kembali apakah tanda-tanda dan gejala gagal dipulihkan setelah 2 hari. Obat ini tidak boleh diberikan pada anak di bawah usia 2 tahun.

    Informasi yang diberikan bukanlah pengganti resep dokter. Selalu konsultasi pada dokter atau apoteker sebelum memulai pengobatan.

    Aturan pakai fluorometholone

    Selalu ikuti aturan penggunaan obat dari dokter atau baca panduan pada label kemasan obat setiap kali sebelum menggunakan obat. Jika ada pertanyaan, ajukan pada dokter atau apoteker.

    Jangan memakai lensa kontak saat Anda menggunakan obat ini kecuali jika diarahkan oleh dokter Anda. Sterilkan lensa kontak sesuai petunjuk dan periksakan dengan dokter Anda sebelum mulai menggunakannya lagi.

    Jika dokter Anda tidak menyetujui penggunaan lensa kontak selama pengobatan dengan obat ini, lepaskan lensa sebelum menggunakan obat tetes mata.

    Pengawet dalam produk obat ini dapat diserap oleh lensa kontak. Tunggu setidaknya 15 menit setelah setiap dosis dari tetes mata sebelum kembali memakai lensa.

    Untuk menggunakan tetes mata, cuci tangan Anda terlebih dahulu, kemudian kocok botol dengan baik sebelum menggunakannya.

    Agar terhindar dari kontaminasi, jangan menyentuh ujung pipet atau membiarkannya menyentuh mata Anda atau permukaan lainnya.

    Berikut langkah-langkah menggunakan fluorometholone.

    1. Tengadahkan kepala Anda ke belakang, lihat ke atas, dan tarik ke bawah kelopak mata bawah menggunakan jari tengah dengan lembut.
    2. Pegang pipet langsung di atas mata Anda dan teteskan 1 tetes ke dalam kantong mata Anda.
    3. Lihatlah ke bawah dan tutup mata Anda dengan lembut selama 1 sampai 2 menit.
    4. Tempatkan satu jari di sudut mata Anda (dekat hidung) dan berikan tekanan lembut. Cara ini akan mencegah obat keluar. Cobalah untuk tidak berkedip dan jangan menggosok mata Anda.
    5. Ulangi langkah ini untuk mata Anda yang lain jika diarahkan dan jika dosis Anda lebih dari 1 tetes.

    Terapkan sesuai yang diarahkan oleh dokter Anda. Jangan bilas pipet, tetapi ganti tutup pipet setelah digunakan. Cuci tangan setelah selesai menggunakan obat.

    Jika Anda menggunakan jenis obat mata lain (misalnya, obat tetes atau salep), tunggu setidaknya 5—10 menit sebelum menggunakannya.

    Gunakan tetes mata sebelum salep mata untuk memungkinkan obat tetes masuk ke mata.

    Gunakan obat ini secara teratur untuk mendapatkan manfaatnya. Supaya Anda tidak lupa menggunakan fluorometholon, gunakan obat ini pada waktu yang sama setiap hari.

    Dosis dan lamanya pengobatan disesuaikan dengan kondisi medis Anda dan respons terhadap pengobatan. 

    Apabila Anda melupakan satu dosis obat ini, gunakan sesegera mungkin. Namun bila sudah mendekati waktu dosis berikutnya, lewati dosis yang terlupakan dan kembali ke jadwal dosis yang biasa. Ikuti aturan minum obat yang tepat.

    Anda juga tidak disarankan berhenti menggunakan obat ini tanpa berkonsultasi dengan dokter. Beberapa kondisi bisa menjadi lebih buruk ketika penggunaan obat ini tiba-tiba berhenti. 

    Selain itu, jangan gunakan obat ini jika tercemar, misalnya obat tetes berubah warna menjadi gelap.

    Penggunaan obat mata yang terkontaminasi dapat menyebabkan infeksi, kerusakan serius pada mata, dan kehilangan penglihatan. 

    Beri tahu dokter jika kondisi Anda tidak membaik setelah 2 hari atau jika semakin memburuk.

    Ikuti aturan yang diberikan oleh dokter atau apoteker sebelum memulai pengobatan. Jika Anda memiliki pertanyaan, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

    Efek samping fluorometholone

    fluorometolon

    Cari bantuan medis darurat jika Anda memiliki tanda-tanda reaksi alergi obat

    Gejala alergi obat meliputi mual, muntah, berkeringat, gatal-gatal, gatal, kesulitan bernapas, pembengkakan wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan, atau merasa seperti Anda akan pingsan.

    Hentikan menggunakan fluorometholone dan hubungi dokter Anda jika Anda memiliki salah satu dari efek samping yang serius berikut ini.

    • Nyeri di belakang mata, perubahan penglihatan yang tiba-tiba, sakit kepala parah.
    • Iritasi mata tiba-tiba.
    • Penglihatan kabur, penglihatan terowongan, sakit mata, atau melihat lingkaran cahaya di sekitar lampu.
    • Tanda-tanda infeksi mata baru, seperti pembengkakan, pengeringan, atau pengerasan kulit dari mata Anda.

