Fluimucil adalah obat yang mengandung zat aktif N-acetylcysteine untuk mengatasi infeksi saluran pernapasan dan mengencerkan dahak. Obat ini tersedia dalam berbagai bentuk, seperti sirup, kapsul, sampai tablet effervescent.
Ditinjau secara medis oleh Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm. · Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Fluimucil adalah obat yang mengandung zat aktif N-acetylcysteine untuk mengatasi infeksi saluran pernapasan dan mengencerkan dahak. Obat ini tersedia dalam berbagai bentuk, seperti sirup, kapsul, sampai tablet effervescent.
Golongan obat: mukolitik untuk perawatan batuk berdahak.
Kandungan obat: N–acetylcysteine
Fluimucil adalah obat yang untuk mengobati penyakit-penyakit pada saluran pernapasan dengan gejala dahak berlebih.
Obat ini mengandung acetylcysteine sebagai zat aktif yang mampu mengencerkan dahak pada penyakit saluran pernapasan, seperti:
Kandungan zat aktif acetylcysteine juga bermanfaat untuk mengobati keracunan paracetamol.
Obat ini adalah agen mukolitik yang juga dikenal sebagai N-acetylcysteine atau N-acetyl-L-cysteine (NAC).
Sebagai agen mukolitik atau pengencer dahak, acetylcysteine bekerja dengan cara memecah serat asam mukopolisakarida.
Pemecahan serat asam mukopolisakarida membuat dahak lebih encer dan mengurangi adhesi lendir pada dinding tenggorokan sehingga lendir mudah keluar saat batuk.
Obat ini tersedia dalam berbagai bentuk sediaan, yaitu:
Dosis obat bergantung pada kelompok usia seseorang. Agar lebih jelas, berikut uraiannya, mengutip dari MIMS.
Selalu ikuti aturan pakai sesuai dengan anjuran dokter dan arahan yang tertera pada kemasan.
Jika melewatkan satu dosis, minum sesegera mungkin saat Anda ingat. Namun, jika Anda baru ingat setelah waktu minum dosis selanjutnya, abaikan saja dosis yang terlupa.
Lanjutkan pemakaian sesuai jadwal dan hindari gunakan obat ini dengan dosis double. Usahakan Anda mendapatkan asupan cairan yang cukup selama mengonsumsi obat ini.
Lama penggunaan tergantung pada jenis dan keparahan penyakit dan harus sesuai aturan dokter. Pasien biasanya mengonsumsi obat ini dalam pengobatan jangka waktu 5 – 10 hari.
Seperti obat pada umumnya, fluimucil juga bisa menimbulkan efek samping. Namun, efek samping obat ini sangat jarang terjadi.
Efek samping yang mungkin terjadi saat mengonsumsi obat Fluimucil adalah:
Pada beberapa kasus yang sangat jarang, Fluimucil bisa menimbulkan stomatitis atau sariawan, pusing, dan telinga berdengung (tinnitus).
Tidak semua orang mengalami efek samping saat menggunakan obat ini. Mungkin juga ada beberapa efek samping yang belum tertulis di atas.
Bila memiliki kekhawatiran mengenai efek samping tertentu, konsultasikan pada dokter atau apoteker.
Jika memiliki kondisi kesehatan tertentu dan harus mengonsumsi obat ini, perhatikanlah hal-hal berikut ini.
Jika bronkospasme terjadi, petugas medis harus segera menghentikan konsumsi obat ini.
Obat ini termasuk ke dalam kategori B menurut US Food and Drugs Administration (FDA). Artinya, belum ada penelitian klinis mengenai bahaya fluimucil terhadap ibu hamil dan menyusui.
Oleh karena itu, pemakaian obat-obat yang mengandung acetylcysteine selama kehamilan dan menyusui tetap memerlukan konsultasi dengan dokter.
Interaksi obat dapat mengubah kinerja obat atau meningkatkan risiko efek samping yang serius. Berikut beberapa jenis obat yang berinteraksi dengan Fluimucil.
Simpan daftar semua produk yang Anda gunakan (termasuk obat-obatan resep/nonresep dan produk herbal) serta konsultasikan pada dokter atau apoteker.
Jangan memulai, memberhentikan, atau mengganti dosis obat apapun tanpa persetujuan dokter.
Catatan
Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, atau perawatan.
Ditinjau secara medis oleh
Apt. Seruni Puspa Rahadianti, S.Farm.
Farmasi · Rumah Sakit Anak dan Bunda Harapan Kita
Tanya Dokter
Punya pertanyaan kesehatan?
Silakan login atau daftar untuk bertanya pada para dokter/pakar kami mengenai masalah Anda.
Ayo daftar atau Masuk untuk ikut berkomentar