backup og meta
Kategori
Cek Kondisi

1

Tanya Dokter
Simpan
Konten

Fluocinonide

Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 11/01/2023

Fluocinonide

Berbagai penyakit kulit umumnya menimbulkan gejala yang mirip, seperti ruam, gatal, hingga bengkak. Dokter mungkin akan meresepkan obat fluocinonide untuk membantu meredakan gejala tersebut. Simak kegunaan, dosis, dan cara pakainya berikut ini.

Golongan obat: kortikosteroid topikal

Merek dagang fluocinonide (belum tersedia di Indonesia): Fluovix, Fluovix Plus, Lidex, Lidex-E, Vanos

Apa itu obat fluocinonide?

Fluocinonide adalah obat yang digunakan untuk mengurangi pembengkakan, kemerahan, dan gatal pada kulit akibat eksim, psoriasis, maupun alergi.

Obat ini termasuk dalam golongan obat kortikosteroid topikal. Fluocinonide cream bekerja dengan mengaktifkan zat alami pada kulit untuk mengurangi gejala kemerahan dan gatal.

Dosis fluocinonide

fluocinonide cream

Fluocinonide topikal tersedia dalam bentuk krim, salep, atau gel. Berikut dosis dan cara pakai fluocinonide cream.

  • Dewasa: oleskan fluocinonide 0,05% tipis-tipis pada area kulit yang bermasalah sebanyak 2–4 kali sehari atau fluocinonide 0,1% sebanyak 1–2 kali sehari; pengobatan tidak boleh lebih dari dua minggu berturut-turut.
  • Anak-anak >1 tahun: oleskan fluocinonide 0,05% dengan dosis terendah yang efektif dan batasi pengobatan agar tidak lebih dari lima hari.
  • Anak-anak ≥12 tahun: oleskan fluocinonide 0,1% sama seperti dosis orang dewasa.

Aturan pakai fluocinonide

Ikuti petunjuk pemakaian sesuai dengan resep dokter atau apoteker. Selain itu, bacalah label kemasan obat sebelum Anda menggunakannya.

Sebagai obat topikal, fluocinonide hanya boleh digunakan pada kulit. Hindari penggunaan pada wajah, pangkal paha, ketiak, dan lipatan kulit, kecuali bila diarahkan oleh dokter Anda.

Sebelum mengoleskan obat, bersihkan dan keringkan area kulit yang bergejala. Pastikan Anda juga mencuci dan mengeringkan tangan hingga bersih.

Oleskan obat salep, krim, atau gel tipis-tipis pada area kulit yang bermasalah. Biasanya, obat fluocinonide digunakan sebanyak 2–4 kali sehari atau sesuai petunjuk dokter. 

Jangan memakai perban untuk menutup kulit atau membungkus area kulit yang diolesi obat kecuali diarahkan dokter Anda. 

Bila obat ini diberikan pada bayi berusia di atas 1 tahun dan sedang menggunakan popok, usahakan untuk tidak memakai popok ketat atau celana berbahan plastik.

Setelah mengoleskan obat, cuci tangan Anda kecuali bila obat ini digunakan untuk mengobati tangan. Hindari pula masuknya obat ke dalam mata, hidung, atau mulut.

Gunakan obat ini hanya untuk gangguan kulit yang sesuai dengan resep dokter Anda. Jangan menggunakannya lebih dari waktu atau dosis yang ditentukan.

Informasikan kepada dokter Anda bila kondisi kulit tak kunjung membaik atau kian memburuk setelah dua minggu penggunaan obat.

Efek samping fluocinonide

cara pakai fluocinonide cream

Meski hanya obat topikal yang dioleskan ke kulit, fluocinonide juga dapat menyebabkan efek samping ringan hingga berat pada bagian tubuh yang lain.

Efek samping tidak serius

Sejumlah efek samping yang tidak begitu serius setelah penggunaan obat ini meliputi:

  • gatal kulit ringan, 
  • rasa terbakar, 
  • kulit mengelupas
  • kulit kering,
  • sakit kepala,
  • hidung tersumbat, 
  • sakit tenggorokan,
  • penipisan atau pelunakan kulit,
  • ruam atau iritasi di sekitar mulut,
  • perubahan warna pada area kulit yang diobati,
  • lecet, muncul jerawat, atau pengerasan kulit, dan
  • muncul stretch mark.