    Ada juga efek samping yang lebih ringan, di antaranya sebagai berikut.

    • Peningkatan sensitivitas terhadap cahaya (fotofobia).
    • Rasa menyengat ringan, terbakar, gatal, atau iritasi di mata.

    Tidak semua orang mengalami efek samping berikut ini. Mungkin ada beberapa efek samping yang tidak disebutkan di atas.

    Bila Anda memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikanlah pada dokter atau apoteker Anda.

    Peringatan dan perhatian saat pakai obat fluorometholone

    Jangan gunakan obat ini jika Anda alergi pada fluorometholone. Beri tahu dokter jika Anda memiliki alergi terhadap obat-obatan lainnya, termasuk obat herbal dan suplemen.

    Fluorometholone adalah obat yang dapat menimbulkan reaksi jika Anda punya kondisi kesehatan tertentu. Kondisi kesehatan lain yang dimiliki juga bisa memengaruhi penggunaan obat ini.

    Adanya masalah kesehatan lain di tubuh Anda dapat memengaruhi penggunaan obat ini. Beri tahukan dokter Anda bila Anda memiliki masalah kesehatan berikut ini.

    • Operasi katarak. Perlu digunakan dengan hati-hati karena dapat menunda penyembuhan.
    • Penyakit mata tertentu yang menyebabkan kornea atau sklera menjadi tipis karena dapat menyebabkan lubang terbentuk (perforasi).
    • Infeksi mata yang disebabkan oleh jamur atau mikobakteri. 
    • Infeksi mata yang disebabkan oleh virus, misalnya, herpes simpleks keratitis epitel dan herpes okular.
    • Glaukoma. Perlu digunakan dengan hati-hati karena mungkin membuat kondisi lebih buruk. 

    Beri tahu dokter jika Anda sedang hamil, menyusui, atau merencanakan kehamilan.

    Bagaimana cara menyimpan fluorometholone?

    Obat ini paling baik disimpan pada suhu ruangan, jauhkan dari cahaya langsung dan tempat yang lembap. Jangan disimpan di kamar mandi dan jangan dibekukan.

    Merek lain dari obat ini mungkin memiliki aturan penyimpanan yang berbeda.

    Perhatikan instruksi penyimpanan obat pada kemasan produk atau tanyakan pada apoteker Anda. Jauhkan semua obat-obatan dari jangkauan anak-anak dan hewan peliharaan.                            

    Jangan membuang obat-obatan sembarangan ke dalam toilet atau ke saluran pembuangan kecuali bila diinstruksikan.

    Buang produk ini bila masa berlakunya telah habis atau bila sudah tidak diperlukan lagi.

    Konsultasikan kepada apoteker atau perusahaan pembuangan limbah lokal mengenai bagaimana cara aman membuang obat Anda.

    Apakah obat fluorometholone aman bagi ibu hamil dan menyusui?

    Fluorometholone termasuk ke dalam risiko kehamilan kategori C (mungkin berisiko) menurut US Food and Drugs Administration (FDA) di Amerika Serikat, atau setara dengan Badan Pemeriksa Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia.

    Tidak ada penelitian yang memadai mengenai risiko penggunaan obat ini pada ibu hamil. Segera konsultasikan kepada dokter Anda hamil atau diduga hamil saat menggunakan obat ini.

    Tidak ada penelitian yang memadai pada wanita untuk menentukan risiko pada bayi ketika menggunakan obat ini selama menyusui. Pertimbangkan manfaat terhadap potensi risiko sebelum menggunakan obat ini saat menyusui.

    Selalu konsultasikan kepada dokter Anda untuk mempertimbangkan potensi manfaat dan risiko sebelum menggunakan obat ini.

    Interaksi obat fluorometholone dengan obat lain

    Meskipun obat-obat tertentu tidak boleh digunakan bersamaan sekaligus, dalam kasus lain dua obat yang berbeda dapat digunakan bersamaan bahkan jika interaksi mungkin terjadi.

    Pada kasus tertentu, dokter Anda mungkin ingin mengubah dosis atau melakukan tindakan pencegahan lainnya mungkin diperlukan.

    Berikut obat yang diketahui bisa menimbulkan interaksi dengan fluorometholone.

    Beri tahu ahli kesehatan Anda jika Anda sedang mengonsumsi obat resep atau obat non resep lainnya. 

    Dokumen ini tidak menyertakan semua interaksi obat yang dapat terjadi.

    Simpan daftar produk yang Anda gunakan, termasuk obat-obatan resep/nonresep dan herbal, serta beri tahu dokter dan apoteker Anda.

    Mungkin ada obat lainnya yang bisa berinteraksi dengan fluorometholon. Tanyakan pada dokter atau apoteker untuk informasi lebih lanjut.

    Catatan

    Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

    Ditinjau secara medis oleh

    Apt. Ambar Khaerinnisa, S.Farm

    Farmasi · None


    Ditulis oleh Reikha Pratiwi · Tanggal diperbarui 02/02/2023

    Apakah artikel ini membantu?

    advertisement iconIklan
    advertisement iconIklan