Efek samping serius

Fluocinonide cream yang tidak sengaja terserap ke dalam aliran darah dapat menyebabkan efek samping serius, meliputi:

  • penglihatan kabur, 
  • terlihat lingkaran cahaya di sekitar lampu,
  • perubahan mood yang tidak menentu,
  • masalah tidur (insomnia),
  • bengkak pada wajah,
  • kelemahan otot, dan 
  • merasa lelah.

Obat ini juga bisa menyebabkan reaksi alergi, seperti gatal, kesulitan bernapas, serta pembengkakan pada wajah, bibir, lidah, atau tenggorokan. Segera cari bantuan medis darurat bila Anda mengalaminya.

Tidak semua orang mengalami efek samping ini. Kemungkinan ada beberapa efek samping lain yang tidak tercantum pada daftar di atas. 

Apabila Anda memiliki kekhawatiran tentang efek samping fluocinonide, silakan berkonsultasi dengan dokter atau apoteker.

Peringatan dan perhatian saat pakai obat fluocinonide

Secara umum, obat fluocinonide topikal aman digunakan untuk orang dewasa, lansia, maupun anak-anak yang berusia di atas 1 tahun. 

Sebagai kortikosteroid kuat, obat ini tidak boleh Anda gunakan dalam jangka panjang. Obat kortikosteroid biasanya tidak diresepkan lebih dari 14 hari berturut-turut.

Selain itu, berikut beberapa hal yang perlu Anda beri tahukan kepada dokter atau apoteker sebelum menggunakan obat ini.

  • Menunjukkan reaksi alergi terhadap fluocinonide atau kandungan lain di dalamnya.
  • Sedang atau pernah mengalami infeksi, diabetes, penyakit hati dan ginjal, glaukoma, katarak, gangguan sirkulasi darah, atau gangguan sistem kekebalan tubuh.
  • Menggunakan obat resep, obat nonresep, vitamin, suplemen gizi, dan produk herbal.
  • Sedang hamil, berencana untuk hamil, atau sedang menyusui saat memakai obat.

Obat ini tidak memerlukan kondisi penyimpanan khusus dan bisa disimpan pada suhu ruangan. Jauhkan obat ini dari jangkauan anak-anak maupun hewan peliharaan.

Perhatikan juga tanggal kedaluwarsa obat pada kemasan produk. Buang obat ini bila masa berlakunya telah habis atau sudah tidak digunakan lagi.

Apakah obat fluocinonide aman untuk ibu hamil dan menyusui?

obat fluocinonide aman untuk ibu hamil

Tidak ada penelitian yang memadai untuk mencari tahu risiko pada bayi saat sang ibu mengonsumsi obat selama hamil maupun menyusui.

Secara umum, fluocinonide topikal hanya sedikit terserap ke dalam aliran darah. Maka dari itu, efek samping obat pada janin jarang terjadi.

Jika Anda mengoleskan obat pada kulit sekitar payudara, lebih baik bersihkan area tersebut dan cuci tangan sebelum mulai menyusui bayi Anda.

Pada dasarnya, Anda dapat menggunakan obat ini bila dokter meresepkannya. Dokter Anda akan menimbang manfaat dan risiko penggunaan obat ini.

Interaksi dengan obat lain

Penggunaan fluocinonide jarang menimbulkan interaksi dengan obat lain. Meski begitu, jangan gunakan produk kulit lain secara bersamaan tanpa memberi tahu dokter Anda. 

Di samping itu, catat semua produk yang sedang digunakan, seperti obat resep, obat nonresep, vitamin, suplemen, dan produk herbal, lalu konsultasikan pada dokter atau apoteker.

Dokter dan apoteker akan menilai risiko interaksi yang mungkin ditimbulkan selama Anda memakai obat ini.

Jangan memulai, menghentikan, atau mengganti dosis obat tanpa persetujuan dokter Anda.

Kesimpulan

  • Fluocinonide adalah obat kortikosteroid topikal untuk mengobati gejala gangguan kulit, seperti gatal, ruam, dan bengkak.
  • Sebagai kortikosteroid kuat, obat ini tidak boleh digunakan dalam jangka panjang atau tidak lebih dari 14 hari berturut-turut.
  • Pastikan untuk selalu membaca cara pakai fluocinonide cream pada kemasan atau tanyakan pada dokter Anda.

Catatan

Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.

Ditinjau secara medis oleh

Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.

Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita


Ditulis oleh Satria Aji Purwoko · Tanggal diperbarui 11/01/2023

Apakah artikel ini membantu?

advertisement iconIklan
advertisement iconIklan